Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoharsyah Sukri Adam
Abstrak :
ABSTRAK
Tahun 1997, merupakan tahun yang prihatin, atau dikenal dengan awal krisis moneter melanda duma perekonomian Indonesia. Rawannya sektor perbankan merupakan salah satu titik lemah yang membayangi suasana optimis dalam ekonomi Indonesia 1997. Rawannya sektor perbankan Indonesia disebabkan karena lemahnya ?enforcement? terhadap ?prudential regulation?; terlalu banyak bank; banyaknya bank bermasalah ; dan kualitas portfolio pinjaman yang rendah.

Akibat krisis moneter ini tentunya sangat mempunyai dampak kepada performance Bank ?XYZ?, hat ini langsung dapat dilihat terutaina terhadap pencapaian laba. Sampai dengan akhir tahun 1998, meskipun badai dan gelombang krisis moneter masih terasa, Bank ?XYZ? tetap dapat melanjutkan usahanya di bidang KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Tetapi, apakah Bank ?XYZ? tetap ?larut? dalam kondisi seperti ¡ni tanpa melakukan upaya-upaya untuk bangkit kembali?. Kondisi paska kiisis moneter ini alcan Iebih berat lagi dirasakan oleh Bank ?XYZ? terutama masalah persaingan sektor perbankan dan perolehan dana yang tidak lagi ?mudah? didapat oleh Bank ?XYZ? sebagai bank plat merah.

Sejalan dengan kebijakan perbankan dalam tahun 1999 secara umum masih merupakan kelanjutan dan penajaman dan kebijakan mendasar di bidang perbankan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam periode sebelumnya. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi sebagai akibat dan krisis dan sekaligus membangun kembali sistem perbankan yang sehat dan kuat agar dapat mengantisipasi kemungkinan adanya krisis dimasa mendatang. Beberapa keniajuan dalani proses restrukturisasi perbankan telah dicapal sebagainiana tercerrnin pada pulihnya kepercayaan niasyarakat terhadap perbankan nasional, menurunnya suku bunga dana & kredit, membaiknya kondisi likuiditas dan profitabilitas perbankan. Naniun secara keseluruhan proses restrukturisasi masih belum secepat sebagaimana diharapkan, khususnya yang berkaitan dengan Rekapitalisasi Perbankan dan Restrukturisasi Kredit.

Bank ?XYZ? yang merupakan salah satu bank umum milik negara, tidak terlepas dan penganth krisis ekonomi tersebut diatas. Dalam kondisi tersebut di atas terhadap Bank ?XYZ?, perlu dilakukan Restrukiurisasi dan Rekapitalisasi, dengan cara reorientasi bisnis, perbaikan kualitas aktiva produktif dan peningkatan efisiensi operasi, melalui cara pembenahan organisasi, sistem, serta sumber daya manusia.

Dalam restrukturisasi dan rekapitalisasi tersebut, Bank ?XYZ? akan memfokuskan bisnis intinya (core business) pacla pembiayaan peruinahan dan industri yang terkait dengan perumahan yang operasionahlya didukung oleh organisasi dan sistem yang efisien, efektif serta sumber daya manu sia yang profesional dan produktìf.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiryanto
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia, telah berdampak kurang menguntungkan bagi sektor perbankan. Berbagai pandangan berkembang menjadi polemik berkepanjangan menyusul terjadinya krisis ekonomi dan perbankan di negara-negara tersebut dengan segala argumentasinya. Sebelumnya krisis yang sama juga pernah terjadi di negara-negara Amerika Latin (Brasil, Chile, Meksiko, Argentina).

Bahkan krisis ekonomi di Argentina yang tak dapat dikendalikan oleh pemerintahnya mengejutkan seantero dunia menyusul mundurnya Presiden dan kabinet pemerintahan atas desakan rakyat yang semakin merana karena didera oleh krisis. Adalah tumpukan utang luar negeri yang (sekitar 130 milyar dolar AS) yang menyebabkan hancurnya kredibilitas pemerintah Argentina di mata rakyatnya sebingga mendesak dilakukannya pemilihan Presiden baru beserta kabinetnya.

Untuk kawasan Asia, bermula dari krisis ekonomi yang dipicu oleh gejolak nilai tukar di Thailand yang pada gilirannya mengimbas ke negara-negara di sekitarnya, termasuk Indonesia. Pada saat itu tak seorang pun memperkirakan bahwa krisis ekonomi akan menjalar ke krisis perbankan dengan segala akibatnya.

Keterpurukan perbankan Indonesia semakin mendalam ketika terapi yang dijalankan pemerintah, yakni melikuidasi 16 bank swasta dan membekukan kegiatan usaha sejumlah bank lainnya, temyata direspon negatif oleh masyarakat luas. Tak sedikit pengamat dan analis dari dalam dan luar negeri mengecam langkah pemerintah yang dinilai berani itu. Sejak saat itu, kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan Indonesia mulai menurun. Ditolaknya sejumlah letter of credit (LOC) yang diterbitkan oleh bank-bank di Indonesia dalam transaksi perdagangan internasional, menunjukkan turunnya kepercayaan internasional.

Kendati Dana Moneter Interniasional (IMF) yang mulai masuk ke Indonesia pada bulan Oktober 1997 berada di belakang kebijakan yang tidak populer itu, namun kecaman dan sorotan tetap saja tertuju kepada pemerintah. Jatuhnya rezim pemerintahan Orde Baru tak pelak lagi merupakan akumulasi puncak kekecewaan masyarakat atas langkah-langkah yang ditempuh pemerintah yang dinilai justru semakin menjauhkan masyarakat dari level kesejahteraan yang memadai.

Keputusan pemerintah untuk menambah modal bank-bank yang bermasalah melalui program rekapitalisasi pada akhirnya bisa diterima semua pihak, kendati sebelumnya sempat terjadi polemik mengenai keputusan pemerintah tersebut. Keputusan politis yang diberikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengakhiri polemik itu, disusul langkah pemerintah menerbitkan obligasi senilai hampir Rp 500 trilyun untuk keperluan menambah modal bank-bank bermasalah.

Proses restrukturisasi perbankan mencakup restrukturisasi bidang operasional dan keuangan merupakan tahapan pealing dalam percepatan penyehatan perbankan, khususnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Universal Tbk. Pemilihan Bank BNI sebagai representasi bank milik pemerintah dan Bank Universal sebagai representasi bank swasta nasional dimana keduanya merupakan bank publik rasanya cukup tepat dan bisa dipenanggungjawabkan.

Didukung kebijakan-kebijakan ekonomi yang lebih propasar, program rekapitalisasi perbankan diharapkan dapat mendorong pemutihan sektor perbankan nasional yang pada gilirannya diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Yang lebih kritikal untuk menyehatkan perbankan adalah komitmen dan konsistensi manajemen bank-bank dalam menjalankan Business Plan dimana didalamnya mencakup target-target kuantitatif dan kualitatif yang harus dicapai (milestone). Hal ini sesual dengan Final Peformance Contract atau Kontrak Kinerja yang ditandatangani oleh manajemen bank-bank dan Pemerintah yang diwakili oleh Manteri Keuangan.

Dalam peIaksanaan restrukturisasi perbaikan memang dihadapkan pada berbagai hambatan dan kendala baik yang datang dan internal bank maupun eksternal bank. Kalau kinerja usaha Bank BNI dan Bank Universal pasca rekapitalisasi dijadikan sebagai studi kasus, hal ini cukup menarik mengingat ternyata kinerja yang dihasilkan diantara keduanya relatif berbeda.

Perbedaan yang mencolok tampaj pada kinerja tahun 2000 dan semester 1/ 2001 dimana Bank BNI secara kuantitatif mampu membukukan hasil usaha yang jauh lebih baik dibandingkan Bank Universal. Hal ini terutama tampak dari indikator laba bersih dan rasio kecukupan modal (CAR). Pada gilirannya perbedaan semakin tampak manakala Pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bank Universal dengan empat bank swasta nasional lainnya (Bank Bali, Bank Prima Ekspres, Bank Patriot, Bank Artha Media).

Secara umum dapat dikatakan bahwa tekanan yang dihadapi Bank BNI relatif lebih ringan dibandingkan yang dihadapi Bank Universal. ini terutama kalau mengacu pada masalah aktivitas kredit, dimana Bank Universal memiliki eksposur kredit yang besar kepada kelompok usaha sendiri sehingga melanggar, bukan saja melampaui, ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit atau BMPK (Legal Lending Limit LLL).

Bank Universal dihadapkan pada kesulitan untuk merestrukturisasi kreditnya karena sebagian besar tertanam di kelompok usaha sendiri. Hal ini berbeda dengan yang dihadapi Bank BNl, yang relatif lebih mudah dalam merestrukturisasi kreditnya karena tidak ada pelanggaran atas ketentuan BMPK. Restrukturisasi kredit menjadi salah satu faktor kunci dalam mendorong percepatan penyehatan bank.

Kemampuan Bank BNI dan Bank Universal mencetak laba positif pada tahun 2000 (masing-masing sebesar Rp 295 milyar dan Rp 3,5 milyar) dan per Juni 2001 (masing-masing sebesar Rp dan 1,05 trilyun dan Rp 6,2 milyar ) dan secara khusus kemampuan Bank BNI membukukan laba bersih yang mengesankan pada kuartal III/2001 (sebesar Rp 1,3 trilyun) cukup memberikan petunjuk bahwa pencapaian kinerja Bank BNI relatif jauh lebih baik dibandingkan Bank Universal, kendati pendapatan Bank BNI dari hasil bunga obligasi rekapitalisasi cukup dominan.

Kendati studi kasus ini hanya mencakup dua bank rekap, namun tetap menarik untuk mengkaji kenapa satu bank rekap (Bank BNI) secara relatif lebih berhasil dalam memperbaiki kinerjanya setelah direkap dibandingkan bank lainnya (Bank Universal). Ditambah dengan kajian singkat tentang perkembangan terakhir (per November 2001) kinerja bank-bank rekap, semakin mengukuhkan kesimpulan bahwa berhasil tidaknya manajemen bank-bank dalam meningkatkan kinerja usahanya pasca rekapitalisasi terpulang kembali kepada kapabilitas manajemen dalam mengimplementsikan Business Plan secara konsisten dan committed.

Menghadapi ikiim usaha yang diliputi ketidakpastian sebagaimana dinyatakan secara resmi oleh Gubernur Bank Indonesia pada awal tahun 2002, manajemen Bank BNI dan Bank Universal (sambil menunggu keputusan final mergernya) dituntut untuk mampu menyikapi perubahan Iingkungan usaha yang bergerak dinamis untuk menjaga dan meningkatkan kinerjanya.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Deswanti
Abstrak :
Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi proses rekapitulasi PPh (Pajak Penghasilan) Pasal 23 yang harus disetorkan oleh PT J selaku pemotong. Hasil rekapitulasi PPh 23 memudahkan PT J dalam melakukan perhitungan dan penyetoran PPh 23 dan pelaporan SPT Masa PPh 23. Berdasarkan hasil evaluasi, proses rekapitulasi PPh 23 yang dilakukan oleh PT J telah sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. ......This report evaluates the recapitulation process of Article 23 Income Tax Payable, which should be settled by PT J as a collector. The result of recapitulation of Article 23 Income Tax Payable assist PT J in calculation and settle Article 23 Income Tax Payable and periodic tax return submission. Based on the result of evaluation, the recapitulation process performed by PT J has complied with the tax regulation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dendhi Bagus Andriyanto
Abstrak :
ABSTRAK Praktek kerja profesi apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota bertujuan untuk agar calon apoteker mampu menerapkan tugas dan tanggung jawab apoteker di pemerintahan khususnya di Suku Dinas Kesehatan. Selain itu juga untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan dan mengetahui permasalahan kefarmasian yang terjadi di pemerintahan. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul "Rekapitulasi Distribusi Obat Program dan Obat Buffer di Suku Dinas Kesehatan Tahun 2015". Tujuan dari tugas khusus ini adalah merekap distribusi obat program dan obat buffer serta mengetahui sebaran instansi pengguna obat-obatan tersebut di Jakarta Timur pada tahun 2015 yang dapat digunakan untuk rencana pengadaan pada tahun berikutnya.
ABSTRACT Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi aim for pharmacist candidate are able to understand the duties and responsibilities of pharmacist in government especially in health services. Furthermore, we may know main task and function of the city health services and learn pharmaceutical issues in government. Special task that given titled "Recapitulation of Program and Buffer Drugs Distribution in Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur on 2015. This special task is to give summary of healthcare facilities that used Program and Buffer Drugs on 2015. This summary can be used for procurement plan on the next year.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Husniati
Abstrak :
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus memiliki kemampuan baik dalam bidang kefarmasian dan manajemen. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar mahasiswa memahami peran Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek dan memahami kegiatan pengelolaan dan administrasi di Apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Penolakan Permintaan Resep Bulan Februari 2016 dan Barang Non Resep Bulan Februari 2016 di Apotek Safa. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui data sepuluh jenis obat resep terbanyak ditolak pada bulan Februari 2016, barang non resep terbanyak yang ditolak pada bulan Februari 2016, omzet yang seharusnya diperoleh jika tidak terjadi penolakan tersebut, jenis barang yang paling sering ditolak serta alasan penolakannya.
Pharmacy is a place for pharmacists to do their pharmaceutical care. The pharmacy is organized by a pharmacist called Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apoteker Pengelola Apotek (APA) should have a good ability in pharmacy knowledge and management. Apothecary Profession Internship at Apotek Safa aims to make students understand the role of Apoteker Pengelola Apotek (APA) in the activities of pharmacy service at Pharmacy and understand the management and activities at Pharmacy. A special assignment report which is given has title Recapitulation of Rejection Request of Prescription in February 2016 and Non Prescription Goods in February 2016 at Apotek Safa. The purpose of spesial assignment is to determine data ten types of prescription drugs most rejected in February 2016, non prescription goods that most rejected in February 2016, the turnover of which should be obtained in the absence of such rejection, the most frequent type of goods rejected and reason for refusal.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dilaksanakan pada Bulan Oktober 2016. Kegiatan Praktek Kerja Profesi ini bertujuan agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku profesionalisme serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik kerja profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik dan pekerjan kefarmasian di Puskesmas, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Data Penggunaan Obat Rasional POR Januari-September 2016 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Periode Oktober 2016. ......Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati was held on October 2016. This internship aims so that student can understand the role, duties and responsibilities of the Pharmacist, gaining the skills and experiences on managerial activities and clinical pharmacy services, looking and learning the strategies and the development of the Pharmacist profession, obtaining an overview in the face of problems on pharmaceutical practices, as well as being able to interact with other health care personnel at Puskesmas. The specific assignment was given by title The Recapitulation of Rationality Medicine Using January September 2016 at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati East Jakarta on October 2016.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisandy Ramadhanti
Abstrak :
Obat merupakan bagian vital dalam setiap proses pelayanan kesehatan. Dengan adanya pemberian obat pada setiap proses pelayanan kesehatan, besar harapan bahwa penyakit yang diderita oleh pasien dapat sembuh. Dalam upaya menjamin ketersediaan obat yang bermutu, maka dapat diwujudkan dalam bentuk pengelolaan obat secara baik dan benar. Pengelolaan obat meliputi serangkaian proses dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian hingga pencatatan dan pelaporan. Perencanaan obat merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah melalui proses rekapitulasi. Perencanaan yang baik dapat dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kefarmasian meliputi pengetahuan serta ketrampilan yang memadai tentang perencanaan obat. Melalui tugas khusus ini dapat diketahui bahwa Rencana Kebutuhan Obat di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dilakukan dengan rekapitulasi perhitungan menggunakan metode konsumsi dengan memperkirakan kebutuhan obat selama 1 (satu) tahun dan memperkirakan harga obat sesuai pada e-catalogue, sehingga diperoleh jumlah total anggaran yang dibutuhkan untuk 96 item obat pada tahun anggaran 2022 sekitar Rp714.745.231,00. ......Drugs are a vital part of every health care process. With the administration of drugs in every health service process, there is great hope that the illness suffered by the patient can be cured. In an effort to guarantee the availability of quality drugs, this can be realized in the form of good and correct drug management. Drug management includes a series of processes from planning, procurement, storage, distribution to recording and reporting. Drug planning is an activity that aims to determine the type and amount of drugs according to the needs of the community which has gone through a recapitulation process. Good planning can be influenced by the ability of pharmaceutical staff including adequate knowledge and skills regarding drug planning. Through this special assignment, it can be seen that the Drug Needs Plan at the Grogol Petamburan Subdistrict Health Center is carried out by recapitulating calculations using the consumption method by estimating drug needs for 1 (one) year and estimating drug prices according to the e-catalogue, so that the total budget needed for 96 items of medicine in the 2022 fiscal year around IDR 714,745,231.00.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Andriyani
Abstrak :
Praktik kerja apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan April Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi seksi sumber daya kesehatan khususnya yang berkaitan dengan bidang farmasi, mengetahui gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian yang dapat muncul dalam pemerintahan. Selama dua minggu calon apoteker diberikan penjelasan mengenai tugas tenaga kesehatan khususnya apotker dan farmasis yang ada di suku dinas kesehatan kota Jakarta Timur, calon apoteker juga mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan di suku dinas kesehatan kota Jakarta Timur. Tugas khusus diberikan dengan judul Rekapitulasi Kegiatan PKL/PKPA dan Pengambilan Data di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Periode Januari ndash; Desember 2017, rekapitulasi data merupakan salah satu program tenaga kesehatan yang ada di seksi sumber daya kesehatan dimana rekapitulasi dilakukan dengan mengacu kepada data yang sudah dikumpulkan oleh staff seksi sumber daya kesehatan kemudian di analisis, kegiatan manakah yang paling banyak dilakukan dan dimana kegiatan tersebut banyak dilakukan. Dari hasil praktik kerja diketahui bahwa seksi sumber daya kesehatan memiliki beberapa program yaitu program farmasi, makanan, dan minuman, program tenaga kesehatan dan program alat kesehatan dimana kegiatan pokok yang dilakukan ialah melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap produk farmasi dan alat kesehatan serta melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap tenaga kesehatan itu sendiri. Data hasil rekapitulasi kegiatan PKL/PKPA dan Pengambilan Data didapatkan hasil bahwa kegiatan yang paling banayk dilakukan ialah pengambilan data yang bertujuan untuk tugas akhir mahasiswa dan tempat yang paling banyak dilakukan kegiatan itu sendiri ialah di suku dinas kesehatan kota Jakarta Timur. ...... Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Period April 2018 aims to find out the main tasks and functions of the health resources division in suku dinas kesehatan Jakarta Timur, especially those related to the pharmaceutical field, knowing the real picture of pharmacy work problems that can arise in government. For two weeks the student was given an explanation of the duties of health workers, especially apothecary and pharmacists in the health department of East Jakarta city, pharmacists also directly observed the activities carried out in the health department of East Jakarta city. Special assignment was given with the title Recapitulation of PKL / PKPA Activities and Data Retrieval at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur for the period January - December 2017, data recapitulation is one of the paramedic programs in the health resources division where the recapitulation is done by referring to the data collected by health resources section staff then analyzed, which activities are mostly done and where the activities are mostly done. From the results of work practices, it is known that the health resources division has several programs, namely pharmaceutical, food and beverage programs, paramedic programs and health equipment programs where the main activities carried out are to supervise, guide and control pharmaceutical products and medical devices and conduct guidance, supervision and control of health personnel themselves. Data from the recapitulation of PKL / PKPA activities and data retrieval showed that the most important activities carried out were data collection aimed at student final assignments and the place most often carried out by the activity was in the East Jakarta health department.
Depok: Fakultas Farmasi, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library