Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melander, Lars
New York: John Wiley & Sons, 1980
541.388 MEL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fleck, George M.
New York: Holt Rinehart and Winston, 1971
541.39 FLE c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Burr, John G.
New York: Interscience Publishers, 1957
547.2 BUR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dasent, W.E.
Semarang: IKIP Semarang Press, 1982
541.3 DAS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Mark E.
Boston: McGraw-Hill , 2003
660.092 DAV f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nurhadi
Abstrak :
Reaksi chemiluminescence relatif tidak umum dikenal seperti reaksi yang menghasilkan energi berupa panas. Salah satu jenis reaksi chemiluminescence yang terjadi pada organisme hidup seperti kunang-kunang dan bakteri-bakteri di laut yang dapat menghasilkan cahaya, dikenal dengan istilah bioluminescence. Fenomena ini telah banyak memberikan masukan berarti bagi perkembangan chemiluminescence. Chemiluminescence merupakan emisi radiasi elektromagnetik melalui reaksi kimia. Chemiluminescence merupakan salah satu fenomena luminescence yang tidak membutuhkan sumber energi dari luar untuk eksitasi molekul. Dari sekian banyak reaksi chemiluminescence, reaksi chemiluminescence peroksioksalat merupakan reaksi yang dapat menghasilkan foton dengan efesiensi yang besar. Reaksi ini melibatkan oksidasi suatu ester diariI oksalat dengan adanya suatu fluorofor organik. Tanpa adanya fluorofor reaksi ini tiak dapat diamati dengan aorta biasa. Reaksi peroksioksalat pada penelitian ini melibatkan oksidasi bis-(2,4,6-trikloro fenil) oksalat (TCPO) dengan fluorofor organik 9,10-difenil antrasen (DPA) yang dikatalis oleh trietil amin. Pengukuran spektra chemiluminescence dan fluorescence DPA yang identik menunjukkan bahwa keadaan tereksitai singlet pertama dari DPA adalah emisi spesi chemiluminescent. Pengaruh konsentrasi katalis trietil amin dan konsentrasi ester TCPO terhadap reaksi ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi katalis trietil amin maka reaksi chemiluminescence berlangsung lebih cepat dan semakin besar konsentrasi TCPO intensitas emisi yang dihasilkan lebih besar. Reaksi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi reaksi seperti kemurnian pereaksi-pereaksi yang terlibat, konsentrasi dan temperatur.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Soedarmini Boedi Andari
Abstrak :
ABSTRAK
Hidrokarbon berperan penting bagi timbulnya polusi udara sebagai precursor, yaitu membentuk senyawa turunan yang lebih reaktif dan toksik dibandingkan senyawa asal.

Salah satu efek yang ditimbulkan adalah membentuk Ozon. Kecepatan pembentukan ozon tergantung konsentrasi NO2 dan NO. Hidrokarbon akan membentuk NO2 lewat peristiwa oksidasi NO menjadi NO2. Reaksi oksidasi tersebut akan lebih cepat apabila tingkat reaktivitas hidrokarbon semakin tinggi.

Methana, Prothana, I-Butana, N-Butana, I-pentana dan N-Pentana merupakan hidrokarbon dengan tingkat reaktivitas yang rendah. Meskipun demikian, dalam selang waktu yang cukup lama ozon dapat pula terbentuk di daerah hilir pencemaran.

Untuk memperkirakan terjadinya efek yang ditimbulkan akibat kehadiran hidrokarbon diperlukan analisis cukup baik mengenai komposisi dan fraksi hidrokarbon di udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Methana, Etana, protana, I-Butana, N-Butana, I-Pentana dan Pentana merupakan komposisi hidrokarbon yang dominan akibat emisi dan penguapan bahan bakar. Fraksi hidrokarbon NMHC tersebut sama untuk lokasi pengamatan di perkotaan, yaitu : N ? Pentana 33%, I ? Pentana 30%, N ? Butana 30%, I ? Butana 30% , I ? Butana 4% dan propana 3% . Pada lokasi pengamatan alamiah, komposisi hidrokarbon yang diperoleh terdiri diri N ? Pentana dan I ? Pentana dengan fraksi N ? Pentana 64% dan I ? Pentana 36%.

Fluktuasi konsentrasi hidrokarbon pada siang hari terutama dipengaruhi oleh faktor meteorologis dan fluktuasi kendaran bermotor. Pada hidrokarbon yang bersifat reaktif selain dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, fluktuasi konsentrasi juga dipengaruhi oleh terjadinya reaksi foto kimia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusuf
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Waskitajati
Abstrak :
Cadangan energi primer yang terus menipis mendorong manusia untuk berusaha mencari sumber energi lain sebagai penggantinya. Energi alternatif sebagai energi yang mampu diperbarui diharapkan dapat menjadi solusi untuk diversifikasi bahkan menjadi pengganti sumber energi primer seperti bahan bakar minyak. Salah satu pemanfaatan energi alternatif adalah konversi biomassa menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar. Untuk mengaplikasikan energi alternatif tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pembuatan prototype, pengujian dan simulasi pada satu digester anaerob sebagai alat utama penghasil biogas. Tujuannya adalah ingin mengetahui berapa banyak biogas yang mampu dihasilkan oleh alat uji dan mensimulasikan reaksi kimia yang terjadi di dalam digester serta mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengujian dilakukan dengan memberikan input slurry dengan substrat eceng gondok (Eichhornia crassipes) sebanyak 4×10-3 m3/hari pada temperatur 290C dengan periode hydraulic retention time 40 hari. Pada pengujian di peroleh volume biogas total yang dihasilkan sebesar 461×10-3 m3. Sedangkan pada simulasi CFD dilakukan simulasi reaksi C6H12O6 menjadi CH4 dan CO2. Hasil yang diperoleh pada simulasi menunjukan bahwa fraksi massa untuk CH4 dan CO2 yang diperoleh masing-masing sebesar 0,2477 dan 0,7129. Selisih fraksi massa antara CH4 dan CO2 secara teoritis terhadap fraksi massa hasil simulasi secara berturut-turut bernilai 9,81 % dan 2,34 %.
Primary energy reserves are going declining and people seek other energy sources as a replacement. Today, alternative energy sources or renewable energy sources are being constantly developed and utilized. Alternative energy is the energy that can be renewed and expected become a solution to diversify or even be a substitute for primary energy sources such as fuel oil. One of the utilization of alternative energy is the biomass conversion into biogas which can be utilized as a fuel source. In this study, the author develop prototyping, testing and simulation of anaerobic digester to produce biogas. The objective is to find out how much biogas could be produced by a prototype and to simulate the chemical reaction occur inside the digester and also to study the factors that influence the performance of biogas production. Testing conducted by feeding the slurry of water hyacinth (Eichhornia crassipes) as much as 4×10-3 m3/day at a temperature of 290C with 40 days hydraulic retention time. For the result, total volume of biogas reached 461×10-3 m3. The CFD simulations conducted reaction of C6H12O6 into CH4 and CO2. The simulation results obtain the range of mass fraction for two species CH4 and CO2 are 0 - 0.2477 and 0 - 0.7529, respectively. Difference mass fraction value between CH4 and CO2 theoretically against the simulation results are about 9,81% and 2,34%, respectively.
2011
S158
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library