Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Edi Wijaya
Abstrak :
Keadaan transien dart arus dan tegangan pada PWM inverter I(D full-bridge transistor bipolar dihasilkan oleh operasi transistor bipolar saat komutasi turn-on dan turn-off. Komutasi turn-on transistor bipolar dtikuti oleh arus lebih, sedangkan pada komutasi tum-off dikuti oleh tegangan lebih. Arus lebih dan tegangan lebih yang ter adt akan menyebabkan daya dissipasi pada transistor bipolar. Daya dissipasi kemudian akan menyebabkan stress pada transistor bipolar sehingga dapat merusak transistor bipolar dan komponen lainya. Untuk mengurangi daya dissipasi, maka aplikasi PWM inverter 1(D full-bridge transistor bipolar digunakan rangkatan snubber untuk mendapatkan operasi yang aman dan andal bagi transistor bipolar. Rangkaian snubber terdiri dart dioda dan elemen pasif seperti resistor, induktor dan kapasitor. Fungsi dari rangkaian snubber ini adalah untuk mengurangi arus lebih dan tegangan lebih pada transistor bipolar sehingga daya dissipasi dapat dikurangi. Pemilihan elemen rangkaian snubber (resistor, induktor dan kapasitor) adalah berdasarkan kompromi antara tingkat pengurangan arus lebih dan tegangan lebih yang diinginkan terhadap daya dissipasi yang akan dihasilkan transistor bipolar. Karakteristik konfigurasi rangkaian snubber yang akan digunakan pada PWM inverter i(D full-bridge transistor bipolar dibahas berdasarkan rangkaian ekivalen dalam komutasi tum-on dan turn-off transistor bipolar. Rangkaian ekivalen ini kemudian dianalisa, sehingga dapat memperki rakan semua arcs dan tegangan yang ada dalam komutasi turn-on dan turn-on.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sugandi
Abstrak :
DC-DC Switch Mode Power Supply SMPS merupakan rangkaian elektronika yang dapat mengubah suatu level tegangan listrik tertentu menjadi level tegangan listrik lainnya. Perubahan level tegangan memanfaatkan prinsip induksi elektromagnet, yaitu melalui kopel magnetik dari transformator frekuensi tinggi berinti ferit. Frekuensi tinggi di bangkitkan menggunakan mikrokontroler ATmega 328 berbasis Arduino. Frekuensi tinggi yang dihasilkan adalah sekitar 20kHz. Kelebihan SMPS dalam konversi tegangan dibandingkan konverter lainnya adalah SMPS dapat mengkonversi dengan efisiensi yang cukup tinggi, karena rasio tegangan dipertahankan oleh rasio lilitan. Selain itu SMPS juga dapat memisahkan rangkaian secara elektrik. Sehingga jika ada gangguan di sisi primer, sisi sekunder tidak merasakan gangguan secara langsung, begitu pula sebaliknya. Terdapat filter LC dua tahap untuk menghaluskan gelombang keluaran. Terdapat pula pengendali PID untuk mempertahankan tegangan keluaran sesuai dengan referensi. Terdapat pula rangkaian snubber untuk melindungi divais elektronik dari interaksi induktansi leakage transformator dengan kapasitansi Miller divais elektronik tersebut. Nilai ripple factor gelombang keluaran sebelum difilter adalah 1.11, setelah difilter satu tahap adalah 0.556, dan difilter dua tahap 0.222. Pada beberapa pengujian respon transien, didapatlah waktu tunak rata-rata sebesar 1.79 detik. Undershoot dan Overshoot tegangan keluaran terbesar yang terjadi saat pengujian adalah pada nilai tegangan 163.86V dan 268.93V dari set point 220V. Terjadi penurunan suhu MOSFET rata-rata sebesar 7.36oC ketika rangkaian snubber dipasang. Pada pengujian efisiensi, didapat efisiensi tertinggi sebesar 91.7 pada beban 700W. ......DC DC Switch Mode Power Supply SMPS is an electronics circuit that used to change DC voltage level from one level to another level. This circuit use electromagnetic induction, which is via magnetic couple of high frequency ferrite transformer to change voltage level. High frequency is produced by ATmega 328 microcontroller with Arduino platform. Frequency that used in this circuit is about 20 kHz. SMPS advantages compare to another voltage converter are high efficiency conversion and it can electrically isolate primary and secondary. So, if there is a fault at primary side, then secondary side is not sense the fault directly, and vice versa. There is a two stage LC filter to make output wave smoother. There is a PID controller to maintain output voltage at its reference. There is a snubber circuit to protect electronic device from interaction between transformer leakage inductance and its Miller capacitance. Output waveform ripple factor before being filtered is 1.111, after being filtered by 1 stage LC filter is 0.556, and after being filtered by 2 stage LC filter is 0.222. From some transient test, average system rsquo s settling time is 1.79 second. Output voltage undershoot and overshoot are respectively 163.86V and 268.93V at 220V set point voltage. MOSFETs temperature has decreased after snubber circuit is placed. From efficiency test, highest systems efficiency is 91.7 at 700 watt load.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Hendra
Abstrak :
Dalam merancang kendaraan bus listrik, dibutuhkan komponen untuk menyuplai daya ke sistem auxiliary yang membutuhkan tegangan 24V dari sumber baterai 400V. Isolated DC-DC converter merupakan solusi untuk mengubah tingkat tegangan dari 400V ke 24V dengan menggunakan metode Switch Mode Power Supply (SMPS) yang bertopologi push-pull agar dapat memperoleh daya sebesar 1kW. Rangkaian dirancang terisolasi agar aman bagi komponen sistem auxiliary, baterai, dan penggunanya, karena rangkaian sumber dan beban terpisah secara elektris, namun terhubung secara magnetis oleh transformator. Frekuensi switching yang digunakan adalah 20 kHz dengan menggunakan semikonduktor IGBT. Pada bagian masukkan terdapat rangkaian snubber agar diperoleh masukkan tegangan yang mendekati ideal. Pada bagian keluaran rangkaian terdapat filter LC yang berfungsi untuk menjaga gelombang tegangan keluaran agar lebih stabil pada suatu nilai. Tegangan keluaran diumpan balik ke pengendali PID yang dirancang dengan metode tempat kedudukan akar berdasarkan pemodelan state-space averaging dan digunakan untuk mengatur keluaran PWM yang menjalankan proses switching pada IGBT, sehingga menjaga keluaran tetap pada nilai tegangan yang diinginkan, yaitu 24V. Seluruh rancang bangun dianalisa melalui hasil grafik simulasi. Hasil penelitian ini diperoleh rangkaian isolated DC-DC converter efisiensi 83.6% dan mampu memberikan keluaran stabil pada 24V dengan daya 1kW.
Designing electric vehicle, especially bus, a component is needed to supply the power for 24V auxiliary system from 400V battery source. Isolated DC-DC converter is a solution to convert voltage level from 400V to 24V with Switch Mode Power Supply (SMPS) method that designed with push-pull topology that the design able to drive 1 kW of electric power. The circuit has been designed to be safely used for the auxiliary system, battery source, and for the user, because the source circuit and load circuit is electrically separated, but magnetically connected by transformer. Switching frequency that used in this simulation is 20 kHz using IGBT semiconductor. Ferrite transformer is used in this simulation to satisfy the required switching frequency of 20 kHz. On the input circuit, there is a snubber circuit to maintain the input voltage to be more ideal. On the output circuit, LC filter is used to maintain the voltage output wave to be more stable on the desired voltage level. The output voltage provides feedback value to PID controller that is designed using Root Locus method based on state-space averaging model and used by the PID controller to control the PWM output to drive the switching process on IGBT semiconductor, hence the output voltage will be maintained on desired level, 24V. The whole design is analyzed through simulation graph result. The result of this study, an isolated DC-DC converter that has efficiency 83.6% and capable of delivering 24V stable output with 1kW power transmission.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Wira Pratama
Abstrak :
Dalam merancang kendaraan bus listrik, dibutuhkan komponen untuk menyuplai daya ke sistem auxiliary yang membutuhkan tegangan 24V dari sumber baterai 600V. DC-DC konverter terisolasi merupakan solusi untuk mengubah tingkat tegangan dari 600V ke 24V dengan menggunakan metode Switch Mode Power Supply (SMPS) yang bertopologi phase shift full bridge current doubler with synchronous rectification agar dapat memperoleh daya sebesar 3kW. Rangkaian dirancang terisolasi agar aman bagi komponen sistem auxiliary, baterai, dan penggunanya, karena rangkaian sumber dan beban terpisah secara elektris, namun terhubung secara magnetis oleh transformator. Frekuensi switching yang digunakan adalah 100 kHz dengan menggunakan semikonduktor MOSFet. MOSFet harus mencapai kondisi zero voltage swithching yaitu pada saat MOSFet akan menyala, tegangan MOSFet sudah menyentuh angka nol, sehingga tidak terjadi rugi-rugi swithing saat menyala. Kondisi ZVS harus tercapai pada sisi primer maupun sisi sekunder. Tercapainya ZVS akan membuat efisiensi konverter menjadi lebih tinggi sehingga mencapai spesifikasi yang diinginkan. Pada sisi sekunder terdapat rangkaian snubber yang bertujuan untuk mengurangi ringing pada tegangan sekunder, dua induktor dan satu kapasitor yang berfungsi sebagai filter. ......Designing electric vehicle, especially bus, a component is needed to supply the power for 24V auxiliary system from 600V battery source. Isolated DC-DC converter is a solution to convert voltage level from 600V to 24V with Switch Mode Power Supply (SMPS) method that designed with phase shift full bridge current doubler synchronous rectification to produce 3 kW of electric power. The circuit has been designed to be safely used for the auxiliary system, battery source, and for the user, because the source circuit and load circuit is electrically separated, but magnetically connected by transformer. Switching frequency that used in this simulation is 100 kHz using MOSFet semiconductor. MOSFet must reach zero swithching voltage condition that is when the MOSFet is turn on, the MOSFet voltage has reached zero, so there is no need to calculate swithing losses when it is on. ZVS condition must be agreed on the primary and secondary side. Reached ZVS will make the converter efficiency higher so that it reaches the desired specifications. On the secondary side there is a snubber circuit that is intended to reduce the ringing voltage at the secondary switching, two inductors and one capacitor that functions as a filter.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library