Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1969
814.3 RAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yoakin Deke Kokomaking
Abstrak :
Lahirnya industrialisasi di Utara, revolusi transportasi dan revolusi pasar dalam paruh pertama abad kesembilan belas membawa banyak perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat Amerika pada waktu itu. Selain ketiga fenomena tersebut di atas, pergerakan ke wilayah Barat (Westward movement) juga merupakan sebuah fenomena yang turut mengubah kondisi kehidupan sosial. Industrialisasi di Utara mulai mengubah pola kehidupan masyarakat di kota-kota industri dari agraris menjadi industri. Terlepas dari faktor-faktor positif yang disebabkan oleh perubahan sosial ini, seperti pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, berbagai persoalan sosial muncul sebagai dampaknya. Ideologi individualisme diterapkan secara kasar (rugged) oleh para industrialis menimbulkan praktek "perbudakan" terhadap para buruh pabrik. Demi efisiensi dan peningkatan keuntungan para industrialis bekerja sama dengan pemerintah untuk menetapkan jam kerja hingga dua belas jam perhari. Upah buruh sangat rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Kaum buruh secara hukum dilarang melakukan pemogokan. Tempat kerja jauh dari memadai sehingga tidak menjamin kesehatan bagi para buruh. Singkatnya, industrialisasi menciptakan kemakmuran bagi para industrialis dan, sebaliknya, membawa petaka bagi para buruh. Kebijakan pemerintah Federal dalam menjual tanah di wilayah Barat dengan harga murah serta peluang kerja yang diciptakan oleh munculnya industri-industri di Utara mengundang banyak orang Eropa berimigrasi ke Amerika. Persaingan dalam lapangan kerjapun terjadi antara orang-orang Amerika dan kaum imigran asing. Persaingan ini akhirnya menimbulkan berbagai bentrokan fisik dan prasangka buruk. Ketidakteraturan sosialpun muncul. Kehidupan para penghuni wilayah garis depan di Barat sangat diwarnai oleh semangat yang agresif, ekspansif, bebas, mandiri, kreatif, dan inovatif. Kesemuanya ini tidak akan bermasalah kalau dalam Batas wajar. Namun demikian, pergerakan ke arah Barat melahirkan berbagai masalah sosial. Kehidupan mereka cenderung mementingkan diri sendiri, tidak mentaati aturan-aturan atau hukum yang berlaku. Banyak dari mereka terlibat dalam tindakan-tindakan kekerasan fisik, minum mabuk, hiburan-hiburan yang tidak sehat seperti pelacuran, dan yang sejenisnya. Semua gejolak sosial yang terjadi di kota-kota industri di Utara dan di kawasan garis depan niscaya menimbulkan ketidakteraturan sosial dalam masyarakat. Semua masalah sosial ini dapat direduksi menjadi satu persoalan dasar, yaitu degradasi kehidupan moral. Hal ini terjadi karena konsep individualisme yang diterapkan pada waktu itu rugged; setiap individu mementingkan dirinya dan mengabaikan kepentingan individu-individu yang lain. Sebagai respon terhadap gejolak-gejolak sosial ini, Ralph Waldo Emerson meramu sebuah konsep individualisme dengan mengacu pada doktrin Transendentalisme. Konsep individualisme ini merupakan respon Emerson terhadap gejolak-gejolak sosial yang terjadi pada waktu itu, khususnya di era 1820an-1840an. Dalam konsep individualisme Emerson setiap individu tidak hanya mementingkan dirinya tapi juga memperhatikan kepentingan individu-individu lainnya. Jelas bahwa konsep individualisme Emerson berbeda dengan konsep individualisme yang diterapkan di era tersebut. Tesis ini ditulis berdasarkan penelitian dari sumber kepustakaan dan menggunakan pendekatan kualitatif dan antar bidang. Selain itu, kajian dalam beberapa bidang, seperti sosiologis, historis, dan filosofis dirangkaikan untuk menciptakan suatu pemahaman yang koheren dan holistik.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minderop, Albertine
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan tesis ini didasari oleh minat saya untuk meneliti ajaran-ajaran Ralph Waldo Emerson tentang kepemimpinan serta refleksinya dalam kebijaksanaan politik presiden John F.Kennedy khusus terhadap warga negara Kulit Hitam. Emerson adalah seorang sastrawan, moralis Amerika yang banyak menulis tentang hakikat manusia, intelektual, pemimpin, serta kepemimpinan, dan bahkan sampai pada kepemimpinan seorang presiden. Semua ini bertitik tolak pada pemikirannya tentang manusia utuh. John Fitzgerald Kennedy adalah seorang presiden Amerika yang terkenal, antara lain, karena kebijaksanaan politiknya terhadap warga negara Kulit Hitam. Untuk membatasi ruang lingkup tesis ini saya hanya membatasi dan memfokuskan penelitian pada pandangan dan pemikiran Emerson tentang hal-hal yang saya sebutkan di atas, juga pandangannya terhadap orang Hitam. Demikian pula penelitian terhadap kebijaksanaan politik Kennedy hanya terbatas pada kebijaksanaannya terhadap orang Hitam. Setelah saya membaca buku-buku mengenai Emerson dan Kennedy, saya menemukan adanya persesuaian pandangan antara kedua tokoh ini dalam masalah orang Hitam di Amerika. Dalam karya Emerson pandangan tersebut ditampilkan secara ideolagi, yang akan disampaikan dalam bab II. Sedangkan Kennedy, menampilkan pandangan tersebut secara praktis melalui kebijaksanaan politiknya. Adapun tesis skripsi ini adalah: ide Emerson tentang manusia utuh tercermin dalam kebijaksanaan politik presiden Kennedy yang berintikan, demokrasi, kebebasan, dan persamaan. Kebijaksanaan politik yang dimaksud adalah, persamaan hak terhadap orang Hitam dalam lapangan kerja, sarana umum dan pemikiran, pendidikan, dan hak sipil. Pendekatan yang saya gunakan adalah pendekatan sastra, sejarah, politik, dan filsafat. Pendekatan sastra digunakan karena saya membahas karya sastra Emerson. Pendekatan sejarah saya gunakan untuk mengumpulkan data, berupa peristiwa yang melukiskan kebijaksanaan presiden Kennedy terhadap orang Hitam. Pendekatan yang saya anggap paling penting di sini adalah pendekatan politik dan filsafat sesuai dengan judul skripsi dan tesis. Sehubungan dengan pendekatan ini, maka saya menggunakan kerangka teori sebagai berikut. Kerangka teori yang dimaksud adalah, filsafat manusia, politik, dan filsafat politik Amerika. Teori filsafat manusia saya gunakan untuk membahas pemikiran Emerson tentang manusia utuh, teori politik digunakan untuk membahas kedudukan Kennedy sebagai presiden Amerika, dan teori filsafat politik Amerika saya gunakan untuk membahas inti dari pemikiran Emerson dan kebijaksanaan politik Kennedy, yaitu demokrasi, kebebasan, dan persamaan. Agar lebih jelas mengenai kerangka teori ini, saya sampaikan penjabarannya dalam sub-bab kerangka teori.
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library