Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Poerweni Nooroel`ain Poespitasari
Abstrak :
Tidak ayal lagi bahwa pembangunan ekonomi akan selalu melibatkan alam karena di sanalah manusia membangun prasarana dan sarana fisik dan alam juga mempunyai potensi sumber daya yang harus digali. Seiring dengan pembangunan ekonomi, mulai muncul kesadaran bahwa kehidupan di muka bumi ini sangat bergantung kepada hutan-hutan yang berfungsi sebagai paru-paru bumi. Tetapi proses penghangusan alam berlangsung terus dan mengakibatkan pemusnahan berbagai species hewan dan tumbuhan. Kebun Binatang sebagai salah satu bagian dari usaha yang memanfaatkan satwa saat ini dituntut untuk leblh banyak berperan dalam usaha perlindungan dan pelestarian alam daripada sekedar memperagakan koleksi satwa langkanya. Kebun Binatang Ragunan Jakarta sebagai salah satu pemain dalam usaha di atas menghadapi tuntutan yang serupa. Sebagai organisasi Badan Pengelola millik Pemda DKI Jakarta, maka KBR dituntut untuk lebih berperan dalam memasyarakatkan usaha perlindungan dan pelestarian alam. Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah pada dasamya adalah untuk mengetahui strategi usaha yang telah dilakukan oleh KBR dalam menghadapi tuntutan tersebut. Demikian juga akan mempelajari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup KBR umumnya untuk mengungkapkan kekuatan, keterbatasan, kesempatan, dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh KBR. Melalui analisa Iingkungan internal, diperoleh gambaran bahwa KBR mempunyai kekuatan dalam hal pengalaman untuk mengelola usaha kebun binatang karena kehadiran KBR sudah ada sejak tahun 19M; memiliki sumber daya manusia yang cukup besar; didukung pembiayaan dari pemerintah, luas wilayah mencapai 135 Ha, dengan lebih dari 4000 specimen satwa dan 47.499 pohon. Namun masih terdapat beberapa keterbatasan yang harus diperbaiki oleh KBR, seperti: rendahnya citra KBR sehingga orang enggan datang ke KBR, komposisi tingkat pendidikan dari sumber daya manusia yang tidak seimbang; anggaran yang terbatas dari pemerintah teknologi dan peralatan yang sudah usang sehingga dapat mengghambat pekerjaan dan minimnya sarana transportasi di dalam lokasi. Sedangkan melalui analisa eksternal, KBR masih mempunyai prospek sebagai ruang publik yang terbuka hijau; adanya peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung usaha konservasi; tingkat pertumbuhan penduduk dan thigkat pendidikan yang semakin baik; serta perkembangan dari teknologi yang berkaitan dengan konservasi itu sendiri dan teknologi informasi. Meskipun demikian ancaman yang harus dihadapi oleh KBR juga dinilai cukup besar karena: berkurangnya pengunjung karena krisis ekonomi dan faktor keamanan dari situasi poiltik yang tidak stabil; semakin banyaknya substitusi rekreasi; perkembangan kota yang pesai menyebabkan urbanisasi dan menjauhkan publik dan lingkungan dan KBR khususnya, sena menyebabkan wilayah Ragunan menjadi menarik untuk bisnis. Berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan situasi internal yang dihadapi oleh KBR tersebut di atas maka untuk menyebarluaskan perhatian kepada konservasi adalah melalui pengunjung yang datang ke KBR dengan cara meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan 1siiitas Iayanan. Melaluì anailsa SLOT, KBR dapat menerapkan strateginya melalui: pengembangan satana pelayanan sebagai fasifitas sosial dan konservasi, melakukan pendidikan konservasi bekeijasama dengan sekolah-sekolah dan ìnstansi-instansi sebagai permulaan untuk mengenalkan upaya konservasi. Anggaran yang terbatas dapat diatasi KBR dengan melakukan kerjasarna dengan pihak ketiga untuk memperbaiki dan meningkatkan fasilitas layanan dan konservasL Pelatlhan SDM sangat diperlukan untuk mengikuti perubahan-perubahan ini. KBR juga harus aktif dan teratur untuk melakukan promosi dan public relation tentang apa yang menjadi tugas, fiìngsi, dan sasaran yang ingin dicapai KBR., dan memberikan fakta-fakta tentang pentingnya konservasi kepada masyarakat luas. Agar program-program itu dapat tercapai maka perlu juga dikembangkan suatu sistem inforrnasi yang terintegrasi. Sedangkan untuk mengatasi ancaman yang timbul dan keterbatasan perusahaan maka perlu ditinjau lagi struktur organlsasi KBR. Dan untuk lebih mengingatkan masyarakat tentang adanya KBR perlu dibuat suatu sirnbol, lambang, atan logo yang berhubungan dengan KBR.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindri Putri Handianti
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap enam ekor gajah sumatera di Taman Margasatwa Ragunan yang terdiri dari dua jantan Harli dan Pangeran dan empat betina Mulyani, Putri, Agustin, dan Lestari, yang bertujuan untuk mengamati perilaku harian individu dan perilaku sosial gajah sumatera. Pengamatan ke-6 ekor gajah sumatera dilakukan selama 40 hari yang dimulai pada 05 Februari mdash;07 April 2018 pukul 08.00 mdash;15.00 WIB. Metode yang digunakan yaitu scan sampling dan ad libitum sampling dengan interval waktu 30 menit tanpa jeda. Perilaku harian yang diamati meliputi perilaku makan, minum, berkubang, bergerak, dan istirahat, sedangkan perilaku sosial yang diamati meliputi perilaku parental care, feeding behaviour, bermain dan interaksi terhadap perawat satwa. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa perilaku harian individu gajah sumatera didominasi oleh perilaku bergerak dengan rerata persentase sebesar 86,85 , sedangkan perilaku sosial gajah sumatera di dominasi oleh perilaku parental care dengan rerata persentase sebesar 26,62. ...... A study of six sumatran elephants in Taman Margasatwa Ragunan consisting of two males Harli and Pangeran and four females Mulyani, Putri, Agustin, and Lestari, were aimed at observing the individual daily behavior and social behavior of sumatran elephants. The observation of the six sumatran elephants was conducted for 40 days starting on 05 February mdash 07 April 2018 at 08.00 15.00 WIB. The method used is scan sampling and ad libitum sampling with time interval 30 minutes without pause. Daily behaviors observed included eating, drinking, wallowing, moving, and resting behaviors, while observed social behaviors included parental care behavior, feeding behavior, play and interaction with animal keepers. From the observation result, it is found that the daily behavior of sumatran elephant is dominated by moving behavior with the average percentage of 86.85, while the social behavior of sumatran elephant is dominated by parental care behavior with the average percentage of 26.62.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kurniawan Pujianto
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan tentang efektifitas dari sebuah pelaksanaan retribusi Taman Margasatwa Ragunan yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa apakah pelaksanaan kegiatan retribusi Taman Margasatwa Ragunan berjalan efektif. Tingkat efektifitas retribusi dapat dilihat melalui tolak ukur dari kinerja retribusi yang dikemukakan oleh Nick Devas, yaitu upaya retribusi, hasil guna, dan daya guna, kemudian untuk melihat lebih mendalam penulis juga menggunakan teori penetapan tarif. Penelitian dilakukan melalui kegiatan wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dan juga analisis data retribusi Taman Margasatwa Ragunan.Adapun hasil yang diperoleh adalah kegiatan retribusi Taman Margasatwa Ragunan belum dapat memenuhi semua kategori sebuah retribusi yang efektif, permasalahan utama yang ditemukan oleh penulis yaitu kesalahan penetapan tarif yang rendah. ......This study describes the effectiveness of an execution Charge Ragunan Wildlife Park conducted by the Jakarta administration. The purpose of this study was to analyze the implementation activities Ragunan Wildlife Parks charge effectiveness. Level of effectiveness of charge can be seen through the benchmarks of the performance charge raised by Nick Devas, the charge efforts, the effectiveness, and efficiency, and then to look more deeply the author also uses the theory of tariff determination. The study was conducted through in-depth interviews to the parties concerned and also the data analysis Ragunan Wildlife Parks charge. The results obtained are activities Ragunan Wildlife Parks charge has not been able to meet all categories of an effective charge, the main problem found by the authors that a low error rate determination.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S1230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asteria
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Talenta Atmoko
Abstrak :
ABSTRAK
Taman Margasatwa Ragunan merupakan sebuah taman konservasi yang berlokasi di Jakarta Selatan. Berdasarkan data timbulan sampah tahun 2014, didapatkan total timbulan sampah adalah 45,34 m3/hari. Perencanaan pengelolaan sampah dilakukan dengan melakukan pemilahan sampah dari sumber sampah. Pewadahan yang digunakan adalah tempat sampah 50 liter dengan 3 pilah sebanyak 306 buah. Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak sampah organik 16 buah dan sampah anorganik dan residu 15 buah berkapasitas 1 m3. Pengangkutan dengan membutuhkan 2 buah truk sampah organik dengan 2 ritasi pengangkutan dan 2 buah truk sampah anorganik dan residu dengan 1 ritasi pengangkutan berkapasitas 6 m3. Pengolahan sampah dengan menggunakan metode pengkomposan, insinerasi, dan daur ulang sampah. Melalui penggunaan metode pengolahan sampah tersebut diharapkan tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA.
ABSTRACT
Ragunan Zoo is a conservation park located in South Jakarta. Based on data in 2014, the obtained total of solid waste was 45.34 m3/day. Waste management planning will be performed by sorting the solid waste from the sources. The trash bin capacity that will be used is 50 liter bins by 3 sorting with total of 306 pieces. Solid waste will be collect by using 16 pieces organic crates and 15 pieces anorganic and residues crates with capacity of 1 m3. Solid waste will be transport by 2 organixc trucks with 2 ritation a day and 2 inorganic and residues trucks with 1 ritation a day with capacity of 6 m3. Solid waste will be processed by using composting, incineration, and waste recycling. Through the use of that processing methods, solid waste are expected to not disposed again to landfill.
2015
S60296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap perilaku pengasuhan anak pada keluarga Macaca hecki Matschie, 1901 di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Penelitian bertujuan untuk mengamati pengasuhan terhadap infant yang ditempatkan dalam satu kelompok dan ada atau tidaknya keterlibatan anggota keluarga lain dalam peran pengasuhan. Metode yang digunakan yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda selama 25 hari dengan total waktu 7500 menit. Pengamatan dilakukan selama lima hari dalam sepekan. Pengamatan perilaku pengasuhan dimulai pada pukul 09.00--15.00 WIB. Waktu pengamatan disesuaikan dengan Macaca hecki yang bersifat diurnal aktif pada pagi hingga sore hari dan disesuaikan dengan perizinan yang diberikan oleh pihak Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Aktivitas pengasuhan yang diamati berupa perilaku menggendong, menelisik, mendekat, istirahat, bergerak, kontak tubuh, menyusui dan penolakan. Subjek pengamatan yaitu satu kelompok Macaca hecki yang terdiri dari induk jantan, induk betina, empat ekor anak dan satu infant. Pola pengasuhan yang terjadi menunjukan induk betina mendominasi dari seluruh perilaku harian aktivitas pengasuhan sebesar 92,99, diikuti oleh kakak ketiga 11, kakak keempat 4,5, kakak pertama 4,195, kakak kedua 3,56 serta induk jantan 0,09. Aktivitas perilaku pengasuhan yang mendominasi adalah aktivitas istirahat. ......Research has been toward parenting behavior of Macaca hecki Matcshie, 1901 family in Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Research conducted to observe parenting toward infant that placed in one group family and the presence or absence of other family members 39 involvement in parenting roles. The focal animal sampling and ad libitum sampling methods is used to record parenting behavior within 10 minute intervals without interlude of 25 days with a total time of 7500 minutes. Observations were made five days a week. Observation of parenting behavior begins at 09.00 15.00 WIB. The observation time is adjusted to diurnal Macaca hecki active in the morning to late afternoon and adjusted to the permission given by the Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Parenting activities observed include carrying, allogrooming, approaching, resting, moving, body contact, breastfeeding and rejection. The subject of observation is one group family of Macaca hecki include male parent, female parent, four childerns and one infant. The pattern of parenting that occurs shows the female parent dominates from all the daily behavior of parenting activities by 92.99, followed by third sister 11, fourth brother 4.5, first brother 4.195, second sister 3.56 and male parent 0.09. Resting is the activities of parenting behavior that dominate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarman
Abstrak :
Hasil-hasil investigasi epidemiologi akan sangat membantu para dokter hewan untukmemperoleh informasi dalam penanganan suatu penyakit. Demikian pula investigasi epidemiologi pada manajemen orangutan di Kebun Binatang Ragunan, akan sangat bermanfaat memberikan informasi dan data di dalam menyelenggarakan pengelolaan orangutan di Kebun Binatang Ragunan. Data tingkah laku orangutan di dalam kandang, sistem perkandangan, mutu dan jumlah pakan yang diberikan, catatan tentang status kesehatan, uji tuberkulinasi, hematologi normal, elektrokardiogram normal, kimia klinik normal, prosedur kontrasepsi, kesemuanya ini bisa dipakai di dalam pengelolaan kesehatan orangutan di Kebun Binatang Ragunan. Populasi orangutan kalimantan di alam makin lama makin menurun, antara lain disebabkan oleh perburuan liar. Oleh karena itu bagaimanapun juga usaha reintroduksi harus dilakukan secara berkesinambungan pula. Untuk tujuan itu diperlukan generasi orangutan yang memenuhi sarat untuk di reintroduksikan ke alam. Jadi Kebun Binatang harus mampu menghasilkan generasi orangutan yang sehat, tidak berpenyakit menular, tidak mengidap endoparasit, ektoparasit, serta tetap memiliki sifat-sifat alaminya. Orangutan termasuk anggota kera besar yang mempunyai kantung udara luas dan berkelok-kelok, sehingga memudahkan terjadinya infeksi yang bersifat kronis. Pada umumnya radang kantong udara pada orangutan kalimantan di Kebun Binatang Surabaya dart Kebun Binatang di Luar Negeri kesemuanya bersifat kronis. Dan eksudatnya dapat diisolasi bakteria Pseudomonas aerugenosa, Proteus vulganis, Escherechia coll. Bakteri-bakteri ini pada umurnnya bukan patogen juga terhadap manusia, tetapi pada isolasi kuman dari eksudat radang kantong udara pada orangutan jantan di Kebun Binatang Ragunan juga ditemukan bakteri Streptococcus pneumoniae yang sangat patogen terhadap manusia, satwa liar, hewan ternak dan hewan kesayangan. Bahkan Streptococcus pneumoniae ini bisa menular dari satwa kepada manusia yang disebut zoonosis dan dari manusia ke satwa yang disebut anthropozoonosis. Radang kantong udara pada orangutan Kalimantan di Kebun Binatang Ragunan dan Kebun Binatang Surabaya ini, baru pertama kali dilaporkan di Indonesia. Ditemukannya bakteri Streptococcus pneumoniae di eksudat radang kantong udara pada orangutan di Kebun Binatang Ragunan juga baru pertama kali dilaporkan. ...... Kalimantan orangutan ( Pongo pygmaeus pygmaeus, Hoppius, 1763) is member of the great ape group which is endemic in Kalimantan island of Indonesia. Its fur color is reddish, dark or light brown. The fur is quite long and dense, especially at the shoulders and arms. Its head rump length (HRL) is approximately 1.25 - 1.5 meters (exceptionally, the HRL might reach 1.8 meters). The average body weight of the female is about 40 kg and of the male is about 75 - 100 kg. The orangutans is highly adapted to an arboreal mode of life, therefore it is considered as the true arboreal member of the great ape group. It explores the jungle of Kalimantan by swinging from branch to another branch of the tree. Its swinging movement is supported by its arms, which are longer and stronger than the arms of the other great apes. Its arms spread is about 2.25 meters. Most of the males have large cheek flanges which consist of fibrous tissue, at the side of the face. The width and length of the cheek flanges mature male is about 10 centimeters and 20 centimeters respectively. It also has a throat sac, which is called "air sac". The sac is extremely developed and can take in several litters of air. Due to the drastic decrease of its in situ population, caused by illegal hunting and other reasons, the orangutan has been considered as an endangered species (IUCN - Appendix I) and its existence has been strictly protected by law (Fauna Protection Ordinance, 1931 - Stbl 134 and 226). Recently, reintroduction program has been considered as an effective approach to conserve the orangutan population in its in situ habitat. This program begins with the breeding program of the orangutan in the captive environment which is a simulated environment of its native habitat. The goal of captive breeding program is to bear the offspring of the orangutan which will be reintroduced to its native habitat later on, in healthy condition, free from infectious deseases, endo and ecto parasites and still bears its natural behavior. The Zoological Park would be the right institution to conduct the program. The captive (ex situ) breeding program of the orangutan has been being conducted by the Ragunan Zoological Park in Jakarta to study epidemiological, behavior, and other biological aspects of the orangutan in order to support the reintroduction program. Specifically, the study has examined and or investigated the medical records, feed and nutrition, behavior, tuberculin test, contraceptive procedure, normal electrocardiogram, normal hematology, clinical chemistry, caging contruction and management (include sanitation), preventive and curative disease treatment and raising procedure. The medical data, which has been collected for five years, indicated that the orangutan raised in the open cages was healthier than the one raised in the close cages. It was observed that the former group was rarely infected by any diseases. The investment of the open cage was more expensive than the close cage during construction period, but relatively very small cost was needed for maintenance in the long run. The air sacullitis case among the orangutan in Kalimantan has never been reported. This disease is a chronic disease. However, the case was reported among the orangutan raised in the foreign countries. It was reported that the case was caused by the Pseudomonas sp, Proteus sp and by Ischerechia call. These bacteria are not pathogen. The examination of air saculitis exudate derived from the orangutan raised in the Ragunan Zoo, has been sucsesful in isolating the Streptococcus pneumoniae. This bacteria is pathogen and anthropozoonosis to human and to other wild or domesticated animals.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Lusianto
Abstrak :
This research is taken to know about visitor satisfaction level to visitor services at Ragunan Zoo Park. Technical sampling used is accidental sampling, samples taken from respondent at Ragunan Zoo Park, Which were met instantly with researcher on Ragunan Zoo Park. Total of respondent is 147 respondents. After that visitor satisfaction level to service quality at Ragunan Zoo Park, measured through empathy dimension, tangibles dimension, reliability dimension, responsiveness dimension and assurance dimension. The dimensions are formulated to become 29 indicator variable as items on questioner. Result of research shown that 29 variable that have been researched are valid and reliable to be analyzed furthermore. Due to examination satisfaction level on visitor side, known that the highest visitor satisfaction level at Ragunan Zoo Park from 5 service quality dimension is on reliability dimension with mean score -1,1 and 78,80% percentage. While that the lowest visitor satisfaction level at IMP. from 5 service quality is on responsiveness dimension with mean score -1,7 and 66,93% percentage. Seen from 5 dimensions shown that mean score and percentage point satisfaction level, TMR needs more qualities services. From analyze result of importance level, shown that tangible dimension is the highest importance level with mean score 5,390 as fist priority for improvement of qualities services at TMR. Then followed by assurance dimension as a second priority for improvement of qualities services at TMR with mean score 5,380. Responsiveness dimension take the third priority for increment of qualities services with mean score 5,350. The fourth level of importance and improvement of qualities services is on empathy dimension with mean score 5,330. And on the fifth one is reliability with mean score 5,270. The result from analyzing level of satisfaction and analyzing of importance then, things need to be done to increase services quality at TMR are: Knowledge improvement of the officer, an improvement of leadership role, regulation improvement at Ragunan Zoo Park in the form of interdict and sanction gift that is perceivable by visitor, an effort through priority from 5 dimension in attainment of affectivity and efficiency qualities services at Ragunan Zoo Park, Which are containing of: First priority on tangibles dimension, second priority on assurance dimension, third priority on responsiveness dimension, fourth priority on empathy dimension and fifth priority on reliability dimension.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Khairiyah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang proses kebijakan Kemenpora yang dilaksanakan oleh Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora guna merekrut calon atlet berprestasi. Tujuan utama dalam penelitian diantaranya adalah untuk menganalisa kebijakan Kemenpora dalam proses rekutmen siswa baru SKO Ragunan tahun ajar 2017-2018. Kebijakan ini dilaksanakan di seluruh SKO se-Indonesia namun penulis fokuskan penelitian di SKO Ragunan. Diantara permasalahan perkembangan atlet Indonesia penulis menitik beratkan pada proses awal pencetakan atlet yaitu rekrutmen di lembaga pembinaan atlet yang dikelola oleh Kemenpora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mampu memberikan gambaran secara cermat mengenai proses rekrutmen. Hasil penelitian didapat bahwa dalam menjalankan proses rekrutmen ini sudah sesuai dengan teori yang digunakan untuk menguji permasalahan. Dari 58 kuota siswa yang diharapkan lulus hanya 32 siswa yang dianggap memenuhi kriteria. Untuk itu dilaksanakan rekrutmen non regular dengan meminta rekomendasi dari organisasi olahraga se-Indonesia. ......Focus of this study is to analyst Policy by Ministry of Youth and Sport regarding recruitment best of the best athletes in Indonesia. The policy about recruitment has been done to all sports school but my focus research was only at SKO Ragunan Jakarta. Purpose for this research is to analyst how recruitment process been held in SKO Ragunan. Researcher rsquo s interested in searching facts about recruitment because recruitment itself give influence of creating good athletes. This research is qualitative descriptive that was able to describe clearly about how the policy been done. The datas were col lected by deep interview. This research found that the process of recruitment has been done correctly as same as theory that researcher used to research. And researcher suggest to maintain the policy sustainably.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>