Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aitchison, Jim
Jakarta: Kantor Berita Radio 68H, 2007
384.54 AIT ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Quall, Ward L.
New York: Communication arts books, 1968
659.1 QUA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ashadi
Yogyakarta: LP3Y, 2001
384.55 SIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso
Jakarta: Radio 68H, 2006
384.545 SAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Jayanti Nurtiana
Abstrak :
Radio merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan informasi dengan cepat. Untuk itulah, radio digunakan sebagai salah satu media perjuangan rakyat. Ketika Orde Baru muncul, banyak bermunculan radio siaran non-pemerintah di Jakarta. Pemerintahan Orde Baru pun mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengatur radio. Salah satunya PP No. 55 Tahun 1970 yang didalamnya terdapat larangan sebagai alat kegiatan politik bagi radio siaran non-pemerintah dan dilarang membuat berita. Hal tersebut menimbulkan dinamika dalam dunia radio siaran di Jakarta. Dinamika tersebut dapat dilihat pada perkembangan Radio Arief Rachman Hakim dari tahun 1970 hingga 1998. ...... Radio is a medium that can convey information quickly. For this reason, the radio is used as a medium of mass struggle. When the New Order emerged, many emerging non-government radio stations in Jakarta. New Order government also issued a number of policies to regulate radio. One of these PP. 55 of 1970 in which there is a ban on political activity as a tool for non-government broadcast radio and banned from making news. This raises the dynamics in the world of radio broadcasting in Jakarta. The dynamics can be seen in the development of radio Arief Rachman Hakim from 1970 to 1998.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazarsfeld, Paul F.
New York: Amo Press, 1971
384.54 LAZ r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zamris Habib
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam rangka pemerataan mutu pendidikan, Pemerintah memanfaatkan media radio untuk menatar guru sekolah dasar terutama di daerah terpencil, program tersebut dinamakan Pendidikan dan Pelatihan Guru sekolah Dasar Melalui Siaran Radio Pendidikan (Diktat SRP). Kenyataan di lapangan program tersebut kurang menarik bagi pendengarnya. Oleh karena itu penulis meneliti bagaimana cara pengemasannya dengan mengadakan studi terhadap naskah program tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalarn mengemas pesan pendidikan melalui media radio.

Metodologi yang digunakan adalah deskriptif. Data yang telah terkumpul secara kuantitatif berdasarkan hasil evaluasi dianalisis dengan melihat kecenderungan (central tendency), frekuensi terbanyak (modus) dan lain-lain. Tinjauan penelitian ini dari dua aspek, yaitu aspek pembelajaran dan aspek komunikasi massa. Tinjauan aspek pembelajaran karena pesan yang disampaikan adalah pesan pendidikan (pembelajaran), sedangkan tinjauan dari aspek komunikasi massa disebabkan media yang digunakan adalah media komunikasi massa.

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa penggunaan prinsip pembelajaran dalam mengemas pesan pendidikan sudah banyak dipertimbangkan. Tetapi prinsip-prinsip komunikasi hanya sebahagian kecil dari naskah siaran yang telah menggunakan prinsip-prinsip tersebut.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengemasan pesan pendidikan melalui radio selain mempertimbangan prinsip-prinsip pembelajaran, seyogyanya mempertimbangkan prinsisip-prinsip komunikasi massa, karena media yang digunakan adalah media komunikasi massa. Pengemasan pesan dari aspek komunikasi sangat penting agar program-program yang disiarkan lebih menarik.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Hakim
Abstrak :
Latar Belakang penelitian ini adalah (1) peningkatan signifikan dari jumlah stasiun radio selama 30 tahun terakhir, yaitu sebanyak 578 stasiun radio; (2) Fenomena pertumbuhan jaringan radio pada akhir tahun 2003 yang tercatat sebanyak 25 stasiun radio/ grup. Jaringan Delta Female Indonesia (PT. JDFI) adalah suatu perusahaan yang didirikan untuk menjadi pengelola jaringan bagi stasiun radio yang berada dalam kelompok jaringannya. Perusahaan ini menjalankan fungsi sentralistik dalam bidang pemasaran dan keuangan. Sedangkan fungsi produksi dan operasi dijalankan secara otonom oleh masing-masing stasiun radio anggota jaringan. Perusahaan tersebut dibentuk dalam rangka mengantisipasi persaingan bisnis radio yang sangat dibatasi oleh jangkauan area siaran, dan untuk menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi melalui suatu jaringan radio yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Teori yang mendasari tulisan ini adalah strategi horisontal yang diterapkan perusahaan sehingga menimbulkan interelasi antar unit usaha melalui pemakaian bersama fungsi-fungsi tertentu. Interelasi tersebut meningkatkan keunggulan bersaing radio jaringan dibandingkan dengan radio yang beroperasi secara tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian jaringan radio pada PT. JDFI, keunggulan bersaing yang diperoleh dari jaringan , untuk menilai kinerja PT. JDFI dalam mencapai target yang direncanakan dan untuk menilai positioning PT. JDFI dibandingkan jaringan lainnya. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengetahui kinerja Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan, untuk mengetahui posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan dan untuk mengidentifikasi langkah kerja strategis yang dapat meningkatkan kinerja Radio Delta Jakarta. Metode Penelitian dari tulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan tipe penelitiannya adalah studi kasus. Dari hail penelitian pada PT. JDFI disimpulkan bahwa: (1) Konsep jaringan radio yang dimaksud pada PT. JDFI merupakan strategi pengembangan usaha secara horisontal dengan membentuk stasiun radio di daerah melalui penyertaan atau kontrak waralaba, dimana PT. JDFI sebagai pengelola jaringan radio memperoleh fee atas kegiatan marketing dan keuangan yang dikelola secara terpusat. Selain sebagai konsep pengembangan bisnis, konsep ini juga mengkombinasikan bagaimana suatu perusahaan radio siaran membidik segmen pendengarnya melalui gabungan antara lokal, network dan sindikasi; (2) Keunggulan bersaing dari dibentuknya jaringan radio ini adalah terciptanya interelasi antar rantai nilai sehingga timbul efisiensi dan efektivitas kerja yang diterapkan pada pengelolaan pemasaran dan keuangan secara bersama, produksi program siaran bersama dan penjualan waktu komersial secara bersama untuk iklan-iklan berskala nasional, serta area yang dilayani menjadi lebih luas; (3) Kinerja PT. JDFI belum optimal sesuai target penjualan yang direncanakan, karena belum terbentuknya semua jaringan sebagaimana direncanakan dan ketidaksiapan manajemen dalam hal prosedur operasi penjualan waralaba; (4) PT. JDFI memiliki positioning yang cukup dibandingkan dengan jaringan lainnya. Sedangkan kesimpulan penelitian pada Radio Delta Jakarta adalah: (1) Kinerja Radio Delta Jakarta setelah terbentuknya jaringan radio dibandingkan dengan sebelum terbentuknya jaringan radio adalah sebagai berikut: Penjualan perusahaan menurun, Profit margin meningkat, Laba perusahaan menurun, Return on Investment (ROI) menurun dan Biaya operasional menurun; (2) Posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum terbentuknya jaringan radio berada pada pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (stars), setelah terbentuknya jaringan perusahaan berada pada posisi pangsa pasar yang relatif rendah namun masih dalam tingkat pertumbuhan yang tinggi sekali (question mark); (3) Preferensi langkah kerja Radio Delia Jakarta untuk meningkatkan kinerjanya secara berturut turut adalah fokus pada segmen tertentu, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengiklan dan meningkatkan coverage area dan quality audio. Rekomendasi penelitian yang ditujukan kepada PT. JDFI adalah (1) agar segera membuat prosedur operasi standar guna merealisasi pembeli waralaba yang sudah terdaftar dan mempersiapkan program pendidikan dan latihan bagi sumber daya manusia pemegang waralaba; (2) melakukan penelitian tentang kemungkinan diterapkannya initial cost bagi pembeli waralaba baru. Sedangkan rekomendasi yangditujukan kepada Radio Delta Jakarta adalah bahwa untuk meningkatkan kinerja, preferensi langkah kerja yang harus segera dilakukan oleh Radio Delta Jakarta adalah memfokuskan segmen tertentu untuk dibidik, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengikian serta meningkatkan coverage area dan quality audio.
The background of this research are: (1) the significant growth of radio stations in the last of thirty years which now there are 578 radio stations available; (2) radio network growth phenomenon in the end of 2003 which lists 25 radio station networks or groups in operation. PT. Jaringan Delta Female Indonesia (JDFI) is a company established to be a network arranger to all radio stations in its network group. This company runs centralized functions in marketing and finance, whereas production and operation functions are autonomously run by each radio station within the network. The company-is also formed to anticipate radio business competition, which has strictly limited broadcast radio coverage, and to face globalization and technological advancement trough spread radio network in several town in Indonesia. The underlined theory of this thesis is the horizontal strategy applied by the company, which can result an interrelation among business units trough the used of certain functions. The interrelation can increase the competitive advantage of radio network against the single-operated radio station. This research aims at exploring the definition of radio network in PT. JDFI, competitive advantage of the network, assessing PT. JDFI performance in accomplishing its target and evaluating PT. JDFI positioning among other networks. Moreover. The research also aims at knowing the performance of Radio Delta Jakarta before and after the emergence of the network and identifying strategic procedures to enhance Radio Delta Jakarta performance. The research method of the thesis is the usage of qualitative and quantitative approach. The research type is case study. The results of research on PT. JDFI are: (1) the concept of network radio in PT. JDFI is a business development strategy horizontally by forming radio station in local area through direct investment or franchising, where PT. JDFI as the network radio arranger will earn fee on marketing and financial activities which is centralized managed. Moreover, this concept also combines the way how a broadcast radio company covers its audience through a joint local area, network and syndication; (2) the competitive advantage of the radio network is the emergence of interrelation among chain values in order to have efficiency and effectively of work applied in the management of marketing and finance altogether, a joint broadcasting program production and a commercial time sale for national scope advertisement, and also a larger coverage area; (3) the performance of PT. JDFI is yet optimum in reaching selling target due to the fact that not all networks are formed as planned and the unready of the management in franchise operational procedure; (4) PT. JDFI has enough positioning compared to other networks. The research conclusions on Radio Delta Jakarta are: (1) The productivity of Radio Delta Jakarta has improved compared to before the establishment of radio network, which the company selling has gone down, profit margin has increased, company profit has decreased, Return on Investment (ROI) has decreased and operation cost has decreased; (2) the competitive position of Radio Delta Jakarta before the establishment of radio network has relative high market share and high growth (stars), but after this establishment, the company has on relatively low market share with very high growth (question mark); (3)the Preference of the Radio Delta Jakarta' step work is to improve its productivity by focusing on certain market share and to give better services for its audiences and advertisers, and to increase coverage area and quality audio. PT. JDFI has recommended that the company should prepare operating procedure and education program for manpower for franchise holder and observe the initial cost for new franchising holder. Additionally, Radio Delta Jakarta should improve its performance, set preference step work by focusing on certain market segment, and increase audience and advertiser services, broader coverage area and quality audio.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Varidia
Abstrak :
Sebagai media yang mobilitasnya tinggi dan memiliki pendekatan lokal maupun personal, radio terbilang unik dan istimewa. Media ini diterima dan mampu menjangkau semua segmen dari masyarakat. Realitas yang dihadapi media radio telah menjadi tantangan tersendiri, akibat persaingan dengan media lain, perolehan total iklan pada radio terus merosot. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya pemain dalam industri ini. Fenomena yang terjadi saat ini adalah masing-masing pendengar memiliki kebutuhan yang berbeda ketika mereka mendengarkan radio. Akibatnya, segmentasi radio menjadi pilihan dan kini menjadi makin tajam dan mengarah ke fragmentasi pasar. Segmen yang dipilih pun tidak hanya berdasarkan karakteristik demografi saja, melainkan jugs karakteristik psikograf. Salah satu segmen yang menarik adalah segmen radio wanita, mengingat pasar ini sangat potensial seiring dengan meningkatnya jumlah wanita karir, isu persamaan gender, dan adanya dua pecan dalam rumah tangga. Cosmopolitan FM yang merupakan salah satu radio perintis dalam segmen ini, menyasar pada tipikal pendengar wanita modem, yang berpikiran terbuka dengan kategori umur antara 28-38 dan berada pada SES A dan B+. Meskipun Cosmopolitan FM telah memiliki positioning yang kuat, berkomitmen tinggi dan konsisten dalam penyampaian kualitas, serta Iingkup segmen pendengar yang jelas, namun brand awareness dan jumlah pendengarnya cenderung untuk menurun dari tahun ke tahun. Berangkat dari hal ini, penelitian ini dilakukan dengan tiga tujuan utama, tujuan pertama yaitu merumuskan faktor-faktor yang menjadi pembentuk loyalitas pendengar Cosmopolitan FM, tujuan kedua adalah mengevaluasi hubungan yang terjadi antara Cosmopolitan FM dengan pendengarnya dan hubungan sesama pendengar, sedangkan tujuan terakhir adalah untuk mengetahui efektifitas kegiatan yang dilakukan oleh Cosmopolitan FM terhadap loyalitas pendengar. Secara garis besar, Karya akhir ini disusun menggunakan metode eksploratoris untuk menggali wawasan atas masalah yang dihadapi, dan riset konklusif yang bersifat kausal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan menilai suatu hubungan spesifik antar variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini. Untuk itu digunakan data primer sebesar 110 orang, pembagian kuesioner menggunakan Non probability sample, sedangkan dalam menentukan talon responden, digunakan metode convenience sampling. Variabel utama yang diukur terdiri dari variabel Consumer Characteristic, additional Consumer Characteristic, Consumer Expectation, Assessed Performance, Assessed Value, Satisfaction, Image, Loyalty, Communication, 7izrst, dan Consumer Voice. Untuk pengukuran masing-masing variabel digunakan 5 -point liken scale, untuk menguji reliabilitas metode pengukuran, dilakukan pengujian dengan menggunakan kriteria internal consistency (Cronbach 's Alpha). Terdapat empat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis karateristik responden, Analisis perbedaan karakteristik pendengar terhadap loyalitas, Analisis performance-importance, dan Analisis model relationship secara terintegrasi. Dalam analisis terakhir yang menggambarkan hubungan masing-masing variabel, digunakan structural equation modelling dengan menggunakan model estimasi maximum likelihood dengan menggunakan Variance-covariance matrix dan Correlation matrix sebagai input. Sebelum dilakukan modelling, dilakukan reduksi beberapa variabel dengan menggunakan factor analysis. Untuk mengevaiuasi hubungan yang terjadi antara Cosmopolitan FM dengan pendengamya dan hubungan sesania pendengar, digunakan Analisis perbedaan karakteristik pendengar terhadap loyalitas, dari basil Analisis ini akan didapat kecenderungan tingkat loyalitas dari masing-masing kelompok pendengar berdasarkan perbedaan karakteristik. Beberapa kesimpulan yang diambil adalah loyalitas pendengar yang berinteraksi secara on-air lebih tinggi dibandingkan pendengarnya yang tidak berinteraksi, loyalitas pendengar yang berinteraksi secara off-air dan anggota arisan cosmoners lebih tergantung kepada penyiarlacara, sedangkan anggota milis cosmoners memiliki loyalitas yang lebih rendah dibandingkan yang bukan anggota. Hasil analisis dan pemetaan dengan menggunakan performance importance matrix memberikan basil yang cukup baik dengan tingkat kesesuaian variabel kinerja (performance) berbanding nilai harapan (importance) sebesar 9023%. Terdapat hanya 3 atribut yang secara kinerja kurang memuaskan namun memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dimata pendengar (kuadran I), 7 atribut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan pencapaian kinerja sudah baik (kuadran II). Selain itu atribut yang mempunyai harapan yang tidak terlalu tinggi dari pendengar dan tingkat kinerja yang tidak tinggi pula (kuadran III) sebanyak 4 atribut dan terdapat 1 atribut dimana pencapaian kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan harapannya (kuadran IV). Untuk merumuskan faktor-faktor yang menjadi pembentuk loyalitas pendengar, dilakukan Analisis Model Relationship secara terintegrasi. Dan basil hubungan tersebut ditemukan bahwa perbedaan karakteristik demograf pendengar tidak mempengaruhi cars pandang mereka dalam membangun hubungan dengan Cosmopolitan FM, dan loyalitas pendengar Cosmopolitan FM temyata hanya dipengaruhi oleh kepercayaan dan kepuasan pendengar. Terdapat beberapa saran yang berfungsi sebagai masukan bagi pihak internal Cosmopolitan FM dan dapat diangkat pada penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. Pertarna, penggalian hubungan antar variabel dengan menggunakan pendekatan psikografi mennadi sangat penting mengingat perbedaan karakteristik demografi konsumen tidak dapat menjelaskan kecenderungan dan perbedaan cara pandang dari masing-masing kelompok. Kedua, peningkatan loyalitas pendengar dapat dilakukan dengan meningkatan kepuasan pendengar. Kepuasan pendengar dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I, yaitu atribut siaran pagi yang menyenangkan dan menghibur, koleksi lagu yang beragam dan beritalinformasi yang aktual. Hal lain yang mempengaruhi Ioyalitas adalah kepercayaan pendengar_ Pada pembuktian model, diternukan bahwa kepercayaan pendengar terbangun dari komunikasi perusahaan dan suara konsumen yang positif. Hal ini menyatakan bahwa komunikasi, baik berupa satu arah antara pihak manajemen kepada pendengar, serta komunikasi berbentuk dialog dua arah antara pihak manajemen dengan pendengar merupakan hal yang perlu untuk ditingkatkan.
As a high mobility media with local and personal touch, radio can be considered as unique and a special medium. This media can be accepted and able to reach all segmen of the community. The reality which have been encounter by radio has become a problem. Because of competition with the others media, the amount of total income in radio advertising has decrease. The situation has become worse since there s a lot of player in this industry. The fact what is happened now is each of the radio listeners have a different needs when they want to hear the radio. As a result, radio segmentation has become a choice and are heading to the market fragmentation. The segmentation which has been choose not only based on the demographic characteristic, but also on psyhcographic characteristic. One of the most interesting segment is women's radio, which has a potential market together with the raising issue of woman emancipation and dual function in family. Cosmopolitan FM who is one if the pioneer in this segment, targeting its market to a typical modern woman's listeners, open minded, with age between 28-38 year old and SES A, B+. Even though Cosmopolitan FM has a good positioning, strong commitment and consistent in delivering duality, with a focus listener's segment, but its brand awareness and the listener amount has decrease in recent years. From these backgroundd, this research emphasizes three main purposes. the first purpose is to find the factors which become the antecedent of listeners loyalty in Cosmopolitan FM the second purpose is to evaluate the relationship between Cosmopolitan FM with its listeners and the listeners-listeners relationship. The last purpose is to see the effectivity of event which was held by Cosmopolitan Fivi in the term of listener loyalty. In a broad view, this thesis ii'ere made by exploratory method, and also conclusive with causal method to test the hypothesis and review a specifrc relationship inter-variables which was uses in this research. The amount of valid respondents is 110 samples. he distribution of questionnaire used non probability. sample, and using convenience sampling method to select the large! respondent. The main variable which were tested are Consumer Characteristic, additional Consumer Characteristic, Consumer Expectation, Assessed Performance, Assessed Value, Satisfaction, Image, Loyalty, Communication, Trust, and Consumer Voice. To rate each of the variables using 5point liken scale, to test the reability of the scales using internal consistency criteria (Cronbach's Alpha). There are four analysis which were used in this research : Analysis- qf the respondent characteristic, Analysis of the differences of listeners characteristic to loyalty, Importance Performance Analysis, and Integrated relationship model Analysis. The last analysis was used to exploring the relationship of each variables, using estimated Maximum Likehaod with variance-covariance and correlation matrix as the input. Before the modelling was conducted, factor analysis were used to reducled few variables. To evaluate the relationship between Cosmopolitan 1-M with its listeners and the relationship between the listeners, we use Analysis q f the differences of listeners characteristic to loyalty, from this analysis, were found that there is an inclining degree of loyalty from each of listeners groups by the difference of characteristic. The result are, the loyalty of listeners who were having on air interaction is higher than the non-interaction, the loyalty of the listeners who were having off air interaction and the member of cosmoners mailing list is lower than the non-interaction and non-member. The analysis and 'napping with performance importance matrix result is good, with performance importance appropriate degree in 90.23%. There are three attributes with lower performance and high importance of listener (1st quadrant), seven attributes where the performance is near with listener's demand (2nd quadrant), four attributes that have importance not too high from the listeners and the management gives performance at the saute level (3rd quadrant), and one attributes where gives good performance more than the expected importance of listeners (1st quadrant). In order to know the exact factor which have become the antecedent of the listeners loyalty, we use Integrated relationship model analysis. The founding are that the differences of listeners characteristic do not give any influence of their point of view in building relationship with Cosmopolitan FM and the listeners loyalty of Cosmopolitan FM were only influence by trust and listeners satisfaction. There are few suggestion as the input for the management of Cosmopolitan FM and for the next research. First, the exploring of relationship inter-variables with psyhcographic view has become importance since the differences of listeners demographic characteristic cannot define the differences of the groups point of view. Second, The listeners loyalty can he raise by the raising of the listeners satisfaction. The satisfaction can he raise by maximizing the attributes in quadrant of performance importance analysis : an exiting and fin morning program, a comprehensive songs collection, and acual new: information. The other things that can increasing listeners loyalty are the listeners trust. From the modelling testing, found-that listeners trust were built by one way management communication and a positive listener voice. This founding state that communication, both one way and two way dialog between Cosmopolitan FM management with the listener, are things that needs to improve.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crissel, Andrew
London: Routledge, 1995
384.540 941 CRI u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>