Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nik Desiam Alhamdi
Abstrak :
Raden Saleh yang merupakan seorang pelukis terkenal merancang dan mengarsiteki rumah tinggal yang ditempatinya di Cikin pada tahun 1852-1867 (sekarang Rumah Sakit PGI Cikini). Arsitektur yang dibuat oleh Raden Saleh pada bangunan Eks Rumah Raden Saleh dipengaruhi dengan berbagai macam latar belakang dirinya. Permasalahan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana komponen-komponen arsitektur dan ornamen pada bangunan Eks Rumah Raden Saleh serta identitas Raden Saleh direpresentasikan pada bangunan Eks Rumah Raden Saleh. Penelitian ini menggunakan metode K.R. Dark, yaitu dengan tahapan sumber data, data, bukti, dan interpretasi. Penelitian ini menggunakan teori identitas dalam membantu menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini menjelaskan terdapat berbagai macam unsur gaya Neo-Gotik pada Eks Rumah Raden Saleh dan unsur gaya Eklektik. Identitas Raden Saleh juga direpresentasikan melalui komponen dan ornamen bangunan, seperti identitas kebudayaan dan agama yang mempengaruhi Raden Saleh dalam membangun bangunan tersebut. ......Raden Saleh, who was a well-known designer, designed and architected the residence he occupied in Cikini in 1852-1867 (now the PGI Cikini Hospital). The architecture made by Raden Saleh in the Former Raden Saleh House building was influenced by various backgrounds from him. The research problem raised in this study is how the style of architectural components and ornaments in the Former Raden Saleh House building and Raden Saleh's identity are reflected in the Former Raden Saleh House building. This study uses the K.R. method. Dark, namely the stages of data sources, data, evidence, and interpretation. This study uses identity theory to help answer research problems. The results of this study explain that there are various kinds of Neo-Gothic style elements in the Raden Saleh Former House and elements of the Eclectic style. Raden Saleh's identity is also represented through building components and ornaments, such as cultural and religious identities that influenced Raden Saleh in constructing the building.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Supradewi
Abstrak :
Aborsi adalah suatu tindakan untuk menghentikan kehamilan tidak diharapkan. Aborsi tidak aman mempunyai risiko terhadap komplikasi seperti sepsis, perdarahan, traumahobekan alat kandungan atau keracunan yang dapat berakhir dengan kematian. Hal tersebut dapat dicegah melalui peningkatan akses pelayanan kontrasepsi yang aman, pelayanan kegawat daruratan kebidanan esensial termasuk pelayanan aborsi aman, non diskriminatif dan menghormati hak klien. Ketidakpastian hukum di Indonesia tentang aborsi menyebabkan perempuan secara diam-diam, melakukan aborsi dengan caranya sendiri atau meminta bantuan orang lain, tanpa memperdulikan pelayanan tersebut aman dan memenuhi standar medis atau tidak. Demikian pula bahwa ketiadaan perlindungan hukum, justru memberikan peluang bagi pihak-pihak terteniu memanfaatkan keadaan tersebut untuk kepentingan pribadi. Penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 8 orang informan yaitu perempuan yang meminta layanan aborsi di klinik Raden Saleh pada bulan November - Desember 2004, dengan berbagai variasi karakteristik, dengan teknik penelusuran berantai (snowballing), mencoba memberikan informasi tentang alasan psikososial penggunaan layanan aborsi yang dapat digunakan sebagai lesson learned dalam pengembangan program Keluarga Berencana, upaya advokasi serta memberikan dukungan aborsi aman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan mengatakan tempat layanan aborsi aman hanya dapat diperoleh di klinik Raden Saleh, karena dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional sesuai dengan standar pelayanan kesehatan, rasa aman dan percaya karena status klinik pemerintah dan sebagai bagian dan RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo. Disamping biaya yang lebih murah, kedekatan emosional dengan tenaga kesehatan di klinik, adanya pengalaman aborsi yang lalu baik oleh diri sendiri maupun orang lain, dirujuk dan pemberian informasi oleh dokter dan bidan menambah keyakinan dan rasa percaya untuk meminta layanan aborsi aman. Semua informan juga mengemukakan telah melakukan aborsi sendiri sebelum meminta bantuan kepada dokter, bidan dan klinik Raden Saleh. Upaya ini yang sering dilakukan adalah dengan minum jamu dan obat yang diperoleh di took/warung obat, Tindakan ini termasuk aborsi tidak aman yang membahayakan keselamatan jiwa. Adanya dukungan, dari berbagai pihak merupakan faktor yang mempermudah informan mencapai akses pelayanan aborsi aman. Dukungan tersebut meliputi ketersediaan biaya tindakan, diantar dan ditemani, penjelasan dan saran dari petugas kesehatan. Berbagai faktor yang menghambat seperti ketidakcukupan biaya, rasa berdosa yang mendalam, depresi, bidan yang tidak bersedia membuat surat rujukan, adanya calo yang di depan klinik Raden Saleh. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan dan aborsi hambatan lain yang cukup banyak menyebabkan keterlambatan penanganan kehamilan tidak diharapkan. Tidak jarang informan yang kurang memiliki informasi jelas dibawa oleh calo ke tempat pelayanan lainnya. Stigma sosial terhadap klinik Raden Saleh sebagai tempat aborsi menimbulkan rasa malu untuk datang ke klinik. Sebagai kesimpulan bahwa untuk mendukung layanan aborsi aman perlu dilakukan pengembangan program peningkatan akses aborsi aman misalnya pendidikan kesehatan reproduksi, penyebaran informasi program pelayanan kesehatan Raden Saleh, peningkatan program konsultasi dan konseling, pengembangan media informasi, penyusunan prosedur tetap penanganan kehamilan yang tidak diharapkan diantaranya kebijakan pemberian ph kontrasepsi darurat yang non diskriminatif sehingga diharapkan dapat menekan terjadinya aborsi. Daftar Pustaka 40: (1995 - 2003)
Psychosocial Reason of Using Safe-abortion Care at Raden Saleh Clinic of Dr. Cipto Mangunkusumo of National General Hospital Center- Jakarta, 2004Abortion is a common procedure for terminating pregnancy when it's unwanted. In Indonesia it is predicted that 2 million cases per year or 30 percent from all pregnancies are unwanted (Utomo et. al., 2001). It is well known that unsafe abortion can lead to severe risk of illness, which can also cause to the death. However, the situation above can be prevented by several conditions, such as: increasing the access on safe contraception services, essential emergency obstetric care -including a non-discriminative on safe abortion care-, and respect the client's reproductive rights. An uncertain on law of abortion in Indonesia leads some women to do clandestine on terminating their pregnancy, whereas its terminating by themselves or asking someone else to do the termination. without any consideration on the guarantee of medical standard procedures. Moreover, without any legal protection on the client makes some people are taking some advantages for the situation. A qualitative study has been conducting by interviewing to 8 women that seeking the abortion care at Raden Saleh Clinic on November [o December 2004. The study was using the snowballing technique in trying to seek the information on how psychosocial reason on using abortion care can be use as lesson learned on developing family planning program, and the advocacy to and support the program on safe abortion care. The study shows that all informants stated that only at Raden Saleh Clinic they can access to safe abortion care, because the clinic is offering a skilled health providers, that assure to carried the abortion procedure with the health service standard. They also said that they feel secure to do abortion at the clinic due to that status of the clinic as government owners and as part of the Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Other reasons that strongly influence them to seek the abortion care at the clinic are due to the low cost, strong emotional bond between them and health providers, past experience on self-abortion or unsafe-abortion, and the information given by doctors or midwives. All informants also affirmed that they do self abortion before they seek for help for treatment to the doctors, midwives, and Raden Saleh Clinic. The usual self-abortion they do was taking traditional herbs or potion that easily bought from drug store or traditional pharmacy This situation can make an unsafe abortion and life threatened. Some supporting factors lead the informant easily to get access to safe abortion care are the availability of expense for the procedure, have someone accompany with, and the information and suggestion given by health providers. Meanwhile, there are factors that hampered to get to safe abortion, such as having no enough money, feeling in deep sinner, depress, have no letter of referral for abortion, and the existence of some people who waiting outside the clinic and will take the advantage from them on being seeking the abortion care. Lack of knowledge on pregnancy and abortion are another hurdles that make some unwanted pregnancy are too late to handle, Lack of information about safe care abortion is also one situation that makes them -the respondent- an easy prey for bad guy to lead them to the illegal abortion services. Social stigma toward Raden Saleh Clinic is also a burden of being ashamed to use the clinic. To summarize, being supportive to the safe abortion care, it is needed to develop a program that increasing the access on having save abortion, such as education on reproductive health, information dissemination on Raden Saleh health services, program on consultation and counseling, to develop information media, and to develop standard operation procedure for caring the unwanted pregnancy, including the non-discriminative policy for emergency contraception pills. It is expected these consideration will reduce the evident of abortion. Reference: 40 (1995 - 2003)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widho Anriano
Abstrak :
Penanganan kasus tindak pidana aborsi dalam tesis ini berawal dari terbongkarnyapraktik aborsi yang berawal dari beberapa situs website yang tersebar di Internet.Tempat praktik aborsi berkamuflase sebagai kantor lembaga hukum dan tour travel Gayatri di Jalan Cimandiri No.7 RT06/04 Cikini, Menteng, Jakarta Pusatini, yang kemudian digeledah oleh petugas dari Subdit III SumdalingDitreskrimsus Polda Metro Jaya. Adapun faktor yang diduga penyebab meluasnya praktik aborsi di Indonesia adalah: 1 meningkatnya perilaku permisif dan seksbebas dikalangan remaja baik diperkotaan maupun di pedesaan; 2 memintapertolongan orang untuk mengugurkan kandungan baik secara tradisional tenaganon medis maupun secara modern tenaga medis ; 3 tempat praktik aborsi baikyang dilakukan oleh oknum dukun beranak, bidan atau perawat cukup tersedia dikota maupun di desa; 4 praktik aborsi yang dilakukan secara terselubung diklinik-klinik bersalin dan rumah sakit baik negeri maupun swasta juga tersedia dikota-kota besar, ditambah lemahnya kontrol sosial dan sanksi sosial; dan 5 adanya anggota masyarakat yang malah ikut mengambil keuntungan darikehadiran klinik terselubung itu. Menurut hukum yang berlaku di Indonesia,praktik aborsi seperti yang dibongkar polisi dalam penelitian ini, termasukkejahatan atau yang dikenal dengan istilah 'Abortus Provocatus Criminalis'.Tindakan abortus ini dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Upaya yangdilakukan oleh penyidik Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telahmemenuhi 3 dimensi, 1 yakni dimensi sistem normatif dimana penyidikmenerapkan aturan hukum yakni KUHP Pasal 346, 367, 348, dan 349 dan jugaUndang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatandimana para tersangkadikenakan sanksi pidana; 2 dimensi sistem administratif dimana penyidik jugamelakukan koordinasi dan interaksi dengan pihak lain pihak Ikatan DokterIndonesia IDI dan ahli kebidanan, dan pihak kejaksaan negeri selaku penuntutumum, dan juga 3 dimensi social system dimana penyidik juga mendefinisikankasus tersebut terhadap dampaknya kepada masyarakat umum. Sementara ituguna menunjang penyelidikan dan penyidikan kasus aborsi, kompetensi SDMSubdit Sumdaling harus ditingkatkan dikarenakan dari data yang diperoleh masihbanyak penyidik pembantu yang belum mengikuti pendidikan kejuruan untukmeningkatkan kompetensi dalam bidang penyidikan kasus-kasus khusus sepertikasus aborsi dan sejenisnya. Begitu juga sarana, prasarana dan pendanaan gunamenunjang kerja dari penyidik.
The handling of the criminal act of abortion case in this thesis began with theunveiling of an abortion practice that was found from several websites on theinternet. The abortion facility operated under the guise of Gayatri law office andtour travel agency on Jalan Cimandiri No.7 RT 06 04 Cikini, Menteng, CentralJakarta, which was then searched by officers of Subdit III SumdalingDitreskrimsus Sub Directorate III of Environmental Resources, Special CriminalInvestigation Directorate of Jakarta Metro Police. The widespread of the practiceof abortion in Indonesia is presumably caused by the following factors 1 theincrease of permissive behavior and free sex among teenagers in cities and ruralareas 2 people seeking help for abortion by traditional methods non medicalpersonnel and modern methods medical personnel 3 the availability of placesthat provide abortion performed by traditional birth attendants, midwives ornurses in cities and rural areas 4 the practice of abortion performed covertly inmaternity clinics and hospitals, both public and private, is also available in majorcities, along with weak social control and social sanctions and 5 communitymembers who take advantage of such covert clinics. According to Indonesian law,the abortion practice as unveiled by the police in this research is considered acrime or otherwise known as 'Abortus Provocatus Criminalis'. This act ofabortion is categorized as a criminal act. Efforts undertaken by Subdit SumdalingDitreskrimsus investigators of Jakarta Metro Police have fulfilled these 3dimensions, 1 the dimension of normative system in which the investigatorsapplied the rule of law namely KUHP Criminal Code Articles 346, 367, 348,and 349 and also Law Number 36 of 2009 regarding health in which the suspectsare subject to criminal sanctions 2 the dimension of administrative system inwhich the investigators also coordinated and interacted with other parties, IkatanDokter Indonesia IDI Indonesian Medical Association and obstetricians, and thedistrict attorney as public prosecutor, and also 3 the dimension of social systemin which the investigators also defined the case in terms of its impact on thegeneral population. Meanwhile, in order to support inquiry and investigation ofabortion cases, Subdit Sumdaling needs to improve the competency of itspersonnel because according to the obtained data, many of the assistantinvestigators have not pursued vocational education to improve their competencyin the area of special case investigation such as abortion cases and others. Thesame goes for facilities, infrastructure and funding that are needed to support thetask of investigators
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library