Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sentari
Abstrak :
ABSTRAK
Penguasaan bacaan, dalam hal ini recall bacaan, sebagai sarana memperoleh pengetahuan siswa, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain strategi belajar. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh penggunaan strategi belajar dalam membaca, yaitu strategi yang digunakan untuk mengolah informasi dalam teks bacaan, sehingga proses penguasaan dan pemahaman bacaan dapat lebih efektif dan efisien. fc Atkinson dan Shifffin (dalam Reed, 1996) menyatakan bahwa salah satu strategi yang dapat digunakan seseorang dalam memperlajari informasi untuk memfasilitasi perolehan pengetahuan adalah imaging. Jacob (dalam Sadoski, 1983) menguatkan bahwa kemampuan subyek untuk menghasilkan atau menggunakan mental imagery untuk memahami bacaan adalah faktor utama untuk membedakan antara pembaca yang baik dan tidak. Sehingga, pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengukur sejauhmana penggunaan strategi mental imagery dapat berpengaruh secara signifikan terhadap recall bacaan dan sekaligus melihat gambaran strategi mental imagery yang digunakan selama membaca pada siswa SMU Negeri I Depok. Teori Kognitif Dual Coding memiliki kapabilitas untuk menjelaskan tentang mental imagery dalam kinerja kognisi., dimana Dual Coding Theory membagi sistem kognisi menjadi dua subsistem representasi mental, verbal dan imagery. Kedua subsistem ini terpisah, tapi terhubung satu sama lain, dengan cara paralel atau dalam suatu integrasi (Sadoski & Paivio, 1994) Metode yang digunakan adalah situasi eksperimental dengan menggunakan disain randomized, two group design, posttest only. Ada dua kelompok independen, dimana kelompok pertama akan dijadikan kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dilatih menggunakan dan dinstruksikan menggunakan strategi belajar mental imagery dan melakukan think-aloud selama membaca; sedangkan kelompok kedua akan dijadikan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak dilatih menggunakan strategi tersebut namun tetap melakukan think-aloud selama membaca. Setelah proses membaca selesai, kedua kelompok diminta untuk melakukan free recall terhadap bacaan. Data verbatim think-aloud dan pernyataan-pernyataan dalam free recall dirating ke dalam kategorisasi terlengkap dan reliabel yang pernah ada (Sadoski, dkk., 1990). Untuk pengolahan pernyataan-pernyataan recall dan verbatim mental imagery menggunakan teknik pengujian U-Mann Whitney sebagai analisa utama, dan teknik pengolahan persentase sebagai analisa tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa tidak ada satu subkategoripun yang berbeda secara signifikan dalam hal recall bacaan antara kedua kelompok independen. Analisa tambahan menggunakan pengolahan persentase mengindikasikan ada pebedaan kemampuan menghasilkan free recall bacaan antar subyek dalam setiap kelompok. Selain itu, ada perbedaan karakter yang menandai proses pengkodean bacaan selama membaca, yang direpresentasikan lewat hasil free recall subyek. Karakter pada kelompok eksperimen adalah pada pernyataan recall yang merupakan kalimat sendiri, dan tidak terdapat pada teks serta masih berhubungan dan sesuai dengan isi kalimat pada teks; dan pada pernyataan recall yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit pada teks. Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses pengkodean bacaannya ada pada pernyataan recall yang berhubungan langsung dengan satu T-unit dengan sedikit kesalahan atau bagian yang hilang, tapi tanpa merubah makna kalimat pada teks ; pernyataan recall yang merupakan gabungan dari beberapa T-unit pada teks; dan pada pernyataan recall yang merupakan bagian dari satu T-unit pada teks. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gambaran strategi mental imagery kedua kelompok independen berbeda. Dari pengujian signifikansi didapatkan ada perbedaan yang signifikan pada gambaran strategi mental imagery antara kedua kelompok. Subkategori yang berbeda adalah pada mental imagery yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-unit, mental imagery yang merupakan sintesa dari dua atau beberapa T-unit, mental imagery yang termasuk komponen sintesa, dan mental imagery yang menggunakan modalitas ganda. Hasil pengolahan persentase mengindikasikan ada perbedaan kemampuan menghasilkan mental images antara kedua kelompok. Selain itu ada perbedaan karakter yang menandai proses membaca pada kedua kelompok. Pada kelompok eksperimen subkategori yang menandai proses membacanya adalah pada mental imagery yang merupakan elaborasi dari satu atau beberapa T-Unit, mental imagery yang merupakan sintesa dari satu atau beberapa T-unit, dan mental imagery yang menggunakan kata-kata sendiri dan tetap konsisten dengan isi kalimat pada teks. Sedangkan pada kelompok kontrol, karakter yang menandai proses membacanya adalah mental imagery yang konsisten dengan isi kalimat pada teks, dan kategorisasi terhadap mental imagery yang termasuk komponen sintesa. Untuk penggunaan modalitas dalam mental imagery-nya, subkategori yang persentasenya cenderung kepada kelompok eksperimen adalah pada modalitas ganda dan modalitas afeksi. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah modalitas visual dan kinestetik.
2002
S3090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library