Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanan Nugroho
Abstrak :

ABSTRACT
The paper presents the performance of energy development programs during the 2015-2019 RPJMN period, evaluates them, and proposes some recommendations for that of the next 2020-2024 RPJMN. Energy development programs in the 2015-2019 RPJMN performed quite well, however some indicators such as coal production and the share of new-new and renewable energy in the countrys energy mix were not encouraging. While most of energy infrastructure program was not delivered well, the oil and gas production declining trends, in addition to excessive exports of coal reminds that Indonesias energy security is not safe. In 2020-2024 RPJMN exploration efforts must be increased, aiming at achieving reserves replacement ratio more than 1. Meanwhile, the share of new and renewable has to be increased, by emphasizing the development of biofuels in particular. In addition, energy conservation efforts have to be continued.
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2019
330 JPP 3:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar Syamsuar
Abstrak :
ABSTRAK Informasi kemiskinan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), belum ada secara khusus membahas perubahan ukuran kemiskinan menurut sektor kegiatan ekonomi. Dengan data susenas tahun 1999, 2004, 2009, dan 2011, peneliti menghitung besarnya perubahan ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama kebijakan Indonesia periode tahun 1999-2011 yaitu Propenas, RPJMN-I dan RPJMN-II, serta mengidentifikasi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap perubahan ukuran kemiskinan agregatnya. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analasis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan ukuran kemiskinan agregat baik indeks P0, P1, maupun P2. Penyebab terjadinya penurunan ukuran kemiskinan agregat secara dominan pada Propenas diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral, sementara pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan antar-sektoral. Pengentasan kemiskinan pada masa Propenas lebih merata diseluruh sektor dimana penurunan tingkat kemiskinan agregatnya dikontribusi oleh seluruh sektor lapangan pekerjaan utama, sedangkan pada masa RPJMN-I dan RPJMN-II penurunan tingkat kemiskinan agregat secara signifikan hanya dikontribusi oleh empat sektor lapangan pekerjaan utama yaitu pada RPJMN-I oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal/informal, transportasi formal/informal, dan konstruksi formal/informal, sementara pada RPJMN-II oleh sektor pertanian formal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan informal.
ABSTRACT
The poverty information who published by Statistics Indonesia, there hasn't been reported the changes of poverty size by sector of economic activity. By using susenas data years of 1999, 2004, 2009, and 2011, this research aims to calculate the changes of poverty size that occurred over the period of Indonesia policy during the reign 1999-2011 i.e. Propenas, RPJMN-I, and RPJMN-II, and to identify the sectors that contribute to changes in size. This research used sectoral poverty decomposition analysis. The results of the study show that in third of policy period has decreased the size of aggregate poverty, either P0 index, P1 and P2. The decreasing of aggregate poverty predominantly on Propenas, caused by the influence of intra-sectoral, meanwhile at RPJMN-I and RPJMN-II caused by the influence of intra-sectoral and inter-sectoral. Poverty reduction during the Propenas more evenly throughout the sectors which is aggregate poverty reduction contributed by all major employment sectors. Meanwhile at the RPJMN-I and RPJMN-II era, aggregate poverty reduction significantly was contributed only by the four main employment sectors on RPJMN-I i.e. the informal agricultural sector, formal/informal trade, formal/informal transportation, and formal/informal construction, and aggregate poverty reduction at the RPJMN-II was contributed by agricultural formal sector, formal trade, formal/informal transportation, and informal finance.
2016
T45058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rina Sari S.
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang menggunakanpendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dari data Survei RencanaPembangunan Jangka Menengah 2017. Sampel adalah remaja umur 15-24 tahun diIndonesia dengan total sampel 23.821 responden. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui gambaran perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja 15-24 tahun diIndonesia dan faktor-faktor mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebanyak 3,7 responden mengaku telah melakukan hubungan seksual pranikah.Analisis Bivariat diperoleh semua faktor predisposisi berhubungan dengan perilakuhubungan seksual pranikah yaitu umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pengetahuankontrasepsi, pengetahuan KRR dan sikap penerimaan terhadap perilaku hubunganseksual pranikah , semua faktor pemungkin tidak ada yang menunjukkan hubungandengan perilaku seksual pranikah, faktor penguat yang berhubungan dengan perilakuhubungan seksual yaitu pengalaman berpacaran. Hasil analisis multivariat didapatkanbahwa variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksualpranikah adalah pengalaman berpacaran dengan OR sebesar 42,67 95 CI = 34,9152,15 .
This study is an analytical descriptive research using a quantitative approachwith Cross Sectional design that analyzes secondary data of RPJMN Survey in 15 24years old adolescents in Indonesia with a total sample of 23,821 respondents. The aimsof this study were to determine premarital sexual behavior in adolescents 15 24 years inIndonesia and influencing factors based on the data of RPJMN Survey 2017. Findingsthat 3.7 of respondents claimed to have premarital sexual intercourse. Bivariateanalysis results in all predisposing factors related to premarital sexual behavior ie age,sex, shelter, contraceptive knowledge, adolescent reproductive health knowledge andattitudes of premarital sexual behavior , all enabling factors unrelated to premaritalsexual behavior, reinforcing factors related to the behavior of sexual relations is theexperience of dating. Multivariate analysis showed that the most dominant variableassociated with premarital sexual behavior was the experience of dating with OR of42.67 95 CI 34.91 52.15 .
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyiddin
Abstrak :
Pandemi Covid-19 melanda dunia, dan Indonesia termasuk di dalamnya. Indonesia berjuang melawan Covid-19 dengan memodifikasi kebijakan karantina wilayah (lockdown) menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bersifat lokal sesuai tingkat keparahan di wilayah provinsi, kabupaten, atau kota. Selama masa pandemi ini, perekonomian dunia dan Indonesia mengalami pelambatan. Pemerintah dan lembaga kajian strategis memprediksi Indonesia tumbuh rendah atau bahkan negatif di tahun 2020. Untuk itu, Pemerintah berupaya mengagendakan kebijakan Normal Baru agar dampak ekonomi akibat pandemi tidak sampai menimbulkan krisis yang berkepanjangan. Kebijakan ini berhubungan dengan perencanaan pembangunan dimana Pemerintah sudah menetapkan program, target, dan major projects di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemerintah perlu melakukan penelaahan kembali terhadap rencana jangka menengah mengingat pada tahun 2020 semua program dilakukan pengalihan fokus untuk penanganan Covid-19. Pemerintah mempunyai 3 alternatif dalam perencanaan jangka menengah, apakah tetap dengan rencana semula, melakukan revisi moderat, atau mengganti dengan rencana yang baru dengan mendasarkan asumsi yang sudah diperbaharui dengan datangnya pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang mengiringinya.
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Wahyuni
Abstrak :
Umur Kawin Pertama akan memberikan kontribusi pada kenaikan angka kelahiran Total Fertility Rate (TFR). Selanjutnya persoalan lainnya jika dikaitkan dengan aspek fisik, ekonomi, psikologi dan sosialnya, pernikahan pada usia dini yang salah satu dampaknya adalah terjadinya kenaikan angka Age Specific Fertility Rate (ASFR). Berdasarkan data SDKI 2012 menunjukkan remaja kawin yang menggunakan kontrasepsi yaitu 46,8% dan yang tidak menggunakan 53,2 (SDKI, 2012). Peningkatan kualitas dan cakupan informasi serta pelayanan kontrasepsi pada seluruh kelompok WUS, tak terkecuali pada WUS 15-19 tahun, menjadi kebutuhan sekaligus tantangan program KB saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor penggunaan kontrasepsi pada WUS 15-19 Tahun di Indonesia. Studi kuantitatif data sekunder ini memakai hasil Survei Rencana Pembangunann Jangka Menengah Nasional (SRPJMN) Tahun 2017, dengan total sampel sebanyak 455 WUS 15-19 Tahun. Analisis statistik yang diterapkan adalah regresi logistik. Variabel dependen yaitu penggunaan kontrasepsi, sedangkan variabel independen terdiri dari faktor sosio-demografi, faktor psikososial, dan faktor terkait pelayanan KB. Hasil menunjukkan mayoritas (52,1%) tidak menggunakan kontrasepsi, subyek berusia ≥ 16 – 19 tahun (97,6%) dengan pendidikan < SMA (69,5%), pengetahuan tentang metode kontrasepsi tinggi (59,3%) dengan bertempat tinggal di pedesaan (76,9%). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi adalah jumlah anak hidup (OR 20). Rekomendasi ditujukkan untuk memaksimalkan media massa dan petugas dalam memberikan informasi kontrasepsi pada WUS 15-19 tahun. ...... Background: The First Marriage Age will contribute to the increase in the birth rate of Total Fertility Rate (TFR). Furthermore, other issues if associated with physical, economic, psychological and social aspects, marriage at an early age which one of the impact is the increase in the number of Age Specific Fertility Rate (ASFR) Objective: Knowing how the pattern of contraceptive use in women of childbearing age 15-19 years based on data 2017 SRPJMN. Method: data were derived from SRPJMN 2017, a cross sectional study. The analysis used information from 455 women of reproductive age aged 15-19 year. Odds Ratios (OR) were obtained from the bivariate and regression. Result: The multivariate analysis showed that the variables associated with contraceptive use were the number of live children (OR 20). Conclusion: Recommendations are aimed at maximizing mass media and officers in providing contraceptive information on WUS 15-19 years.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nugroho
Abstrak :
Pangan, energi, dan air memiliki keterkaitan (nexus) yang kuat, termasuk dampaknya terhadap Perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.  Perhatian terhadap keterkaitan ini semakin berkembang di dunia Internasional.  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 masih menerapkan perencanaan pembangunan ketahanan pangan, energi, dan air secara sendiri-sendiri, belum menekankan keterkaitan antar mereka. Makalah ini mengusulkan agar dilakukan kajian mengenai keterkaitan antara ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air serta mengembangkan kebijakan pembangunan mengenai keterkaitan tersebut untuk kasus Indonesia   Selanjutnya perencanaan pembangunan yang didasarkan pada keterkaitan antara ketiga sumber utama kehidupan tersebut (pangan, energi, air) dapat disusun dan secara eksplisit diperlihatkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)  tahun-tahun berikutnya dalam kurun RPJMN 2020-2024 dan ke depan.
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Firmansyah
Abstrak :
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor batubara Indonesia dan pengaruh ekspor batubara terhadap PNBP Sub Sektor Minerba di Indonesia. Ada 2 (dua) model persamaan yang dibuat dalam penelitian ini yaitu model persamaan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor batubara Indonesia dan model persamaan pengaruh ekspor batubara terhadap PNBP Sub Sektor Minerba. Data dan model yang digunakan pada model persaman pertama yaitu data time series model regresi linier berganda dengan periode 1981 sampai dengan 2016 sedangkan model persamaan kedua yaitu data time series model regresi sederhana dengan periode 2001 sampai dengan 2016. Kedua model menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Hasil pengolahan data dengan program Eviews menyimpulkan bahwa ekspor batubara Indonesia signifikan dan positif dipengaruhi oleh harga minyak bumi dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Produk Domestik Bruto Tiongkok, dan Produk Domestik Bruto Jepang. Sedangkan harga batubara dunia signifikan mempengaruhi ekspor secara negatif. Dari model persamaan dapat diperoleh peramalan ekspor batubara untuk 5 (lima) tahun mendatang yaitu 388 juta ton (2017), 426 juta ton (2018), 460 juta ton (2019), 494 juta ton (2020), dan 533 juta ton (2021). Hasil pengolahan data berikutnya menyatakan bahwa ekspor batubara Indonesia signifikan dan positif mempengaruhi PNBP Sub Sektor Minerba di Indonesia. Dari model persamaan tersebut akan didapat peramalan PNBP Sub Sektor Minerba untuk 5 (lima) tahun mendatang yaitu Rp. 31,39 triliun (2017), Rp. 35,23 triliun (2018), Rp. 38,52 triliun (2019), Rp. 41,75 triliun (2020), Rp. 45,53 triliun (2021). Selanjutnya jika ekspor batubara periode 2017 sampai dengan 2021 diganti oleh target dari RPJMN maka akan didapat jumlah PNBP Sub Sektor Minerba yaitu Rp. 22,27 triliun (2017), Rp. 20,64 triliun (2018), Rp. 9,57 triliun (2019 - 2021). ......The research in this thesis aims to analyze the factors affecting Indonesian coal exports and the effect of coal exports on Non-Tax State Revenue of mineral and coal subsector in Indonesia. There are 2 (two) equation model made in this research that is model of equation of factors influencing Indonesian coal exports and model of equation influence of coal export to Non-Tax State Revenue of mineral and coal subsector in Indonesia. Data and model used in the first equation model is time series data multiplier linear regression model with period 1981 until 2016 while the second equation model is time series data of simple regression model with period 2001 until 2016. Both models use the Ordinary Least Square (OLS) method. The results of data processing with the Eviews program concluded that Indonesia's coal exports are significant and positively affected by world oil prices, the rupiah exchange rates to US dollar, China's Gross Domestic Product, and Japan's Gross Domestic Product while world coal prices significant affect exports negatively. From the equation model, the forecast of coal exports for the next 5 (five) years are 388 million tons (2017), 426 million tons (2018), 460 million tons (2019), 494 million tons (2020) and 533 million tons (2021). The next data processing results stated that Indonesian coal exports are significant and positively affect Non-Tax State Revenues of mineral and coal subsector in Indonesia. From the model will be obtained forecasting Non-Tax State Revenues of mineral and coal subsector for the next 5 (five) years which is Rp. 31.39 trillion (2017), Rp. 35.23 trillion (2018), Rp. 38.52 trillion (2019), Rp. 41.75 trillion (2020), Rp. 45.53 trillion (2021). Furthermore, if coal exports from 2017 to 2021 are replaced by the targets of National Medium-Term Development Plan, there will be Non-Tax State Revenues of mineral and coal subsector at Rp. 22.27 trillion (2017), Rp. 20.64 trillion (2018), Rp. 9.57 trillion (2019 - 2021).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library