Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandiyah
Abstrak :
Abstrak
Kegiatan pelatihan penyusunan Rencana Program Jangka Menengah Desa (RPJMD) dilatarbelakangi adanya sejumlah permasalahan kemiskinan dan bias gender di Desa Kubu Karangasem. Pelatihan ini bertujuan memberikan kemudahan baik dalam teknis penulisan, penjabaran, dan pemecahan analitis permasalahan perencanaan pembangunan yang dihadapi Desa Kubu. Kegiatan ini membantu meringankan tugas pemerintah pusat dan daerah dalam menghasilkan output RPJMD yang berkualitas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan prokemiskinan dan berkeadilan gender sebagai upaya komitmen semua pihak dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan. Metode kegiatan adalah pelatihan disertai pendampingan dalam penyusunan RPJMD. Dari kegiatan itu, pertama-tama, aparatur Desa Kubu dapat menentukan indikator kemiskinan dan melakukan analisis alternatif pemecahan tindakan kemiskinan desa. Kedua, aparatur Desa Kubu dapat menentukan anggaran perencanaan pembangunan untuk perempuan dan anak dan juga mendorong pelibatan perempuan dalam perencanaan dan kegiatan. Secara keseluruhan kegiatan ini dapat memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan untuk memudahkan penyusunan RPJMD.
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018
300 JPM 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Wulandari
Abstrak :
Pencanangan Kabupaten Sragen menuju smart city tahun 2019, mengubah trend arah pengembangan teknologi informasi menuju ke pengembangan sistem berbasis kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI).Sistem Pakar TALENTA (Tanya Lengkap Seputar Layanan Publik dan Perizinan) dapat mengawali pengembangan sistemberbasis AI di dalam bidang pemerintahan khususnya pelayanan publik. TALENTA mampu menyediakan konsultasi online layaknya seorang pakar karena didalam TALENTA terdapat dokumentasi ilmu, pengetahuan dan pengalaman para ASNyang sudah ahli dalam bidang pelayanan publik dan perizinan.Konsultasi online yang tidak melibatkan peran ASN (Aparatur Sipil Negara) dapat dijalankan oleh TALENTA tanpa batasan waktu dan tempat. Selain masyarakat dapat memanfaatkan TALENTA tersebut untuk menambah pengetahuan, ASN pun dapat berlatih meningkatkan kemampuan dan kapabilitasnya sehingga bisa menjadi lebih berpengalaman layaknya seorang pakar. TALENTA merupakan wujud awal pemenuhan kategori smart city melalui dimensi smart people dan smart goverment.Kehadiran TALENTA juga merupakan bentuk kontribusi dalam mempercepat arah dan strategi implementasi TIK guna mencapai tujuan dan sasaran RPJMD 2016-2021 Kabupaten Sragen. Keberadaan TALENTA dapat memberi motivasi pengembangan sistem pakar tidak hanya di bidang pelayanan publik saja,akan tetapi juga di bidang-bidang pemerintahan yang lain. Pada masa yang akan datang TALENTA dapat menjadi partner bagi pengembangan sistem cerdas berbasis pengetahuan karena didalamnya terdapat pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar ASN yang mulai langka di bidang pelayanan publik dan perizinan di Indonesia.
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfi Haris
Abstrak :
Pembangunan ekonomi daerah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di daerah, akan tetapi daerah memiliki kemampuan keuangan dan sumber daya yang terbatas sehingga konsukuensinya pembangunan harus di fokuskan pada sektor sektor yang memiliki keunggulan dan memberikan dampak pengganda (Multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi sektor dan subsector yang mempunyai keunggulan kemudian bagiamana sektor /subsector unggulan tersebut dijadikan sebagai sektor/subsector prioritas dalam perencanaan perencanaan pembangunan ekonomi daerah. Metode yang digunakan menggunakan gabungan antara metode LQ yang bertujuan untuk mengetahui sektor/subsector basis dan metode shift share yang bertujuan untuk melihat pola pertumbuhan serta mengetahui sektor sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 subsektor unggulan yang tradeable adalah sub sektor subsektor kehutanan, subsektor listrik, perdagangan besar dan eceran, angkutan jalan raya, subsektor industri makanan dan minuman, perkebunan subsektor perbankan. Dari 7 subsektor unggulan terdapat 6 subsektor yang masuk dalam program prioritas pada RPJMD Lampung Utara tahun 2010- 2014 sedangkan 1 subsektor unggulan lainnya tidak masuk RPJMD, Sedangkan yang mendapat dukungan alokasi anggaran terbesar yaitu sub sektor yaitu subsektor jasa pemerintahan lainnya, sub sektor administrasi pemerintahan dan sektor kontruksi sedangkan subsektor unggulan mendapatkan porsi anggaran kurang dari 3 % , sehingga perlu distribusi anggaran yang lebih merata terutama terhadap subsektor unggulan.
Local economic development aims for the welfare of society that existed in the area, but the area has the financial capacity and resources are limited so konsukuensinya development should be focused on those sectors which have advantages and multiplier impacts (multiplier effect) a large effect on other sectors . So the purpose of this study was to identify the sector and subsector that has the advantage then bagiamana sector / subsector is used as a leading sector / subsector priority in the planning of local economic development planning. The method used to use a combination of the LQ method that aims to determine the sector / subsector base and shift share method that aims to look at patterns of growth and to know the sectors that have a competitive advantage. The results showed there were seven sub-sector is leading the tradeable sector sub sub forestry, electricity sub-sector, wholesale and retail trade, road transport, food and beverage industry sub-sectors, the banking sub-sector plantations. Of the seven sub-sectors are seeded into six sub-sectors in the priority programs in North Lampung RPJMD year 2010-2014 while the other leading a sub-sectors not included RPJMD, while receiving the support of the largest budget allocation of sub-sectors, namely other government services sub-sectors, sub sectors of public administration and construction sub-sector while leading a portion of the budget is less than 3%, so it needs a more equitable distribution of the budget, especially to sub-eminent.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library