Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seruni Salsabila
Abstrak :
Kanker kolorektal merupakan keganasan sel yang tumbuh dari jaringan usus besar, seperti kolon dan rektum. Kasus kanker kolorektal di Indonesia menempati urutan ketiga dengan 12,8 insiden per 100.000 penduduk usia dewasa dan memiliki nilai mortalitas sebesar 9,5% dari seluruh kasus jenis kanker. Lambatnya diagnosis kanker sejak dini dan prognosis yang buruk menyebabkan tingginya mortalitas kanker kolorektal di Indonesia dibandingkan pada beberapa negara maju. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi biomarker, seperti deteksi ekspresi RNA yang berfungsi sebagai pemberi informasi genetik dan subjek regulasi transkripsi, untuk memahami jalur pensinyalan karsinogenesis kolorektal dalam meningkatkan prognosis dan prediksi respons terapeutik terhadap pasien. Telomerase Reverse Transcriptase (hTERT) merupakan subunit utama dari enzim telomerase yang memiliki peran dalam menjaga kestabilan kromosom, sehingga mengindikasi adanya pengaruh ekspresi hTERT yang tinggi terhadap perkembangan kanker kolorektal. Penelitian ini menggunakan sampel jaringan normal dan kanker kolorektal yang diperoleh dari pasien pengidap kanker kolorektal dengan nilai ekspresi gen hTERT diperoleh menggunakan reverse transcription-quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR). Nilai Cycle Threshold (CT) diperoleh dan dilakukan analisis statistik menggunakan aplikasi JAMOVI. Berdasarkan rumus ekspresi gen 2-IICT, ekspresi meningkat jika memiliki perhitungan ekspresi <1 dan ekspresi menurun jika memiliki perhitungan ekspresi 1<. Hasil menunjukkan bahwa sebesar 50% pasien pengidap kanker kolorektal mengalami peningkatan ekspresi gen hTERT RNA, sedangkan 50% lainnya mengalami penurunan ekspresi. Peningkatan ekspresi gen hTERT RNA pada jaringan kanker adalah sebesar 18,97 kali lebih tinggi dibandingkan jaringan normal. Namun, berdasarkan analisis statistik, ekspresi hTERT tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara jaringan normal dan kanker dikarenakan jumlah sampel yang sedikit. ......Colorectal cancer is a malignancy that grows from the tissues of the large intestine, such as the colon and rectum. Colorectal cancer cases in Indonesia ranks third with 12.8 incidents per 100,000 adult population and has a mortality rate of 9.5% of all cancer cases. The delay in early cancer diagnosis and poor prognosis lead to higher colorectal cancer mortality in Indonesia compared to some developed countries. Therefore, it is necessary to identify biomarkers, such as detection of RNA expression that serves as a genetic information provider and transcriptional regulatory subject, to understand the signaling pathways of colorectal carcinogenesis in improving prognosis and predicting therapeutic response in patients. Human Telomerase Reverse Transcriptase (hTERT) is the main subunit of the telomerase enzyme that has a role in maintaining chromosome stability, thus indicating the effect of high hTERT expression on the development of colorectal cancer. This study used normal tissue samples and colorectal cancer obtained from patients with colorectal cancer with hTERT gene expression values ​​obtained using reverse transcription-quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR). Cycle Threshold (CT) values ​​were obtained, and statistical analysis was performed using the JAMOVI application. Based on the 2-IICT gene expression formula, the expression increased if it had an expression count <1 and the expression decreased if it had an expression count of 1<. The results showed that 50% of patients with colorectal cancer had an increased expression of the hTERT RNA gene, while the other 50% had decreased expression. The increase in hTERT RNA gene expression in cancer tissue was 18.97 times higher than normal tissue. However, based on statistical analysis, hTERT expression did not show a significant difference between normal and cancer tissues due to the small number of samples.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Sylvia Cleodora Heryanto
Abstrak :
Kanker kolorektal merupakan keganasan yang terbentuk melalui transformasi sel epitel yang menyusun lapisan mukosa dari bagian kolon dan rektum usus besar. Tingginya angka kasus baru di Indonesia menempatkan kanker kolorektal pada posisi keempat pada tingkatan kasus kanker paling umum di Indonesia. Gen c-MYC merupakan salah satu onkogen dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam berbagai proses seluler. Potensi gen c-MYC dalam memicu karsinogenesis timbul ketika gen ini terderegulasi sehingga c-MYC berperan sebagai salah satu kandidat dalam studi ekspresi gen berbasis RNA dalam kasus kanker kolorektal. Molekul RNA berperan penting dalam proses ekspresi gen sehingga kerap digunakan sebagai biomarker dalam mengukur tingkat ekspresi suatu gen yang dapat dikuantifikasi menggunakan metode Reverse Transcription Quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR). Tingkat ekspresi dari gen c-MYC kemudian dihitung berdasarkan nilai cycle threshold (Ct) menggunakan rumus Livak dan dilakukan uji statistik dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Ekspresi gen dikatakan mengalami peningkatan atau upregulation apabila nilai 2-∆∆Ct > 1 sementara ekspresi gen dikatakan mengalami penurunan atau downregulation apabila nilai 2-∆∆Ct < 1. Hasil perhitungan tingkat ekspresi gen c-MYC dari sepuluh pasang sampel yang diperoleh dari sepuluh pasien kanker dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menunjukkan bahwa sebanyak 50% pasien menunjukkan terjadinya upregulation gen c-MYC sedangkan 40% pasien menunjukkan terjadinya downregulation gen c-MYC. Sementara itu, 10% dari pasien tidak menunjukkan adanya ekspresi gen c-MYC. Meski demikian, hasil uji Mann-Whitney menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara ekspresi gen c-MYC pada sampel jaringan normal dan kanker kolorektal yang diduga disebabkan oleh kurangnya sampel yang digunakan dalam penelitian. ......Colorectal cancer is a malignancy developed by cell transformation that occurs on the epithelium cells that forms the lining mucosa of the colon and rectum region of the large intestine. The rising number of new colorectal cancer cases in Indonesia makes it the fourth most common cancer in Indonesia. The c-MYC gene is one of the many oncogenes of the human body that affects cellular processes. Having the potential in inducing carcinogenesis when deregulated, the c-MYC gene is the perfect candidate for RNA-based gene expression study. RNA molecules play a big part on the overall gene expression process. Thus, it is commonly used as a biomarker to quantify gene expression levels using various methods, one of which is the Reverse Transcription Quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR). The expression of the c-MYC gene is calculated with the Livak formula towards the cycle threshold (Ct) value obtained which then the numbers are statistically analyzed using the help of the SPSS software. The gene expression can be considered as upregulated when the 2-∆∆Ct > 1 and can be considered as downregulated when the 2-∆∆Ct < 1. The c-MYC gene expression level result that are obtained from ten pairs of tissue sample from ten cancer patients of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital shows that 50% of the patients experience c-MYC upregulation while 40% of the patients experience downregulation of the c-MYC gene. The last 10% of the patients do not show any expression of the c-MYC gene. Despite the results, according to the statistical Mann-Whitney test, the data obtained does not show any significant difference between the c-MYC gene expression levels on normal and colorectal cancer tissues due to the small number of samples used.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library