Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Paramita
"ABSTRAK
Pada tahun 2050 timbulan sampah di perkotaan diproyeksikan akan mencapai 151.921 ton. Oleh karena itu sampah masih menjadi masalah bagi perkotaan. Praktek landfill dan open dumping masih banyak dilakukan di Indonesia sehingga banyak TPA yang cepat habis masa layannya, padahal sampah dapat diolah menjadi energi dengan teknologi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan potensi Refuse Derived Fuel RDF dari sampah kota sebagai bahan bakar alternatif pada kiln semen ditinjau dari aspek teknis, ekonomi dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mixed method yaitu metode kuantitatif untuk aspek teknis dan ekonomi dan kualitatif untuk aspek sosial. Hasil penelitian ini adalah; i . timbulan sampah TPA Jeruk legi sebesar 141,552 ton/hari, ii . nilai kalor RDF rerata sebesar 3563 kkal/kg, iii . harga jual RDF sebesar 283.000 Rp/ton bersaing dengan harga sekam padi, dan iv . pemulung menerima program ini asalkan diberikan waktu untuk memulung. Peneliti menyimpulkan bahwa sampah Kota Cilacap mempunyai potensi untuk diubah menjadi RDF.

ABSTRACT
By 2050, municipal solid waste MSW generation is projected to reach 151,921 tons in urban areas. Therefore MSW remains a problem for urban areas. Landfill and open dumping practices are still widely practiced in Indonesia, thus many landfills are rapidly depleted, while MSW can be processed into energy with an appropriate technology. The purpose of this study is to examine the potential of Refuse Derived Fuel RDF from municipal waste as an alternative fuel in cement kilns in terms of technical, economic and social aspects. This research deploys quantitative approach and mixed method whereas quantitative method for technical and economic aspect and qualitative for social aspect. The results of this study are i . Kota Cilacap rsquo s waste generation is 141,552 ton day, , ii . an average RDF calorific value is 3563 kcal kg, iii . RDF selling price of 283,000 Rp ton is competitive with rice husk prices, and iv . waste pickers accept this program as long as given time to scavenge. Researchers conclude that Cilacap rsquo s municipal solid waste has the potential to be converted into RDF."
2017
T49612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Hasianetara
"TPA Bagendung sebagai satu-satunya TPA di Kota Cilegon sehingga memiliki peluang untuk memanfaatkan jumlah sampah yang terkumpul untuk dikembangkan pengolahannya. Selain itu, di dalam sampah yang tertimbun di TPA dihasilkan gas metana yang juga dapat dimanfaatkan melalui produksi LFG. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan sampah yang terkumpul di TPA Bagendung berpotensi untuk produksi RDF dengan nilai kalor 2.400,51 kkal/kg dan dari timbunan sampah di TPA Bagendung berpotensi untuk menghasilkan 1.613.215,11 m3 atau 1.076,25 Mg gas metana. Kemudian, pengolahan sampah dapat mempertahankan daya tampung TPA Bagendung dan mengurangi emisi karbon hingga 35%, sedangkan pemanfaatan gas TPA dapat mengurangi potensi gas metana terlepas ke udara atau menjadi emisi. TPA Bagendung berpotensi untuk berkelanjutan dengan utamanya adalah aspek lingkungan melalui meraih peluang nilai keekonomian RDF dan pengurangan emisi dengan pemanfaatan kekuatan dari faktor internal pengelolaan TPA Bagendung.

Bagendung Landfill is the only landfill in Cilegon City so it has the opportunity to utilize the amount of waste collected to develop its processing. In addition, methane gas is produced in the waste that is buried in the landfill which can also be utilized through the production of LFG. This study was conducted with a quantitative approach using quantitative methods.The results of this study indicate that the waste collected at Bagendung landfill has the potential for RDF production with a calorific value of 2,400.51 kcal/kg and from the waste pile at Bagendung landfill has the potential to produce 1,613,215.11 m3 or 1.076,25 Mg of methane gas. Then, waste processing can maintain the capacity of Bagendung Landfill one year longer than planned and reduce carbon emissions by 35%, while landfill gas utilization can reduce the potential for methane gas to be released into the air or become emissions. Bagendung Landfill has the potential to be sustainable with the main aspect being the environment through seizing opportunities for RDF economic value and emission reduction by utilizing the strengths of the internal factors of Bagendung Landfill management."
Jakarta: sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caysa Ardi Bimantara
"Kota Depok menghasilkan timbulan sampah sebesar 3764 m3/hari yang semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan wawancara dengan pihak UPS, selama ini pengolahan kembali material sampah seperti botol bekas, logam, dan karet belum dilakukan sehingga sampah tersebut terkadang menjadi residu dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Memanfaatkan sampah untuk menghasilkan renewable energy merupakan alternatif lain pengolahan sampah yang akan meningkatkan nilai ekonomis sampah dan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Produksi Refuse Derived Fuel (RDF) didesain untuk mengubah fraksi sampah yang mudah terbakar dari limbah padat perkotaan untuk dijadikan bahan bakar. Oleh karena itu perlu diketahui berapa potensi nilai kalor dari UPS di Kota Depok.
Potensi nilai kalor dari UPS diketahui dengan meneliti komposisi sampah, karakteristik sampah, potensi nilai kalor dari sampah dan jenis polimer sampah plastik. Karakteristik sampah yang diperiksa adalah kadar air dan kadar abu untuk jenis sampah RDF yang didapat melalui uji laboratorium. Potensi nilai kalor sampah didapatkan dengan metode penghitungan menggunakan nilai kalor dari referensi.
Hasil penelitian membuktikan belum semua jenis sampah memenuhi standar kadar air dan kadar abu untuk dijadikan RDF. Sampah plastik yang berada di UPS terdiri dari PET, PP, HDPE dan PS berdasarkan hasil identifikasi. Potensi nilai kalor dari UPS Grogol sebesar 86250.68 MJ/minggu atau 21.96 MJ/kg, UPS Permata Regency memiliki potensi nilai kalor sebesar 54841.11 MJ/minggu atau 23.36 MJ/kg dan UPS Cilangkap memiliki potensi nilai kalor sebesar 20346.4 MJ/minggu atau 23.18 MJ/kg.

Average waste generation in Depok is 3764 m3/day and still increase every year. Based on the interviews with the managers of UPS, all this time re-processing of waste material like bottles, metals, and rubbers has not been done so that sometimes it can be the residual waste and disposed of to the Final Waste Disposal (TPA). Utilizing the waste to produce renewable energy is an alternative waste treatment that will increase the economic value of waste and reduce fossil fuel usage. Refuse derived fuel (RDF) production is designed to divert combustible fractions from municipal solid wastes (MSW) to produce fuel.
Therefore it is necessary to know how the potential heating value of the UPS in Depok. Potential heating value of the UPS is known by examining the composition of waste, waste characteristics, potential calorific value of waste and the type of polymer plastic waste. The examined characteristics was moisture content and ash content for RDF. It was obtained through laboratory testing. The heating value potential of waste was obtained by the method of calculation using the reference calorific value.
This research proves that not all types of waste suitable with moisture content and ash content standard to be used as RDF. Based on the identification, plastic waste in the UPS consists of PET, PP, HDPE and PS. The heating value potential of the UPS Grogol is 86250.68 MJ/week or 21.96 MJ/kg, UPS Permata Regency has the potential heating value of 54841.11 MJ/week or 23:36 MJ/kg and UPS Cilangkap has the potential heating value of 20346.4 MJ/week or 23:18 MJ/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Fitrianingrum
"Upaya besar-besaran di berbagai dunia telah dilakukan untuk mengurangi emisi CO2 dari penggunaan bahan bakar fosil dengan mencari alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar fosil pada pembangkit sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan. termasuk didalamnya mendorong pemanfaatan biomassa sampah. dalam sektor energi dengan teknologi co-firing. Pemerintah Indonesia saat ini telah mengeluarkan SNI 8966:2021 guna mempercepat pemanfaatan limbah biomassa sampah sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar jumputan padat atau RDF di pembangkit listrik (BSN, 2021. BBJP sampah yang memiliki nilai kalori 1800 dilakukan uji co-firing di PLTU Indramayu yang memakai batubara bernilai kalor 4100kcal/kg dengan perbandingan massa 1% BJPP dan 99% Batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan secara  tekno ekonomi, operasional dan dari segi lingkugan jika dilakukan uji co-firing dengan BBJP  sampah di PLTU. Pengolahan BBJP dari sampah menggunakan konsep kerjasama dengan DLH Kabupaten Indramayu. Tempat pengolahan BBJP dilakukan di Pusat Daur Ulang Indramayu dengan metode peuyeumisasi. Dalam kurun waktu 11 hari didapatkan produksi BBJP sebesar 14ton yang akan disuplai sebagai bahan bakar campuran co-firing di PLTU Indramayu. Pengamatan operasi di PLTU Indramayu selama proses co-firing BBJP 1% menunjukkan parameter yang masih dalam batas aman operasional, namun terjadi peningkatan emisi SO2 dan NOx yang masih di bawah baku mutu emisi KLHK.  Hasil Analisa tekno ekonomi menunjukkan jika terdapatkan kenaikan LCOE sebesar 0,16-rupiah pada pengujian co-firing dengan BBJP 1%, sedangkan untuk parameter Net Present Value (NPV) didapatkan nilai Rp.40.437.359, parameter Internal rate return (IRR) sebesar 8,25%, parameter Profitability index (PI) sebesar 1,011 dan yang terakhir payback periode (PBP) sebesar 6,63 tahun menunjukkan kelayakan untuk investasi proyek pengolahan BBJP. Dari segi keekonomian dari masyarakat sekitar memberikan peluang penyerapan tenaga kerja dan penyediaan bisnis material konsumable untuk proyek pengolaan BBJP.

Massive efforts have been made to reduce CO2 emissions around the world from the used of fossil fuels by seeking alternative fossil fuels in power plants. The utilization of waste in the energy sector with co-firing technology is one way to reduce the impact on the environment. The Indonesian government is currently issuing SNI 8966:2021 to take advantage by using of biomass waste as raw material for making Refused Derived Fuel or RDF in power plants (BSN, 2021. RDF which has a calorific value of 1800 kcal/kg will be tested in PLTU Indramayu which the coal has caloric value 4100 kcal/kg. The mass ratio for blending is 1% RDF and 99% Coal. This study aims to analyze the feasibility of economical, operational, and environmental if co-firing test carried out with waste RDF at PLTU. RDF is processed from waste using the concept of collaboration with DLH Indramayu. RDF processing site is carried out at PDU Indramayu using the peuyeumization method. Within 11 days, the plant produced RDF 14 tons which will be supplied as mixed fuel for co-firing PLTU Indramayu. Operational observations at the Indramayu PLTU during the 1% BBJP co-firing process showed parameters that were still within operational safe limits, but there was an increase in SO2 and NOx emissions which were still below the KLHK emission standards. The results of the techno-economic analysis show that if there is an increase in LCOE of 0.16-rupiah in the co-firing test with 1% BBJP, while for the Net Present Value (NPV) parameter a value of Rp.40,437,359 is obtained, the Internal rate return (IRR) parameter is 8.25%, the Profitability index (PI) parameter is 1.011 and the last payback period (PBP) is 6.63 years indicating the feasibility of investing in the BBJP processing project. From an economic point of view, the surrounding community provides opportunities for employment and business provision of consumable materials for RDF processing projects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prasetya Adhi
"Kemajuan dalam bidang Telekomunikasi dan Informatika (Telematika) tidak terbendung lagi. Kehadirannya mampu menyajikan berbagai informasi dan data baik dari media cetak, media visual, media suara maupun perpaduan diantaranya. Web merupakan media yang dapat mencapai berbagai lapisan pengguna yang heterogen. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menyajikan sesuai dengan keinginan pengguna tersebut. Semantic Web merupakan teknologi yang dapat digunakan mempermudah akses informasi. Teknologi Semantic Web memiliki berbagai framework untuk penanganan dan penyimpanan dalam data store, karena dengan framework dapat diketahui kerangka kerja dari sistem yang ada. Adapun beberapa framework antara lain Jena, Kowari dan Sesame. Dalam penelitian ini penulis membuat ontologi data publikasi, merancang basis pengetahuan data publikasi menggunakan RDBMS dan Semantic Web. Setelah basis pengetahuan dirancang untuk selanjutnya dibandingkan. Selain itu basis pengetahuan data publikasi Semantic Web yang sudah terbentuk dibandingkan menggunakan framework yang dapat menangani store RDF antara lain Jena, Kowari dan Sesame untuk dilihat dari segi efisiensi. Merancang terintegrasi antara Semantic Web yang berbasis RDF dengan sistem yang berbasis Relational Database Management System (RDBMS).

Advances in Telecommunications and Information Technology (ICT) are unstoppable. Their existence is able to present a large variety of information, data and print media, visual media, sound media and their combination. Web is a media that can achieve different layers of heterogeneous users. Therefore we need a system that can be presented in accordance with the users’ needs. Semantic Web is a technology that can be used to access information. Semantic Web technology has different frameworks for handling and storage of data. The framework of the existing system can be learned from the various frameworks, such us Jena, Sesame and Kowari. In this study the author has developed an ontology and designed a knowledge base of publication data using RDBMS and Semantic Web. The knowledge base was compared using a framework that can handle RDF stores such as Jena, Sesame and Kowari in order to see in terms of efficiency. Create integrated between the RDF-based Semantic Web-based system and Relational Database Management System (RDBMS)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osdi Osbert Billi
"Refused derived fuel (RDF) merupakan konsep yang relatif baru dan belum dieksplorasi secara menyeluruh. Indonesia, yang memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa, sangat membutuhkan pengolahan sampah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin banyak botol plastik dan kertas yang dibuang, semakin banyak polutan yang dihasilkan dalam jangka panjang. Selain itu, karena plastik PET bersifat nonbiodegradable, hal ini dapat menyebabkan bahaya tersedak bagi kehidupan di bumi. Masalahnya terletak pada pembuatan pelet yang kualitasnya setara dengan batu bara. Dengan menganalisis kualitas variasi pelet, jenis RDF yang memadai dapat dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan jaringan energi.

Refused derived fuel (RDFRefused derived fuel (RDF) is a relatively new concept that has yet been explored thoroughly. Indonesia, having a population of over 270 million, is in urgent need for waste processing as the population increases. As more plastic bottles and paper are being disposed, more pollutants could be observed in the long run. Moreover, as PET plastics are nonbiodegradable, it can cause choking hazards to life on earth. The problem lies within conjuring a pellet whose quality equals that of coal. By analysing the qualities of pellet variations, a sufficient type of RDF can be conjured to satisfy the energy grid.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Bima Syahputra
"SHACL constraints checking merupakan proses validasi suatu RDF data graph terhadap suatu SHACL shapes graph. Pengembangan SHACL constraints checking pada umumnya menggunakan rule engine yang tertanam di dalam inti implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah program SHACL constraints checking dapat dibangun di atas rule engine yang independen. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan implementasi pembuatan program SHACL constraints checking yang dibangun di atas rule engine Vertical Datalog (VLog). Program yang diimplementasikan pada penelitian ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java serta menggunakan library Rulewerk dan Apache Jena. Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan, program SHACL constraints checking dapat dibangun di atas rule engine VLog dengan melakukan serangkaian transformasi SHACL shapes graph dan RDF data graph menjadi rule syntax. Namun, pada penelitian ini program SHACL constraints checking yang dibangun hanya dapat memvalidasi SHACL Constraint sh:class, sh:datatype, sh:nodeKind,sh:minCount, sh:maxCount, sh:equals, sh:disjoint, sh:not, sh:and, sh:or, sh:xone, sh:node, sh:property. SHACL constraint lainnya tidak dapat diimplementasikan karena membutuhkan operasi regex dan perbandingan antar literal yang sulit untuk ditranslasi menjadi rule syntax.

SHACL constraints checking is a process to validate an RDF data graph againts a SHACL shapes graph. The development of SHACL constraints checking program usually use rule engine embedded on its own implementation. This research was aimed to investigate whether SHACL constraints checking program can be built on top of independent rule engine or not. This research will conduct the implementation of building SHACL constraints checking program on top of VLog Rule Engine. The program implemented in this research was built in Java programming language and was using Rulewerk and Apache Jena library. According to the implementation conducted in this research, SHACL constraints checking program can be built on top of VLog rule engine by transforming SHACL shapes graph and RDF data graph into rule syntax. But, the program can only validate SHACL constraint as follows: sh:class, sh:datatype, sh:nodeKind,sh:minCount, sh:maxCount, sh:equals, sh:disjoint, sh:not, sh:and, sh:or, sh:xone, sh:node, sh:property. Other SHACL constraints cannot be implemented in this research because those SHACL constraints requires regex operation and literal comparation which hard to be transformed into rule syntax."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Gabroni Ade Arbi
"ABSTRAK
Komposisi sampah yang heterogen membuat kandungan air menjadi tinggi dan nilai kalor menjadi rendah. Penelitian ini melakukan variasi komposisi sampah terhadap optimasi nilai kalor dan penyisihan kandungan air pada teknologi Biodrying. Variasi komposisi sampah pada Reaktor 1 adalah 60 organik dan 40 anorganik sedangkan pada Reaktor 2 adalah 40 organik dan 60 anorganik. Hasil penelitian ini adalah pertama tidak adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara komposisi organik 40 dengan 60 dalam menurunkan kandungan air, penurunan volatil solid destruktif dan penurunan kandungan air setiap harinya, namun dapat menaikan rata-rata suhu, nilai kalor dan volatile solid yang signifikan dikedua reaktor tersebut. Selain itu, adanya hubungan antara parameter penurunan volatil solid destruktif terhadap penurunan kandungan air, dimana semakin besar penurunan kandungan volatil solid destruktif semakin besar pula penurunan kandungan airnya. Pada Reaktor 1 penurunan kandungan air mencapai 32,08 dan Reaktor 2 mencapai 32,21 . Sedangkan penurunan volatil solid mencapai 9,65 pada Reaktor 1 dan 9,33 pada Reaktor 2. Untuk nilai kalor Reaktor 1 mencapai 3296 kkal/kg sedangkan Reaktor 2 lebih besar dengan mencapai 3506 kkal/kg. Kedua, ada hubungannya semakin lamanya sampah kota didalam proses biodrying maka semakin banyaknya potensi nilai kalor yang hilang karena banyaknya volatil solid yang didekomposisi oleh mikroorganisme.Pada Reaktor 1 potensi kalor yang hilang adalah 33 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 8,45 dari massa kering dan Reaktor 2 potensi kalor yang hilang 16,45 kkal/kg dimana massa yang hilang sebesar 1,60 dari massa kering.

ABSTRACT
The heterogeneous of municipal solid waste composition makes the moisture content becomes high and the calorific value becomes low. This research conducted a variation of waste composition on calorific value optimization and moisuter content elimination on Biodrying technology.Variation of waste composition at Reactor 1 is 60 organic and 40 inorganic while in Reactor 2 is 40 organic and 60 inorganic. The result of this research is firstly there is no significant difference mean between organic composition 40 with 60 in decreasing moisuter content, decrease of destructive solid volatile and optimum calorific value, but can raise mean temperature significant in both reactor. In addition, there is a relationship between destructive solid volatile degradation parameters to decreasing moisuter content, whereby the greater the decrease of destructive solid volatile content the greater the decrease of moisuter content. In Reactor 1 the decrease of moisuter content reached 32.08 and Reactor 2 reached 32.21 . While the solid volatile decline reached 9.65 at Reactor 1 and 9.33 at Reactor 2. For the Reactor 1 heat value reached 3296 kcal kg while Reactor 2 was larger by reaching 3506 kcal kg. Secondly, there is the increasingly duration of municipal waste in the biodrying process, the greater the potential value of heat loss due to the amount of volatile solid decomposed by microorganisms. In Reactor 1 the potential of heat loss is 33 kkal kg where the mass loss is 8.45 Dry mass and Reactor 2 of potential heat loss of 16.45 kcal kg in which the loss of mass is 1.60 of the dry mass."
2017
T48103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Abdurahman
"Dokumen peraturan perundang-undangan pada umumnya tersedia dalam bentuk PDF
yang bersifat tidak machine-readable, sehingga data tidak dapat diproses secara otoma-tis dan dalam skala besar oleh komputer untuk dimanfaatkan dalam berbagai teknologi digital. Oleh karena itu diperlukan struktur data yang dapat memuat informasi peraturan perundang-undangan, beserta sistem yang melakukan konversi dari PDF menjadi struk-tur data tersebut. Dengan alasan tersebut, pada penelitian ini penulis mengembangkan Lex2KG, framework untuk mengonversi dokumen PDF peraturan perundang-undangan di Indonesia (Lex berasal dari Bahasa Latin yang berarti hukum) menjadi knowledge gra-ph. Knowledge graph (KG) adalah graph yang menggambarkan entitas dunia nyata be-serta keterkaitannya dan memberikan informasi terstruktur yang machine-readable. Pada penelitian ini KG dipilih dari berbagai struktur data yang tersedia karena KG terkate-gori sebagai 5-star data menurut 5-star deployment scheme for Open Data, yaitu data dengan jenis informasi paling bermanfaat, memberikan data dalam bentuk open license,terstruktur, tersedia dalam open format, menggunakan URI sebagai notasi data, dan dapat dihubungkan (linked) dengan data lain. KG peraturan perundang-undangan mengandung berbagai data terstruktur konten tekstual, struktur dokumen, seperti metadata, serta relasi antara peraturan seperti amendemen dan rujukan. Lex2KG memungkinkan pemanfaatan data peraturan perundang-undangan secara advanced, otomatis, dan dalam skala besar pada berbagai lingkup digital terutama pada industrsi hukum dan pengacara. Contoh pemanfaatan data dapat berupa search engine, sistem question answering, dan analisis statistik peraturan perundang-undangan. Menggunakan Lex2KG, penulis berhasil meng-onversi 784 undang-undang menjadi KG dengan ukuran total lebih dari 1,1 juta triple.
Salah satu peraturan yang berhasil dikonversi adalah UU 11/2020 tentang Cipta Kerja
yang kontennya bersifat relatif kompleks dan berukuran besar. Penulis juga menunjuk-
an use case dari KG peraturan perundang-undangan yaitu chat bot sederhana, SPARQL
query, dan visualisasi peraturan perundang-undangan

Most of the legal documents are available as PDF which is not machine-readable, which
means the data could not be processed automatically and in large scale by a computer
to be utilized in various digital technology. Therefore, we need a data structure that can
contain a legal information, and also a system which converts PDF into that structure. For
that reason, in this research, author developed Lex2KG, a framework wh converting legal
PDF documents in Indonesia (Lex comes from Latin which means law) into a Knowledge
Graph. A knowledge graph (KG) is a graph that describes real-world entities and their
relationships as machine-readable and structured information, and linkable to another KG
on different domain. In this research KG is choosen from various data structure available
because KG it categorized as 5-star data according to 5-star deployment scheme for Open
Data, which data comes with most beneficial information, available under an open licen-
se, structured, open format, uses URI to denote things, and linkable to other data. The
legal KG contains various kinds of structured data such as textual content, document stru-
ctures, metadata, and relations between law such as amendments and citations. Lex2KG
enables the advanced and automatic utilization of legal data on a large scale on a various
digital scope especially on legal industry and lawyer. The utilization could be in form
of search engine, question answering system, and statistics analytics for legals. Through
Lex2KG, author have successfully converted 784 Indonesian laws into a KG with a total
size of over 1.1 million triples. One of the regulation that was successfully converted was
Law 11/2020 on Job Creation, which the content is relatively complex and large. Author
also shows use cases of the legal KG for simple chatbots, SPARQL querying, and legal
visualizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahhamul Mudaqqiq Adiandri
"Kegiatan pasar modern menghasilkan limbah padat yang berpotensi dipergunakan dalam teknologi co-processing dengan cara megembalikan energi dari limbah sampah sebagai bahan bakar alternatif industri semen. Mall ITC Cempaka Mas sebagai salah satu pasar modern berencana untuk memberikan limbah sampah padat kepada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan bakar alternatif. Tujuan berupa analisa potensi RDF dari Mall ITC Cempaka Mas serta relevansinya terhadap nilai emisi yang dihasilkan pada proses pembakaran. Pendekatan metode ditinjau melalui proposional fossil carbon pada RDF yang didapat menggunakan pendekatan metode (aBM) adaptive Balance Method. Hasil penelitian berupa komposisi sampah buangan ITC adalah 41,66 % plastik, 31,81 % kertas, 13,95 % sampah organik, 5,04 % sterofoam, 1,76 % tekstil, 1,25 % karet, 1,13 % kaca, 0,33 % logam, dan 3,07 % jenis lainnya. Dari komposisi sampah ITC Cempaka Mas hanya 95,47 % sampah yang dapat di pergunakan sebagai RDF. Proporsional fraksi massa didapat sebesar 64 ± 7 % (biogenic) dan 36 ± 7 % (fossil). Faktor emisi RDF ITC didapat sebesar 705,88 ± 122,67 kg-CO2/ton-RDF dari emisi carbon total sebesar 1350 ± 250 kg CO2/ton-RDF. Potensi energi RDF ITC sebesar 4982 ± 721 kcal/kg yang didapati dari pendekatan aBM dan uji lab bomb calorimeter. Kesimpulan berupa limbah sampah Mall ITC Cempaka Mas berpotensi mensubtitusi 2,56 % kebutuhan batu bara tiap harinya dan diestimasikan terjadi pengurangan emisi sebesar 1,59 % dari emisi yang seharusnya dikeluarkan batu bara di industri semen PT Indocement Tunggal Prakarsa tbk.

Modern market activities produce solid waste that has the potential to be used in co-processing technology by returning energy from waste as an alternative fuel for the cement industry. Mall ITC Cempaka Mas as one of the modern markets plans to provide solid waste to PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk as an alternative fuel. The purpose is to analyze the potential of RDF from the ITC Cempaka Mas Mall and its relevance to the value of emissions produced in the combustion process. The method approach is reviewed through proportional fossil carbon on RDF obtained using the method approach (aBM) adaptive Balance Method. The results of the study were the composition of ITC waste materials were 41,66% plastic, 31,81% paper, 13,95% organic waste, 5,04% styrofoam, 1,76% textile, 1,25% rubber, 1,13% glass, 0,33% metal, and 3,07% other types. From the composition of ITC Cempaka Mas waste, only 95,47% of waste can be used as RDF. Proportional mass fraction were 64 ± 7% (biogenic) and 36 ± 7% (fossil). RDF ITC emission factor is 705,88 ± 122,67 kg-CO2 / ton-RDF from total carbon emissions of 1350 ± 250 kg CO2 / ton-RDF. The RDF ITC energy potential is 4982 ± 721 kcal / kg which is found in the aBM approach and the lab test bomb calorimeter. The conclusion is that waste from Mall ITC Cempaka Mas has the potential to substitute 2,56% of coal needs per day and estimated emission reduction of 1,59% of emissions that should have been issued by coal in the cement industry PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>