Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Cooper, Robert B.
New York : Macmillan, 1972
519.82 COO i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kleinrock, Leonard
New York: John Wiley & Sons, 1976
519.82 KLE q II (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Baccelli, Francois
Berlin: Springer-Verlag, 1994
519.82 BAC e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Daigle, John N.
Reading, Mass : Addison-Wesley, 1992
621.398 1 DAI q
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hariyono
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Theresia Febrianne L.
Abstrak :
ABSTRAK
KRL Jabodetabek merupakan salah satu moda transportasi yang tersedia di Jabodetabek untuk melayani masyarakat yang melakukan aktivitas commuter. Meningkatnya pengguna layanan KRL Jabodetabek mengakibatkan PT. KAI Commuter Jabodetabek meningkatkan frekuensi perjalanan. Hal ini menyebabkan terjadinya antrian kereta di Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun transit terbesar. Antrian ini dipicu oleh tingkat kedatangan yang besar namun tingkat pelayanan kecil karena lamanya waktu berhenti di Stasiun Manggarai yang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Melalui model matematis, antrian berlangsung selama 10 menit, dan hal ini akan mengakibatkan efek beruntun kepada kereta selanjutnya.
ABSTRACT
KRL Jabodetabek is one of the modes transportation that available on Jabodetabek to serve the people doing commuter activities. The increase of KRL Jabodetabek users make PT. KAI Commuter Jabodetabek increasing its travel frequencies. This led to the queue of trains at Manggarai Station which is the largest transit station. This queue is triggered by a large arrival rate but the service level is small due to the dwelling time at Manggarai Station which is not according to the schedule already made. Through mathematical model, the queue length lasts for 10 minutes, and this will effected the next train.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69784
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ray Fernando Tuahta
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang permasalahan antrian keluar Stasiun Bekasi. Antrian keluar yang diamati adalah antrian keluar pada jam sibuk sore yang terlihat sudah sangat panjang hingga mencapai jalur rel penglaju. Antrian ini diakibatkan adanya tundaan yang terjadi akibat oleh adanya waktu pelayanan mesin Gerbang Transaksi Otomatis. Analisis pada penelitian ini menggunakan teori antrian dan tingkat pelayanan agar dapat mengetahui kinerja dan kapasitas dari Gerbang Transaksi Otomatis terhadap jumlah penumpang yang keluar. Hasil dari analisis akan dibuat solusi permasalahan agar mampu meningkatkan tingkat pelayanan diantaranya, dengan adanya penambahan beberapa fasilitas antrian, modifikasi area antrian, dan penambahan pintu keluar di Stasiun Bekasi.
The purpose of this research is to analyse the problem of queueing at exit gate in Bekasi Station. The queue focused at exiting queue on evening peak hour which showed extremely long queue and reach the active railway. The queue caused by delay which happened by the service time at gate fares. This study is using queueing theory and level of service theory to identify the gatefares rsquo performances and capacity campared to the amount of passanger who want to leave Bekasi Station. The results of this study will make some solutions to increase the level of service of gate fares, such as adding extra queueing facilitites, modifying queueing area, and adding a new Gate in Bekasi Station.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67281
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Seiring kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, maka kebutuhan terhadap jaringan akan semakin meningkat. Internet diharapkan dapat mengakomodasi aplikasi-aplikasi dengan kecepatan data tinggi. Kualitas koneksi pada jaringan harus terpelihara, agar koneksi tidak terputus akibat meningkatnya kebutuhan bandwidth dan beban trafik. Pad a penjadwalan Core Stateless, CSFQ dapat mengurangi kompleksitas kinerja router, domain jaringan dibagi menjadi router edge dan router core. Router edge mengatur trafik per flow dan melabelkan informasi pada paket-paket untuk selanjutnya diteruskan ke dalam router core. Sedangkan pad a router core, hanya memperbaharui label. Label dapat merupakan fungsi dari waktu kedatangan paket, kebutuhan bandwidth, timestamp dan panjang paket. Model trafik deterministik dengan referensi timestamp diusulkan untuk mengevaluasi parameter unjuk kerja jaringan Core Stateless. Pad a penelitian diperoleh, penambahan referensi timestamp pada model trafik deterministik untuk penjadwalan Core Stateless dapat menurunkan delay dan packet loss. Uji hipotesis untuk data berpasangan memberikan HI diterima, artinya ada pengaruh terhadap delay menggunakan model trafik deterministik dengan referensi timestamp pada selang kepercayaan 95%.
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library