Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raihan
"Pada tahun 2035 diperkirakan aka nada 305 juta penduduk di Indonesia. Selain itu, pada tahun 2021 jumlah smart-phone diperkirakan akan mencapai 8 milyar dan jumlah alat yang dapat berkomunikasi secara machine-to-machine (M2M) mencapai 13 milyar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya trafik data global sebesar 48.27 exabytes. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah terobosan agar operator seluler tetap dapat memenuhi kebutuhan traffic data namun tetap memperhatikan CAPEX/OPEX mereka. Untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, terdapat fitur yang dapat digunakan, yaitu fitur network slicing. Network slicing menggunakan prinsip virtualisasi yang menyebabkan sebuah jaringan fisik dapat terbagi menjadi beberapa jaringan virtual. Penelitian ini membahas tentang fitur network slicing dengan metode multiple-choice knapsack problem pada macro cell jaringan 5G yang diterapkan pada modulasi 16-QAM dan QPSK. Berdasarkan pengujian didapatkan bahwa modulasi QPSK lebih cocok untuk digunakan karena memiliki nilai bit error rate (BER) yang jauh lebih rendah dan nilai throughput yang sedikit lebih tinggi dibandingkan modulasi 16-QAM. Selain itu, nilai delay rata-rata yang dihasilkan oleh modulasi QPSK bernilai lebih rendah dibandingkan modulasi 16-QAM.

In 2035 it is estimated that there will be 305 million people in Indonesia. In addition, in 2021 the number of smart phones is expected to reach 8 billion and the number of machines that can communicate machine-to-machine (M2M) reaches 13 billion. This can lead to global data traffic of 48.27 exabytes. Therefore, a breakthrough is needed so that cellular operators can still meet data traffic needs but still pay attention to their CAPEX/OPEX. To achieve a balance between the two, there are features that can be used, namely the network slicing feature. Network slicing uses the principle of virtualization which causes a physical network to be divided into several virtual networks. This study discusses the features of network slicing with the multiple-choice knapsack problem method in the macro cell 5G network that is applied to 16-QAM and QPSK modulation. Based on the experiment it was found that the QPSK modulation was more suitable because it had a much lower bit error rate (BER) value and a slightly higher throughput value than the 16-QAM modulation. In addition, the average delay value generated by QPSK modulation is lower than 16-QAM modulation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Wiratama
"Skripsi ini dibuat untuk merancang demodulator QPSK untuk perangkat modem power line communication yang disusun dari rangkaian logika dengan menggunakan simulator Multisim 10. Rangkaian demodulator QPSK tersebut terdiri atas beberapa modul, seperti rangkaian sinusoidal to square wave, clock recovery, phase shifter, comparator, dan sampling. Keseluruhan modul rangkaian tersebut disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Multisim 10. Proses pertama yang dilakukan di dalam rangkaian demodulator ialah mengubah modulated signal QPSK analog dari pre-amp receiver menjadi berbentuk pulsa (square wave). Proses berikutnya ialah mensinkronkan clock generator pada bagian demodulator dengan sinkronisasi clock yang dikirim oleh far end modulator dengan menggunakan rangkaian clock recovery. Rangkaian dasar QPSK adalah phase shifter, yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal carrier dan menggeser fase sinyal sebesar 900. Modulated sinyal QPSK tersebut dibandingkan dengan sinyal carrier dengan rangkaian comparator. Proses terakhir ialah menggabungkan sinyal dari kanal I dan Q menjadi data serial, dengan menggunakan rangkaian sampling. Selanjutnya dilakukan analisis untuk menunjukkan cara kerja dari rangkaian demodulator QPSK ini, kestabilan rangkaian, hasil keluaran dari setiap proses rangkaian, dan hasil data QPSK yang dapat didemodulasikan menjadi data awal.

This paper explains the design of QPSK demodulator which is proposed for communication via power line networks. As already known that communication via power-line network needs suitable modulation, since power-line networks are very noisy and originally were not designed for communication. The QPSK modulation technique had been chosen, since it is one of the effective modulation methods to be implemented in the high noisy communication channel such as power-line networks. QPSK modulation is a well-known modulation technique in telecommunication field. One makes design different from existing design is the use of the electronic discrete components. In this research, it is shown that QPSK demodulator can be built up from discrete digital TTL integrated circuits which are enormously available in the market. This QPSK demodulator was designed by using simulation software called Multisim 10 Simulator. The QPSK demodulator consists of several blocks functions, such as sinusoidal to square-wave converter, phase shifter, clock recovery, clock generator, comparator and sampling circuit. This QPSK demodulator is designed to work in 250 KHz carrier frequency and having speed of about 60 kbps. Analysis has been made based on how the circuit works and comparison to the existing standard. This designed QPSK demodulator is concluded to be able to work and support for PLC system and in the future can be improved to obtain a better PLC modem performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40497
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fathony
"Komunikasi dengan menggunakan kabel listrik membutuhkan teknik modulasi yang tepat, karena kabel listrik tidak didesain untuk menghantarkan data. Karena itu pada skripsi ini akan dibuat sebuah rancangan modulator yang ditujukan untuk komunikasi melalui kabel listrik dengan teknik modulasi QPSK dengan menggunakan simulator Multisim 10.
Modulator QPSK merupakan teknik modulasi yang telah lama dikenal di dunia telekomunikasi, yang menjadi berbeda pada skripsi ini adalah pada penggunaan komponennya. Modulator QPSK konvensional menggunakan rangkaian analog sedangkan pada QPSK ini digunakan rangkaian digital diskrit yang diimplementasikan ke dalam IC TTL.
Perancangan modulator QPSK dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi yang dibuat berdasarkan dari blok diagram modulator QPSK konvensional, seperti, serial to parallel data input, carrier generator, modulator module, dan linier summer, namun terdapat beberapa komponen tambahan seperti clock splitter, clock generator, dan filter.
Analisis dibuat berdasarkan dari cara kerja, dan aspek kesesuaian dengan standar yang berlaku, serta kesesuaian dengan spesifikasi modem PLC yang diinginkan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah modulator yang dirancang pada skripsi ini telah memenuhi standar yang berlaku dan dapat diterapkan dalam modem PLC meskipun terdapat sedikit kekurangan.

This paper explains the design of QPSK modulator which is proposed for communication via power line networks. As already known that communication via power-line network needs a suitable modulation, since power-line networks are very noisy and originally were not designed for communication. The QPSK modulation technique had been chosen, since it is one of the effective modulation methods to be implemented in the high noisy communication channel such as power-line networks.
QPSK modulation is a well-known modulation technique in telecommunication field. One makes this design different from existing design is the use of the electronic discrete components. In this research, it is shown that QPSK modulator can be built up from discrete digital TTL integrated circuits which are enormously available in the market.
This QPSK modulator was designed by using simulation software called Multisim 10 Simulator. The QPSK modulator consists of several block functions, i.e. data splitter, square-wave generator, serial to parallel input data, low-pass filter, modulation module and summing circuit. This QPSK modulator is designed to work in 250 kHz carrier frequency and having speed of about 60 kbps.
Analysis has been made based on how the circuit works and comparison to the existing standard. This designed QPSK modulator is concluded to be able to work and support for PLC system and in the future can be improved to obtain a better PLC modem performance.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ishak
"Kebutuhan akan layanan broadband yang semakin meningkat dan didorong dengan aplikasi yang beragam membuat penyedia layanan akses mencari alternatif teknologi yang dapat mampu memenuhi layanan yang optimal. WiMAX (worldwide interoperability for microwave access, IEEE.802.16) adalah teknologi Broadband Wireless Access (BWA) yang dikembangkan secara khusus dari teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan menggunakan teknik pengkodean kanal yang berlapis pada lapisan fisik untuk masing-masing aplikasi fixed/mobile sehingga dapat mendukung lingkungan yang non-line-of sight dengan data kecepatan transmisi yang tinggi dan mobilitas yang tinggi, sehingga WiMAX merupakan solusi dari permasalahan tersebut.
Pada skripsi ini, dilakukan rancang bangun baseband WiMAX dengan menggunakan DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS320C6713 berbasis Simulink. Dari hasil rancang bangun didapatkan bahwa rancang bangun baseband WiMAX dapat dibangun dengan menggunakan DSP (Digital Signal Processing) Processor.

Recently broadband service demand are increase, this case encourage by various service make service provider to create an alternative access technology to provide optimum service. WiMAX is Broadband Wireless Access (BWA) technology which was developed from technology specifically othogonal frequency division multiplexing (OFDM) and using a chabbel coding on the physical layer for each fixed/mobile application, so that it can support non-lineof-sight environment with speed data transmission and mobility rate high, so that WiMAX is the solution to these problems.
In this research, baseband WiMAX is built using DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS 320C6713 based on simulink. The result shows that baseband WiMAX can be built by using DSP (Digital Signal Processing) Processor.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dia Adriansyah
"Tugas akhir ini adalah membangun perangkat keras dan lunak system mikrokontroler AT89S51 yang digunakan sebagai sistem kendali aliran data antara PC dengan modem QPSK atau sebaliknya yang dipergunakan untuk sistem Power Line Communication. Mikrokontroler AT89S51 dipilih, karena murah dan diperhitungkan mampu untuk menangani aliran data tersebut. Aliran data antara PC dan modem QPSK menggunakan protokol asynchronous yang merupakan standar komunikasi RS-232C pada PC.
Ada dua metode yang dikembangkan terkait dengan kendali aliran data tersebut yaitu : serial asynchronous dengan metode non-handshaking dan serial asynchronous dengan metode handshaking. Metode non-handshaking dipergunakan untuk pengiriman informasi dengan kecepatan rendah, misalnya : transfer karakter (typing), pengiriman hasil pengukuran meter listrik, hasil pengukuran suhu ruang dan status pintu pada aplikasi office security. Sedangkan metode handshaking dipergunakan untuk pengiriman data yang besar dengan kecepatan tinggi, misalnya : suara, video, file dan sebagainya.
Penelitian ini difokuskan pada rancang bangun perangkat keras dan perangkat lunak sistem mikrokontroler AT89S51 untuk mengendalikan aliran data antara PC dan modem QPSK atau sebaliknya, termasuk segala aspek yang terkait dengannya seperti kecepatan transfer, optimasi buffer, flexibility dalam setup modem. Dalam tugas akhir ini segala aspek dijelaskan secara rinci.

This final project is the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). AT89S51 microcontroller has been chosen due to its low cost and its capabilities of broad applications. Standard serial communication asynchronous protocol RS-232C is used between PC and QPSK modem designed for PLC.
Two methods used inconjunction to the serial communication, i.e., non-handshaking and handshaking methods. Nonhandshaking method is mostly used for data transfer with low speed, for example: character transfer for hyper terminal chatting and small data transfer such as for utilities measurements (electric and water usage), room temperature measurement, states of the doors in home or office security and automation system. In other side, handshaking method is mostly used for very large and high speed data transfer, i.e., voice, video and files.
This research is focused on the development of hardware and software of AT89S51 microcontroller system to control PC serial communication with QPSK modem designed for powerline communication (PLC). It includes all aspect related to data transfer control algorithm, buffer memory optimation and modem setup user interface.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40492
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
James Bernanto
"Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) adalah sebuah standar penyiaran televisi digital yang dikeluarkan oleh European Telecommunication Standards Institute (ETSI). Salah satu tujuan dikeluarkannya standar ini adalah untuk memberikan parameter-parameter transmisi digital yang paling optimal untuk siaran televisi melalui udara secara terrestrial atau tanpa menggunakan sistem satelit. Untuk dapat beradaptasi dengan karakteristik kanal transmisi yang berbeda-beda pada tiap daerah penyiaran, maka ETSI memberikan pilihan parameter-parameter yang dapat digunakan untuk siaran televisi dalam format DVB-T.
Dalam tugas skripsi ini, dibuat sebuah program simulasi yang dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja masing-masing pilihan parameter pada standar DVB-T tersebut. Penggunaan Reed Solomon coding, pemilihan convolutional coding rate, penggunaan inner interleaver dan pemilihan jenis mapper konstelasi adalah fitur-fitur yang dapat dipilih pada program simulasi ini.
Dengan melakukan simulasi dan pengambilan data untuk jenis kanal yang berbeda serta tingkat intensitas derau yang berbeda-beda pula diharapkan unjuk kerja dari masing-masing pilihan parameter dapat dianulisa untuk tiap karakteristik kanal transmisi.
Hasil simulasi menunjukkan kedua jenis error correction coding yang digunakan yaitu Reed Solomon Coding dan Convolutional coding masing-masing memberikan coding gain yang relatif signifikan berkisar antara I dB hingga 7dB tergantung pada jenis skenario yang digunakan. Analisa perbandingan unjuk kerja mapper konstelasi menunjukkan konstelasi QPSK paling tahan terhadap distorsi kanal sementara konstelasi 64QAM yang paling rentan. Dari segi efisiensi diperoleh bahwa konstelasi 64QAM adalah yang paling efsien sementara konstelasi QPSK adalah yang paling tidak efisien."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Triawan
"Perkembangan teknologi sistem telekomunikasi berkembang sangat cepat. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem telekomunikasi yang handal. Seiring dengan perkembangan teknologi pita lebar, sistem telekomunikasi yang digunakan pada saat ini juga terus dikembangkan agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik lagi. Teknik yang digunakan dalam sistem pita lebar tersebut saat ini yaitu menggunakan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus. Sistem OFDM mampu memberikan efisiensi bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem Frequency Division Multiplexing (FDM) biasa. Untuk membuat sinyal OFDM diperlukan suatu teknik transformasi yang diterapkan dalam sistem OFDM. Beberapa transformasi yang biasanya digunakan dalam sistem OFDM ialah Discrete Fourier Transform (DFT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT).
Dalam skripsi ini dirancang dan dianalisa sistem OFDM yang menggunakan transformasi Lifitng Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT merupakan pengembangan dari trasformasi DWT. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh transformasi LDWT ini mampu memberikan performa yang lebih baik untuk sistem OFDM. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa sistem OFDM-LDWT menghasilkan nilai BER yang lebih baik dibandingkan sistem OFDM-DWT untuk wavelet Db2, Sym2, dan Coif2, sedangkan wavelet Haar menghasilkan nilai BER yang sama baik. Nilai BER paling baik yang dihasilkan sistem OFDM-LDWT yaitu pada saat menggunakan wavelet Haar, Db2, dan Sym2 pada kanal AWGN dengan menggunakan modulasi QPSK dan tanpa menggunakan Cyclic Prefix (CP).

The development of telecommunication system grows rapidly. Various methods are used to improve the performance of telecommunication system. Due to the development of broadband communication, telecommunication system should be developed to reach the good performance. The technology used in broadband system is Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) uses multiple orthogonal subcarriers frequency. OFDM system can provide higher bandwidth efficiency than Frequency Division Multiplexing (FDM) system. A transformation technique is required to build the OFDM signal. Some transformations used in the OFDM system is the Discrete Fourier Transform (DFT) and Discrete Wavelet Transform (DWT).
This final project designs and analyzes OFDM system using Lifting Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT is the next generarion of DWT transform. The advantages of LDWT transform can improve the performance of OFDM system. The result of simulation shows that OFDM-LDWT system has a better BER than OFDM-DWT system in the wavelet Db2, Sym2, and Coif2, while the wavelet Haar has the same good BER. System of OFDM-LDWT has the best performance of BER when using wavelet Haar, Db2, and Sym2 in the AWGN channel with QPSK modulation and without Cyclic Prefix (CP)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library