Ditemukan 358 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4646
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Katya Retno Hapsari
Abstrak :
Penelitian yang berjudul "Pengaruh Promosi Potongan Harga Terhadap Pola Pembelian Produk Layanan Bioskop; Studi Mengenai Sikap Terhadap Program Nonton Hemat di Bioskop Galaxy dengan Pola Pembelian" ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana promosi potongan harga dapat mempengaruhi pola pembelian konsumen terhadap produk layanan bioskop. Pengaruh ini dilihat sebagai sikap terhadap promosi "Nonton Hemat". Penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku konsumen, sehingga peneliti juga memperhatikan faktor-faktor dari dalam din individu (internal) dan dari luar/lingkungan individu (eksternal) yang dapat mempengaruhi pembentukkan sikap itu sendiri dan pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya pola perilaku tertentu. Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi sikap yang dikaji dalam penelitian ini yaitu gaya hidup individu serta situasi menonton bioskop. Penelitian ini dilakukan dengan cara Survey Sample terhadap 100 orang siswasiswi SMU Budi Mulia Bogor kelas I sampai dengan kelas III tahun ajaran 2000 — 2001 yang dipilih secara acak (simple random sampling). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa gaya hidup dan situasi mempengaruhi sikap dengan koefisien korelasi yang cukup besar. Demikian pula dengan sikap terhadap potongan harga/nonton hemat yang ternyata berhubungan sangat erat dengan pembentukan pola pembelian konsumen. Sedangkan uji regresi menunjukkan bahwa gaya hidup dan situasi memberikan kontribusi yang hampir sama besarnya terhadap pembentukan sikap terhadap potongan harga. Namun demikian dengan selisih yang sangat kecil, gaya hidup tetap memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh situasi. Adapun mengenai status dari kedua variabel tersebut sebagai variabel anteseden pun sesuai dengan hasil pengujian korelasi parsial yang dilakukan oleh peneliti. Hasil uji korelasi parsial ini menunjukkan bahwa hubungan antara sikap dengan pola pembelian akan semakin rendah setelah dikontrol oleh variabel-variabel ketiga yaitu gaya hidup atau situasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kaitan langsung antara gaya hidup dan situasi terhadap variabel pola pembelian. Gaya hidup dan situasi ini secara langsung berkaitan erat dengan pembentukkan sikap individu, kemudian sikap terhadap potongan harga inilah yang menentukan terbentuknya pola pembelian tertentu. Dengan demikian kedudukan variabel ketiga ini yaitu berada sebelum variabel sikap (secara langsung mempengaruhi sikap). Dengan demikian keseluruhan basil dari penelitian ini adalah menunjukan bahwa potongan harga yang dinyatakan dalam sikap terhadap nomat ini sangat mempengaruhi terbentuknya pola perilaku pembelian konsumen terhadap produk layanan bioskop. Adapun pembentukkan sikap ini pun dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal individu yaitu gaya hidup dan pengaruh situasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4208
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bima P. Sastranegara
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
S9695
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Munir Fuady
Abstrak :
This article is the results of BC (british council) library research as the object of its own research. The research was carried out by using library-research method, re-analyzing the existing quantitative data and conducting several interviews with informants to support the analysis. The study also evaluates the results of a survey which was conducted by a librarian on BC library users in january 1996. The survey was conducted by applying "accidental sampling (non probabilty sampling). from the survey, the data can be processed as many as 221 respondents. Meanwhile, qualitative data is obtained by performing in-depth question-and answer sessions with the informants who werw authorized by the respected agency. Therefore, the resluts of this research can not be generalized to other institutions. This library has made some improvements in terms of:service additional facilities, personnel qualities, as well as promotion. However, the number of the members who have been exposed by media campaigns such as billboards and the buildings 7.69 percent and the advertisement is 4.52 percent. These figures are very small compared to exposure through mouth-to-mouth campaign that achieves 57.01 percent. The question now is what kind of promotion that "fits" the BC?
Pengurus Pusat Ikatan IPI, 2015
020 JIPIN 2:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sasha Karina Haridjakusumah
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas rancangan rencana pemasaran rumah sakit AiBee khususnya bagian promosi agar dapat meningkatkan jumlah pasiennya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian memberikan rancangan program promosi yang mempertemukan unique selling proposition internal dan kebutuhan konsumen sehingga menyarankan agar rumah sakit AiBee harus lebih serius memperhatikan program pemasarannya untuk ditangani secara profesional dan perlu menyediakan budget khusus bagi program promosinya dalam memberi informasi akan keberadaannya sehingga meningkatkan jumlah pasien sesuai dengan yang ditargetkan.
ABSTRACT
The focus of this study is to make a marketing plan design for AiBee Hospital, especially promotion in order to increase the number of patient. The study is a qualitative and quantitative study. The result is a design of promotion program that matches between internal?s unique selling proposition and consumer?s need that will bring to suggestion of AiBee Hospital need to be more concern in his marketing program by leave it to the professional and need to allocating budget for the promotion program in achieving the increase number of patient by giving information of his existence.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27261
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Gita Gayatri
Abstrak :
Industri Pariwisata di Indonesia mengalami kendala yang cukup serius belakangan ini, menyusul terjadinya krisis ekonomi dan krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia, maka tak pelak lagi, penurunan pendapatan yang berakibat menurunnya daya beli masyarakat secara otomatis menyurutkan keinginan konsumen untuk mengunjungi tempat rekreasi. Berbeda dengan perusahaan lain yang berusaha mengencangkan ikat pinggang dengan memotong anggaran-anggaran tidak tetap, seperti anggaran Promosi, untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, pihak pengelola Dufan justru melihat adanya peluang untuk mendatangkan pengunjung lebih banyak dengan tidak mengurangi program promosi yang telah dilangsungkan, dan justru menambah program-program promosi yang inovatif dengan tujuan menarik pengunjung. Untuk itu penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa regresi - korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh Unit Dunia Fantasi dalam lima tahun terakhir, dan analisa perilaku konsumen melalui penyebaran kuisioner kepada 50 responden dari populasi pengunjung Dufan. Hasil analisa menunjukkan bahwa kenaikan biaya promosi yang dilakukan Dufan, ternyata mempengaruhi kenaikan pendapatan yang diperoleh Dufan, selain itu, dari sisi konsumen juga merasakan bahwa beberapa program promosi yang dilakukan Dunia Fantasi sejak krisis bergulir cukup menarik bagi mereka sehingga mereka datang mengunjungi Dufan. Oleh karena itu, kegiatan bauran promosi di Dufan hams ditingkatkan agar dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berarti pula meningkatkan jumlah pendapatan Dufan, serta dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pengunjung Dunia Fantasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19214
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gde Anugrah Arka
Abstrak :
Permasalahan promosi pariwisata Indonesia dianggap sebagai suatu permasalahan yang cukup serius. Mengingat Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan variasi budaya yang demikian besarnya kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia dalam upaya menggaet wisatawan asing. Kurangnya promosi pariwisata tersebut bukan hanya di dalam kampanye wisata yang dilakukan di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri. Dari beberapa penelitian tentang masalah informasi pariwisata, keluhan utama dari wisatawan asing yang sedang melakukan perjalanan wisata di Indonesia adalah keluhan kurang tersedianya informasi pariwisata. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana peranan media informasi pariwisata di dalam negeri untuk ikut mengatasi masalah tersebut. Penulis mengambi1 pokok permasalahan bagaimana peranan Pusat Penerangan Pariwisata bagi wisatawan asing yang menginap di hostel-hostel di Jalan Jaksa dan sekitarnya dengan melihat kasus Pusat Penerangan pariwisata di Jakarta Theater Building, Jalan Thamrin, Jakarta Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 1990 di kawasan Jalan Jaksa dan sekitarnya melalui kwesener terhadap 51 wisatawan asing. Berdasarkan data yang telah terkumpul'serta analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa peranan Puspen pariwisata dibandingkan dengan media sumber informasi lain masih kurang dimanfaatkan oleh wisatawan. Padahal media informasi kalau potensinya dimaksimalkan mengandung karakteristik seperti akurasi, kemampuan memberikan tambahan fungsi lain selain fungsi pusat pencarian informasi yakni fungsi untuk mencari teman atau fungsi sosialisasi lainnya. Dibanding dengan sumber informasi lain kemungkinan Puspen pariwisata yang kalau dikembangkan potensinya sedemikian rupa merupakan wahana yang efektif untuk memenuhi kebutuhan khusus kalangan wisatawan asing. Selanjutnya mengenai peranan Puspen pariwisata ditinjau dari pengalaman wisata responden. Hasil penelitian menunjukkan unsur pengalaman wisata yang berbeda seperti frekwensi, lama rata-rata, dan motivasi' perjalanan wisata melahirkan kebutuhan akan.informasi wisata yang berbeda. Karakteristik dari pengalaman wisata ini menunjukkan kecenderungan yang pos itif yang bisa melahirkan situasi yang kondusif bagi pengabangan Puspen pariwisata. Mengingat frekwensi perjalanan wisata dan lama rata-rata yang diramalkan akan semakin meningkat. Demikian pula motivasi wisatawan yang sebagian besar adalah ingin memperluas wawasan akan melahirkan kebutuhan besar akan informasi wisata. Mengenai permasalahan apakah kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat menimbulkan gratifikasi atau pemuasan bagi wisatawan diambil kasus Puspen pariwisata di Jakarta Theater Building di Jalan Thamrin. Penelitian memperlihatkan kecenderungan yang positif dimana pada sebagian besar item kecenderungan puas terjadi pada jauh lebih banyak responden dibandingkan dengan yang tidak puas. Hanya saja pada masalah yang juga penting, seperti apakah mudah dilihat dan ketersedaan materi cetak jumlah responden yang menyatakan puas lebih sedikit dibandingkan dengan masalah lain seperti keramahan, penguasaan bahasa Inggris, dan masalah kemudahan menjangkau lokasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S3838
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4382
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S8826
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S8839
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library