Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirda Haryany
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi responden yang mewakili khalayak terhadap penyiar berita di televisi (newscaster) dan program berita di stasiun televisi (newscaster). Dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scaling akan dihasilkan peta spatial yang berisi pemetaaan persepsi responden terhadap newscaster maupun newscast. Proses penelitian mencakup dua. tahap. Tahap pertama adalah deskripsi. Tahapanselanjutnya adalah tahap eksplanatif yang berupaya. melihat ada atau tidaknya perbedaan yang sipiiikan antara responden pria dan wanita dalam hal persepsi terhadap newscaster dan newscast. Tahap deskriptif akan didahului beberapa uji statistik yang secara ketat akan menyaring indikator —indikator yang aka dipakai untuk MDS. Uji statistik itu meliputi thktor analisis yang bertujuan untu menguji apakah tiap indiaktor telah mengtunpul pada dimens yang akan diukurnya_ Faktor analisis tnembantu inereduksi sejuinlah indikator yang ternyata. mengukur variabelaya. Kemudian dilakukan pengujim reliability analysis yang herb jean untuk mengulair sejauh mana konsistensi antara jawaban responden. Pada tahapan selanjutnya akan dilakukan prosedur Multi Dimensional Scaling untuk melihat posisi newscaster dan newscaster dalam banal( audience. Pada tahap eksplanatifprosedur statistik yang dipakai adalah T — test. Image terhadap newscaster akan dibatas menjadi enain tnacam image, yaitu interpersonal attractiveness, likability, dominance, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Ada delapan newscaster yang akan dibandingkan. Ke delapan newscaster itu adalah Yan Partawijaya (TVRI), Shanta Curanggana (ANTEVE), Teguh Juwarno (RCTI), Tjandra. Wibowo (scerv), Jeremy Teti (SCTV), Tuti Marlina (ANTEVE), Dewi Yudhomiranti (Indosiar) dan Dentamira Kusuma (TPI). Mini output MD. S diktahui bahwa Teguh Juwarno adalah newscaster yang relatif paling tinggi nilainya untuk ke-6 tipe image tersebut. dipersepsikan responden paling tinggi daya tank interpersonalnya, relatif paling tinggi tingkat intelektualitasnya, relatif paling tinggi kredibilitas/kompetensinya„ relatif paling dominan dan relatif paling disukai. Urutan selanjutnya adalah Tjandra Wibowo, Jeremy Teti, Dewi Yudhomiranti dan Dentatnira Kusurna di urutan yang saina. Kemudia Tuts Marlina, Shanta. Curanggana dan Yan Partawijaya, Yan adalah newscaster yang nilainya tiap-tiap tipe image itu relatif paling rendah. Bisa disebutkan bahwa Yan adalah newscaster yang relatif paling tidak menarik dari segi penampilan fisik, relatif paling rendah daya tank interpersonalnya, relatif paling tidak kredibei dan relatif paling tidak dotninan dibandingkan newscaster 1 ai nnya. Image terhadap program berita dilihat dari dua tipe, yaitu kredihil.itas dan daya tank. Dilihat dari dua hal ini, maka Liputan 6 dipersepsikan sebagai program berita yang paling menarik dan juga paling kredibel dibandingkan program berita lainnya. Urutan kedua ditempati Seputar Indonesia, kemudian Pokus, CalifaWala, Lintas 5. Dua program berita yang paling rendah nilainya untuk kredibilitas dan daya tank adalah program Dunia Dalam Berita. Hasil pengujian T — test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara persepsi responden pria dan responden wanita untuk image likability, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Namun ketika perbedaan itu dipetakan, tidak terbukti bahwa responden pria mempersepsikan newscaster pria lebih tinggi dibandingkan newscaster wanita ataupun sebaliknya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Anandita
Abstrak :
ABSTRAK
Menyisipkan merek dalam program televisi atau disebut dengan istilah program hibrida merupakan strategi pemasaran yang dibuat untuk mengatasi jenuhnya iklan televisi. Strategi ini dibuat dilandasi keyakinan bahwa seseorang akan lebih mudah dipersuasi pada saat ia sedang tidak merasa dipersuasi. Skripsi ini berusaha untuk meneliti bagaimana dampaknya terhadap reaksi pemirsa jika merek disisipkan dalam program yang serius, netral, jujur, dan terikat kode etik pers, yaltu program berita. Reaksi pemirsa yang diukur adalah reaksi pemirsa terhadap program hibrida dan reaksi pemirsa terhadap iklan. Yaitu brand recall (1), asosiasi merek (2), sikap terhadap program berita (3). kredibilitas program berita (4), sikap terhadap bentuk pesan komersial (5). sikap terhadap merek (6), dan intensi membeli merek (7). Disamping itu, skripsi ini juga mengukur belief perseverance sikap terhadap program berita (8), belief perseverance kredibilitas program berita (9), belief perseverance sikap terhadap merek (10), dan belief perseverance intensi membeli merek (11). Penelitian dilakukan pada 124 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, kelompok yang menyaksikan program berita dengan iklan, dan kelompok yang menyaksikan program berita yang disisipl merek didalamnya. Setelah tayangan, partisipan mengisi kuesioner secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap terhadap program berita, sikap terhadap bentuk pesan komersial, intensi membeli merek, sikap akhir terhadap program berita, dan sikap akhir terhadap merek. Sedangkan dalam hal brand recall, asosiasi merek, kredibilitas program berita, sikap terhadap merek, kredibilitas akhir program berita, dan intensi akhir membeli merek, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa reaksi pemirsa terhadap program berita yang disisipi merek bisa menjadi buruk meskipun motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Sedangkan reaksi pemirsa terhadap merek yang disisipkan dalam program berita bisa efektif asalkan motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Jika motif komersialnya tertangkap, maka reaksi mereka bisa menjadi buruk. Untuk penelitian selanjutnya, saran yang diberikan adalah agar stimulus tayangan penelitian diperbaiki. Dari segi program yang disisipkan, peneliti menyarankan agar penyisipan merek dilakukan dalam program berita yang sifatnya soft news. Untuk implikasi praktis, peneliti menyarankan agar stasiun televisi dan produsen mempertimbangkan resiko munculnya dampak negatif dari menyisipkan merek dalam program berita terhadap program serta merek.
2004
S2781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selani
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang perfoma program berita pagi TV Nasional di Indonesia melalui pendekatan analisis multivariat. Sejauh ini pihak stasiun TV di Indonesia terlalu mengandalkan survei Nielsen sebagai acuan untuk mendapatkan iklan. Dari sudut pandang berbeda, penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan program berita pagi TV nasional. Sampel diambil sebanyak 406 responden di Jakarta, karena Jakarta merupakan representasi dari all market untuk program berita pagi berdasarkan survei Nielsen 2012. Kuesioner disebar untuk mendapatkan tingkat kepentingan dan kepuasan sebagai data primer yang diolah menggunakan factor analysis dan linier regression untuk mereduksi dan melihat kontribusi dari masing-masing faktor terhadap model yang terbentuk dan kemudian dipetakan dengan multidimensional scaling. Data preferensi pemirsa disegmentasi serta diukur menggunakan cluster analysis dan conjoint analysis untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai input dalam menyusun house of quality guna mengembangkan paket program Reportase Pagi TRANSTV. Hasilnya bahwa pihak News TRANSTV hendaknya memprioritaskan Training/Coaching Clinic untuk crew yang terlibat guna mengembangkan program Reportase Pagi.
This thesis discusses the performance of the National TV morning news program in Indonesia through a multivariate analysis approach. So far the TV station in Indonesia too rely on Nielsen?s survey as a reference for the ad. From a different perspective, the study was conducted to look at the ability of a morning news program. Samples were taken as 406 respondents in Jakarta, because Jakarta is a representation of all market for the morning news program based on the 2012 Nielsen?s survey. Questionnaires distributed to obtain the level of importance and satisfaction as the primary data that is processed using factor analysis and linear regression to reduce and to see the contribution of each factor to the model is formed and then mapped with multidimensional scaling. Data of audience preferences is segmented and measured using cluster analysis and conjoint analysis, the results used as input in preparing the house of quality in order to improve Reportase pagi TRANSTV. The result is that the TRANSTV news division should give priority of Training / Coaching Clinic for the crew involved in order to improve Reportase Pagi TRANSTV.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30944
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library