Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Pananda
Abstrak :
Informasi probabilitas gagal bayar (defaulr) pcrusahaan sangat pcnting bagi investor dan kreditor. Hasil probabihtas gagal bayar menggunakan Model Merton memmjukkan bahwa beberapa perusahaan yang mempunyai kapitalisasi besar juga mempunyai peluang gagal bayar yang Perusahaan-perusahaan yang berada pada grup Bakrie mempunyai probabilitas gagal bayar yang nelatif tinggi. Tingginya nilai probabilitas gagal bayar perusahaan pada grup Bakrie merupakan implikasi dari tingginya volatilitas harga saham pcrusahaan. Hasil analisis regresi panel menunjukkan bahwa rasio likuiditas (rasio kas terhadap total aset), rasio solvabilitas (rasio total hutang terhadap total aset), Rasio protitabilitas (rasio laba ditalran tcrhadap total aset dan net projit margin), dan rasio akiivitas (perjualan terhadap total aset) memberikan daya prediksi gagal bayar yang bail; Hasil ini menunjukkan bahwa informasi yang berupa rasio keuangan dapat digunakan oleh investor mauplm kreditor untuk mempnediksi prohabiliias gagal boyar......Default probability information is very important for investor and creditor. Result analvsis of default probability using Merton 's Model show some large company have high default probability, particularly Bakrie and Brothers subsidiaries. The higher stock price volatility makes companys default probability higher. Panel regression result show that liquidity ratio (cash to curremt asset ratio) and solvency ratio (debt to asset ratio), Profitabiltky ratio (retained earning to asset ratio & net profit margin ratio), and activity ratio (sales to asset ratio) are the most important accounting ratio to explain Merton is dqault probability Those result show that accounting infomation are still use/izllfor investor and creditor to predict credit default probability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Nurusshafa
Abstrak :
Kebutuhan untuk penilaian kredit dimulai ketika ada mekanisme yang berlaku secara masif untuk peminjaman dan pemberian pinjaman yang secara paralel berhubungan dengan kebutuhan untuk membayar kembali pinjaman di masa depan. Dalam praktiknya, pengembangan gagasan terkait metode penilaian kredit diperkenalkan oleh Durand pada tahun 1941. Pemerintah, melalui OJK, mengeluarkan peraturan nomor 1 POJK.05 tahun 2015 tentang manajemen risiko Lembaga Keuangan Non-Bank dan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25 / PBI / 2009 sebagai upaya untuk mengendalikan risiko kredit perusahaan pembiayaan. Kredit mikro adalah subjek yang menarik untuk penelitian ini karena identik dengan prinsip meniadakan penggunaan jaminan untuk penilaian kreditnya. Untuk itu, mengetahui faktor-faktor penyebab gagal bayar sangat penting. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 949 perempuan pra-sejahtera yang merupakan nasabah PNM Mekaar dan mewakili 34 wilayah operasional PNM Mekaar di Indonesia. 949 data yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok data yaitu 258 yang termasuk kategori gagal bayar dan 691 nasabah dengan kategori non-gagal bayar. Dengan menggunakan metode estimasi probit, penelitian ini menunjukkan probabilitas gagal bayar pada pembayaran pinjaman yang ada di PNM Mekaar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jangka waktu, siklus, umur, dan status perkawinan mempengaruhi probabilitas gagal bayar, sedangkan jumlah pinjaman tidak signifikan dalam mempengaruhi probabilitas gagal bayar.
The need for credit scoring begins when there is a mechanism that applies massively to lending and borrowing parallel with the need to repay loans in the future. In practice, the development of ideas related to the credit assessment method was introduced by Durand in 1941. The Government, through the OJK, issued 2015 regulation number 1 POJK.05 concerning risk management of Non-Bank Financial Institutions and Bank Indonesia Regulation No. 11/25 / PBI / 2009 as an effort to control the credit risk of finance companies. Microcredit is an interesting subject for this research because no collateral is being used for doing credit assessment. For this reason, knowing the factors that cause default is crucial. The sample used in this study involved 949 underprivileged women who were PNM customers and represented 34 Mekaar operational areas in Indonesia. 949 data used in this study were divided into 2 data groups, 258 which included the category of default and 691 customers with the non-default category. By using the probit estimation method, this study shows the probability of default on loan payments at Mekaar PNM. The results of this study indicate that the time period, cycle, age, and marital status affect the probability of default, meanwhile loan size statistically insignificant affects the probability of default.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Kurniawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat probability of default bank di Indonesia menggunakan pendekatan model struktural dan faktor-faktor yang mempengaruhi probability of default bank di Indonesia periode 2005 hingga 2014. Pendekatan model struktural menggunakan data pasar untuk memperoleh probability of default bank. Selanjutnya, digunakan metode data panel untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi probability of default dari bank. Hasil penelitian menemukan semakin besar BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) bank cenderung memiliki volatilitas aset pasar yang lebih stabil, sehingga bank tersebut memiliki probability of default cenderung lebih kecil serta pada masa krisis 2008 berdampak signifikan pada kenaikan probability of default terhadap bank BUKU III dan IV. Adapun non traditional income, short term funding, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap probability of default bank di Indonesia. Sedangkan, tier 1 ratio, kredit, liquid asset, return on equity memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap probability of default bank di Indonesia. ......This research aims to determine the level of probability of default Indonesian commercial banking using structural model approach and determinant probability of default Indonesian commercial banking during period 2005-2014. The structural model approach uses market data to obtain the probability of default of banks. Furthermore, the panel data method is used to determine the factors that affect the probability of default of banks. The result found that the greater BUKU of bank their asset market volatility is likely to have a more stable, so that the bank has a probability of default tends to be smaller and during the 2008 crisis have a significant impact on the increase in probability of default in BUKU III and BUKU IV. non-traditional income, short-term funding, and size have positive significant effect on the probability of default Indonesian comercial banking. Meanwhile, the tier 1 ratio, credit, liquid assets, return on equity has significantly negative effect on the probability of default Indonesian commercial banking.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nur Aprilia Mulyana
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pengaruh makro ekonomi terhadap probability of default untuk segmen usaha mikro di Indonesia. Model yang digunakan untuk dapat mengukur indikator risiko kredit berdasarkan Days Past Due (DPD) dan kolektabilitas, sehingga dapat dihitung probability of default sesuai dengan data historis internal perusahaan. Selanjutnya dilakukan regresi linier berganda untuk dapat mengetahui apakah perubahan variable makro ekonomi yang terdiri dari PDB, Inflasi, nilai tukar IDR terhadap USD, dan tingkat pengangguran dapat mempengaruhi probability of default untuk segmen usaha mikro di Indonesia. Sesuai dengan hasil uji statistik diketahui bahwa perubahan makro ekonomi khususnya untuk variable makro ekonomi seperti inflasi dan nilai tukar IDR terhadap USD yang memiliki pengaruh signifikan terhadap probability of default untuk segmen usaha mikro untuk setiap bucket pinjaman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada perbankan Indonesia dalam melakukan ekspansi pinjaman khususnya untuk segmen usaha mikro, serta dapat dijadikan acuan pada saat melakukan perbaikan kebijakan pengukuran risiko kredit dalam rangka meningkatkan prinsip kehati-hatian. ......This research is conducted to analyze the effects of macroeconomics to the default probability of micro business segment in Indonesia. The model used for credit risk indicator measurement was based on Days Past Due (DPD) and collectability which allow calculate probability of default based on the companys internal historical data. Furthermore, multiple linear regression was applied in order to find out if macro economy variables, consists of GDP, inflation, IDR/USD exchange rate and unemployment rate could affect probability of default of micro segment in Indonesia. In accordance with the result of statistical test, macroeconomic variable such as inflation and the exchange rate of IDR to USD have a significant effect on the probability of default for the micro business segment for each loan bucket. Thus, this research is expected to provide adequate information related to micro expansion as well as to be a guidance of credit risk policy improvement for banks in Indonesia in pursuance of precautionary principle.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressi Yunartanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan variabel terkait data aplikasi, data transaksi, dan data makroekonomi terhadap probability of default (PD) dari portofolio kartu kredit pada salah satu bank konvensional di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menerapkan metode statistik terhadap data account kartu kredit beserta status pembayaran, pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), inflasi, suku bunga Bank Indonesia, tingkat pengangguran, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode 2011-2013. Metode analisis yang digunakan adalah discrete survival analysis yang diterapkan melalui regresi logistik pada data panel dengan mengkondisikan data yang digunakan merupakan rekaman data sejak account kartu kredit dibuka hingga akhirnya account tersebut menjadi default ataupun lunas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan kombinasi variabel data aplikasi, transaksi, dan makroekonomi dapat meningkatkan akurasi dari model probability of default yang dihasilkan. ......The focus of this study to determine the application, behavioral, and macroeconomic variables impact to credit card probability of default (PD) in one of conventional bank in Indonesia. This study is quantitative research using statistic method. The data used in this study are credit card account?s records and its deliquncy per day, Gross Domestic Product growth (GDP), inflation rate, Bank of Indonesia rate, unemployement rate, house price index, and consumer price index during 2011-2013. Discrete survival analysis method is used through applying logistic regression on panel dataset with data that contain default is conditional on no prior default having occurred on that account.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Fatarina Mahfirah
Abstrak :
Studi pada karakteristik risiko dan return telah mendapat perhatian yang besar. Beberapa studi pada literatur keuangan perusahaan telah menguji apakah risiko default memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan, akan tetapi hasilnya seringkali bervariasi dan menjadi perdebatan. Penelitian terdahulu memperoleh hasil empiris yang bervariasi karena mengacu pada indikator risiko default dan sample dari pasar ekuitas yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh risiko default terhadap pengembalian ekuitas menggunakan data yang diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia untuk periode penelitian 2008-2017. Penelitian ini menggunakan model Merton (1974) seperti yang dilakukan Vassalou & Xing (2004) untuk membangun proxy dari risiko default. Kelebihan dari model ini adalah mempertimbangkan volatilitas pada asset perusahaan dalam mengestimasi risiko default. Dengan metode ini, perusahaan dapat memiliki tingkat ekuitas dan hutang yang serupa, namun bisa saja memiliki probabilitas default yang sangat berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko default memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada pengembalian ekuitas. ......The study of the characteristics of risk and return has received great attention. Several studies in finance literature have tested whether default risk has an influence on company's stock returns, but the results are often conflicting. Previous research derive varying empirical results because they refer to default risk indicators and samples from different equity markets. The main objective of this study is to evaluate the effect of default risk on stock return using data taken from non-financial companies on the Indonesia Composite Index (IDX Composite) in Indonesia for the 2008-2017 research period. This study uses Merton (1974) model as done by Vassalou & Xing (2004) to build a proxy for the risk of default. The advantage of this model that it considers the volatility of company's assets in estimating default risk. Companies can have similar levels of equity and debt, but possibly have very different default probabilities. The results of the study show that default risk has a positive and significant effect on equity returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Mompo Octaria
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendekatan yang lebih granular dalam proses pemodelan Probability of Default (PD) mengikuti kerangka Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71, melalui perhitungan PD kredit per provinsi di Bank ABC. Model PD akan dibentuk dengan menggunakan matriks transisi dan analisis regresi berganda, dengan menggunakan data historis kredit perbankan dan faktor makroekonomi tahun 2013-2020 di 33 provinsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PD kredit masing-masing provinsi di Bank ABC menghasilkan PD yang lebih granular dan penurunan nilai yang lebih akurat dibandingkan model tanpa provinsi. Bank ABC dapat menggunakan hasil analisis ini untuk menentukan strategi ekspansi ke depan yaitu menyalurkan kredit ke provinsi dengan PD kecil. ......This paper aims to provide a more granular approach to the Probability of Default (PD) modeling process following the International Financial Reporting Standard (IFRS) 9 framework by calculating PD credits per province at Bank ABC. The PD model will be formed using a transition matrix and multiple regression analysis, using historical data on bank credit and macroeconomic factors for 2013-2020 in 33 provinces. The results showed that the PD credit of each province in Bank ABC resulted in a more granular PD and more accurate impairment than the model without a province. Bank ABC can use the results of this analysis to determine future expansion strategies, namely channeling credit to provinces with small PD.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Nada Kentjana
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan profil kemungkinan gagal bayar (default) di perusahaan publik pada sektor-non keuangan di negara-negara di Kawasan Asia. Dengan menggunakan metode pendekatan struktural yaitu pemodelan Merton, data laporan keuangan perusahaan dan market capitalization digunakan untuk memberikan estimasi kemungkinan default bagi setiap perusahaan. Melalui pengklasifikasian lebih jauh yaitu developed market, emerging market dan frontier market, penelitian ini membandingkan profil gagar bayar antar ketiga pasar tersebut. Ditemukan bahwa probabilitas default dari developed market dan emerging market tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun, likuiditas pasar finansial dari ketiga pasar yang diteliti memiliki perbedaan yang signifikan. Adanya perbedaan signfikan pada likuiditas pasar finansial mengindikasikan bahwa likuiditas antar pasar keuangan tidak bisa tertangkap dengan baik menggunakan model Merton. Rendahnya likuiditas di pasar finansial frontier market dapat menjadi penyebab dibalik rendahnya probabilitas default. Kesimpulan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pembuatan keputusan bagi para calon investor pada era globalisasi ini. ......This research presents the probability of default profiles of non-financial public companies in Asia's market. Using the Merton model as a structural approach method, financial reports data and market capitalization are employed to provide the probability of default of respective companies. The market then classified further into three categories: developed market, emerging market and frontier market. The probability of default profiles between those three categories has compared in this research. This study reveals that countries in the developed market and emerging market does not have significant differences, while the liquidity of those three financial markets are significantly different. It indicates that Merton model does not captured the liquidity of financial market properly which result to low probability of default in frontier market. These findings can be considered by the investor in their decision making in this era of globalization.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Irmayanti Juliana
Abstrak :
Dalam memberikan kredit, lembaga keuangan perbankan dan bukan perbankan menetapkan standar kelayakan seorang calon debitur mendapatkan pinjaman. Penetapkan standar dan prosedur ini dilakukan untuk menghindari resiko kemungkinan gagal bayar yang mungkin akan terjadi dikemudian hari, seperti debitur tidak mampu melunasi hutangnya dikarenakan satu atau lain hal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel apa yang berpengaruh dalam menentukan resiko kemungkinan gagal bayar debitur. Objek dalam penelitian ini adalah PT X. Database yang digunakan adalah sebanyak 19078 debitur, dengan posisi pengambilan data pada tahun 2011.Untuk mengetahui variabel- variabel yang berpengaruh, dapat menggunakan analisis regresi logistik. Dengan regresi logistik membuat model yang secara jelas dapat menunjukkan perbedaan dan mengklasifikasikan debitur ke dalam grup debitur yang lancar maupun gagal bayar (default) dalam pembayaran kredit. Penelitian ini menggunakan empat belas variabel pada PT X yang terdiri dari jenis kelamin, umur, status pernikahan, status kepemilikan rumah, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan, uang muka, time to retirement, waktu peminjaman, jenis angsuran, jenis kendaraan, karakteristik penghasilan. Berdasarkan hasil analisis data terdapat delapan prediktor yang paling signifikan pengaruhnya. Variabel tersebut adalah status pernikahan, pekerjaan, pendapatan,uang muka, time to retirement, waktu peminjaman, jenis asuransi dan jenis kendaraan. Variabel- variabel tersebut merupakan hal yang paling dominan atau signifikan dalam potensi resiko kemungkinan gagal bayar dari seorang debitur. ......Banking and non-banking financial institutions entrench within their credit-lending policy the feasibility standards for their debtor candidates. Standards and procedures are established to avoid upcoming problematic credits, for example happened when a debtor is unable to pay the credit. The objective of this thesis is to identify variables that affect debtor?s probability of default. For its study focus, this research uses PT X. Database as used in this research is 19078 debtors, with position of data intake 2011. The influential variables are acquired using logistic regression. Logistic regression enables the authors to clearly identify the differences and to classify debtor into nondefault and default in the term of paying the loan. The analysis use fourteen variables in determining credit lending of PT X, including gender, age, marital status, home status, education, occupation, salary, number of dependant, down payment, time to retirement, tenor, type car insurance, car?s type and characteristic income. This study find eight predictors that explain debtor's default potential, that are: marital status, occupation, salary, down payment, time to retirement, tenor, type car insurance, the car?s type. That?s all is confirmed as the most dominant and significant variables in categorizing the debtor behavior in term of paying the credit for determining the probability of default from the debtor.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yasserarafat
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas Estimasi resiko kebangkrutan merupakan komponen penting bagi perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mencegah dan mengantisipasi resiko kebangkrutan tersebut, perlu adanya suatu model estimasi yang dapat memprediksi kebangkrutan terhadap perusahaan.kemudian dilakukan validasi model terhadap keadaan kebangkrutan nyata yang terjadi. diharapkan secara statistik maupun secara akurasi model tersebut dapat memprediksi kebangkrutan nyata, sehingga manfaat dari penelitian dapat dirasakan secara nyata untuk pihak terkait. Model penelitian yang digunakan merupakan replikasi model Merton- KMV yang digunakan oleh Merxe Tudela dan Garry Young dengan menggunakan data Indonesia sehingga dapat terlihat bagaimana karakteristik resiko dari perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil analisis menunjukan bahwa Merton-KMV model secara stastistik berpengaruh signifikan terhadap potensi kegagalan yang dihadapi perusahaan.Selain itu, nilai estimasi model tersebut mampu membedakan perusahaan yang mengalami kegagalan maupun yang tidak.Namun, interpretasi terhadap model ini perlu dilakukan secara hati – hati dikarenakan keterbatasan data yang ada di Indonesia.
ABSTRAK
This thesis discusses the bankruptcy risk estimation is a critical component for companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange. To prevent the risk of bankruptcy and anticipate the need for an estimation model that can predict the bankruptcy of the company. then validated the model against actual state of the bankruptcy case. and is statistically expected accuracy of the model can predict the real bankruptcy, so that the benefits of research can be felt real to related parties. The model used in this study is a replication of Merton-KMV models used by Merxe Tudela and Garry Young using Indonesian data so it can be seen how the risk characteristics of the companies that exist in Indonesia. The results of the analysis showed that the Merton-KMV model as a statistical significant effect on the company faced a potential failure. In addition, the estimated value of the model is able to distinguish companies that have failed or not. However, interpretation of these models needs to be done carefully - be due to limitations of the existing data in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>