Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eurica Firdha Ramandita
Abstrak :
Preferensi merupakan variabel yang merupakan input penting dalam banyak model ekonomi. Berbeda dengan teori, preferensi terbukti berubah secara empiris dari waktu ke waktu termasuk karena proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada dan seberapa besar penularan dari orang tua ke anak terhadap preferensi risiko, preferensi waktu, dan rasa saling percaya. Dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi orang tua dengan preferensi anak, baik dari preferensi ayah maupun preferensi ibu. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang kurang menghindari risiko lebih cenderung memiliki anak yang juga menghindari risiko lebih rendah. Begitu pula preferensi waktu dimana orang tua yang lebih sabar cenderung memiliki anak yang juga lebih sabar. Dalam rasa saling percaya ditemukan juga bahwa orang tua yang mempercayai orang lain di sekitarnya cenderung memiliki anak dengan karakteristik yang sama. Hasil yang ditemukan juga menunjukkan bahwa ibu memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan ayah pada ketiga preferensi tersebut ......Preference is a variable that is an important input in many economic models. In contrast to the theory, preferences are shown to change empirically over time, including because of the learning process. This research was conducted to see if there is and how much transmission from parent to child on risk preferences, time preferences, and mutual trust. By using the fifth wave of Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, it was found that there was a significant relationship between parental preferences and children's preferences, both from father's preference and mother's preference. In other words, it could be concluded that parents who were less risk averse were more likely to have children who were also less risk averse. Likewise, the time preference in which parents who are more patient tend to have children who are also more patient. In mutual trust, it is also found that parents who trust others around them tend to have children with the same characteristics. The results found also show that mothers have a greater influence than fathers on the three preferences.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caesary Muflihah
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas dinamika perkembangan kebijakan liberalisasi perdagangan komoditas daging sapi di Korea Selatan. Produksi daging sapi lokal Korea Selatan diantaranya yang berkualitas tinggi yaitu sapi Hanwoo. Dalam perkembangan waktu produksi sapi Hanwoo tidak mampu memenuhi permintaan konsumsi daging sapi dalam negeri karena biaya pemeliharaan yang sangat tinggi dan area peternakan yang semakin menyempit. Oleh karena itu, impor daging sapi dinilai dapat menutupi kekurangan produksi daging sapi lokal. Kebijakan liberalisasi perdagangan komoditas daging sapi dianggap sebagai langkah yang tepat. Namun perkembangan kebijakan liberalisasi tersebut ternyata berjalan tersendat karena seringkali Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan kebijakan proteksi untuk mengimbangi kebijakan liberalisasi yang dikeluarkan. Dari latar belakang tersebut maka pertayaan penelitian tesis ini adalah bagaimana dinamika perkembangan kebijakan perdagangan komoditas daging sapi dan interaksi aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah Teori Pembuatan Kebijakan Perdagangan dari Dani Rodrik. Menurut Rodrik, terdapat dua indikator yang memengaruhi kebijakan perdagangan yaitu demand-side dan supply-side. Indikator dalam demand-side adalah preferensi individu dan kelompok kepentingan sebagai pihak yang membutuhkan kebijakan. Aktor individu yang dikaji adalah preferensi peternak sapi dan pedagang sapi. Peternak sapi adalah pihak yang membutuhkan kebijakan proteksi untuk menjaga kesinambungan industri peternakan sapi lokal mereka. Sementara pedagang daging sapi adalah pihak yang membutuhkan kebijakan liberalisasi perdagangan. Indikator supply-side adalah preferensi pembuat kebijakan dengan aktornya yaitu Presiden Korea Selatan sebagai pihak penentu dalam mengeluarkan kebijakan baik proteksi maupun liberalisasi dan institusi pembuat kebijakan dengan aktornya yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan Korea Selatan sebagai pihak yang mengeluarkan kebijakan tersebut atas perintah presiden. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil kajian penelitan menunjukkan bahwa terdapat dinamika pihak yang mendukung dan menentang kebijakan liberalisasi. Pihak yang menentang liberalisasi yaitu peternak sapi lokal. Pihak yang mendukung kebijakan liberalisasi adalah pedagang daging sapi impor. Selain itu terdapat pengaruh aktor internasional yaitu negara Amerika Serikat yang paling dominan, Australia serta Selandia Baru. Keanggotaan Korea Selatan ke dalam GATT kemudian WTO ikut pula memengaruhi dikeluarkannya kebijakan pro liberalisasi. Dinamika kebijakan liberalisasi perdagangan sejak Presiden Kim Young-sam sampai Presiden Park Geun-hye terlihat bahwa mayoritas kebijakan yang dikeluarkan adalah kebijakan pro liberalisasi.
ABSTRACT
The focus of this study is dynamics of South Korea rsquo s beef trade policy liberalisation. South Korea 39 s local beef production is a high quality Hanwo. In the development, the production of Hanwoo cattle are not able to meet the demand for domestic beef consumption due to the very high maintenance costs and the decrease of pasture. Therefore, beef imports are considered to cover the shortfall of local beef production. Beef trade policy liberalization is considered as the right step. However, the development of liberalization policy is slow because South Korea government often issued a protection policy to compensate for the liberalization policy issued. From this background, the research question of this study is how is the dynamics of beed trade policy liberalization and the interaction of the actors involved in it. The theory used to answer the research question is Trade Policy Making Theory by Dani Rodrik. According to Rodrik, there are two indicators affect trade policy, demand side and supply side. Indicators in demand side are individual preferences and interest groups as those in need of policy. Individual actors studied are preference of cattle ranchers and beef traders. Cattle ranchers are the ones who need protection policies to maintain the sustainability of their local cattle industry. While beef traders are parties who need trade liberalization policies. The supply side indicator is the policy maker 39 s preference which actor is South Korean President as the decisive party in issuing policies of both protection and liberalization and policy making institutions which actors are the South Korea Ministry of Agriculture and the Ministry of Trade as the party issuing the policy on the president 39 s orders. The methodology used in this research is a qualitative methodology with descriptive design. The results of the study shows there are dynamics of parties that support and oppose liberalization policies. The opposition to liberalization is local cattle ranchers. Parties who support liberalization policies are imported beef traders. In addition there is influence of international actors namely the United States as the most dominant country, Australia and New Zealand. South Korean membership into GATT and then the WTO also influenced the issuance of pro liberalization policy. The dynamics of trade liberalization policy since President Kim Young sam to President Park Geun hye shows that the majority of policies issued are pro liberalization policies.
2018
T51420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Puspitasari
Abstrak :
Indonesia pada tahun di 2020 akan memasuki fenomena bonus demografi dengan meningkatnya generasi Y secara signifikan. Adanya dominasi populasi yang dapat mempengaruhi pasar perumahan terutama di kota-kota besar serta banyaknya generasi Y yang belum memiliki hunian melatar belakangi penelitian ini. Adapun Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui preferensi generasi Y dalam memilih hunian. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif analisis dekriptif dan index rata-rata. Dengan menyebar kuisioner kepada seluruh generasi Y berumur 20-39 tahun di Kota Bekasi secara online. Dari 436 kuisioner hasilnya menunjukan bahwa 78,7% generasi Y di Kota Bekasi belum memiliki hunian dan 3 dari 5 generasi Y di Kota Bekasi masih tinggal bersama orangtua. Adapun atribut preferensi hunian yang paling diinginkan generasi Y ialah keamanan yang terjaga, bebas banjir, lingkungan yang bersih, kepemilikan hunian dan dekat dengan jalan utama. Adapun tipe hunian yang diinginkan ialah hunian tapak dengan 3 kamar tidur dilengkapi dengan taman dan ruang keluarga dengan harga kurang dari 450 juta rupiah. ......Indonesia in 2020 will enter the demographic bonus phenomenon with a significant increase in Y generation. The existence of population dominance that can affect the housing market in urban area as well as the number of Y genneration that do not have housing is the background of this research. The purpose of this study was to determine the Y generation preference in choosing housing. The research was conducted by using descriptive quantitative analysis method and mean index. By distributing questionnaires to all Y generation aged 20-39 years in Bekasi City by online method. From 436 questionnaires the results showed that 78.7% of Y gen in Bekasi City did not have housing and 3 out of 5 generasi Y in Bekasi City still lived with their parents. The attributes of occupancy preference that generasi Y most want are maintained security, flood-free, clean environment, residential ownership and proximity to main roads. The type of housing desired is a site residence with 3 bedrooms equipped with a garden and a family room at a price of less than 450 million rupiah.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Narwati SWP Narotomo
Abstrak :
Hingga saat ini, industri asuransi di Indonesia adalah industri yang terus mengalami pertumbuhan. Meskipun begitu, saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih berada di bawah 3 persen, relatif rendah bila dibandingkan dengan negara lain di Asia seperti Korea Selatan dan Jepang. Yang menarik untuk diperhatikan dalam industri asuransi di Indonesia saat ini adalah mulai munculnya produk-produk asuransi berlatar belakang Syariah, baik asuransi umum maupun jiwa. Kehadiran produk-produk ini pun ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Beberapa perusahaan asuransi jiwa meluncurkan produk asuransi jiwa yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, yaitu produk Unitlink. Produk yang merupakan kombinasi antara proteksi asuransi dan investasi ini mampu mendongkrak kontribusi perolehan premi yang cukup signifikan. Beberapa perusahaan asuransi jiwa Syariah maupun konvensional pun mulai memasarkan produk asuransi jiwa Syariah tipe Unitlink, yaitu Takaful Indonesia, MAA Assurance, Panin Life, dan Allianz. Di saat-saat yang akan datang, sangat mungkin bila perusahaan asuransi jiwa lain ikut menambah persaingan dengan memasarkan produk asuransi jiwa Syariah tipe Unitlink. Melihat adanya persaingan ini, maka sebuah perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen Indonesia. Di dalam penelitian ini, conjoint analysis digunakan untuk menentukan nilai utilitas level-level pada atribut serta tingkat kepentingan relatif atribut-atribut dalam suatu polis asuransi jiwa Syariah Unitlink. Selanjutnya, kombinasi level-level atribut ideal diperoleh dan pada pengembangan selanjutnya dilakukan choice simulation untuk mengestimasi market share terhadap produk-produk yang sudah ada bersama dengan produk kombinasi ideal tersebut. Penelitian ini menghasilkan gambaran preferensi konsumen terhadap atribut polls asuransi jiwa Syariah Unitlink. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa suatu kombinasi ideal untuk suatu polis asuransi jiwa Syariah Unitlink dapat diperoleh. Selain itu, hasil choice simulation menunjukkan bahwa kombinasi ideal tersebut memperoleh estimasi market share terbesar dan menyebabkan produk-produk lain kehilangan market share secara signifikan. ......To date, the insurance industry in Indonesia is an industry that is still growing. However, the insurance penetration to Indonesian consumers is yet under 3 percent, relatively low if compared to other Asian countries such as South Korea and Japan. An issue worthy of note in the insurance industry in Indonesia is the fact that Syariah insurance products, both life and general, are emerging. In fact, these products have been well-accepted by Indonesian consumers. Several life insurance companies have launched Unit-linked policies, which are highly received by Indonesian consumers. Unit-linked policies, which are combinations between insurance protection and investment, have significantly elevated premium earning contributions. Subsequently, several conventional and Syariah-based insurance companies, namely, Takaful Indonesia, MAA Assurance, Panin Life, and Allianz, have introduced Unit-linked Syariah life insurance policies to the Indonesian market. In days to come, it is very much likely for other insurance companies to add the competition by also launching Unit-linked Syariah policies. Due to this fact, these companies have to be capable of introducing a policy that fits the needs and wants of Indonesian consumers. In this research, a conjoint analysis is conducted in order to estimate the utility values of the levels of each attribute and to estimate the relative importance values of the attributes of a Unit-linked Syariah life insurance policy. Then, an ideal combination of attribute levels is obtained. For the next step, a choice simulation is performed in order to estimate market shares of the currently available policies, along with the ideal combination as well. This research resulted in an indication of consumers' preference towards Unit-linked Syariah life insurance policies attributes and attribute levels. Results of this research also determined an ideal combination of a Unit-linked Syariah life insurance policy. Furthermore, the choice simulation results show that the ideal combination of attribute levels gained the highest market share and caused other policies to lose their market shares significantly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Dewi Lestari
Abstrak :
Pembangunan vertikal merupakan alternatif jitu untuk melaksanakan kegiatan manusia di perkotaan karena keterbatasan lahan di kota, termasuk hunian vertikal dalam wujud apartemen yang makin marak dikembangkan di Jakarta. Adanya diferensiasi produk apartemen membuat pembeli semakin banyak pilihan untuk memutuskan apartemen mana yang akan ia beli, sehingga memungkinkan terjadinya preferensi konsumen apartemen yang lebih variatif. Preferensi apartemen dalam penelitian ini dinilai dari karakteristik penduduk dan motivasi pembelian apartemen. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran berupa desain eksperimen, induktif, dan analisis statistik sederhana, berupa metode tabulasi silang, untuk mengetahui kecenderungan pemilihan (preferensi) apartemen yang terjadi. Daerah penelitian meliputi 3 karakteristik ruang berdasarkan kelas pemukiman di Jakarta, yaitu pemukiman kelas bawah, pemukiman kelas menengah, dan pemukiman kelas atas. Temuan dari penelitian ini ialah bahwa faktor dasar pembentuk preferensi ruang penduduk Jakarta terhadap apartemen ialah faktor tahapan keluarga dan faktor ekonomi. Pada akhirnya, kedua faktor itulah yang membentuk pola preferensi ruang penduduk Jakarta terhadap apartemen. ......Vertical building is an accurate alternative to do human activities in urban area because of limited area provided in the city, including vertical housing (apartment) which grows more and more in Jakarta. The existence of apartment differentiation makes the people as the buyers have more choices to decide which one they will purchase. This condition will create huge possibilities of the occurance in wide variety of apartment consumer preferences. The preferences of apartment in this study are being assessed from the citizen characteristics and motivations in aparment purchasing. This study uses a mixed approach that consists of experiment design, inductive, and simple statistical analysis shaped into a cross tabulation method to identify the tendency in the selection process (preference) of apartments happened. The research area comprises 3 spatial characteristics based on the settlement classes in Jakarta which are low-class residential, middle-class residential, and upper-class residential. The findings of this study is that basic factors forming the space preference of Jakarta citizen towards apartment is family stage factor and economic factor. Finally, both of them that shaped the pattern of space preference of Jakarta citizen towards apartment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefani Emanuella
Abstrak :
Mahasiswa generasi millennial menghadapi tantangan krisis empati di dalam lingkungan dimana teknologi berkembang pesat, ketersediaan informasi begitu kaya, dan berbagai media digital mengelilingi generasi ini. Hal ini menjadikan generasi ini rentan terhadap berbagai tekanan psikologis yang muncul dari pertarungan eksistensi diri intragenerasi dan prasangka dari generasi sebelumnya. Tekanan tersebut dapat dihindarkan dengan membangun individu yang memiliki empati yang baik. Musik memiliki kapasitas untuk memaparkan pendengarnya dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Individu dengan preferensi musik eklektik mdash; mereka yang tidak memiliki preferensi yang kuat pada jenis musik manapun, melainkan, menunjukkan fleksibilitas dalam mendengarkan musik mdash;merupakan jenis pendengar yang empatik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara preferensi musik eklektik dan empati pada mahasiswa generasi millennial. Penelitian ini dilakukan pada 356 partisipan. Preferensi musik diukur menggunakan Short Test of Music Preferences STOMP oleh Rentfrow dan Gosling 2013 yang dimodifikasi, sedangkan Interpersonal Reactivity Index IRI milik Davis 1980 digunakan untuk mengukur empati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara preferensi musik eklektik dan empati r= 0,164; p= 0.002, signifikan pada L.o.S 0.01 . Penelitian selanjutnya diharapkan memerhatikan karakteristik seperti pengalaman dan kemampuan bermusik responden, metode pengambilan data yang digunakan, serta melakukan elisitasi yang lebih mendalam mengenai budaya musik yang sedang berkembang pada masanya.
College students of millennial generation are challenged with empathy crisis in an environment with vast development of technology, rich availableness of information, and digital medias surrounding this generation. This circumstances make this generation prone to many psychological pressures which emerge from the battle of self existance among millennials themselves and prejudice from the previous generations. This pressure can be escaped by equipping each individual with empathy. Music has a capacity to expose its listeners with diverse pespectives. The ones who has an eclectic music preference mdash whom does not have strong preference to any music cathegory, but showing the flexibility in listening to diverse kind of musics mdash are the empathetic individuals. This research aims to find the correlation between eclectic music preference and empathy in college students of millennial generation. This research was conducted to 356 participants. Respondents rsquo music preference was measured by a modified version of Short Test of Music Preferences STOMP from Rentfrow and Gosling 2013 , and Interpersonal Reactivity Index IRI by Davis 1980 was used to measure respondents rsquo empathy. The result of this research showed that there is a significant correlation between eclectic music preference and empathy r 0,164 p 0.002, significant at L.o.S 0.01 . Suggestions for further research is to notice respondents rsquo characteristics, such as respondents rsquo background at music education or performing, consider other measurement method, and carry out deeper elicitation about the developing music culture at the current time.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S66666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Afrianti
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) beberapa tahun belakangan baik yang berskala nasional maupun daerah sangat tinggi. Keberadaan Organisasi Pengelola Zakat juga menjadi counterpart pemerintah dalam menciptakan pemerataan dan keadilan ditengah-tengah masyarakat, sehingga kualitas dan taraf hidup masyarakat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik muzaki dengan tempat dan cara membayar zakat, hubungan antara pengetahuan dengan tempat dan cara membayar zakat, hubungan antara motivasi muzaki dengan tempat membayar zakat, untuk mengetahui apa motivasi muzaki sehingga ingin membayar zakat melalui OPZ di Kota Bogor dan untuk mengetahui preferensi muzaki dalam membayar zakat melalaui OPZ di Kota Bogor. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik, multinomial logit, tabulasi silang dan distribusi frekuensi dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis motivasi, pengetahuan dan tingkat keyakinan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi muzaki dalam membayar zakat. Variabel preferensi memiliki odd ratio sebesar 20,440 artinya peluang muzaki membayar langsung ke mustahik sebesar 20,44 % dengan semua variabel pengetahuan rendah dan peluang muzaki membayar zakat ke OPZ sebesar 79,56% dengan semua variabel pengetahuan rendah. ...... Growth in the number of Zakat Management Organization (OPZ) in recent years both the national and local levels are very high. The existence of Zakat Management Organization also be a counterpart of government in creating equity and justice among the people, so that the quality and standard of living increases. This study aimed to determine the relationship between the characteristics of the place and manner muzakis pay zakat, the relationship between knowledge about where and how to pay zakat, the relationship between motivation muzakis with a pay zakat, to know what the motivation muzakis so want to pay zakat through OPZ in Bogor and to determine preferences in paying zakat melalaui muzakis OPZ in the city of Bogor. Quantitative descriptive research. The analysis used logistic regression, multinomial logit, cross tabulations and frequency distribution by percentage. The results showed that the analysis of the motivation, knowledge and confidence level is very significant influence on the preference muzakis in pay zakat. Preferences variables have odds ratio of 20.440 means muzakis opportunity to pay directly to mustahik of 20.44% with a low knowledge of all variables and opportunities muzakis pay zakat to OPZ of 79.56% with a low knowledge of all variables.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskalinda Maria Yosefa Bandur
Abstrak :
Preferensi jumlah anak ideal dan preferensi kontrasepsi remaja saat ini dapat mempengaruhi fertilitas dan pemakaian kontrasepsi dimasa yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan preferensi jumlah anak ideal dan preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja usia 15-24 tahun, belum menikah di Indonesia tahun 2017 dengan menggunakan analisis data SDKI-KRR tahun 2017. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi jumlah anak ideal yaitu sebanyak 69,9% dan preferensi pemakaian kontrasepsi yaitu sebanyak 82,5%. Berdasarkan model multivariat preferensi jumlah anak ideal pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses intenet dan diskusi dengan teman sebaya. Pada preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses internet dan diskusi dengan tokoh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kepada pemerintah dalam pelaksanaan program remaja dapat difokuskan pada faktor-faktor tersebut. ......The ideal number of child preferences and current adolescents contraceptive preferences can affect fertility and contraceptive use in the future. The purpose of this study was to determine the determination of the number of child preferences and preferences for contraceptive use in adolescents aged 15-24 years, unmarried in Indonesia in 2017, using data analysis of SDKI-KRR in 2017. The design of this study was cross sectional. The results of this study indicate that the ideal number of children preference is 69.9% and the preference for contraception use is 82.5%. Based on the multivariate model, the ideal number of children preference in adolescents is influenced by age, gender, education, knowledge about reproductive health, economic status, internet access and discussions with peers. The preference for contraception among adolescents is influenced by age, sex, education, knowledge about reproductive health, economic status, internet access and discussions with community leaders. Thus, it is expected that the government in creating and implementing youth programs can refer to these factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Anindhita Riadi
Abstrak :
Para ekonom klasik berasumsi bahwa preferensi individu merupakan suatu hal yang pasti. Namun, baik secara teoritis maupun empiris menemukan bahwa preferensi tidak selamanya pasti: kekayaan menjadi salah satu hal yang mempengaruhi bagaimana individu menempatkan preferensinya. Studi ini akan membahas hubungan kebijakan unconditional cash transfer (UCT) yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kekayaan para penerima bantuan terhadap preferensi risiko dan pilihan intertemporal di Indonesia menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014. Dengan menggunakan dua jenis UCT yaitu BLT 2008 dan BLSM 2013, hasil estimasi metode coarsened exact matching (CEM) dan logistik mendapati bahwa preferensi berkorelasi dengan UCT: berkebalikan dengan BLT 2008, individu yang mendapat BLSM 2013 memiliki kemungkinan lebih sabar & less risk lover. Adanya perbedaan korelasi dari kedua kebijakan tersebut kemungkinan dikarenakan adanya pengembangan BLSM 2013 dari segi nominal, frekuensi, dan mekanisme pemberian kebijakan. ......Classical economists assume that preference is taken as given. However, it has been discovered that preferences are not always given, both theoretically and empirically: wealth is one of the variables that influence how people place their preferences. This study will examine the relationship between unconditional cash transfer (UCT) policies which might indirectly boost beneficiaries' wealth to risk preferences and intertemporal choices in Indonesia using Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014 data. By using two types of UCT, BLT 2008 and BLSM 2013, the estimation results of the coarsened exact matching (CEM) and logistic methods found that preference was correlated with UCT: in contrast to the 2008 BLT, individuals who received the 2013 BLSM were more likely to be patient & less risk averse. The difference in correlation between the two policies is most likely owing to the 2013 BLSM's development in terms of nominal, frequency, and policy distribution mechanism.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>