Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yustinus Sadmoko
Abstrak :
Waralaba X adalah sebuah upaya untuk melaksanakan pengembangan Sekolah X melalui waralaba. Usaha ini melibatkan beberapa pihak yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda baik yang berorientasi mencari laba maupun berorientasi nirlaba. Pihak-pihak tersebut meliputi Yayasan X, yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, sosial dan kemanusiaan, Pendiri Yayasan X sekaligus pemegang saham PT X, yang menjadi master pewaralaba, dengan misi pendidikan dan mencari laba, serta para calon terwaralaba yang bertujuan mencari laba. Karya akhir ini bertujuan untuk mencari skema waralaba yang tepat yang dapat mengakomodasi tujuan masing-masing pihak yang terlibat di atas. Di samping itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan/meningkatkan tingkat profitabilitas waralaba sehingga sustainability dari waralaba dapat diperoleh juga menjadi tujuan dari penyusunan karya akhir ini. Struktur industri pendidikan tingkat pra sekolah dan sekolah dasar saat ini masih over demand tetapi tingkat persaingannya akan semakin ketat di masa depan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, skema waralaba yang akan di lakukan harus difokuskan untuk memperoleh daya saing yang lebih tinggi di masa depan. Di samping investasi berkesinanibungan untuk meningkatkan mutu jasa pendidikannya, percepatan penetrasi pasar melalui pendirian sekolah di lokasi-lokasi yang dekat dengan target pasar dapat mendukung upaya peningkatan daya saing tersebut. Skema waralaba ini dibuat untuk membantu percepatan tadi tanpa membebani tuntutan dana bagi Yayasan X maupun PT X. Oleh karena itu, skema harus dibuat supaya Waralaba X ini menarik bagi para calon terwaralaba. Sebelum menentukan format waralaba yang mampu mengakomodasi semua tujuan di atas, harus dilakukan identifikasi atas proyeksi laba (atas basis kas) operasi waralaba yang akan dialokasikan untuk memenuhi tujuan masing-masing pihak. Setelah dilakukan perhitungan dengan asumsi tertentu kondisi penyelenggaraan sekolah, hasilnya adalah sebagai berikut:
- Program Taman Bermain dan Taman Kanak-Kanak diproyeksikan akan menghasilkan laba (atas basis kas) sebesar Rp 784 juta di tahun pertama dan naik secara bertahap sampai Rp 1.211 juta di tahun kesepuluh.
- Program Sekolah Dasar diproyeksikan akan menghasilkan laba (atas basis kas) operasi sebesar Rp 994 juta di tahun pertama dan naik secara gradual sampai Rp 5.456 juta di tahun kesepuluh. Dengan proyeksi laba operasi di atas, supaya proyek waralaba ini menarik bagi terwaralaba sehingga tingkat penetrasi pasar yang tinggi bisa diperoleh, imbal hasil bagi terwaralaba harus memenuhi dua persyaratan yaitu return atas investasi awal yang tinggi serta payback period. Dengan melakukan benchmarking dengan waralaba jasa pendidikan "LP3I", ditentukan return tersebut adalah 25% serta payback period maksimal 5 tahun . Selain itu, untuk mengakomodasi preferensi dan ketersediaan modal calon terwaralaba, perlu diberikan beberapa opsi kombinasi initial fee - ongoing fee yang fleksibel. Kombinasi yang bisa memenuhi persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
- Untuk program TB dan TK, tersedia 3 opsi kombinasi initial fee - ongoing fee untuk pewaralaba adalah Rp 600 juta dan 20,43% (dari arus kas operasi operasi), Rp 400 juta dan 27,40% serta Rp 200 juta dan 34,27%.
- Untuk program Sekolah Dasar, kombinasi initial fee - ongoing fee untuk pewaralaba adalah Rp 700 juta dengan 48,32% (dari arus kas operasi operasi), Rp 500 juta dengan 51,10% serta Rp 300 juta dengan 53,88%. Kombinasi initial .fee ongoing fee bisa diturunkan secara bertahap oleh pewaralaba untuk meningkatkan keuntungannya setelah tingkat penetrasi pasarnya cukup tinggi. Initial fee dan ongoing fee ini selanjutnya harus dibagi antara Yayasan X di satu pihak, dengan PT X serta Pendiri. Karena Yayasan X tidak mengeluarkan biaya apapun dalam rangka skema waralaba ini, berapapun hasil yang diperolehnya nilai net present value-nya pasti positif. Selain itu, Yayasan X juga bisa memperoleh manfaat tambahan dalam pencapaian tujuan keagamaannya melalui penerapan prinsip ekonomi Islam dalam skema waralaba. Penerapan prinsip ini bisa dilakukan untuk mengakomodasi pembayaran initial fee dengan akad jual beli, pembayaran ongoing fee dengan cara bagi basil. Prinsip ini juga bisa diterapkan dalam penghitungan bagian Yayasam X melalui penggunaan tarif zakat, yaitu sebesar 2,5% sampai 10% dan laba sebelum pajak dan fee waralaba yang diperoleh waralaba (sesuai kesepakatan). Namun, Yayasan X tidak mendapat bagian dari initial fee. PT X dan pendiri mendapatkan seluruh sisanya tetapi bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh program pemasaran, supervisi dan kegiatan lain dalam skema waralaba ini. Umuk mencapai tujuan meningkatkan daya saing di masa depan sehingga profitabilitas Waralaba X dapat terjaga, perlu dibuat strategi untuk meningkatkan perceived quality atas jasa Sekolah X. Perceived quality jasa ini sangat ditentukan oleh kemampuan penyedia jasa memenuhi harapan konsumen pada atribut-atribut yang dianggap penting bagi mereka dalam mengambil keputusan mengkonsumsi jasa ini. Dari hasil analisis dengan model Analytic Hierarchy Process diperoleh ranking atribut-atribut tersebut berdasarkan tingkat kepentingannya bagi konsumen yang menjadi target pasar Sekolah X sebagai berikut:
1. Prioritas pada pendidikan agama 26%
2. Letak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal 17%
3. Kelengkapan fasilitas belajar dan bermain 16%
4. Biaya yang mnirah 15%
5. Penggunaan kurikulum dan sistem pengajaran dari negara maju 8%
6. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar 7%
7. Merk dan reputasi sekolah yang sudah terkenal 6%
8. Tersedianya jenjang pendidikan berikutnya 6%. Dari data tersebut dapat disirnpulkan bahwa untuk meningkatkan perceived quality jasanya, selain mempertahankan posisinya sebagai sekolah yang memprioritaskan pendidikan agama, PT X juga harus berinvestasi lebih banyak pada fasilitas belajar dan bermain. Di samping itu juga diperlukan upaya untuk lebih mendekatkan diri secara fisik dengan konsumen. Kedekatan fisik pada konsumennya ini juga akan menurunkan biaya bagi konsumen untuk mengkonsumsi jasa Sekolah X yang menawarkan peluang bagi Waralaba X untuk meningkatkan keuntungannya dengan menaikkan harga jasanya tanpa menurunkan perceived quality-nya. Maka dari itu, skema waralaba di atas tepat untuk dipilih PT X dalam rangka ekspansinya. ...... Franchise X is the former of School X's expansion through franchising. This form of expansion will be done by various parties that have different objectives, both profit and non profit oriented. The parties are Foundation X, a religion, social and humanity oriented foundation, PT X. a profit oriented entity, Founder (of Foundation X and PT X), the master franchiser with both profit and social (education) orientation, and the candidates of franchisees with their profit orientation. The main objective of this study is to find a suitable scheme of the franchise that accommodate the above various objectives. Besides, the efforts to sustain/grow the profitability of Franchise X so that the business will be sustainable are also important things that will also be discussed. The structure of the pre-school and elementary school industry is currently over demand, but the internal rivalry is growing higher. The industry is predicted to be more competitive in the future. To anticipate this matter, the scheme of the franchise should focus on earning higher competitive advantage in the future. Beside continuously investing on building higher quality, of its education service, speeding up the market penetration through establishing more schools that close to target market can also be useful to build the competitive advantage. Because the scheme should be developed with little fund from the franchiser (Foundation X and PT X), the scheme should also be interesting to the target franchisees. Before developing the scheme the projected income (on cash basis) of the franchise that will be used to satisfy each objective of the parties should be calculated first. With certain assumption, the results of the projection arc as follow:
- Play Group and Kindergarten Program is projected to earn (on cash basis) Rp 784 million in the first year and growing continuously to Rp 1.211 million in the 10th year
- Elementary School Program is projected to earn (on cash basis) Rp 994 million in the first year and growing continuously to Rp 5.456 million in the 10th year. With the above projected income, in order to make the project interesting for the candidates of franchisees so that the expected level of penetration can be reach, the return offered to them should fulfill two requirements: high return on investment and short payback period. From benchmarking with "LP3I", a franchise of a non-formal education, the return offered is 25% and the payback period is 5 year. Besides, to accommodate the various preference and capital adequacy of the candidates of the franchisees, some option of flexible combination of initial fee -- ongoing fee is also necessary to be offered. The combinations that fulfill the above two requirements are:
- For Play Group and Kindergarten Program, there arc three option of combination of initial fee - ongoing fee: Rp 600 million and 20,43% (from income on cash basis), Rp 400 million and 27,30%, and Rp 200 million and 34,27%.
- For Elementary School Program, there are three option of combination of initial fee - ongoing fee: Rp 700 million and 48,32% (from income on cash basis), Rp 500 million and 51,10%, and Rp 300 million and 53,88%. The offered return for the franchisees can be gradually reduced to increase the profit of the franchiser after PT X can reach the expected level of penetration. The Ices should then be split to Foundation X and PT X (and Founder as the owner of PT X). Because Foundation X does not bear any expenses for this project, the net present value for the foundation will always be positive. Besides, Foundation X will also gain an achievement of its objectives in religion mission through the application of Islamic Economic principles in the scheme. The principles can be applied to accommodate the payments of initial fee through sale-purchase akad, and payment of ongoing fee through profit sharing agreement. The principles will also be applied to calculate the share of Foundation X from the ongoing fee received by PT X through the application of zakat tariff (between 2,5% to 10% from net profit (on cash basis) before franchise fee and income tax. Nevertheless, Foundation X will not get any share from initial fee. As a consequence, PT X should bear all the expenses in relation with the franchising project, including marketing, supervision and other related expenses. To build a higher future competitive advantage so that the level of profitability of Franchise X can be sustainable, some efforts should be done to build the perceived quality of the education service of School X. The perceived quality of the service is determined by the ability of the service provider to fulfil the customers (parents)' expectation on certain attributes that they perceive to be important for choosing school for their children. The result from analysis with Analytic Hierarchy Process (AHP) model, the ranking of importance of the attributes are as follow:
1. Priority on religion subjects 26%
2. Close to home 17%
3. Completeness of education and playing facilities 16%
4. School Fees 15%
5. Application of curriculum from advanced countries 8%
6. Using English as daily language 7%
7. Brand and reputation of the school 6%
8. Presence of next level of education 6% The conclusion that can be drawn from the above information is that to build its perceived quality, beside strengthening its positioning as a school that prioritizing education on religion, PT X should also investing more on education and playing facilities. Besides, the effort to build closer schools to target market is also important. The closer school can also be used to reduce the cost for consuming the service (for customers) that will offer a chance for Franchise X to increase its profitability by increasing the price without reducing the perceived quality. Because of those, the above scheme is suitable to be chosen by PT X for implementation if its expansion program.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutji Nuraini
Abstrak :
Kebersihan mulut dan gingivitis merupakan faktor langsung yang kuat untuk menilai kesehatan gigi anak. Selain itu pula faktor tidak langsung yang cukup berpengaruh adalah sikap serta pengetahuan orang tua terhadap kesehatan tinggi anak.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara sikap orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut dengan keadaan gigi dan mulut anaknya,

Untuk melihat hubungan di atas digunakan ORI -- C untuk menilai kesehatan gigi dan mulut anak Serta Hiroshima University Dental Behaviour index yang telah dimodifikasi untuk menilai sikap orang tua terhadap kesehatan gigi. Dari hasil ditemukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap orang tua dengan keadaan kesehatan gigi dan mulut anaknya.
2000
T5147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda T. Angeles-Agdeppa
Abstrak :
Seventy six PEM (-2SD WFA) anemic (Hb 8 <10g0d1) children aged 2 - < 5 years were randomly divided into a treatment group and a control group. For two months, the treatment group received Fe + Yrt C (30 mg el. iron + 20 mg Vit C) while the control group received Vit C (20 mg) atone. Neither the subject nor the distributor could distinguish between the two types of supplements. Anthropometrics, hematological, and dietary evaluations were conducted before and after the study. Corrections were made for parasitic infestations before the intervention phase.

Fe + Vd C has showed significant effects on Improving the nutritional status of subjects in terms of hematological (Hb , serum ferritin, and MCV) and anthropometrics indices (weight, and height). It was also found out that it has significant effect on HAZ of subjects as compared with the effect of Vit C. Vit C has showed significant effects on weight and height but not on hematological status.

It was concluded in this study that Fe has significant effect on increasing linear growth since no significant change was found in energy intake.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Hutami Sundaur
Abstrak :
ABSTRAK
Stimulasi perkembangan anak pra-sekolah lebih difokuskan pada perkembangan motorik dan kognitif dan kurang memperhatikan perkembangan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perkembangan emosional anak pra-sekolah dari ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif komperatif dengan teknik cluster sampling dengan melibatkan 206 responden. Hasil penelitian menggambarkan 42,7 anak mengalami penyimpangan perkembangan emosional, anak dari ibu tidak bekerja memiliki persentase lebih tinggi dari pada ibu bekerja, walaupun secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,387; ? =0,05. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan perkembangan emosional anak p=0,024; ? =0,05 . Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi sekolah untuk mengintegritaskan stimulus perkembangan emosional dengan perkembangan kognitif, motorik, dan sosial dalam proses pembelajaran.
ABSTRACT
Stimulation of pre school development is more focused on mototric and cognitive development and less attention to emotional development. This study ti determine the comparison of emotional development of pre school children from employed mother and unemployed mother. This study used a comparative descriptive research design with cluster sampling technique involving 206 respondents. The result of this study illustrates the 42,7 of children experiencing emotional development disorders, children of unemployed mother have a higher percentage of the employed mother, although not statistically no significant difference p 0.387 0.05. There was a significant correlation between mother education and emotional development children p 0.024 0.05. The result are expected to serve as school information to integrate the stimulus of emotional development with cognitive, motoric, and social development in the learning process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Yuniastati
Abstrak :
Perilaku kesehatan gigi individu atau masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan gigi individu atau masyarakat. Ibu sebagai individu yang paling banyak waktu untuk bertemu dengan anak serta paling mengerti dengan anak, sehingga dapat melakukan pendekatan untuk membiasakan anak sejak dini memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pertumbuhan balita yang sehat tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan gigi geliginya, untuk itulah dibutuhkan perilaku ibu yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut. Perilaku ibu tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri ibu sendiri maupun faktor lingkungan di sekitarnya antara lain lingkungan pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, sehingga perilaku ibu-ibu tentang kesehatan gigi dan mulut seyogyanya baik. Berdasarkan hal itu maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional (potong lintang). Pada penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel, karena semua ibu-ibu karyawan dan isteri karyawan yang mempunyai anak balita sejumlah 145 orang dijadikan responen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden serta wawancara. Analisis dilakukan dengan univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi, analisis bivarat dengan tingkat kuadrat untuk mencari hubungan variabel independen dengan variabel dependen dan analisis multivariat dengan regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan hanya 46,9 % ibu-ibu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta berperilaku baik. Dan hasil analisis bivariat diketahui sikap ibu terhadap kesehatan gigi balita dengan nilai P value = 0,038, jumlah anak ibu dalam keluarga dengan nilai P value = 0,041, serta kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi dengan nilai P value = 0,011 mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan hanya kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi yang sangat erat hubungannya dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan nilai OR = 3,667, artinya ibu yang mendapatkan kemudahan dalam pencapai ketempat pelayanan kesehatan gigi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada institusi untuk meningkatkan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan mengupayakan program DHE (Dental Health Education), meningkatkan tindakan promotif dan preventif serta mengupayakan kemudahan pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi. Bagi peneliti lain, agar diadakan penelitian yang sejenis dengan disain kasus kontrol / kohort atau studi eksperimental dengan cakupan populasi yang lebih luas dan variabel penelitian yang lebih banyak. ...... Factors Connection with Mother's Behavior in Maintaining Pre School Children's Dental Health in University of "Pembangunan Nasional Veteran" Jakarta year 2000Individual Dental Health Behavior of Community Dental Health Behavior are one of the many factors which influence the individual dental health status or community dental health status. Mother as an individual who spent the most of time and most understand about her children can persuade her children from the early age to maintain the cleaning of the oral hygiene. Development and growth of healthy Pre School children depends on the development and growth of their dentition. That's why mother's behavior with a positive attitude of oral and dental health is a necessity. Mother's behavior are influenced by many factors whether the mothers themselves and their environment factors and hopefully the environment like university environment will have a good influence. Based on the opinion, research is carried on in order to find relation factors in mother's behavior maintaining Pre School children dental health in University Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. The method of the research is Cross Sectional , taking sample is not required because all mothers whether they are employee or the wife's employee amount 145 persons are all respondent. The data collection is using questionnaire which filled by respondent and interview. The analysis is univariat to know the frequency of distribution, bivariat with Chi-Square to find independent variable correlation and multivariat with logistic regression to find to most correlative independent variable. The result shows that only 46,5 % University Pembangunan Veteran mothrer's Jakarta have good behavior. From bivariat analysis result shows that mothers behavior in Pre School children's dental health has score Pvalue = 0,038 and the number of children in the family has score P value = 0,041 and accessibility of dental health resources has score P value = 0,011 have significance relationship with mother's behavior in maintaining Pre School children's dental health. Based on the result we suggest the institution to increase mother's behavior in Pre School children's dental health through Dental Health Education Program, to increase Health Promotion and Prevention action and accessibility of dental health resources. For another researcher, to continue the research with Case Control design or Experimental Study and more population to represent the relationship between mother's behavior and Pre School dental health children.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T10384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitriani Sumarlis
Abstrak :
Beberapa data di luar maupun dalam negeri, menunjukkan terdapat prevalensi yang cukup besar (5-20%) mengenai siswa-siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan belajar. Mereka memiliki kecerdasan umum yang tergolong rata-rata atau di atas rata-rata namun tidak tertampilkan dalam prestasi belajar di sekolah. Prevalensi tersebut menandakan perlunya identifikasi dan penance nan bagi siswa berkesulitan belajar agar potensi dasar mereka dapat dioptimalkan. Identifikasi risiko kesulitan belajar sejak dini dapat dilakukan sebelum memasuki sekolah dasar, yaitu pada tingkat prasekolah. Identifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan melihat tanda-tanda awal dari kesulitan belajar seperti perkembangan motorik, persepsi, bahasa atau atensi (Lerner, 2000). Sangat disayangkan, umumnya kesulitan belajar baru terdeteksi ketika siswa menginjak bangku sekolah dasar. Permasalahan-permasalahan belajar yang mereka alami pun seringkali telah bercampur dengan permasalahan perilaku dan keterampilan sosial. Masih terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli mengenai aspek-aspek yang memberikan kontribusi terhadap risiko kesulitan belajar. Sebagian ahli ada yang mempercayai hubungan antara aspek motorik dan persepsi terhadap risiko kesulitan belajar (Lewandowski, dalam Blumsack dick, 1997; Trout, 1996). Sebagian ahli yang lain menolak peranan aspek motorik dan persepsi, dan mengutamakan peranan aspek bahasa pada risiko kesulitan belajar (Scarborough, 1990; Vellutino dkk, 2004). Ada pula yang berpendapat bahwa risiko kesulitan belajar berhubungan dengan ketiga aspek tersebut, di mana perkembangan anak-anak yang mengalami risiko kesulitan belajar pada ketiga aspek perkembangan motorik, persepsi dan bahasa terlambat bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Penelitian ini bertajuan untuk mengetahui kontribusi aspek motorik, persepsi dan bahasa secara bersama-sama terhadap risiko kesulitan belajar. Dari hasil yang diperoleh ingin diketahui pula aspek perkembangan apakah yang memiliki kontribusi paling besar terhadap risiko kesulitan belajar di tingkat prasekolah. Penelitian dilakukan pads 76 orang siswa TK Pembangunan Jaya dan TK Tumbur Ria, yang berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Mereka duduk di bangku kelompok bermain hingga TK B. Para siswa tersebut diberikan serangkaian tugas yang mengukur kemampuan mereka pada aspek motorik, persepsi dan bahasa. Para guru yang mengajar para siswa tersebut pun diminta memberikan penilaian mengenai tingkat penguasaan siswa-siswa yang terlibat dalam penelitian ini terhadap keterampilan pra akademik membaca, menulis, dan berhitung. Penilaian guru digunakan sebagai instrumen untuk mengukur risiko kesulitan belajar karena dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa penilaian guru di tingkat taman kanak-kanak dapat meramalkan keberhasilan belajar di tahun-tahun pertama sekolah dasar (Mercer, 1997; Taylor dick, 2000) . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontribusi bersama antara aspek, motorik, persepsi dan bahasa terhadap risiko kesulitan belajar. Kontribusi yang terbesar adalah dari aspek persepsi terhadap risiko kesulitan belajar. Beberapa hasil tambahan juga diperoleh dari hasil penelitian ini. Saran yang diperoleh dari penelitian ini menyebutkan perlunya dilakukan penelitian longitudinal lanjutan untuk memantau perkembangan siswa di tingkat sekolah dasar. Mengingat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan instrumen baru maka perlu dilakukan pembakuan instrumen. Saran praktis bagi guru dan orangtua juga diberikan guna meminimalkan risiko kesulitan belajar, maupun memberikan stimulasi yang berkaitan dengan pengembangan aspek motorik, persepsi, dan bahasa.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T17941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Ikun Ratnadwimulyani Pareira
Abstrak :
[ABSTRAK
Komunikasi efektif antara orangtua dan anak perlu dimulai sedini mungkin. Selama ini strategi komunikasi yang digunakan ibu dengan anaknya belum efektif, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan tentang bagaimana berkomunikasi efektif dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain before-and-after (one group before and after design). Kegiatan dilakukan terhadap sembilan ibu di wilayah Serpong Utara, Tangerang Selatan selama tiga hari. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri atas pertanyaan terbuka untuk mengukur pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah. Hasil analisis data dengan uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan ibu tentang komunikasi efektif dengan anak prasekolah (p<0,05).
ABSTRACT While children are very young, parents should begin effective communication. However, the strategy of communication used by mother has not been effective and it is because of limited knowledge about how to communicate effectively with children. This study aimed to determine the whether the training can improve mother?s knowledge of effective communication with pre-school age children. Before-and-after (one group before and after design) design were used in this study. Three days-activities was conducted in nine mothers in the region of North Serpong, South Tangerang. Mother knowledge about effective communication were assessed using questionnaire which consist of open questions. The results using Wilcoxon test showed a significant difference in mother?s knowledge of effective communication with pre-school age children (p<0.05). ; While children are very young, parents should begin effective communication. However, the strategy of communication used by mother has not been effective and it is because of limited knowledge about how to communicate effectively with children. This study aimed to determine the whether the training can improve mother?s knowledge of effective communication with pre-school age children. Before-and-after (one group before and after design) design were used in this study. Three days-activities was conducted in nine mothers in the region of North Serpong, South Tangerang. Mother knowledge about effective communication were assessed using questionnaire which consist of open questions. The results using Wilcoxon test showed a significant difference in mother?s knowledge of effective communication with pre-school age children (p<0.05). , While children are very young, parents should begin effective communication. However, the strategy of communication used by mother has not been effective and it is because of limited knowledge about how to communicate effectively with children. This study aimed to determine the whether the training can improve mother’s knowledge of effective communication with pre-school age children. Before-and-after (one group before and after design) design were used in this study. Three days-activities was conducted in nine mothers in the region of North Serpong, South Tangerang. Mother knowledge about effective communication were assessed using questionnaire which consist of open questions. The results using Wilcoxon test showed a significant difference in mother’s knowledge of effective communication with pre-school age children (p<0.05). ]
2015
T45077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Nadiyah
Abstrak :
Perkembangan balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor nutrisi dan teknik pemberiannya. Di Indonesia teknik makan yang umum digunakan adalah teknik makan disuapi. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat adanya hubungan teknik makan dan tingkat perkembangan balita. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan jumlah sampel 71 anak dan ibu. Teknik pengambilan menggunakan stratified random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner data demografi, dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia anak dan suku ibu dengan tingkat perkembangan balita (p > 0,05). Teknik makan anak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tingkat perkembangan balita (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah promosi kesehatan kepada ibu untuk memperkenalkan teknik makan yang efektif untuk perkembangan balita. ......Children development influenced by many factors, one of which is nutritional factor and ways to deliver food is matters. In Indonesia, passive feeding techniques is commonly used which requires mother to feed the child. The purpose of this study is to find relations between feeding techniques and children developmental level. This study used cross-sectional design with 71 participants from both mothers and children in early childhood (toddler and pre school). This study used stratiffied random sampling with demographic data questionnaire and Pre-Screening Development Questionnaire (KPSP). Chi-square test results show children age and mother‟s ethnic had significant relation with children developmental level (p > 0,05). Result shows feeding techiniques had significant relation with children developmental level (p= 0,000; α= 0, 05). This research suggests mother needs more education about effective feeding for their children development.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Candrawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pembentukan perilaku diit dimulai pada masa prasekolah dan dipengaruhi oleh faktor keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik individu dan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada anak usia prasekolah. Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia prasekolah. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan ibu, kontrol makanan, model peran, pelibatan anak, edukasi nutrisi, serta penyediaan buah dan sayur terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur anak usia prasekolah dengan p value < 0,05. Pendidikan kesehatan dan konseling praktik pemberian makan sesuai tahapan usia anak perlu dilakukan sebagai upaya promotif dan preventif
ABSTRACT
Dietary behavior and patterns are established during pre-school years and influenced by parents. The study aim is to determine the association between individual characteristics and parenting feeding practices to promote fruit and vegetable and its consumption among pre-school children. A cross sectional design with descriptive correlation was used to 89 family with pre-school aged children. It showed statistically significant relationship of education level of mother, food control, role model, the involvement of children, nutrition education, fruit and vegetable provision (p value < 0,05) with a fruit and vegetable consumption pre-school aged children. Health education and counseling about parental feeding practices needs to be done as promotion and prevention intervention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Subardiah P.
Abstrak :
Permainan terapeutik merupakan salah satu intervensi keperawatan yang diberikan pada anak yang dirawat di rumah sakit (hospitalisasi). Hospitalisasi menimbulkan stress bagi anak yang merupakan gangguan terhadap terpenuhinya kebutuhan emosional anak, yang perlu penanganan sedini mungkin karena akan berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Perawat dibutuhkan peranannya dalam mengatasi respon hospitalisasi ini. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuasi - eksperimen, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak prasekolah sebelum dan setelah dilakukan permainan terapeutik selama dirawat di rumah sakit pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah semua anak prasekolah yang dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jumlah sampel 60 anak (30 anak kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol). Analisis pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat menggunakan uji t independent. ......Therapeutic play was one of the nursing intervention for children whom stayed in the hospital. Hospitalization caused stress for children. It is a disturbance of fulfilling children emotional needs which should be handled as early as possible because it might influence children’s growth and development. Nursing care lays an important role to overcome this problems. The purpose of this study was to identify the impact of therapeutic play toward anxiety, loss of control, and fears of pre school children during hospitalization. This study employed a quasi experiment design with pretest posttest non-equivalent control group design. The purpose of the study was to identify the differences between anxiety, lost of control, and fears for pre school children before and after therapeutic play in the intervention and control group. Po pulation of this study were all pre school children which were cared at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek in the Lampung Province. The sampel of this study was 60 children (30 of them were in to intervention group and 30 of them were control group). Independent t-test was employed to analyze the impact of giving therapeutic play toward anxiety, lost of control, and fears for pre school children. Result of this study indicated that there were differences on the average of anxiety reduction in the intervention and control group (p = 0.002). There were also differences on average reduction of lost of control in the intervention and control group (p = 0.001). This study also found that there were differences on average reduction of fears in the intervention and control group (p = 0.009). It means that therapeutic play has an impact on reduction of anxiety, lost of control, and fears among pre school children at hospital. From this study, it is recommended that an hospital is required to plan a structured therapeutic play program which was supported by hospital leader, especially at Dr. H. Abdul Moeloek hospital in Lampung children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>