Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rosyidi
Abstrak :
Penggunaan roda gila sebagai penyimpan dan penstabil daya keluaran sejak dahulu telah digunakan secara luas pada mesin-mesin industri maupun perumahan. Pada beberapa dekade akhir ini, jaminan kebutuhan daya yang berkualitas memaksa orang untuk mencari alternatif penyimpan energi, khususnya listrik, yang digunakan pada kondisi emergensi (darurat) untuk menghantarkan energi (daya listrik) ke beban kritis yaitu beban-beban yang dayanya tidak boleh diinterupsi (uninteruptable) atau diputus. Dalam prakteknya, kalangan industri menggunakan UPS (Uninterruptable Power System) dengan berbagai macam pilihan media, sesuai dengan kebutuhan daya dan durasinya, salah satunya adalah flywheel (roda gila). Pada tugas akhir ini penulis memaparkan hasil penelitian pengimplementasian sistem klasik roda gila sebagai penyimpan energi berdurasi kurang lebih satu menit. Pengubah daya mekanik roda gila menjadi listrik menggunakan generator arus searah penguatan terpisah, sedangkan sumber daya mekanik pemutarnya menggunakan motor induksi tiga fase. Dari pengamatan pada percobaan yang dilakukan didapatkan data rugi-rugi daya yang sangat besar yang menyebabkan daya output generator menjadi kecil, yaitu hanya 28 persen dari daya yang tersimpan pada roda gila dalam bentuk energi kinetik. Sehingga daya yang hilang pada sistem kalsik roda gila ini lebih dari 70 persen daya input yang tersimpan pada roda gila. Rugi-rugi daya ini mencakup rugi-rugi tembaga dan besi pada motor, gesekan sistem terhadap udara serta akibat torsi gesekan sistem. ......Flywheel as an energy storage and output power stabilizer is widely applicated on the industrial machines and people's resident apparatuses. In the last decades, power quality warranty forcing the scientist to found the energy storage alternative which can be used in the emergency condition to provide electrical energy supplies to the critical load, computer for example. It's calls familliary as Uninterruptable Power Supplies (UPSs). In the industrial traditions, the UPSs use a lot of energy storage through their power needed and the duration of discharge requirement. This tesis will give an explanation upon the data analysis about energy stored in a flywheel, especially in its traditional system that can stored energy only less than one minute discharge upon the load. Separately Excited of Direct Current Generator used to convert the kinetics power stored in the flywheel's rotations to be electrical power supplied to the load. However, this traditional flywheel use an three phase induction motor as the mechanical force that rotate its system. From its practical recorded data, there are very much significant loss power occure that make the generator convert only 28 percent power fom the mechanical input as electrical output power. Thus, there are more than 70 percent power input useless and convert to be a lot of power loss. These are both the generator or motor iron (Fe) and copper (Cu) losses, windage and mechanical torque resistant losses. Generally, there are a lot of losses occure in the traditional flywheel system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resky Agaslian Pramadin
Abstrak :
PLTS merupakan salah satu opsi jenis pembangkitan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Pulau Bangka diharapkan berkontribusi minimal 1.250 MWp PLTS dalam bauran energi nasional untuk pemenuhan komitmen pemerintah terhadap Kesepakatan Paris. Intermittency menjadi tantangan dalam integrasi PLTS ke dalam sistem kelistrikan eksisting Pulau Bangka. Perkembangan harga PLTS, battery energy storage system (BESS), dan selesainya pembangunan Saluran Interkoneksi Sumatera – Bangka adalah peluang – peluang yang ada dan harus dimanfaatkan. Lokasi PLTS ditentukan berdasarkan desk study menggunakan software Global Solar Atlas, SolarGIS, dan Googel Earth Pro, sedangkan kapasitas optimum PLTS disimulasi menggunakan software DigSilent Power Factory untuk mendapatkan besaran rugi – rugi daya aktif. Sehingga lokasi pembangunan PLTS dan besar kapasitas optimumnya adalah di Pangkal Pinang, Koba, dan Kelapa dengan kapasitas optimum sebesar 6 MW sebelum interkoneksi dan 45 MW setelah interkoneksi. Software HOMER menghitung Cost of Energy untuk skenario – skenario di atas sehingga didapatkan masing – masing 0,222$/kWh dan 0,1679$/kWh, dibandingkan dengan CoE Pulau Bangka saat ini sebesar 0,22365$/kWh. ......Solar PV is one of the options for today or the future of electric generation. In Bangka Island, there is expectation that Solar PV could contribute 1.250 MWp so the Indonesia Government to fullfill the Paris Agreement’s Commitment. The Intermittency is a challenge for integrating The Solar PV to Bangka Island Electricity System. But There is also an opportunity when Sumatera – Bangka Interconnected Transmission System is completed soon. Because it provides stability which is needed for the intermittency. To determine the location of Solar PV used Googel Earth Pro and Combined it with Digital Map of Ministry of Energy and Mineral Resources, while the optimum capacity of Solar PV is simulated by using DigSilent PowerFactory so that active power losses of each scenario could be monitored. Pangkal Pinang was the best option for developing Solar PV, followed by Koba and Kelapa by the simulation. The optimum Solar PV capacity that can integrate in isolated scenario was 6 MW and 45 MW with interconnection system integrated scenario. The HOMER software then calculates the Cost of Energy for both scenarios, as a result it gets 0,222 $/kWh and 0,168 $/kWh, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Andzani Masulili
Abstrak :
Tenaga listrik sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk berbagai macam keperluan dan akan terus meningkat dengan adanya perkembangan teknologi yang membutuhkannya, salah satunya pada masyarakat di provinsi Bangka Belitung. Sumber energi untuk membangkitkan listrik di provinsi Bangka Belitung sangat terbatas, sehingga diperlukannya energi utama seperti batubara dari Sumatra, sehingga dibangun saluran transmisi kabel bawah laut tegangan tinggi sebesar 150 kV antara Sumatra-Bangka Belitung dari GI Tanjung Api-Api ke GI Muntok sepanjang 36 km untuk meningkatkan keandalan sistem. Simulasi dilakukan dengan perhitungan manual melalui rumus-rumus yang sudah didapatkan dari penelitian sebelumnya. Dikarenakan kabel bawah laut masih dalam tahap pembangunan, maka akan terdapat beberapa data yang belum diketahui sehingga penulis mengasumsikan data berdasarkan penelitian sebelumnya. Hasil dari perhitungan pada penelitian ini menunjukkan bahwa rugi-rugi daya pada saluran transmisi kabel bawah laut tegangan tinggi sebesar 150 kV antara Sumatra-Bangka Belitung sepanjang 36 km adalah 2,36 MW. ......Electric power is needed by the community for various purposes and will continue to increase with the development of technology that requires it, one of which is the community in the province of Bangka Belitung. Energy sources to generate electricity in the province of Bangka Belitung are very limited, so that main energy is needed such as coal from Sumatra, so a 150 kV high-voltage submarine cable transmission line is built between Sumatra-Bangka Belitung from Tanjung Api-Api substation to Muntok substation along 36 km to increase system reliability. Simulations are carried out by manual calculations through formulas that have been obtained from previous studies and books. Because the submarine cable is still under construction, there will be some unknown data so the author assumes the data based on previous research. The results of the calculations in this study indicate that the power losses in the 150 kV high voltage submarine cable transmission line between Sumatra-Bangka Belitung with a length of 36 kilometers is 2,36 MW.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bambang Sumadiyana
Abstrak :
Salah satu faktor yang menentukan kualitas dan keandalan sistem tenaga listrik adalah pengoperasian sistem pada tegangan dan frekuensi konstan dengan rugirugi daya seminimal mungkin. Hal ini dapat diketahui dengan analisis aliran daya pada kondisi normal. Simulasi yang menggunakan ETAP dilakukan terhadap sistem 150 kV Region Jakarta-Banten dengan dua situasi yaitu penggunaan grid dan atau IBT. Simulasi dengan menggunakan IBT menghasilkan data perhitungan yang lebih baik dibandingkan simulasi dengan menggunakan grid. Kompensasi pada suatu rel akan menyebabkan berkurangnya aliran daya reaktif menuju rel tersebut sehingga dapat mengurangi arus, rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran serta menambah faktor daya. One of the factors which determines quality and reliability of power system is system operation with constant voltage and frequency with minimal losses. Those can be seen using load flow analysis in normal condition. ETAP can be applied on 150 kV Region Jakarta-Banten System with two situations that are using grid or IBT. The result of simulation using IBT is better than the simulation using Grid. The compensation at one bus will cause decreasing of reactive power to the bus, and lead to decreasing of current, power losses and voltage drop at line transmission, and increasing power factor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
R.03.09.06 Sum s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library