Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hindra Rahmawati
Abstrak :
Tanaman Polyscias guilfoylei (Cogs. & Marche) Bailey (sinonim Nothopanax guilfoylei Miq.) termasuk suku Araliaceae, yang sering digolongkan sebagai suku yang kaya akan saponin. Tanaman ini, yang dikenal dengan nama daerah 'puding', merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh terutama di Sumatra dan Malaysia. Sejauh ini belum ada laporan penelitian yang rinci mengenai khasiat atau kandungan kimianya, sementara jenis yang lain dari marga Polyscias telah dikenal oleh penduduk sebagai obat tradisional, antara lain untuk peluruh keringat, diuretika, radang payudara, dan menyuburkan rambut. Ekstrak petroleum eter dari daun Palyscias guilfoylei yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus; difraksinasi dengan kromatografi kolom menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan pelarut landaian kloroform-metanol sebagai fasa geraknya. Suatu glikosida triterpen telah berhasil diisolasi melalui pembuatan turunan pentaasetat dimetilester, yang diduga berasal dari senyawa asalnya yaitu asam 3-0-[ß-D-glukopiranosil(1__>4) ß -D-glukuronopiranosil] oleanolat (C42H66O14). Penentuan struktur molekulnya dilakukan dengan metode spektroskopi (IR, RMI 1H, RMI 13C serta MS).
Polyscias guilfoylei (Cogn. & Marche) Bailey (syn. Nothopanax guilfoylei Miq.) belongs to the Araliaceae, which is often considered as one of the richest saponin containing families. It is an ornamental plant which can reach up to 5 m in height. The plant is commonly known as 'puding', and grows especially in Sumatra and Malay. Up to now, there has been no report on the biological activity or chemistry of this plant, though other species of this genus, Polyscias scutellaria ('mangkokan') and Polyscias fruticosa ('kedondong laut'), have been used widely as home remedies for anti-inflammatory, diuretic, and sudorific drugs in Indonesian traditional medicine. The petroleum ether extract of dried, ground leaves of Polyscias guilfoylei had been further purified by silica gel column chromatography using gradient mixture of chloroform and methanol as mobile phase. A triterpenic glycoside had been isolated through its dimethyl-pentaacetyl-derivative, and the original constituent was established to be 3-O-[ ß -D-glucopyranasyl(1-->4) ß -D-glucuronopyranosyl] oleanolic acid (C42H&60l4). The structure was measured by spectroscopic means (IR, 1HNMR, 13CNMR, and FARMS).
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusmana
Abstrak :
Program KB Nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan Ibu dan Anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sentosa melalui pengendalian kelahiran. Dalam pelaksanaan program KB saat ini masih ditujukan pada kaum wanita, sedangkan pada pria masih terbatas pada alat-alat yang bersifat mekanik, seperti vasektom i dan kondoni. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB disebabkan terbatasnya pilihan kontrasepsi pria. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari alat kontrasepsi pria. Dalarn usaha tersebut harus didasari atas beberapa hal penting yaitu bahwa kontrasepsi tersebut harus aman, efektif, mudah digunakan dan bersifat reversibel (Sutyarso & Moeloek 1995:241) Penggunaan jamu atau tumbuhan obat sebagai kontrasepsi (KB) telah lama dikenal masyarakat terutama di beberapa daerah di Indonesia. Dari beberapa pustaka tercatat 74 tanaman yang secara empiris digunakan masyarakat di beberapa daerah untuk kontrasepsi tradisional. Dari 74 jenis tanaman tersebut antara lain Avicenia officinale L., Momordica charanatia L., Polysciasguilfoylei (Winarno & Sundari 1977). Pada penelitian tahap pertama telah terbukti bahwa ekstrak daun puding dapat menurunkan konsentrasi spermatozoa tikus jantan. Penurunan tersebut sangat bermakna dari rata-rata tikus kontrol 166,77 juta/ml daripada tikus yang diberi ekstrak daun puding dengan dosis 168 mg/200g bb konsentrasi spermanya 20,2 juta/ml. Permasalahan yang belum terjawab dari penelitian terdahulu adalah masalah Libido setelah pemberian ekstrak daun puding dan efek samping dari pemberian ekstrak tersebut. Untuk menjawab hal tersebut penelitian akan dilanjutkan dengan menggunakan hewan percobaan kelinci. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk: * Mengkaji efektifitas dosis yang optimal ekstrakdaun puding sebagai bahan antifertilitas * Mengkaji efek sampingnya terhadap berat badan dan libido * Mengkaji efeknya terhadap kualitas semen
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP 2002 27
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
Abstrak :
ABSTRAK Tanaman puding (Polyscias guilfoylei) merupakan tanaman perdu yang termasuk suku Araliaceae, yang digolongkan sebagai salah satu suku yang kaya akan saponin. Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengobati flu dan borok di kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia serta uji pendahuluan aktivitas antimikroba dalam fraksi metanol yang berasal dari daun puding. Isolasi senyawa dilakukan dengan menggunakan tehnik kromatografi (kromatografl kolom dan HPLC) dan penentuan struktur molekulnya dilakukan dengan menggunakan data spektroskopi (JR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR). Pada uji antimikroba digunakan metode difusi cakram dengan mengamati zona hambatan yang terbentuk. Tiga senyawa kimia yang berhasil diisolasi diduga adalah asam 3-0-[ß-D-glukopi-ranosil(1-->2)ß-D-gtukuronopiranosil] oleanolat (A), asam 3-0-[J3-1)-glukopiranosil (1>2)[ß-D-glukuronopiranosil] 7-okso-oleanolat {B) dan asam 3-0-[ß-D-giukopiranosil(1-->4)ß-D-glukopiranosil(1-->2)ß-D-glukuronopiranosil] oleanolat (C). Hasil uji antirnikroba menunjukkan bahwa ketiga senyawa yang dihasilkan mempunyai daya hambat terhadap jamur Microsparum canis, tetapi tidak terhadap bakteri Stapylacaccus aureus dan Pseudomanas aeruginosa.
ABSTRACT Polyscias guilfoylei is one of shrubs belongs to Araliaceae containing a rich of saponin substances. This plant is traditionally used for cold medicine and head ulcer. This study was intended to isolate and determine the chemical structures and a preliminary investigation of antimicroba activity in methanol fractions from the leaves of Polyscias guilfoylei (called Puling in bahasa Indonesia). Isolation of pure compounds have been carried out, using combine technique of chromatography (column chromatography and IIPLC) and structure of isolated compounds were established by spectroscophic data (IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR). Antimicrobial assay used the diffusion method by observing the inhibitation zone that was created. Three isolated constituents were probably3-0-[ß-D -glucopyranosyl (1-->2)ß-D -glucoronopyranosyl] oleanolic acid (A), 3-0-[ß-D -glucopyranosyl (1>2)[ß-D- glucoronopyranosyl] 7-oxo-oleanolic acid (B) and 3-0-[ß-D-glucopyranosyl (1-->4)ß-D-glucopyranosyl (1-->2)ß-D-glucopyranosyl]oleanolic acid (C). Antimicrobial assay showed that three isolated compounds showed significant activities tocrosporum cams but these compounds were not. active to Stapylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marwah Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi Microsporum canis pada manusia adalah timbulnya tinea kapitis terutama pada anak-anak. Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antijamur Microsporum canis yaitu daun puding (Polyscias guilfoylei L.). Pada penelitian ini, ekstrak daun puding dibuat menjadi sediaan sampo berbentuk cair. Selain itu, sediaan sampo ini juga diharapkan memberikan nilai keamanan pada penggunaannya terutama terhadap mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan sampo antijamur Microsporum canis dari ekstrak metanol daun puding yang aman. Serbuk simplisia diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang diperoleh dikarakterisasi (non spesifik dan spesifik) dan diuji aktivitas antijamurnya, serta dibuat menjadi sediaan sampo dan diuji kemaanannya. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun puding memenuhi persyaratan umum parameter non spesifik dan spesifik mutu ekstrak. Hasil formulasi sediaan menunjukkan bahwa sediaan sampo ekstrak metanol daun puding masih harus diperbaiki pada sisi organoleptiknya, yaitu aroma. Hasil uji keamanan sediaan sampo ekstrak metanol daun puding menunjukkan bahwa sediaan bersifat mengiritasi sedang terhadap mata.
ABSTRACT
Microsporum canis infection in humans causes of tinea capitis, especially in children. One of the natural ingredients that have the antifungal activity of Microsporum canis is pudding leaf (Polyscias guilfoylei L.). In this study, P. guilfoylei leaves extract was made into a liquid shampoo preparation. This shampoo preparation is also expected to provide safety value for its use, especially to the eyes. The purpose of this study was to make a safe of antifungal Microsporum canis shampoo. The leaves powder was extracted by maceration using methanol as a solvent. The extract obtained was characterized (non-specific and specific), tested for antifungal activity, and made into a shampoo preparation, and tested for its safety. The results showed that the P. guilfoyleileaves extract fulfilled the general requirements of the non-specific and the specific quality control parameters of the extract. The result of the formulation showed that the extract of P. guilfoylei leaves shampoo still had to be improved on the organoleptic side, which is the aroma. The safety test results showed that the extract of P. guilfoylei leaves shampoo was moderate eye irritation.
2019
T55346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library