Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mason, C.F.
Essex: Pearson Education ltd, 1996
628.168 MAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kneese, Allen V.
Baltimore: The Johns Hopkins Press , 1968
333.91 KNE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Parameswari
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kekuatan NGO melalui strategi advokasi kampanye yang dilakukan untuk mengubah perilaku atau kebijakan aktor-aktor lain. Dalam penelitian ini akan dianalisa strategi advokasi Greenpeace Detox Campaign on Fashion dalam mengadvokasi polusi air di Tiongkok tahun 2011 hingga 2013. Strategi advokasi yang digunakan oleh Greenpeace adalah kampanye?meliputi information politics, leverage politics, symbolic politics serta accountability politics. Dalam penelitian ini juga dianalisa bagaimana hubungan antar aktor, terutama Greenpeace sebagai aktor NGO dengan aktor target kampanye, yaitu perusahaan fashion global, masyarakat global dan Tiongkok. Penelitian ini menemukan bahwa strategi advokasi berupa kampanye berhasil mempengaruhi kebijakan aktor target kampanye terkait persoalan polusi air di Tiongkok.
ABSTRACT
This study aims to understand the power of NGOs through advocacy campaign strategies to change the behavior or policies of other actors. This study analyzed Greenpeace advocacy on Detox Campaign on Fashion in China, in the period of 2011 to 2013. The main advocacy strategies used by Greenpeace is campaign?include information politics, leverage politics, symbolic politics and accountability politics. This research also analyzed the relations between Greenpeace as NGO and targeted actors, namely global brand fashion, global society and state actors, China. This study found that the campaign strategy success in influencing targeted actors to change their behavior and policies regard to the issue of water pollution in China., This study aims to understand the power of NGOs through advocacy campaign strategies to change the behavior or policies of other actors. This study analyzed Greenpeace advocacy on Detox Campaign on Fashion in China, in the period of 2011 to 2013. The main advocacy strategies used by Greenpeace is campaign—include information politics, leverage politics, symbolic politics and accountability politics. This research also analyzed the relations between Greenpeace as NGO and targeted actors, namely global brand fashion, global society and state actors, China. This study found that the campaign strategy success in influencing targeted actors to change their behavior and policies regard to the issue of water pollution in China.]
2015
T44613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Dwinanti Rika Marthanty
Jakarta: UI Publishing, 2018
363.739 4 DWI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pepper, Darrell W.
London: Imperial College Press, 2009
628.53 PEP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daly Erni
Abstrak :
Kehadiran industri membuka peluang terdapatnya pencemaran lingkungan. Kajian ini menyebarkan informasi tentang pola mengenai tata cara mengatasi pencemaran lingkungan yang sebagai pola awal masukan dalam pembuatan model penghitungan ganti rugi sebenarnya. Adapun tujuan penelitian adalah: menentukan cara penghitungan ganti rugi, menetapkan komponen yang harus dipulihkan. Pembatasan terkait dengan rona lingkungan air. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan. Dasar kerangka pikiran yang digunakan adalah interaksi keterkaitan tiga komponen lingkungan: ekosistem manusia, ekosistem alam, dan keterkaitan dalam ekosistem. Bahwa interaksi antara manusia dengan lingkungannya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas keberadaannya. Kajian ini mengikuti pemikiran mengenai campur tangan manusia dalam memodifikasi lingkungan serta pemikiran mengenai daya dukung lingkungan. Karena manusia selalu menjadi penyebab munculnya pencemaran lingkungan. Area tercemar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kawasan persawahan, pertambakan dan sumur penduduk yang dibatasi pada air permukaan saja. Dengan mempergunakan dinamika interaksi antar komponen lingkungan, maka dapat diketahui bahwa antara Area Tercemar dengan Media Pencemar merupakan kesatuan. Dalam hal Industri, yang menjadi sumber pencemar adalah: a. Jenis bahan bakar yang dipergunakan dalam proses produksi; dan b. Jenis bahan baku dan bahan penunjang yang dipakai dalam proses produksi. Dalam kajian ini, kawasan industri dianggap sebagai satuan yang berperan mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan kimia, fisik dan biologi karena adanya zat pencemar yang dialirkan melalui air permukaan sungai. Model pemberian ganti rugi adalah: 1. Pengujian Komponen Kimia, Fisik, dan Biologi, 2. Identifikasi zat pencemar, 3. Penentuan masa pemulihan, 4 Identifikasi fungsi area tercemar. Kajian ini mencantumkan peraturan perundangan yang menyatakan secara tersurat tentang "Pencemaran Lingkungan" dan "Pencemaran Air". Penelitian ini merupakan Kajian lebih lanjut dan penyebaran hasil penelitian Cara Penghitungan Pencemaran Lingkungan yang telah dilakukan oleh Puslit Pranata Pembangunan Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Fardiaz
Yogyakarta: Kanisius, 1992
363.73 SRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devianty Moeshar
Abstrak :
Adanya kadmium dalam air yang digunakan sebagai sumber air minum akan menimbulkan gangguan kesehatan. Kadmium bersifat kumulatif di dalam tubuh sehingga masuknya cadmium ke dalam tubuh walaupun dalam dosis yang rendah dapat menyebabkan tingginga kandungan kadmium dalam tubuh. Pada konsentrasi tertentu akhirnya akan menyebabkan gangguan kesehatan khususnya gangguan fungsi tubular ginjal. Critical organ pada pemajanan yang lama dengan konsentrasi rendah adalah ginjal. Ini dapat dilihat dari studi-studi yang pernah dilakukan di beberapa negara. Sebuah studi pada tikus dimana kadmium chloride di berikan dalam air minum sefama 12 bulan menunjukkan retensi pada ginjal dan liver kurang dan 1 % total kadmium yang dimakan (Decker et al., 1978). Dan studi-studi epidemiologi yang dilakukan oleh Japanese Kadmium Research Commitee Japanese Environmental Agency di 8 Provinsi, dari tahun 1976-1984, dinyatakan bahwa polusi kadmium di lingkungan berhubungan dengan adanya disfungsi tubular ginjal bagian proksimal. Selain itu studi yang dilakukan di Belgium tahun 1979, tidak membuktikan hipotesa yang menyatakan bahwa polusi kadmium di lingkungan mempengaruhi fungsi ginjal, keliru ataupun tidak benar. Penelitian yang dilakukan oleh Barltrop & Strechlow di desa Shipham di Inggris tahun 1982. menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0.03) antara konsentrasi kadmium dalam urine dari penduduk yang daerahnya terpajan kadmium dengan konsentrasi kadmium dalam urine dari penduduk yang daerahnya tidak terpajan kadmium. Di DKI Jakarta, sebagian rnasyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari karena di beberapa wilayah air tanahnya sudah tercemar baik oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri. Data tahun 1995 yang terdapat dalam Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta menunjukkan bahwa sekitar 54 % rnasyarakat DKI masih menggunakan air minum dari sumur pompa atau sumur biasa yang berarti menggunakan sumber air tanah dangkal. Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta (KP2L) dengan teratur melaksanakan kegiatan pemantauan kualitas air tanah dangkal. Lokasi pemantauan ditentukan secara acak dan diutamakan daerah-daerah yang belum memperoieh pelayanan PDAM. Hasil pemantauan tahun 1995/1996, separuh dari kelurahan yang dipantau di wilayah Jakarta Pusat, konsentrasi kadmium dalam air tanah melebihi baku mutu yang ditetapkan sesuai peruntukkannya dalam Permenkes No.416 tahun 1990, sedang di wilayah lain hanya pada satu atau dua kelurahan saja yang kadmiumnya melebihi baku mutu yang ditetapkan. Baku mutu yang ditetapkan adalah 0.005 ppm sedangkan konsentrasi kadmium dalam sumber air minum di kelurahan-kelurahan yang dipantau berkisar dari 0.006 ppm sampai dengan 0.830 ppm.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Noviar Andayani
Abstrak :
Di wilayah DKI Jakarta terdapat 13 sistem aliran sungai yang terdiri dari 23 sungai dan anak sungai, dimana 10 di antaranya bermuara di Teluk Jakarta. Ekosistem perairan Teluk Jakarta ini erat hubunganya dengan ekosistem perairan sungai, sejak dahulu telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan manusia seperti sebagai tempat penangkapan ikan bagi nelayan, media tranportasi, tempat rekreasi dan bahkan sebagai tempat akhir pembuangan limbah. Pada awalnya limbah dari kegiatan manusia yang dibuang ke perairan tidak menjadi suatu masalah karena perairan mempunyai kapasitas asimilasi untuk menampung jumlah tertentu dari limbah yang masuk. Namun permasalahan akan timbul jika jumlah limbah yang masuk terus bertambah. Kondisi ini diperburuk dengan beban pencemaran kota Jakarta beupa limbah yang berasal dari aktivitas penduduknya, industri, pertanian, peternakan dan kegiatan ekonomi lainnya yang mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Sebagai gambaran, melalui 13 sungai yang bermuara ke perairan Teluk Jakarta secara terus-menerus menampung limbah dari kegiatan industri di Jakarta dan sekitarnya (2000 industri) baik langsung maupun tidak langsung. Ditambah lagi kebanyakan industri tersebut belum/tidak mempunyai alat pengolahan limbah, sehingga kondisi ini menyebabkan kualitas perairan Teluk Jakarta makin lama makin memburuk. Hahkan menurut dugaan jangka panjang apabila tidak ditanggulangi akan memperburuk kualitas lingkungan dan membahayakan manusia (PPSML UI,1987). Memburuknya kualitas lingkungan Teluk Jakarta, salah satu indikasinya tampak dari tingginya kandungan Iogam berat dalam lumpur. Hasil pemantauan KPPL (1996) menunjukkan bahwa kandungan logam berat dalam sedimen lumpur, tertinggi pada perairan muara (zona D), dengan nilai kisaran kandungan (mg/kg) beberapa Iogam berat seperti: Cu: 19,98 - 157,84; Pb: 14,83 - 104,51; Cd: 0,12 - 0,46; Cr: 11,21 - 370,94; Ni 10,68 - 149,30 dan Zn: 148,20 - 1.193,65. Pengkajian terhadap keberadan dan keanekaragaman biota air dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat pencemaran terhadap kondisi biologis pada perairan muara yang telah tercemar tersebut, Lew & Kuo (1978) juga menyimpulkan bahwa pendugaan keanekaragaman suatu komunitas hewan makrobentos merupakan "alat" yang efisien dan efektif untuk melihat suatu dampak pencemaran pada perairan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library