Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tubagus Bai Herlanafudin
2007
T39886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budiawanti
Abstrak :
Film sensitif kelembaban berbasis PVA telah berhasil dipreparasi dan dideposisikan pada substrat berelektroda dengan metode dip-coating. Struktur elektroda substrat berupa interdigital dengan material elektroda terbuat dari film tembaga yang dilapis dengan perak.Untuk menghasilkan ikatan silang pada PVA digunakan ammonium perokdisulfat (APS) sebagai inisiator. Karakterisasi film meliputi struktur dan sifat listrik. Struktur film dikarakterisasi dengan XRD dan foto SEM, sedangkan sifat listrik film dikarakterisasi menggunakan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan garam jenuh. Frekuensi triger yang digunakan untuk karakterisasi divariasi mulai 1kHz-1MHz. Impedansi film sensitif kelembaban berbasis PVA secara umum menurun dengan meningkatnya kelembaban relatif. Impedansi film dipengaruhi oleh frekuensi triger pada RH rendah sedangkan pada RH tinggi efek frekuensi tidak terlalu berpengaruh. Film PVA-elektrolit menunjukkan reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi yang kurang baik. Cr2O3 digunakan sebagai modifikator untuk memperbaiki sifat sensing kelembaban film PVA-elektrolit. Hasil karakterisasi film PVA yang dimodifikasi dengan Cr2O3 menunjukkan bahwa penambahan Cr2O3 dapat memperbaiki reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi film PVA-elektrolit. Prosentase kenaikan impedansi dihitung dari impedansi awal film PVA yang dimodifikasi dengan Cr2O3 0,4% perhari sedangkan pada film PVA-elektrolit 1,2% perhari. Sifat sensing film PVA-elektrolit yang dimodifikasi dengan Cr2O3 tidak dipengaruhi oleh konsentrasi Cr2O3 tetapi lebih didominasi oleh konsentrasi elektrolitnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradita Ajeng Wiguna
Abstrak :
Radiokromik merupakan salah satu sistem pengukuran dosis serap dari radiasi pengionyang banyak dimanfaatkan dalam bidang industri sterilisasi bahan pangan dan alat kesehatan. Pembuatan radiokromik dilakukan dengan memanfaatkan material yang sensitif terhadap paparan radiasi pengion yang akan mengalami perubahan warna pada dosis iradiasi tertentu. Pada penelitian ini, ion perak diiradisi dengan iradiator Gamma Cell 220 Cobalt-60. Perubahan warna pada larutan dapat dimanfaatkan untuk mengukur dosis iradisi gama. Dosis iradiasi gama dan derajat keasaman larutan (pH) dioptimasi untuk memeperoleh perubahan warna dan karakteristik fisikokimia khas dari nanopartikel perak. Larutan perak nitrat 10 mM dicampurkan dengan larutan polivinil alkohol (PVA) MW 60000 atau 11000-31000. Proses iradiasi dilakukan di ruang dengan sumber gamma Cobalt-60 pada dosis 0 sampai 20 kGy dengan laju dosis 4,6 kGy/jam. Proses ini menghasilkan nanopartikel koloid nanopartikel Ag/PVA berwarna kuning tua. Sifat optis dari nanopartikel Ag/PVA dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektrum UV-Vis menunjukkan resonansi plasmon permukaan terlokalisasi pada panjang gelombang 420-407 untuk sampel dengan PVA MW 60000 dan 410 nm untuk sampel dengan PVA MW 11000-31000. Intensitas puncak absorpsi meningkat dengan meningkatnya dosis gamma. Hal tersebut menjadikan larutan AgNO3-PVA yang diiradisi dapat menghasilkan nanopatikel perak yang memliki sifat radiokromik dan mengalami perubahan warna sebagai indikasi paparan dosis iradiasi gama diatas 0.5 kGy untuk sampel dengan PVA MW 60000 dan 4 kGy untuk sampel dengan PVA MW 11000-31000. Selanjutnya, berdasarkan citra TEM, morfologi koloid nanopartikel Ag/PVA menunjukkan bentuk yang bulat. ......Radiochromic is a system for measuring the absorption dose of ionizing radiation usedin the industrial sterilization of foodstuffs and medical devices. Fabrication of radiochromics is carried out by utilizing materials that are sensitive to ionizing radiation exposure which will undergo a color change at a certain irradiation dose. In this study,silver ions were irradiated with a Gamma Cell 220 Cobalt-60 irradiator. The color change in the solution can be used to measure the dose of gamma irradiation. The gamma irradiation dose and the degree of solution acidity (pH) were optimized to obtain the color change and the characteristic physicochemical characteristics of silver nanoparticles. Silver nitrate solution with a molarity 10 mM was mixed with a polyvinyl alcohol (PVA) solution with a molecular weight 60000 or 11000-31000. The irradiation process was carried out in a room with a Cobalt-60 gamma source at a dose of 0 to 20 kGy with a dose rate of 4.6 kGy/h. This process produces colloidal Ag/PVA nanoparticles with dark yellow color. The optical properties of the Ag/PVA nanoparticles were characterized using a UV-Vis spectrophotometer. The UV-Vis spectrum shows localized surface plasmon resonance at wavelengths 420-407 for samples with PVA MW 60000 and 410 nm for samples with PVA MW 11000-31000.The intensity of the absorption peak increases with increasing dose of gamma. This means that the AgNO3-PVA solution which is irradiated can produce silver nanopaticles which have radiochromic properties and change color as an indication of gamma doses exposure above 0.5 kGy for samples with PVA MW 60000 and 4 kGy for samples with PVA MW 11000-31000. Furthermore, based on TEM images, the morphology of colloid of the Ag/PVA nanoparticles shows a spherical shape.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Widayana
Abstrak :
Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol (PVA) dan Al2O3 dengan metode celup (dip-coating) telah berhasil dibuat. Film komposit ini dideposisikan pada modul substrat berelektroda interdigital dari bahan tembaga yang dilapisi perak. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari PVA menjadi lebih baik. Ada dua jenis Al2O3 yang digunakan sebagai modifikator yaitu alumina dengan ukuran butir 10 µm dan 63 ? 200 µm. Preparasi film komposit PVA- Al2O3 dilakukan suhu ruangan dengan cara mencampur bahan PVA dan Al2O3 yang dilarutkan dengan bidest. Sebelum pencelupan, pasta PVA- Al2O3 dimasukkan ke dalam termostat dan dipanaskan pada suhu 80oC selama 12 jam dan dicampur dengan APS agar terjadi crosslinking (ikatan silang) pada molekul-molekul PVA. Karakterisasi film dilakukan untuk meneliti sifat sensing kelembaban film. Dalam penelitian ini digunakan dua macam karakterisasi, yaitu karakterisasi listrik dan karakterisasi struktur. Karakterisasi listrik menggunakan RCL meter, sedangkan karaterisasi struktur menggnakan SEM dan XRD. Karakterisasi listrik menggunakan empat frekuensi ukur masing-masing 1 kHz, 10 kHz, 100 kHz dan 1 MHz, sedangkan ukuran butir, konsentrasi dan distribusi ukuran butir modifikator Al2O3 divariasikan. Sifat sensing PVA meningkat 40% saat untuk menggunakan modifikator berukuran butir 10 µm. Konsentrasi 50% Al2O3 memberikan sifat sensing yang optimal pada frekuensi triger 1 kHZ. Modifikator dengan distribusi ukuran butir 10 µm 80% dan 63-200 µm 20% menghasilkan sifat sensing yang paling optimal. Karakterisasi struktur dilakukan dengan menggunakan SEM dan XRD dengan tujuan meneliti topografi permukaan film dan struktur butir kristalit modifikator Al2O3. Dari SEM terlihat bahwa ukuran butir mempengaruhi topografi film. Analisis XRD membuktikan bahwa modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 10 µm strukturnya berupa amorf, sedangkan modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 63 ? 200 µm strukturnya berupa kristal. Telah dibuktikan bahwa sifat sensing modifikator berstruktur amorf lebih baik dibandingkan yang berstruktur kristal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
Abstrak :
Telah dibuat sensor kelembaban relatif (RH) menggunakan bahan polimer Polivinil Alkohol (PVA) yang diberi tambahan variasi komposisi bahan oksida keramik Fe2O3 yang berguna untuk mengetahui sifat dari perpaduan antara bahan polimer dengan keramik dan penambahan NaCl pada komposisi Fe2O3 tertentu untuk menurunkan impedansi dari sensor yang dibuat . Untuk meningkatkan stabilitas sensor digunakan Ammonium PeroxydiSulfat (APS) sebagai inisiator pembentuk jaringan cross-link. Pembuatan sensor dilakukan dengan metode pencelupan (dip-coating) pada Printed Circuit Board (PCB) yang terlebih dahulu dilapisi dengan logam perak (Ag) sebagai elektroda. Karakteristik sensor diukur pada ruang tertutup. Digunakan bermacam-macam larutan garam jenuh yang bisa menghasilkan kondisi kelembaban relatif tertentu. Pengukuran sifat listrik film dilakukan pada tegangan 1 V dengan frekuensi dari 1 kHz hingga 1 MHz pada setiap modul sensor yang telah dibuat. Dengan memvariasikan komposisi Fe2O3 didapati bahwa makin tinggi konsentrasi Fe2O3 pada substrat maka nilai impedansi makin naik dan didapati bahwa dengan penambahan NaCl dapat menurunkan impedansi sensor. Frekuensi yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda pada sifat listrik sensor (impedansi, kapasitansi, resistansi). Untuk hasil terbaik sebagai sensor RH mengacu pada karakteristik sifat listriknya ada pada komposisi PVA + Fe2O3+ NaCl + APS = 1 gram + 5 gram + 0.08 gram + 0.08 gram dan dengan menggunakan frekuensi 1 kHz. Film dengan PVA menunjukkan sensitivitas yang baik terhadap kelembaban pada kondisi RH 50 - 80%. Film menjadi stabil terhadap waktu dengan menambahkan oksida keramik Fe2O3. ......A sensor of Relative Humidity has been made by means of polymer PVA which was added with variation of ceramic oxide Fe2O3 composition. It is beneficial to comprehend the nature of combination of poliyner and ceramic oxide and adidition of NaCl to certain Fe2O3 compostions to lower th sensor's impedance.To increase the sensor stability, APS has been used as initiator to form a cross-link.The sensor manufacturing was done by dip-coating methode on PCB which was firstly coated with Ag as the electode. The senso characteristic wa measured in a close chamber.Many kind of satured salt solution were used so that it could create a particular condition if relarive humidity. The measurement of the nature of film electricity as done at 1 V ac with fraquency ranged from 1 KHz to 1 MHz for each sample. Varying the Fe2O3 composition, research revealed that the higher the impedance, it was due to the hithg impedance of Fe2O3. The experiment showed that addition if NaCl could lower the sensor impedance. The frequency given exerted different effect to the sensor's electric properties (impedance , capacitance, resistance).The best result for the RH sensor was obtained from its electric properties composition of PVA+ Fe2O3 + NaCl+APS = 1 gram + 5 gram + 0.08 gram + 0.08 gram and by means of frequency 1 KHz. PVA film showed good sensitivity to humidity for RH 50 - 80%. Films appeared to be stable with time by adding ceramic oxide Fe2O3.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Gunawan
Abstrak :
Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol dan metal oksida yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA sehingga menjadi lebih baik. Metal oksida yang difungsikan sebagai modifikator adalah TiO2, Cr2O3, MnO2 dan MgO. Fabrikasi film PVA-MO menggunakan teknik dip-coating yang relatif sederhana. Bahan ammonium perokdisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Sifat-sifat film komposit polivinil alkohol dan metal oksida diteliti melalui karakterisasi struktur dan listrik untuk berbagai konsentrasi MO yang digunakan. Karakterisasi struktur menggunakan SEM, sedangkan karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-MO terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Keempat jenis film komposit PVA-MO yang diteliti menunjukkan sifat sensing yang baik. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-MO ternyata dipengaruhi oleh frekuensi ukur dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHZ dan masa modifikator 1 gram menghasilkan sifat listrik dan sifat sensing yang baik untuk semua film komposit PVA-MO. Mekanisme sensing film komposit PVA-MO diduga merupakan gabungan dari sifat sensing PVA dan metal oksida. Sifat sensing PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik. Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air yang bipolar melalui ikatan hidrogen (ikatan van der Waals) dan membentuk lapisan-lapisan fisisorbsi yang memungkinkan ion-ion H+ hopping melalui lapisan-lapisan tersebut. Sifat sensing metal oksida dilandasi kemampuannya melakukan chemisorbsi dan fisisorbsi yang memungkinkan terjadinya mobilitas ion-ion H+ pada lapisan fisisorbsi kedua dan seterusnya seperti mekanisme pada PVA. Penyimpangan reproduksibilitas fabrikasi film komposit PVA-MO kurang dari 1 orde dihitung pada kelembaban 75% RH. Stabilitasnya diuji dalam rentang waktu 90 hari dengan penyimpangan kurang dari 1 orde.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Hayat
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan sensitif kelembaban berbahan dasar polivinil alkohol (PVA) dan dimodifikasi dengan karbon aktif (KA). Film dibuat dengan melarutkan 1,00 gram PVA dalam 7,00 mL aquabides. Modifikator KA ditambahkan dengan variasi 0,00 gram ? 1,50 gram. Untuk meningkatkan stabilitas PVA, digunakan ammonium peroksodisulfat (APS). Pelapisan film dilakukan dengan pencelupan (dip-coating) pada modul substrat berelektroda yang berbahan dasar tembaga dan dilapisi perak. Karakterisasi sifat listrik film meliputi pengaruh massa KA, frekuensi ukur, dan reprodusibilitas fabrikasi terhadap impedansi film; serta stabilitas impedansi terhadap umur film. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan tegangan dc 1 volt dan tegangan ac 1 volt pada variasi frekuensi 1 kHz ? 1 MHz. Karakterisasi dilakukan dalam ruang tertutup. Untuk membuat kondisi kelembaban, digunakan metode garam jenuh. Karakterisai struktur film dilakukan dengan SEM dan XRD. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa penambahan KA menyebabkan penurunan impedansi film. Penurunan terbesar terjadi pada massa KA 1,50 gram, yaitu dari 1,69 x 107 Ω menjadi 150 Ω. Film PVA-KA menunjukkan sifat sensitif kelembaban yang baik pada frekuensi 1 kHz. Pada film komposit PVA-KA, mekanisme konduksi KA dan Grotthuss mechanism saling mempengaruhi. Pada film dengan massa KA rendah sifat PVA lebih dominan dan kontribusi KA tidak terlihat. Kenaikan massa KA menyebabkan kontribusi konduksi bulk KA meningkat, sedangkan kontribusi Grotthuss mechanism mulai berkurang. Untuk film dengan massa KA tinggi, mekanisme yang dominan adalah konduksi pada bulk KA. Sifat sensitif kelembaban terbaik dimiliki oleh material dengan komposisi PVA : KA adalah 1,00 gram : 0,20 gram dan frekuensi pengukuran 1 kHz.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T20996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Wulandari
Abstrak :
Film komposit PVA-TiO2 telah berhasil dipreparasi dan dideposisi di atas substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu/Ag dengan metode dip-coating. Film dikarakterisasi dengan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya diatur menggunakan larutan garam jenuh dengan frekuensi 1-1000 kHz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TiO2 dapat memperbesar sensitifitas film secara signifikan. Pengaruh kadar PVA-TiO2 dengan memvariasikan kadar TiO2 terhadap PVA menunjukan bahwa semakin tinggi kadar TiO2 impedansi film semakin rendah. Mekanisme deteksi molekul air yang menyumbangkan perubahan impedansinya akan didiskusikan. Berdasarkan karakterisasi sensor didapatkan bahwa kadar PVA:TiO2 = 1:2 memberikan sifat sensing RH yang optimal. Pengaruh frekuensi terhadap hasil pengukuran impedansi menunjukan bahwa pada kelembaban rendah, semakin tinggi frekuensi maka respons impedansi semakin kecil dan sebaliknya pada RH menengah – tinggi, impedansi sensor semakin kecil dengan ditambahnya frekuensi. Dari hasil aging process selama rentang waktu 0-100 hari terlihat bahwa pada kondisi RH yang rendah tidak dijumpai perubahan impedansi yang berarti, sedang pada RH tinggi impedansi film turun terhadap waktu. Hasil percobaan ini diperkuat dengan uji reproduksibilitas yang menunjukan kondisi kritis pada RH tinggi.
Depok: [Universitas Indonesia, ], 2006
T20912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Ratna Wijaya
Abstrak :
Sensor kelembaban relatif atau RH (Relative Humidity) tipe resistif berbasis film Polyvinil Alkohol (PVA) telah dikembangkan. Pelapisan dilakukan dengan cara dipcoating pada substrat berstruktur elektroda dari film Cu-Ag. Film yang telah didepositkan dikarakterisasi dengan menggunakan RCL meter di dalam chamber atau ruang yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan jenuh garam. Preparasi sensor dilakukan dengan menggunakan dua film sebagai material sensitifnya yaitu PVA yang didoping dengan menggunakan NaCl (sodium klorida) dan film komposit PVA-Fe2O3 yang didoping dengan NaCl. Penambahan NaCl dilakukan dengan tujuan menambah konduktivitas PVA yang terlalu rendah. Penambahan Fe2O3 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban. Penambahan APS (ammonium peroksidisulfat) dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tekstur film. Stabilitas sensor terhadap waktu dan reproduksibilitas sensor film diujikan selama 60 hari. Kestabilan sensor dipresentasikan dengan pengukuran impedansi, resistansi, dan kapasitansi film terhadap kelembaban. Pengaruh elektrolit, metal okside, dan APS menambah sensitivitas sensor terhadap perubahan kelembaban dan lebih meningkatkan kestabilan film. Reproduksibilitas sensor terhadap kondisi penyimpanan menunjukkan hasil lebih baik pada sensor yang tersimpan di dalam desikator kedap udara dibanding sensor di udara terbuka.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ericco Janitra
Abstrak :
Penelitian mengenai plastik biodegradable sebagai pengganti plastik konvensional telah banyak dilakukan. Pada penelitian ini pati singkong digunakan sebagai matriks plastik dan dikombinasikan dengan hibrid filler yang terdiri dari CMC eceng gondok dan Polivinil Alkohol (PVA). CMC eceng gondok terlebih dahulu disintesis melalui tahap isolasi selulosa eceng gondok dan tahap reaksi sintesisnya. Kedua filler tersebut ditambahkan untuk meningkatkan properti mekanik dari plastik biodegradable. Pertama, gliserol sebagai plasticizer bersama dengan CMC eceng gondok dan PVA akan didispersikan dalam air demineralisasi dengan bantuan ultrasonic processor. Kemudian, pati singkong dimasukkan kedalam campuran lalu dipanaskan sampai kondisi gelatinasinya tercapai. Campuran tersebut dicetak dan dikeringkan menggunakan oven. Hasil penelitian menunjukkan persentase optimum filler yang digunakan agar menghasilkan kekuatan mekanik yang tinggi adalah 30% dari massa pati dilihat dari nilai kuat tarik dan modulus young sampel 1,5 PVA. Komposisi hibrid filler yang menghasilkan bioplastik paling kuat adalah 50% PVA dan 50% CMC eceng gondok dilihat dari hasil uji mekanik sampel 5PVA : 5CMC, dengan kuat tarik 16,19 MPa dan modulus young 197,97 MPa. Hasil soil burial test selama 6 hari, menunjukkan PVA menurunkan laju degradasi dari plastik berbasis pati singkong sebesar 8,3%, sementara CMC eceng gondok meningkatkan laju degradasi plastik berbasis pati singkong sebesar 5,66%.
Research about the biodegradable plastic as a subtutite of the conventional plastic have been be conducted since a few years ago. In this research, cassava starch are used as the matrix of the plastic and are combined with the hibrid filler that consist of CMC water hyacinth and PVA. CMC water hyacinth first synthesized through a phase of water hyacinth cellulose insulation and synthesis reaction stage. Both of the filler are added to improve mechanical properties of the biodegradable plastic. First, gliserol as a plasticizer together with CMC water hyacinth and PVA are dispersed in demineralized water use ultrasonic processor. Then, cassava starch are poured into the mixture then it is heated until the gelatination condition is reached. That mixture is casted and dried use oven. The result showed the optimum percentage of filler that is used to produce a high mechanical strength is 30% of the massa of starch views of the value of tensile strength and Young?s modulus of 1,5PVA sample. The composition of hybrid filler that produces the most powerful bioplastic is 50% PVA and 50% CMC water hyacinth seen from the results of mechanical tests of samples 5PVA : 5CMC, with a tensile strength of 16,19 MPa and 197,97 MPa Young?s modulus. results of Soil Burial Test for 6 days, showed PVA reduce the rate of degradation of cassava starch ?based plastics by 8,3%, while CMC water hyacinth increase the degradation rate of cassava starch ? based plastics by 5,66%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>