Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Surya Utami
Abstrak :
Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet-visibel (UV-Vis) telah dikembangkan untuk analisis zidovudin dalam plasma manusia in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan kondisi optimum untuk analisis zidovudin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kromatografi dilaksanakan menggunakan teknik isokratik pada kolom fase-terbalik Kromasil® C18 ( 5μm, Akzo Nobel), dengan fase gerak metanol-air (21:79) pada kecepatan alir 1,2 ml/menit, dan dideteksi pada panjang gelombang 267,0 nm. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol. Kofein digunakan sebagai baku-dalam. Metode ini memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 50,2 sampai 3012,0 ng/mL dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9998. Batas terendah kuantitasi (LLOQ) adalah 50,2 ng/ml. Metode ini telah divalidasi dan menunjukkan hasil akurasi (% diff) -8,08 sampai 13,15% dan presisi <6%. Perolehan kembali absolut dari zidovudin adalah antara 82,01 sampai 107,65%. Zidovudin dalam plasma stabil selama 14 hari pada penyimpanan dengan suhu -20ºC. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S32602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Susanti
Abstrak :
Asam valproat dan bentuk garamnya merupakan obat antikonvulsi yang bekerja dengan meningkatkan kadar γ-aminobutyric acid (GABA). Penetapan kadar asam valproat menjadi masalah yang cukup sulit karena tidak terdapat gugus kromofor di dalam strukturnya. Metode analisis menggunakan kromatografi gas (KG) dengan detektor ionisasi nyala untuk penentuan asam valproat dalam plasma manusia in vitro telah dikembangkan dan dioptimasi. Asam valproat diekstraksi dari plasma dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan dietil eter. Kondisi analisis optimum asam valproat dalam plasma in vitro dengan kromatografi gas diatur pada suhu injektor dan detektor 250 oC dan pemrograman suhu yang digunakan adalah dengan suhu awal 70 oC dengan kenaikan suhu 5 oC per menit sampai suhu 100 oC, kemudian ditahan selama 1 menit, lalu suhu dinaikkan sebesar 2 oC per menit sampai suhu kolom menjadi 150 oC. Kondisi optimum ini membutuhkan waktu analisa 32 menit. Pada range konsentrasi 40,0-100,0 μg/mL dihasilkan kurva kalibrasi yang linier dengan koefisien korelasi (r) 0,9894. Akurasi (% diff) dari metode ini -13,67% sampai 12,33% dengan presisi (KV) antara 9,33% sampai 14,92%, dan uji perolehan kembali relatif sebesar 86,33% sampai 112,33%.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lestari
Abstrak :
Levofloksasin adalah antibakteri sintetik golongan fluorokuinolon yang memiliki efek antibakterial dengan spektrum luas. Levofloksasin merupakan obat yang diindikasikan untuk kondisi serius yang memerlukan respon pasti dan merupakan salah satu obat yang masuk dalam kategori obat wajib uji Bioekivalensi (BE), sehingga perlu dilakukan pemantauan kadarnya di dalam darah. Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor fluoresensi telah dikembangkan untuk analisis levofloksasin dalam plasma manusia in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh kondisi optimum untuk analisis levofloksasin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kromatografi dilaksanakan menggunakan teknik isokratik pada kolom fase-terbalik Kromasil® C18 (5 µm, Akzo Nobel), dengan fase gerak asetonitril-air-asam fosfat 85%-trietilamin (12:88:0,6:0,3) dengan kecepatan alir 1,25 mL/menit, dan dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 294 nm dan panjang gelombang emisi 500 nm. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol. Siprofloksasin digunakan sebagai baku dalam. Metode ini valid dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9995 dan batas terendah kuantitasi (LLOQ) 253,8 ng/mL, hasil akurasi dengan % diff -9,64 sampai 13,38 %; presisi kurang dari 4% dan nilai perolehan kembali antara 90,36 sampai 113,38 %. Levofloksasin dalam plasma stabil selama 14 hari pada penyimpanan dengan suhu -20°C. Kata kunci: Validasi, KCKT, levofloksasin, siprofloksasin, plasma in vitro.
Levofoxacin is a synthetic fluoroquinolone antibacterial agent that has a broad spectrum antibacterial effects. Levofloxacin indicated for critical use that needs certain respons and it is one of the drug that have to be evaluated with bioequivalency test, thereby monitoring the blood drug level is necessary. A method using high-performance liquid chromatography (HPLC) with fluorescence detector has been developed for analysis of levofloxacin in human plasma in vitro. The objective of this research is to find out the optimum condition of levofloxacin in human plasma in vitro analysis using HPLC, and then the method was validated. The chromatography was carried out by isocratic technique on a reversed-phase Kromasil® C18 column (5 µm, Akzo Nobel) with mobile phase consisted of acetonitril-water-phosphoric acid 85%-triethylamine (12:88:0,6:0,3) at flow rate of 1.25 mL/minute, and detection was performed at excitation wavelength of 294 nm and emission wavelength of 500 nm. The sample preparation technique was protein precipitation with methanol. Ciprofloxacin was used as the internal standard. The method was valid with correlation coefficient of 0.9995 and the lower limit of quantitation was 253.8 ng/mL, accuracy with % diff -9.64 to 13.38%; precisions less than 4% and recovery percentage was 90.36 to 113.38%. Levofloxacin in plasma was stable for 14 days in -20°C. Keyword: Validation, HPLC, levofloxacin, ciprofloxacin, plasma in vitro.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rekab Fransiska Winati
Abstrak :
Glukosamin HCl merupakan obat yang digunakan dalam pengobatan osteoarthritis. Saat ini semakin banyak penggunaan obat Glukosamin HCl secara transdermal, dimana obat ini akan melewati sirkulasi sistemik, sehingga kadarnya di dalam darah perlu dipantau. Metode analisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan detektor fluorosensi telah dikembangkan dan dioptimasi untuk analisis glukosamin HCl dalam plasma manusia in vitro. Glukosamin HCl harus diderivatisasi terlebih dahulu dengan orto-ftalaldehida/ 2- merkaptoetanol untuk mendapatkan gugus kromofor sehingga dapat terdeteksi pada detektor fluorosensi. Glukosamin HCl diekstraksi dari plasma dengan menggunakan asetonitril. Kromatografi dilaksanakan menggunakan kolom faseterbalik Lichrospher® 100 RP-18 (5μm, Merck), fase gerak asetonitril-air yang mengandung 0,25% tetrahidrofuran (11:89) pada kecepatan alir 1,0 mL/menit dan dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 335 nm dan emisi 445 nm. Kondisi optimum ini membutuhkan waktu analisis 19.948 menit. Pada rentang konsentrasi 0,0502-10,0400 μg/ml dihasilkan kurva kalibrasi yang linier dengan koefisien korelasi (r) 0,9997. Akurasi (% diff) dari metode ini antara -3,72 hingga 4,39 % dengan presisi (KV) antara 2,23 hingga 3,09%, dan uji perolehan kembali relatif antara 96,28% sampai 104,39%.
Glucosamine HCl is a drug which is used in osteoarthritis treatment. Recently the use of transdermal?s Glucosamine HCl is increasing, wether glucosamine HCl will pass the systemic circulation, thereby monitoring the blood drug level is necessary. A method using high-performance liquid chromatography (HPLC) with fluorosence detector has been developed for analysis of glucosamine HCl in human plasma in vitro. Before Glucosamine HCl can be detected by fluorosence detector, it must be derivatived with orthophtalaldehyde/2-mercaptoethanol, in order to get chromophore group. Glucosamine HCl was extracted from plasma using acetonitrile. The chromatography was carried out by a reversed-phase Lichrospher® 100 RP-18 (5μm, Merck) with mobile phase consisted of acetonitrile-water containing tetrahydrofuran 0,25% (11:89) at flow rate 1,0 mL/minute and detection was performed at excitation wavelength of 335 nm and emission wavelength of 445nm. This optimum condition was take 19.948 minutes for analysis. Linearity was established for range concentration of 0,0502-10 μg/ml with coefficient correlation (r) was 0,9997. Accuracy (% diff) ranged from -3,72 to 4,39 % , precision (CV) ranged.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triisnaini Habibah
Abstrak :
Irbesartan adalah obat golongan penghambat reseptor angiotensin yang diperuntukkan pada pengobatan hipertensi. Irbesartan memiliki indeks terapi yang sempit sehingga kadarnya di dalam darah perlu dipantau. Pemisahan obat dari ikatannya dengan protein plasma merupakan hal yang penting pada analisis obat dalam plasma. Pengendapan protein dalam plasma harus optimum agar analisis berjalan dengan baik. Irbesartan dalam plasma dipisahkan dari ikatannya dengan protein salah satunya dapat dilakukan melalui metode pengendapan protein. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pengendap protein terbaik dan volume terbaik dengan digunakan beberapa pelarut organik yang dapat bercampur dengan air seperti metanol, etanol, asetonitril, dan aseton. Kondisi optimum dengan hasil area kromatogram paling besar ditunjukkan oleh pelarut etanol dengan penambahan etanol tiga kali dari volume plasma. Analisis irbesartan menggunakan KCKT dengan kolom Kromasil® C18 (5 m; 250 x 4,6 mm), komposisi fase gerak asetonitril-larutan asam format 0,85% pH 3,75 (46:54) (v/v), dan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Linearitas yang baik dicapai pada konsentrasi 10,20-5100,00 ng/ml dengan koefisien korelasi (r) 0,9999. LLOQ dari metode yaitu 10,20 ng/ml dan koefesien variasi (KV) 4,47-6,51 %. Nilai % diff selektivitas -11,03-17,63%, uji perolehan kembali relatif 86,19-105,98 %, dan uji perolehan kembali absolut 91,07-118,61 %. ...... Irbesartan is an angiotensin receptor blocker intended for treatment of hypertension. Irbesartan has a narrow therapeutic index, so the concentration of irbesartan in human plasma must be monitored. Separation of the drug from its binding with plasma proteins is important in the analysis of drugs in plasma. For the ideal analysis, precipitation of proteins must be optimum. Irbesartan in plasma is separated from its binding with proteins can be done through the method of protein precipitation. The aims of this study was to obtain optimum protein precipitation and optimum volume used organic solvent which can be mixed with water such as methanol, ethanol, acetonitrile, and acetone. Optimum condition was shown ethanol with the three times volume from plasma to give the large chromatogram?s area. Analysis of irbesartan was conducted by HPLC used Kromasil® C18 column (5 m; 250 x 4,6 mm), mobile phase composition of acetonitrile-formic acid 0,85% pH 3,75 (46:54)(v/v) and flow rate was 1,0 ml/min. Good linearity was obtain at concentrations of 10,20 to 5100,00 ng/ml with a correlation coefficient (r) was 0,9999. LLOQ was 10,20 ng/ml and coefficient variation (CV) was 4,47-6,51%. The value of %diff selectivity was -11,03-17,63%, the relative recovery test was 86,19-105,98%, and absolute recovery was 91,07-118,61%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1172
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Prasetyaningtyas
Abstrak :
Gabapentin, an anticonvulsant drug is used in the treatment of epilepsy, which has small dose therapeutic in blood plasma. Therapeutic drug monitoring (TDM) needs sensitive and specific analytical method. The aim of this study was to obtaine optimized method for analytical gabapentine in plasma (in vitro) with High Performance Liquid Chromatography - fluorescence and validation the method. The method involves derivatization of the primary amine group of gabapentin with dansyl chloride produce flurescence agent and could be analyzed with high performance liquid chromatography-fluorescence. In this research was used column Lichrosphere C18 ,10 μm, 250 x 10 μm, reverse phase with mobile phase 50 mmol/L sodium dihydrogen phosphate in 50 % acetonitrile. Flow rate of 1.7 mL/minutes, and fluorometric detection ( excitation and emission wavelength ; 318 nm and 510 nm ). For the range concentration of 0.1 ? 10 μg/mL have correlation coefficients of the calibration curves (r) is 0.9982 with a lower limit of quantification of gabapentin in 30 ng/mL. The results of validation method fulfilled for the given criterias.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
T39541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library