Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Coelho, Paul
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
862 COE p (1);862 COE p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin
Abstrak :
Penelitian ini merupakan evaluasi terhadap Kinerja Departemen Agama Dalam Penyelenggaraan Haji Perspektif Ketahanan Nasional Permasalahan yang diangkat dalam Tesis ini adalah : (1) Kinerja Kebijakan dalam Penyelenggaraan dan Pembinaan haji (2) Susunan Organisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji (3) Menetapkan Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) .(4) Hubungan Pembinaan calon Haji Terhadap ketahanan Nasional . Analisis Kinerja Departemen Agama Dalam Penyelenggaraan Haji Perspektif Ketahanan Nasional yang diangkat 4 (Empat) hal pokok, yakni : Penyelenggaraan dan Pembinaan Haji, Susunan organisasi, Biaya penyelenggaran Ibadah haji dan Hubungan Haji dan ketahanan nasional. Hasil Penelitian menemukan (1) Bisnis haji masih dilakukan secara terselebung berkaitan dengan latar belakang sosial budaya jemaah haji ,yakni sifatnya paternalistik berpendidikan rendah dan kencenderungan beragama secara formalistik .(2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 secara Yuridis Formal menjadi landasan hukun penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia yang ditetapkan sebagai tugas nasional berdas.arkan asas keadilan pemerintah sebagai organisasi Birokrasi.(3) Ongkos naik -haji (ONH) selalu mengalami kenaikan tetapi tidak mengurangi minat masyarakat muslim untuk melaksanakan ibadah haji.(4) Haji mempunyai aspek dimensi religius dalam pelaksanaannya bersangkut paut dengan aspek-aspek non religius yang dapat menjamin ketmanan, keselamatan ,kelancaran dan terlalcsananya ibadah haji sesuai ketentuan Agama.
This research is an evaluation of performance of the Department of Religious Affairs of the National Stability Perspective-based Pilgrimage Management. The Problems of this Thesis are : (1) The Performance of Policies on The Pilgrimage Management and Establishment; (2) Organizational Structure of the Pilgrimage Service Management; (3) Determinations of the Pilgrimage Service Cost; (4) Relations of the Candidate Pilgrim Establishment with the National Stability. Analysis of Performance of the Department of Religious Affairs of the National Stability Perspective-based Pilgrimage Management arises 4 (four) key subject matters, namely: Pilgrim Management and Establishment, Organizational Structure, Pilgrimage Service Cost, and Relations of the Pilgrims with the National Stability. Research results find that (1) Pilgrimage is still Managed in "non-Transparent" manner related to socio-cultural characteristics of the pilgrimage members, that is, paternalistic, lower educational background and formalistic religious bias, (2) the Act ("Undang-Undang") No. 17 of 1999 formally and judicially forms a legal basis of the National Pilgrimage Service Management which is determined as the national duty according to the government principles of justice as a bureaucratic organizations, (3) Pilgrimage Fase is always increasing, on the one hand, but it does not reduce the interests of Muslim community to attend the pilgrimage service, on the other hand, (4) Pilgrim has an aspect of religious dimension which is, in its Management, related to any other non-religious aspects that may ensure security, safety, smooth operations of the pilgrimage service conforming to the religious comarnmandment. Kinerja Departemen Agama dalam Penyelenggaraan Haji Perspektif Ketahanan Nasional ( Studi Kasus Pada Direktorat Pelayanan Haji dan Umrah Departeman Agama Republik Indonesia )
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Sakti
Abstrak :
Pendahuluan: Penyakit kardiovaskular sebagai salah satu masalah kesehatan pada jemaah haji Indonesia dan penyebab tertinggi kematian jemaah haji dalam 3 tahun terakhir. Jemaah haji Indonesia sebagian besar pada stratifikasi kesehatan risiko tinggi. Beberapa faktor risiko diprediksi berhubungan dengan kematian jemaah haji akibat penyakit kardiovaskular. Metode: Penelitian observasional dengan desain kasus kontrol. penelitian terhadap 876 jemaah haji. Variabel yang berhubungan dengan kematian jemaah haji antara lain usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, gagal jantung, penyakit jantung koroner, penyakit paru obstruksi kronik, waktu keberangkatan jemaah. Dilakukan analisis untuk menentukan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kematian serta membuat skor prediksi untuk mengestimasi risiko mortalitas. Hasil: Proporsi kematian akibat penyakit kardiovaskular adalah 49,2 % dari seluruh jemaah haji Indonesia tahun 2017. Faktor risiko yang berhubungan dengan kematian jemaah haji antara lain; Usia lebih dari 70 tahun dengan OR 20,51 (IK 95%: 10,238-41,089), penyakit jantung koroner dengan OR 4,236 (IK 95% : 1,292-13,882), hipertensi dengan OR 3,673 (IK 95% :2,555-5,280), diabetes mellitus dengan OR 3,422 (IK 95%: 2,108-5,553), dislipidemia dengan OR 2,067 (IK 95%: 1,366-3,129), indeks massa tubuh overweight dengan OR 0,571 (IK 95%: 0,385-0,848) , indeks massa tubuh obesitas dengan OR 0,239 (IK 95%: 0,134-0,425). Probabilitas risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular adalah risiko ringan dengan skor < 5 (19,47%), probabilitas sedang skor 6-9 (62,94%) dan probabilitas tinggi jika skor > 10 (83,3%). Simpulan: Proporsi kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji Indonesia tahun 2017 adalah 49,2%. Faktor risiko kardiovaskular antara lain; usia tua, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dislipidemia. Nilai skor > 10 dapat memprediksi risiko mortalitas dengan propabilitas 88,53 %. ......Background: Cardiovascular disease is one of the health problems in Indonesian pilgrims and the highest cause of death for pilgrims in the last 3 years. Indonesian pilgrims are mostly on high health risk stratification. Some risk factors are predicted to be associated with the death of pilgrims due to cardiovascular disease. Method: Observational study with case control design. Conducted research on 876 pilgrims. A variable that is associated with the death of pilgrims include age, gender, body mass index, smoking habit, diabetes mellitus, hypertension, chronic kidney failure, heart failure, coronary heart disease, chronic obstruction pulmonary disease , the time of departure. Analysis was done to determine the risk factors which effect on death as well as make score predictions and determination for the risk of mortality. Results: The proportion of deaths from cardiovascular disease was 49,2 % of all Indonesian pilgrims. Risk factors associated with the death of pilgrims include; Age more than 70 years with OR 20,510 (95% CI 10,238-41,089), coronary heart disease with OR 4,236 (95% CI 1,292-13,882), hypertension with OR 3.673 (95% CI 2,555-5,280), diabetes mellitus with OR 3,422 (95% CI 2,108-5,553), dyslipidemia with OR 2,067 (95% CI 1,366-3,129), overweight with OR 0.571 (95% CI: 0.385-0,848), obesity with OR 0.239 (95% CI 0.134-0.425). The probability of the risk of death from cardiovascular disease is a mild risk with a score <5 (19.47%), a medium probability score of 6-9 (62.94%) and a high probability of a score of > 10 (83.3%). Conclusion: The proportion of deaths from cardiovascular disease was 49,2 %. Cardiovascular risk factors; old age, hypertension, diabetes mellitus, coronary heart disease, dyslipidemia. A score of > 10 has a high risk of mortality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koritelu, Gracelia Apriela
Abstrak :
Budaya ziarah lekat dengan kehidupan masyarakat Jepang sejak zaman dahulu, terkhususnya ziarah yang dilakukan dengan tujuan Kuil Ise yang merupakan salah satu tempat yang paling sakral di Jepang. Seiring perkembangannya, terutama selama periode pemerintahan Tokugawa atas Jepang yang dikenal dengan zaman Edo, banyak hal yang terjadi dan menimbulkan peningkatan yang drastis akan tingkat wisata terkhususnya wisata ziarah. Hal ini menimbulkan perubahan atas motivasi dan tujuan orang-orang yang melakukan ziarah, yang semula bertujuan murni sebagai bentuk kegiatan spiritual, mulai berubah menjadi kegiatan wisata yang lebih didasarkan atas motivasi-motivasi wisataseperti, rekreasi, bisnis, prestise, dan lainnya. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan metode deskritiptif-analisis.
Pilgrimage have been a part of Japanese people life since ancient time, especially Ise Shrine pilgrimage. Ise Shrine have been known as one of the most sacred place in Japan. As time past, especially during Tokugawa period (Edo period), there are various things happened and became a major factor of drastic increasing of tourism, especially pilgrimage tourism. These also indirectly affected the motivation of the pilgrimage tourists. The spiritual motive as the main motive of someone doing pilgrim, slowly changed into tourism motives such as pleasure, business, prestige, etc. This study is review of literature with descriptive analysis method.
2014
S61735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rissa Nurismawar
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis bentuk penyebaran Islam yang ada dalam Hikayat Haji disertai dengan edisi teks. Tujuannya adalah menyajikan teks HH kepada pembaca, menunjukkan kekhasan yang ada pada teks, dan menyelisik isi kandungan pada teks. Dari penelitian ini, dihasilkan suntingan teks dan diperoleh bentuk Islamisasi yang ada pada teks HH terkait dengan peran tokoh utama dalam cerita tersebut. Kesimpulan dari analisis ini adalah bentuk Islamisasi pada teks HH. ......This thesis analyzes the form o the spread of Islam in the Pilgrimage Tale edition is accompanied by text. The goal is to present the text to the reader as well as HH showed peculiarities that exist in the text, and investigate the contents of the text content. From this research, edits texts produced and acquired forms of Islamization on HH text associated with the role of protagonist in the story. The conclusion of this analysis is a form of Islamization in the text of HH.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rizky
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk rnenjawab mengapa penghimpunan Dana Pihak Ketiga untuk produk Tabungan Mabrur sangat kecil clan faktnr-faktor apa yang mempengaruhi preferensi terhadap produk tabungan ini secara signifkan. Haji merupakan salah satu kewajiban dalam Islam. Islam juga mengajarkan umatnya agar memiliki perencanaan terhadap kehidupan seperti yang termaktub dalam surat Al Hasyr ayat 18 Al Qur'an Al Kariim. Pendistribusian questionnaire adalah cars untuk memperoleh data yang dibutuhkan bagi penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk nlemperoleh data-data yang terkait dengan tingkat pendidikan nasabah BSM, tingkat penghasilan per bulan, jenis lapangan pekerjaan yang digeluti. pemahaman keagamaan nasabah. inforn-iasi mengenai Tabungan Mabrur yang diterima oleh nasabah, kepemilikan rekening sejenis di bank fain dan status pemikahan nasabah. Metode yang digunakan untuk mengolah data adalah Factor Analysis dan Binary Logistic Regression Anallysis. Factor Analysis digunakan untuk menilai variabel-variabel apa yang layak untuk dianalisis lebih lanjut. Setelah itu, penyelesaian akhimya adalah dengan menggunakan Binary Logistic Regression. Hasilnya_ tingkat penghasilan per bulan Rp I juta Rp 2 juta dan Rp 2 juta - Rp 4 juta mempengaruhi preferensi terhadap Tabungan Mabrur secara signifikan pada signifikansi 5%. Namun, pada signifikansi 7%, variable-variabel tambahan seperti tingkat pendapatan per bulan Rp 4 juta - Rp 6 juta dan informasi yang diperoleh nasabah mengenai Tabungan Mabrur mempengaruhi preferensi nasabali terhadap Tabungan Mabrur.
This research is conducted to answer why funding of Tabungan Mabrur is so small and what factors which influence to this product significantly. Pilgrimage is one of obligations in Islam. Islam also suggests its adherent to have planning on their live which is written in .surat Al Hasyr verse 18 of Al Qur'an Al Karlim. Distributing questionnaire to customers of BSM is the method to raise data. It is done to obtain data about educational level of customers. income level of customers monthly, kind of customers' work field, sense of religion. product knowledge on Tabungan Mabrur which customers accept, proprietorship of same account iii other bank and marital status of customers. The methods that used to proceed data are factor analysis and binary logistic regression analysis. Factor analysis is used to judge variables which properly through next analysis process. Then. analysis use binary logistic regression. The result is income level monthly Rp 1 million - Rp 2 million and income level Rp 2 million - Rp 4 million influence the preference on Tabungan Mabrur significantly in level of significance 5%. But in level of significance 7%, additional variables, level of income monthly Rp 4 million - Rp 6 million and customers' knowledge of product, effect significantly for customers to prefer Tabungan Mabrur.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Lovania Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Wisata ziarah adalah jenis wisata yang dikaitkan dengan kegitan keagamaan. Wisata ini dilakukan baik perseorangan maupun rombongan untuk berkunjung ke tempat-tempat suci, makam-makam orang suci atau makam pemuka agama yang diagungkan. Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat pariwisata ziarah yang tinggi. Salah satu kota yang memiliki makam-makam kesultanan Banten adalah Kota Serang. Penelitian ini menganalisis bagaimana karakateristik lokasi objek wisata ziarah dan bagaimana perilaku keruangan pengunjung dalam mengunjungi objek. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara studi literatur, survei lapangan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lokasi objek wisata ziarah di kota Serang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori 1 dan kategori 2. Perilaku pengunjung yang mencerminkan perbuatan ziarah cenderung mengunjungi objek wisata kategori 2 dengan motivasi ziarah serta beraktivitas lebih lama di kawasan utama. Perilaku pengunjung yang tidak mencerminkan perbuatan ziarah cenderung mengunjungi objek wisata kategori 1 dengan motivasi non ziarah serta beraktivitas lebih lama pada kawasan pendukung. Pola pergerakan perjalanan pengunjung yang ziarah akan menggabungkan beberapa objek wisata ziarah dalam satu kali perjalanan ke beberapa tempat multi purpose trip dan juga menggabungkan dengan objek non wisata combine purpose trip . Pengunjung yang non ziarah hanya mengunjungi satu objek wisata ziarah single purpose trip.
ABSTRACT
Pilgrimage tourism is a type of tourism that is associated with religious activities. This tourism is done individually or entourage to visit holy places, the graves of saints or famous people and the exalted leader. Banten province is one of many provinces in Indonesia with high pilgrimage tourism levels. One of the cities that has the grave of the Sultan of Banten is Serang. This research analyzes how the characteristic location of pilgrimage tourism object and how the spatial behavior of visitors in visiting objects. The method of this research used qualitative methods with literature study, field survey, depth interview and documentation. The results showed that visitor behavior that reflects the act of pilgrimage tends to visit pilgrimage tourism object in category 2 with pilgrimage motivation and longer activities in the main area. Visitor behavior that does not reflect the act of pilgrimage tends to visit pilgrimage tourism object in category 1 with non pilgrimage motivation and longer activities in the supporting area. The movement pattern of visitor with pilgrim motivation will visit several pilgrimage objects multi purpose trip and also combine with a non pilgrimage object combine purpose trip . Non pilgrim visitors only visit one pilgrimage object single purpose trip.
2017
S68901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muchtar
Abstrak :
ABSTRAK Jemaah haji asal Jawa Barat yang meninggal selama menunaikan ibadah haji setiap tahun cenderung meningkat, meskipun pemerintah telah berupaya maksimal memberikan kemudahan mulai dari bimbingan peribadahan sampai pelayanan kesehatan. Bahkan pelayanan kesehatan ini diberikan sejak di tanah air, berupa pemeriksaan kesehatan, yang dimulai dari tingkat Puskesmas, di Daerah Tingkat II dan di Pelabuhan Embarkasi/Asrama haji sebelum jemaah yang bersangkutan diberangkatkan ke Tanah suci. Yang menarik adalah penyebab kematian jemaah yang didominasi oleh penyakit yang sebetulnya dibawa oleh jemaah dari Tanah air. Penyakit yang merupakan penyebab utama kematian jemaah haji adalah penyakit kardiovaskuler. Ternyata penyakit ini pula yang paling banyak diderita oleh calon jemaah haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penyakit kardiovaskuler terhadap kematian jemaah haji asal Jawa Barat dan faktor-faktor lain yang turut mempengaruhinya. Rancangan penelitian menggunakan kasus kontrol tanpa matching dengan jumlah sampel kasus sebanyak 191 orang (sesuai jumlah jemaah yang meninggal) dan kontrol yang diambil secara acak sederhana dari jemaah yang tidak meninggal juga sebanyak 191 orang, sehingga total sampel 382 orang. Tidak termasuk ke dalam sampel adalah Petugas dan jemaah haji ONH Plus. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat yang terdiri atas analisis stratifikasi dan regresi logistic unconditional. Perangkat lunak yang dipergunakan adalah Stata versi 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kematian jemaah haji yang menderita penyakit kardiovaskuler 2,2 kali dibanding jemaah haji yang tidak menderita penyakit kardiovaskuler, setelah dikontrol oleh variabel umur dan pendidikan. Makin tua umur jemaah haji, risiko kematiannya lebih tinggi, sedangkan pendidikan bersifat protektif, artinya makin tinggi tingkat pendidikan, risiko kematiannya makin rendah. Sedangkan jenis kelamin dan waktu pemberangkatan, pengaruhnya tidak bermakna. 71,73 % jemaah haji meninggal di luar waktu pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya dan 31,41 % jemaah haji meninggal sebelum sempat melaksanakan ibadah haji. Untuk menyelamatkan jemaah haji dengan risiko tinggi, perlu dijajagi kemungkinan membentuk dokter khusus bagi jemaah haji risiko tinggi, yang diberangkatkan pada akhir musim pemberangkatan dan pulangnya pada awal musim pemulangan.
ABSTRACT The Collective Pilgrimage to Mecca (jemaah haji) from West Java who died during carrying `ibadah haji = act of pilgrimage devotion' out were tended increase every year, although the government has made maximally effort to provide the facilities from the guidance of observance of religious duties up to the health service. In fact, this health service is served since in father land, such as health examination, it is started from the level of Public Health Center, in the Second Level Region and in the Airport's Embarkation/Pilgrimage Dormitory before the concerned congregations will be embarked to the Holly Land (Mecca). The interesting is the cause of `jemaah's death which is dominated by a disease which is really had by `jemaah' from the Father Land. Disease is a main cause of death of `jemaah haji' is that cardiovascular. This disease is really also most had by the candidate of `jemaah haji'. This study purpose is to know the extent which the effect of cardiovascular disease against the death of 'jemaah haji' from West Java and other factors which influence its. Study design used the unmatched cases control with the quantity of case samples are 191 persons (in accordance with the `jemaah haji' number who died) and control is simple randomly taken from the 'jemaah haji' who were not died as much 191 persons, so total samples were 382 persons. Excluding from the samples are officials and `jemaah haji ONH Plus'. Data processing used the univariate, bivariate and multivariate analysis which consisted of stratification analysis and unconditional logistic regression. Software used is the Stata Version 4.0. Results of study showed that the risk of 'jemaah haji's death who had the cardiovascular disease was 2.2 times rather than `jemaah haji' who did not have the cardiovascular disease, after they were controlled by both age and educational variables. Older their age, higher their death risk, where as education has protective characteristic, it is meant the higher educational level, the lower death risk. Where as, sex and departure time have unsignificant effect. 71.73 % of the `jemaah haji' died out of the implementation of actually `ibadah haji' and 31.41 % died before having sufficient time to implement that `ibadah haji'. For saving the high risk `jemaah haji', a possibility is necessarily sounded out to establish the special flight group for the high risk `jemaah haji', who are embarked in the last season of embarkation and their action of doing back in the early season of their going back. References : 47 (1964 - 1997)
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Rizki Ramzi
Abstrak :
Jasa perjalanan ibadah umrah, sebagai bagian dari jasa perjalanan ibadah keagamaan, merupakan salah satu dari jasa keagamaan yang tidak dikenakan PPN, dan melalui penerbitan peraturan dari Menteri Keuangan berupa PMK 71/PMK.03/2022, diaturkan juga bahwa jasa perjalanan ibadah keagamaan, yang di dalamnya terdapat jasa perjalanan ibadah umrah, yang juga menyelenggarakan perjalanan ke tempat lain dikenakan PPN dengan besaran tertentu. Namun dalam implementasinya, terdapat beberapa isu, di antaranya biro penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang beranggapan bahwa ibadah umrah dikenakan PPN, dan juga terdapat penjelasan dari Direktorat Jenderal Pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan, sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis terhadap implementasi kebijakan PPN atas penyerahan jasa perjalanan ibadah umrah ditinjau dari asas kepastian. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi kebijakan PPN atas penyerahan jasa perjalanan ibadah umrah telah sebagian sesuai dengan asas kepastian. Namun, masih terdapat kekurangan dalam kesesuaian dengan asas kepastian, terutama mengenai ketentuan terkait transit yang memberikan peluang untuk penafsiran berbeda, dalam hal tidak terdapat definisi terkait dengan durasi maupun kegiatan yang dapat dilakukan selama transit. Adapun kekurangan lain berupa penggunaan bahasa dalam penguraian objek pajak yang belum singkat, penggunaan istilah dalam penguraian dasar pengenaan pajak (DPP) yang belum bersifat konsekuen, dan penguraian DPP yang belum sesuai dengan prinsip netralitas. ......Umrah pilgrimage service, as part of the religious pilgrimage services, is one of the services that are not subject to VAT, and with the publication of regulation from the Ministry of Finance in the form of PMK 71/PMK.03/2022, it also has been regulated that religious pilgrimage services, of which include Umrah pilgrimage services, that also arrange travels to other places are subject to VAT with certain amount. However, in its implementation, there were issues such as umrah pilgrimage bureaus that were under the assumption that umrah pilgrimage services are subject to VAT, and there were elaborations from Directorate General of Taxes that do not match with the contents of the regulation, which may cause uncertainty. The purpose of this study is to analyze the implementation of VAT policy on Umrah pilgrimage services viewed from the certainty principle. This study uses the post-positivist approach and qualitative data collection method. The result of this study shows that the implementation of VAT policy on Umrah pilgrimage services has been partially in line with the certainty principle. However, there are still shortcomings in its conformity with the certainty principle, mainly about regulation regarding transit that give opportunities for different interpretations, of which there is no definitions regarding duration of and allowed activities during transit. There are other lacking aspects, such as usage of language in the explanation of its tax object, usage of term in the explanation of its tax base that is not consistent, and the explanation of its tax base that is not line with the neutrality principle.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi
Abstrak :
Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa elemen ruang publik. Evaluasi ini sebagai usaha dalam memperbaiki ketidaksesuaian fungsi ruang. Dewasa ini, kebutuhan manusia akan ruang menimbulkan banyak ruang negatif berkembang pada ruang publik. Gabungan Revitalisasi indeks, Good Public Space Index dan Public Space Quality Index digunakan untuk mengkaji kawasan Kota Lama Tangerang. Sebanyak 116 pengunjung dilibatkan dalam pengisian kuisioner untuk menilai elemen ruang publik di kawasan Kota Lama Tangerang. Data diolah dengan Pearson Product Moment Correlation Test dan regresi. Kuadran Importance Performance Analysis digunakan dalam memetakan elemen ruang publik untuk menentukan superposisi dan ide penataan. Kajian ini menemukan bahwa bangunan bersejarah, bangunan sekitar, budaya lokal, ruang antar bangunan dan kondisi jalan kecil signifikan terhadap performa Kawasan Kota Lama Tangerang. Penataan kawasan dilakukan dalam bentuk menambahkan ruang publik utama yang dikaitkan dengan Pilgrimage Network, urban drama dan emotional collective. Pilgrimage network digunakan untuk memperbaiki sirkulasi dan memperlihatkan budaya lokal. Urban drama digunakan untuk mengangkat budaya lokal. Sedangkan emotional collective digunakan untuk mengumpulkan elemen signifikan tersebut. ......This study aims to evaluate the performance of elements of public space. This evaluation is an attempt to correct the discrepancy in spatial functions. Today, human needs for space cause a lot of negative space to develop in public space. The combination of Revitalization Index, the Good Public Space Index and the Public Space Quality Index were used to evaluate the Kota Lama Kota Performance. A total of 116 visitors were involved in filling out the questionnaire to assess the elements of public space in the Kota Lama Tangerang. Datas were processed with Pearson Product Moment Correlation test and regression. The Importance Performance Analysis Quadrant was used in mapping public space elements to determine superposition and structuring ideas. This study found that historic buildings, surrounding buildings, local culture, inter-building space and small road significantly affected the performance of the Kota Lama Tangerang. The redesign was done in the form of adding the main public space associated with Pilgrimage Network, urban drama and emotional collective. Pilgrimage network was used to improve circulation and show local culture. Urban drama was used to elevate local culture. Whereas emotional collective was used to gather these significant elements.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library