Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriyeni
Abstrak :
Xilena adalah senyawa aromatik yang sedikit berbau dan berwarna yang merupakan salah satu Volatile Organic Compounds (VOCs) penyebab indoor pollution. Pada penelitian ini degradasi dilakukan terhadap model xilena wako yang mengandung campuran senyawa xilena, toluena dan 1-etil-2-metil benzena. Dilanjutkan degradasi xilena dari emisi mesin fotokopi yang sedang beroperasi. TiO2 Degussa P25 dilapiskan pada bagian dalam kolom gelas silika (panjang 30 cm dengan diameter dalam 2 mm). Pelapisan TiO2 dilakukan sepuluh kali dan didapatkan tingkat pengisian sebesar 0,048 mg/cm2 setara dengan ketebalan lapisan 0,289 m secara gravimetri. Pengukuran dengan SEM memberikan ketebalan rata-rata 1,80 m. Reaktor gas yang digunakan terdiri dari 2 buah lampu UV black light 10 W di mana masing-masing lampu dikelilingi oleh 12 kolom gelas. Reaktor gas di- hubungkan dengan sebuah ruangan simulasi bervolume 23, 15 L dengan suhu ruangan 27-35 °C dan kelembaban 35-50 %. Campuran senyawa model xilena fasa gas, diumpankan ke dalam reaktor dan disirkulasikan dengan variasi laju alir 0,1; 0,3; 0,5; 0,75; 1,0; 1,3 dan 1,5 L/menit. Senyawa xilena, toluena dan 1-etil-2-metil benzena dalam ruang simulasi dianalisa dengan kromatografi gas berdetektor Flame Ionization Detector (GC-FID). Persen degradasi terbesar setelah 154 menit irradiasi didapatkan pada laju alir 0,1 L/menit yaitu 83,614 % dengan nilai konstanta laju k 9,09 x 10-3 /menit untuk xilena, dengan kapasitas reaktor 6,617.10-5 mol/detik. Persen degradasi 76, 487 % untuk toluena dan 77, 376 % untuk 1-etil-2-metil benzena. Percobaan kontrol dilakukan dengan reaktor yang sama pada kondisi (a) dengan TiO2 tapi tanpa lampu UV (gelap) dan (b) dengan sinar UV tapi tanpa TiO2. Percobaan dengan sampel nyata emisi mesin fotokopi memberikan degradasi xilena sebesar 51,346% dengan nilai konstanta laju k 0.0045 /menit, kapasitas reaktor 5,83.10-7 mol / detik. Dari analisa senyawa intermediet dengan GC-MS tidak didapatkan senyawa yang diharapkan.
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2006
T39921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Asria
Abstrak :
Telah dilakukan degradasi zat warna azo Congo red dalam air melalui proses fotokatalisis dengan TiO2 Degussa P25 yang diimobilisasi/dilapiskan pada dinding bagian dalam kolom gelas. Karakterisasi lapisan TiO2 dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya awal serapan yang mengindi-kasikan keberadaan celah pita (band gap) yang sesuai dengan struktur kristal anatase dari TiO2. Larutan sampel disirkulasikan dari reservoir melalui kolom gelas dengan menggunakan pompa sirkulasi secara kontinyu. Absorbsi foton oleh TiO2 akan menghasilkan pasangan elektron dan hole positif (e-/h+) pada permukaan yang kontak dengan larutan dan memicu reaksi degradasi zat organik yang terdapat dalam larutan. Dipelajari pengaruh variasi laju alir, kon-sentrasi awal dan adanya anion terlarut. Pengamatan yang dilakukan adalah perubahan UV-Vis spektrum serapan larutan sebelum dan sesudah diiradiasi, nilai pH, daya hantar listrik dalam selang waktu tertentu, dan keberadaan se-nyawa intermediet, molekul organik sederhana, yang ditentukan dengan HPLC. Terjadinya degradasi zat warna azo Congo red ditunjukkan dengan penurunan serapan dari puncak serapan spesifik pada spektra serapan la-rutan Congo red, penurunan pH, kenaikan nilai daya hantar listrik, dan ter-bentuknya asam oksalat sebagai senyawa intermediet. Penguraian molekul zat warna meningkat dengan semakin tingginya laju alir dan tingginya kon-sentrasi awal sampai pada batas konsentrasi optimum. Keberadaan ion sulfat dan ion klorida dalam larutan menyebabkan penurunan laju degradasi. Sebagai kontrol percobaan, dilakukan iradiasi sinar UV tanpa lapisan TiO2 (fotolisis) dan dengan TiO2 tetapi tanpa sinar UV. Hasil dari kedua kontrol percobaan ini tidak menunjukkan berkurangnya konsentrasi Congo red secara signifikan. Dari perhitungan kinetika Langmuir-Hinshelwood diperoleh tetapan laju reaksi, kr, sebesar 0,206 ppm/menit dan tetapan adsorpsi, K, sebesar 0,292/ppm. Efisiensi reaktor sebagai quantum yield adalah 0,24 %. ......Azo dyes Congo red in water that have been degradated by photoca-talysis using TiO2 Degussa P25, which immobilized on inner wall of a glass column. Characterization of TiO2 film with UV-Vis spectrophotometer shown an initial absorption indicating the presence of band gap that fits the crystal structure of anatase TiO2. Sample solution was circulated from reservoir throught out glass column by circulating pump continuously. TiO2 absorps some amount of photons and releases a pair of electron and positive hole on the TiO2 surface, which then contact with the solution and trigger the degra-dation of organic compound in solution. The influence of flow rate variations, initial concentration and dissolved anions were studied. The observation was performed on the change of absorption UV-Vis spectra before and after irra-diation, pH value, conductivity in certain period of time, and the presence of intermediate compound, simple organic compounds, determined by HPLC. Degradation of azo dyes Congo red was shown by the decrease of Congo red absorption as well as pH solution, the increase of conductivity, and the forma-tion of oxalic acid as intermediate the compound. Decomposition of dye mole-cules would be increased with the increasing of the flow rate and initial con-centration until optimum concentration. The presence of sulphate and chloride ions in the solution would decrease the rate of Congo red degradation. As controls, UV irradiation without TiO2 film; and with TiO2 film but without UV were also performed on the samples. As results, the decrease of Congo red concentration was not shown significantly in both experimens. From the calculation of Langmuir-Hinshelwood kinetics equation, the rate reaction constant (kr) 0,206 ppm/min, and the adsorption constant (K) 0,292/ppm were obtained. The reactor efficiency as quantum yield was 0,24%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Due to the semiconducting nature of its anatase crystal type, titanium dioxide in construction materials acts as a photocatalyst and exhibits air purifying, self-cleaning and antibacterial action. This book covers the theory and applications of the process
Dordrecht: Springer, 2011
628.16 APP (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Sugiarta
Abstrak :
Pencemaran air sekarang ini semakin bertambah dengan semakin meningkatnya penggunaan bahan-bahan kimia, baik dalam proses industri maupun pada pertanian. Senyawa organik merupakan salah satu polutan air pada sumber air minum. Senyawa organik tersebut diantaranya adalah senyawa aromatik, senyawa hidrokarbon terklorinasi, dan senyawa aromatik terklorinasi. Penemuan fotokatalitik dapat menjadi alternatif dalam pemurnian air, karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu hasil reaksi tidak berbahaya untuk lingkungan dan proses dapat dihentikan dengan mudah atau diatur. Pada penelitian ini reaksi fotokatalitik dengan Ti02 yang diimmobilisasi pada pelat titanium diterapkan untuk degradasi senyawa 2,4-diklorofenol. Immobilisasi TiO2 pada pelat titanium dilakukan dengan metode sol gel dari dua prekursor, yaitu titanium diisopropoksi bisetilasetoasetat (TAA) dan titanium diisopropoksi bisasetilasetonat (TEA). Pemeriksaan lapisan tipis Ti02 pada pelat titanium dilakukan dengan TLC-scanner dan difraksi sinar X. Kristal Ti02 hasil dari kedua prekursor sama, yang terbesar adalah anatase (72,15% untuk TEA dan 70,45% untuk TAA). Proses degradasi 2,4-diklorofenol dilakukan dibagi dalam tiga bagian yaitu variasi perlakuan dengan UV dan katalis, perlakuan dengan bias potensial dan perlakuan dengan penambahan hidrogen peroksida. Proses fotokatalitik dengan Ti02 dan UV dapat menurunkan konsentrasi 2,4-diklorofenol 43,46% (TEA) dan 48,65% (TAA). Tetapi tidak terjadi mineralisasi sempurna karena ion klorida yang dihasilkan hanya 0,4075 ppm (TEA) dan 0,4206 ppm (TAA). Sebagian besar 2,4-diklorofenol terdegradasi hanya sampai membentuk senyawa intermediet yang masih mempunyai 2 atom klor. Bias potensial dan penambahan H202 dilakukan untuk meningkatkan hasil degradasi yang dicapai, yaitu dengan menghambat terjadinya rekombinasi lubang positif dan elektron yang terbentuk pada proses fotokatalitik. Penurunan konsentrasi 2,4- diklorofenol pada variasi perlakuan ini (UV/BP-TAA : 38,93%, UV/H2OrTAA : 53,42%, UV/BP/H2C>2-TAA : 39,62%) tidak berbeda secara berarti dengan perlakuan UV dan katalis (UV-TAA : 48,65% dan UV-TEA : 43,46%). Ion klorida yang dihasilkan yaitu UV/BP-TAA : 2,540 ppm, UV/H202-TAA : 0,928 ppm, UV/BP/H202-TAA : 4,106 ppm. Konsentrasi ion klorida yang dihasilkan ini lebih besar daripada perlakuan UV dan katalis (UV-TAA). Dapat disimpulkan bahwa bias potensial dan penambahan H202 pada reaksi fotokatalitik dapat meningkatkan proses mineralisasi 2,4-diklorofenol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossalina Kurniawan
Abstrak :
Degradasi zat warna tartrazine dan produksi hidrogen secara simultan dengan kombinasi fotokatalisis dan elektrokoagulasi telah diteliti. Proses fotokatalisis dilakukan dengan menggunakan katalis TiO2 nanotube yang telah disintesis dengan metode anodisasi. Pada proses elektrokoagulasi digunakan elektroda Al-SS 316 dengan variasi tegangan 5V; 10V; 15V. Struktur katalis TiO2 bermorfologi nanotube dikarakterisasi dengan SEM-Mapping, FTIR, XRD, dan UV-Vis DRS. Kondisi optimum yang didapatkan dari proses elektrokoagulasi yaitu pada tegangan 15V dengan waktu uji selama 4 jam. Dari hasil fotokatalisis dengan TiO2 nanotube didapatkan konversi degradasi zat warna tartrazine sebesar 48,86 dan konsentrasi H2 3,46. Penggunaan plat aluminium sebagai anoda dan plat stainless steel 316 sebagai katoda pada proses elektrokoagulasi juga telah berhasil mendegradasi zat warna tartrazine sebesar 82,45 dan konsentrasi H2 12,14. Hasil kombinasi proses fotokatalisis dan elektrokoagulasi didapatkan konversi degradasi zat warna tartrazine sebesar 90,68 dengan konsentrasi zat warna menjadi 1,93 ppm dan konsentrasi H2 nya sebesar 12,14. Konsentrasi akhir limbah zat warna tartrazine dari proses kombinasi fotokatalisis-elektrokoagulasi sudah aman jika dibuang ke lingkungan karena sudah memenuhi baku mutu. Selain itu, gas H2 yang dihasilkan berpotensi sebagai sumber energi terbarukan. ......Degradation of tartrazine dye and the production of hydrogen simultaneously with a combination of photocatalysis and electrocoagulation has been investigated. The photocatalytic process was performed by using a catalyst of TiO2 nanotubes that had been synthesized by anodizing method In electrocoagulation process used Al SS 316 electrode with variation of 5V voltage 10V 15V. The structure of TiO2 catalysts with nanotube morphology is characterized by SEM Mapping, FTIR, XRD, and UV Vis DRS. The optimum condition obtained from the electrocoagulation process is at a voltage of 15V with a test time of 4 hours. From the results of photocatalysis with TiO2 nanotube obtained degradation of tartrazine dye equal to 48,86 and concentration of H2 3,46. The use of aluminum plate as anode and 316 stainless steel plate as cathode in electrocoagulation process has also succeeded degrading tartrazine dye by 82,45 and concentration of H2 12,14. The result of the combination of photocatalysis and electrocoagulation process obtained degradation conversion of tartrazine dye by 90.68 with dye concentration to 1.93 ppm and H2 concentration of 12.14. The final concentration of tartrazine dye waste from combination of photocatalysis electrocoagulation process is safe if disposed to the environment because it meets the quality standard. In addition, the production of H2 has potential as a renewable energy source.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karina Octavia Viriyo
Abstrak :
Komposit Multi-Walled Carbon Nanotubes (MWCNT)/Titania telah disintesis untuk mendegradasi fenol sebagai model limbah industri farmasi. Sintesis komposit MWCNT/Titania dilakukan dengan pretreatment asam kepada MWCNT, pengaturan pH larutan dan metode ultrasonikasi. Sampel dikarakterisasi dengan FE-SEM/EDX, XRD dan UV-Vis DRS. Hasil karakterisasi FE-SEM/EDX, XRD dan UV-Vis DRS menunjukkan bentuk komposit yang homogen dengan kristal fasa anatase dan rutile yang berukuran 14 nm dan 15 nm serta tingkat celah energi sebesar 3,05 eV. pH pengkompositan MWCNT/Titania optimum untuk mendegradasi fenol adalah pH 3. Komposisi MWCNT optimum dengan aktivitas fotokatalis tinggi yaitu 3% berat. Komposit MWCNT/TiO2 mampu mendegradasi senyawa fenol hingga 100% setelah 4 jam pengujian. ...... Multi-Walled Carbon Nanotubes (MWCNT)/Titania composite have been synthesized to degrade phenol as a model of the pharmaceutical industry waste. Synthesis of Composite MWCNT/Titania performed with acid pretreatment of MWCNT, solution pH adjustment and ultrasonication. The samples were characterized by FE-SEM/EDX, XRD and UV-Vis DRS. The results of the characterization of FE-SEM/EDX, XRD and UV-Vis DRS showed a homogeneous composite form with crystalline anatase and rutile phase measuring 14 nm and 15 nm as well as the energy band-gap of 3.05 eV. pH optimum composite MWCNT/Titania to degrade phenol is pH 3. Composition optimum MWCNT with high photocatalytic activity of 3% by weight. MWCNT/TiO2 composite able to degradate phenol up to 100% after 4 hours of testing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vinky Ninndomena
Abstrak :
Ekstraksi TiO2 dari pasir mineral dan penerapannya sebagai fotokatalis telah dilakukan. Ekstrak TiO2 tersebut dianalisa dengan XRD untuk mengetahui jenis daripada ekstrak tersebut,dari hasil analisa ekstrak TiO2 adalah jenis rutil yang diperkuat dari data PCPDFWIN dari The Powder Diffraction Database yaitu PDF-1283. Untuk meningkatkan kemurnian TiO2 dengan pencucian berulang kali menggunakan pelarut HNO3 dan HCl telah berhasil dilakukan sehingga terjadi peningkatan dari 77,74%wt menjadi 89,56%wt dengan pelarut HNO3 dan 97,32%wt dengan pelarut HCl. Untuk mengetahui keaktifan daripada ekstrak TiO2 tersebut ,dilakukan pada satu unit reaktor fotokatalitik dengan ekstrak TiO2 yang diimobilisasikan pada dinding bagian dalam kolom gelas. ......The extraction of TiO2 from mineral sand and application as a photocatalyst has been done. XRD analyzing to TiO2 extract show TiO2 extract data is in rutil structure PCPDFWIN data from The Powder Diffraction Database ( PDF-1283) to force this structure. The purity TiO2 was improved by using HNO3 and HCl as solvent.This methode can improve the purity 77,74% wt to be 89,56% wt using HNO3 and 97,32% wt using HCl. Activity TiO2 extract was analysis by application a unit photocatalytic reactor was coating with TiO2 extract and was immobilized on inner wall of glass column.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Fitra Eizqon Robby
Abstrak :
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang menjadi bagian yang penting bagi manusia, sebagai minuman, sumber pembangkit listrik, alat untuk membersihkan benda-benda yang dimiliki oleh manusia, digunakan dalam agrikultur dan berbagai hal lainnya. Salah satu hal yang mengancam keberlangsungan hidup manusia adalah kurangnya air bersih untuk kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa disebabkan oleh terisolasinya sumber air dari pusat kehidupan, keringnya sumber air dikarenakan berbagai hal dan tercemarnya sumber air karena kegiatan industri ataupun insiden yang tidak terduga. Sumber air yang tercemar bisa memengaruhi kehidupan disekitarnya sehingga dibutuhkan langkah pencegahan ataupun remediasi. Salah satu langkah remediasi adalah dengan mendegradasi polutan yang mencemari sumber air dengan bantuan material yang sudah dirancang untuk menghancurkan polutan tersebut. TiO2 adalah salah satu material semikonduktor yang digunakan sebagai material pendegradasi polutan. TiO2 memanfaatkan mekanisme fotokatalisis untuk mendegradasi polutan yang mencemari sumber air. Dalam bentuk nanomaterialnya, TiO2 memiliki sifat-sifat yang menunjang perannya sebagai fotokatalisator. Pada studi literatur ini, hubungan antara sifat-sifat TiO2 dan performa fotokatalisisnya ditelusuri lebih lanjut. Ditemukan bahwa energi celah pita, ukuran kristalit, luas permukaan dan kristalinitas memengaruhi performa nanotubes TiO2 sebagai fotokatalisator. Selain itu, ditemukan juga hubungan antara ukuran kristalit dengan energi celah pita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>