Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martin T. Teiseran
Yogyakarta: Kanisius, 1992
621.902 MAR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Holowenko, Alfred R.
Jakarta: Erlangga, 1985
621.81 HOL dt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clough, Ray W., 1920-
London: McGraw-Hill , 1975
624.171 CLO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Holowenko, Alfred R.
New York: John Wiley & Son, 1980
621.81 HOL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Abidin H. Alwi
Abstrak :
Dalam membuat suatu komponen mesin biasanya dilakukan beberapa tingkatan proses pembuatan. Dari beberapa proses pembuatan tersebut salah satunya adalah proses pemesinan. Proses pemesinan adalah suatu proses pembentukan benda kerja/material dengan cara menghilangkan sebagian material tersebut dengan menggunakan perkakas potong. Dengan demikian, perkakas potong memegang peranan sangat penting dalam menunjang proses pemesinan tersebut.

Perkembangan teknologi dalam bidang material telah menghasilkan bentuk baru dari perkakas potong. Bila pada mulanya dikenal perkakas potong dengan bentuk utuh, dimana main potong dan pemegangnya menyatu, maka saat ini mulai dikenal bentuk sisipan (insert/tip). Sisipan pahat ini merupakan mata potongnya dan pemegang sisiban (toolholder) mempakan badan perkakas potong Bentuk pengembangan lain dari perkakas potong adalah bentuk kaset (cartridge) yang mampu meningkatkan keluwesan pahat dalam menangani berbagai jenis proses pemesinan. Dengan sebuah adaptor maka dapat diperoleh perkakas potong dengan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan pemilihan kasetnya.

Dengan adanya kecenderungan pengembangan beraneka ragam jenis perkakas potong tersebut, akan mengakibatkan kesulitan bagi konsumen/pengguna dalam memilih perkakas potong yang cocok untuk keperluannya. Keadaan ini diperburuk dengan kurangnya informasi dari produsen ke konsumen. Karena dengan adanya produk-produk baru tersebut dapat mempersulit pemilihan bila produk baru tersebut tidak atau belum dikelompokkan ke dalam suatu jenis pengelompokkan perkakas potong yang cukup jelas dan mudah dimanfaatkan oleh semua pihak.

Berdasarkan kondisi-kondisi inilah maka penelitian ini dilakukan untuk membantu mengindentifikasikan perkakas potong, yaitu dengan membuat suatu pengelompokkan/klasifikasi perkakas potong, dimana aturan penurunan terhadap klasifikasi yang dilakukan didasarkan atas proses pemesinannya. Kemudian merancang suatu sistem modifkasi serta sistem inforrnasi yang memuat database perkakas potong guna mempermudah konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepal. Sebagai tahap awal, penelitian ini hanya. difokuakan pada proses pemesinan bubut (turning) dan untuk pengembangan selanjutnya bisa dilakukan pada jenis-jenis proses pemesinan lainnya.
1996
S36286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro
Abstrak :
PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT. YADIN) adalah Salah Satu industri pembuat motor diesel di Indonesia. Sampai saat ini PT. YADIN telah melakukan proses permesianan sendiri 20% dan disubkontrakkan 37%, selebihnya (43%) masih mempakan komponen impor (CIGD).

Proses permesinan komponen Cylinder Liner masih tergolong baru dilakukan sendiri di PT. YADIN Dari data kecacatan yang ada, terlihat bahwa jumlah produk yang cacat masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu upaya untuk menganalisa dan mengetahui sumber-sumber kecacatan, sehingga diharapkan jumlah kecacatan dapat ditekan Dalam analisanya, penulis membagi pemmsalahan menjadi dna bagian utama, yaitu: Analisa terhadap bahan baku Cylinder Liner dan Analisa proses permesinan Cylinder Liner.

Berdasarkan data-data kecacatan yang ada kemudian dibuat peta kendali p sehingga didapat proses-proses yang berada diluar kendali dengan masing-masing karakteristilmya. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa: untuk material cacat kai-ena keras dan goyang merupakan kecacatan yang dominan, untuk machining cacat karena proses permesinan diameter dalam M03 plus dan proses permesinan diameter luar M04 minus merupakan lcecacatan yang dominan.

Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat ditemukan falctor-faktor utama penyebah terjadinya cacat yang dominan, sehingga dapat dibuatkan usulan langkah-langkah perbaikkan guna mengurangi jumlah maupun biaya perbaildcan produk cacat tersebut untuk masa yang akan datang. Terakhir, dan data-data kecacatan yang ada, kemudian dibuatkan peta kendali kualitas untuk periode produksi yang akan datang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Suskito Nugroho
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Wicaksono Agung Sulistiyanto
Abstrak :
ABSTRAK Indeks kompleksitas produk merupakan indikator dari suatu produk manufaktur yang menggambarkan produk didesain serta diproduksi dengan tingkat kerumitan atau kompleksitas tertentu. Pada penelitian ini dilakukan penilaian kompleksitas produk dan kompleksitas proses pemesinan terhadap dies panel roof, Produk yang akan dipakai untuk penelitian adalah 3 bagian utama dari dies drawing, yaitu punch, blank holder dan upper die, karena 3 bagian ini yang paling berpengaruh dari dies drawing. Selanjutnya produk ini akan dianalisa seberapa besar perubahan nilai kompleksitas produk dan nilai kompleksitas proses pemesinannya apabila ada perubahan desain pada produk panel roofnya. Penilaian dilakukan terhadap variabel kompleksitas produk berdasarkan aspek feature dan spesifikasi produk yaitu shape, geometri, tolerance, kekasaran permukaan dan kekerasan. Metode yang digunakan adalah metode yang diperkenalkan oleh ElMaraghy dan Urbanic dimana penilaian dilakukan berdasarkan atas jumlah informasi, variasi informasi dan isi informasi suatu produk. Hasil penilaian kompleksitas produk dan kompleksitas proses pemesinan menunjukkan perubahan pada bagian punch dan upper-die sebesar 2% . Perubahan ini kurang signifikan (yaitu dibawah 5%). Sehingga perubahan ini diabaikan jadi perubahan desain dari panel roof ini tidak mempengaruhi nilai kompleksitas diesnya.
Abstract Product complexity index is an indicator product of manufacturing that describe the products designed and manufactured with a level of complexity or specified complexity. In this study an assessment of product complexity and the complexity of the machining process of the panel roof dies product, product to be used for research are the three main parts of the drawing dies, further products will be analized how much the change in value of product complexity and complexity of the machining process if there are changes in product design panel. Assessment conducted on the variable complexity of the product dies based on aspects of the product features and specifications of shape, geometry, tolerance, surface roughness and hardness. The method used was introduced by ElMaraghy and Urbanic where the assessment is based on the amount of information, variety of information and the information content of a product. The results of assessment of the product complexity and the machining process complexity showed the same changes for punch also for upper-die as big as 2%. These changes are less significant (ie below 5%). So that this change is negligible so the changes of panel roof design does not affect the complexty of the dies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43611
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panuju, Achmad Yahya Teguh
Abstrak :
Sculptured surface machining technology is increasing its role in modern manufacturing. Products? surfaces become more complicated each day and require technology that is able to perform machining processes more accurately, precisely and take lesser time and cost. Nowadays, CAM helps so much on these matters. One of the difficulties in performing sculptured surface machining process is machining on feature which can not be reached by ordinary 3 axis machining process, called closed bounded volume (CBV). The thesis is discussing the development of algorithm that not only can analyze a model as a whole, but also can automatically detect CBV on a model, which is a 3D faceted model, through Paired Normal Vectors Bucketing (PNVB). And the algorithm also automatically generates tool path for multi axis roughing on the CBV. The algorithm development and the model analysis are worked based on faceted model in STL file format. As the result, the algorithm has successfully detected CBV in a complex-shaped model and listed the tool?s coordinates and orientations during machining process on the CBV.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
RM Dhimas Hastyanto I.
Abstrak :
Salah satu metode analisa kegagalan proses pembuatan suatu produk dalam aktifitas manufaktur ada lab metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), Tujuan penerapan FMEA adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, meminimalkan ataupun menghilangkan potensi kegagalan yang sangat berpengaruh dalam kualitas dan produktifitas yang berkelanjutan. membuat urutan priorltas pennasalahan kegagalan dan menentuk:an tindakan koreksi yang tepat agar didapatkan kualitas produk yang tinggi dan pemenuhan kepuasan pelanggan. Mengingat pentingnya metode analisa kegagalan dan pengaruhnya (FMEA) ini maka perlu dilak:ukan perencanaan dan dokumentasi yang baik dengan mengacu pada standar QS9000 dan tinjauan (revie1v) yang berkelanjutan. Dengan penerapan FMEA, khususnya Wltuk proses permesinan komponen propeller shaft ini, dapat diketahui potensi kegagalan, pengaruh, penyebab, dan membuat suatu prioritas permasalahan berdasarkan tingkat resiko kegagalan dan melakukan tindakan pencegahan dan peninjauan yang berkelanjutan. ......One of several methode to analize failure is using an FME'A (Failure Mode and Effect Analysis )methode. An FMEA is described as a aystematic activities to recognize and evaluate potential failure of a process/product and its effect, to identify actions that could eliminate or reduce the occuring of failure, and decide an effective corroctive actions as it must done to reach maximum quality and satisfy the customer needs. As it is veJy important so tl!at aU the FMEA documents must be planned and documented reffer to standard manual QS9000. Understanding of FMEA specially in case of machfm'ng process of propeller shaft parts it can be use to make a problem:; priority list base on tisk priority level so thai a contimms improvement and review can be done to support the activities of FMEA in manufacturing/machining process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>