Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukanti Suryochondro
Jakarta: Rajawali, 1984
302.359 8 SUK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Harin Nugroho
Abstrak :
Studi ini meneliti tentang efketivitas dari NPI berupa kebijakan pembatasan pergerakan untuk menurunkan jumlah kass baru harian COVID-19 di Indonesia. Menggunakan RDiT, kami menemukan bahwa sekalipun PSBB II efektif untuk menurunkan pergerakan penduduk dan jumlah kasus baru harian di DKI Jakarta, tapi di Pulau Jawa secara keseluruhan kami tidka menemukan adanya kausalitas antara kebijakan dan jumlah kasus baru harian. Kemudian PPKM Level 1-4 tidak efektif dalam menurunkan kasus baru harian di Pulau Jawa-Bali maupun di luar Pulau Jawa dan Bali bahkan setelah tiga bulan kebijakan diberlakukan karena keberadaan gelombang peningkatan kasus akibat Idul Fitri dan Varian Delta. Sekalipun paket kebijakan tersebut tidak memenuhi ekspektasi, menggunakan model fixed-effect, kami menemukan bahwa kebijakan yang lebih ketat untuk penutupan sekolah, tempat kerja dan kontrol perjalanan internasional dapat menurunkan jumlah kasus baru harian COVID-19. Karenanya kami menyarankan penggunaan kebijakan tersebut. ......This paper studies the effectiveness of NPI in the form of movement restriction policy to reduce the new daily case of COVID-19 in Indonesia. Using RDiT, we found that despite PSBB II effectively reducing the movement and new daily case of COVID-19 in DKI Jakarta, but in Java islands, we did not find the causality between the policy and new daily case. For PPKM Level 1-4 it did not effectively reduce the daily case both in Java and Bali and other islands even after three months of its implementation due to the incoming wave of Eid-Al Fitri and Delta Variant. Despite those policy package cannot live up to the expectation, using the fixed-effect model, we found more stringent policy on school closure, working place closure and international travel control can reduce daily new case of COVID-19. Therefore, we encourage the use of those policy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rokiba
Abstrak :
ABSTRAK Gerakan politik umat Syi'ah telah dimulai di Iraq semenjak masa kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib ra. Gerakan perlawanan ini juga muncul di Iraq pada periode pasca kemerdekaan tahun 1932. Setelah Revolusi Republik Iraq tahun 1958, terbentuklah organisasi politik umat Syi'ah Iraq yang bernama Hizb ad-Da'wah al-Islamiyyah. Lahirnya organisasi ini menandai di-mulainya kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq. Kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq ini, pada tahun 1979 digemakan kembali oleh Muhammad Bagir as-Sadr, seorang ulama marji' intelektual Iraq yang diakui kepemimpinannya oleh Hizb ad-Da'wah al-Islamiyyah. Fenomena baru ini menyebabkan munculnya gerakan perlawanan Syi'ah Iraq yang mendukung pemerin_tahan Iran dibawah kepemimpinan Ayatullah Ruhullah al-Khumaini. Sehubungan hal tersebut, selama periode 1979-1982, di Iraq telah terjadi gerakan-gerakan perlawanan syiah dalam bentuk: fatwa ulama syiah, gerakan demonstrasi, pengungsian massal, pembentukan organi_sasi, pemberontakan tentara Syi,'ah Iraq, dan gerakan_-gerakan aksi bawah tanah yang dilakukan organisasi Syi'ah Iraq. Pembahasan yang dilakukan telah menyimpulkan bahwa dominasi kelompok Sunni di dalam pemerintahan Iraq bukanlah salah satu faktor utama yang menyebab_kan terjadinya gerakan perlawanan Syi'ah Iraq pro-Iran tersebut. Gerakan ini disebabkan oleh lima faktor utama, yaitu: kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq, keberhasilan Revolusi Islam di Iran, sekulari_sasi Partai Ba'ath, pecahnya Perang Teluk, dan sifat represif (kekerasan) dari pemerintahan Iraq. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa di antara kelima faktor penyebab utama tersebut, faktor sifat represif (kekerasan) dari pemerintahan Iraq merupakan faktor penyebab utama yang paling menentukan.
1995
S13311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Affan Muhammad
Abstrak :
Bali merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terkenal dengan perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya yang unik, adalah tempat di mana tradisi, geografi, dan agama berjalin dalam keseimbangan yang terus dipertahankan dari zaman dahulu hingga saat ini. Sebagai tempat tinggal mayoritas umat Hindu di Indonesia, Bali ditandai dengan praktik Hinduisme yang dinamis, di mana ritual dan upacara agama adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Salah satu upacara tersebut adalah Ritual Melasti, sebuah prosesi agama yang signifikan melambangkan penyucian spiritual yang dilakukan di dekat area pantai atau sumber air besar, salah satunya di desa Baktiseraga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pendukung dan alam, serta pola pergerakan partisipatif pendukung yang terbentuk saat prosesi ritual Melasti berlangsung di Dusun Galiran. Data yang dikumpulkan berupa data wawancara dan observasi yang mencakup rute pergerakan ritual Melasti, sebaran pemuka agama dan budaya, masyarakat pendatang, masyarakat lokal, dan turis, serta studi literatur yang kemudian di analisis secara spasial deskriptif untuk di analisa pola pergerakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pendukung memiliki peranan yang berbeda dan penting dalam proses ritual melasti. Karakteristik fisik seperti kemiringan lereng dan ketinggian menjelaskan mengenai jarak yang ditempuh dan lokasi terjauh. Selain itu, pola pergerakan yang ditemui terbagi menjadi gerak profan, sakral, dan thirtha amertha. ......Bali is a province in Indonesia, renowned for its unique blend of natural beauty and cultural richness. It is a place where tradition, geography, and religion intertwine in a balance that has been maintained from ancient times to the present. As home to the majority of Hindus in Indonesia, Bali is characterized by its dynamic practice of Hinduism, where religious rituals and ceremonies are an integral part of everyday life. One such ceremony is the Melasti Ceremony, a significant religious procession symbolizing spiritual purification, which is performed near coastal areas or large water bodies, including Baktiseraga village. This research aims to explain the supporting characteristics and nature, as well as the participatory movement pattern formed during the Melasti Ritual procession in Galiran hamlet. The collected data consists of interview and observation data that includes the Melasti Ritual movement route, the distribution of religious and cultural leaders, incoming communities, local communities, and tourists, as well as literature studies, which are then analyzed descriptively spatially to analyze the movement pattern. The results of the study show that supporting characteristics play different and important roles in the Melasti ritual process. Physical characteristics such as slope and altitude explain the distance traveled and the farthest location. In addition, the observed movement patterns are divided into profane, sacred, and thirtha amertha movements.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayon Soetrisno, 1958-
Jakarta: Taramedia, 2001
808.83 MAY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Digby, Margaret
London: Hutchinson University Library , 1960
334 DIG w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1986
959.8 SEJ (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarno Ibrahim
Abstrak :
Skripsi ini membahas peranan organisasi Viet Minh Dalam Revolusi Kemerdekaan Vietnam 1945-1954. Peranan Viet Minh selama masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1954 dapat dilihat dalam aktivitas yang dijalankan oleh Viet Minh dalam peperangan sebagai upaya merebut kemerdekaan. Viet Minh merupakan wadah perjuangan bagi sebagian besar rakyat Vietnam dalam upaya merebut kemerdekaan pasca-kekalahan Jepang dalam PD II. Viet Minh memiliki latarbelakang sejarah panjang yang terkait dengan komunisme yang dibangun oleh Ho Chi Minh. Skripsi ini menggunakan metode sejarah sebagai metode penelitiannya. Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan skripsi ini ialah Viet Minh merupakan wadah perjuangan yang berhasil dalam cita-citanya, yakni memerdekakan Vietnam.
Abstract
This thesis is about the Viet Minh organizations role on Vietnam Independence Revolution 1945-1954. The Viet Minh's role on Independence Revolution could be looked on Viet Minh's activities in the war, as their way to struggle for independence. Viet Minh was organization fighting for most of Vietnam people on their struggle for independence, after Japans defeated on World War II. Viet Minh has a long history background with Ho Chi Minh's communism This thesis is using Historical method it's research the conclusion from this thesis is Viet Minh was a succesfull fighting organization tehir goal for Vietnam Independence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Hayuni Wulandari
Abstrak :
Nasionalisme adalah sebuah paham yang berkaitan dengan rasa cinta atau setia seseorang terhadap bangsa dan negara di setiap negara, perkembangan nasionalisme berbeda akibat faktor latar belakang setiap negara yang berbeda-beda. Umumnya, ada faktor-faktor tertentu yang dominan yang mempengaruhi tumbuhnya nasionalisme di kalangan masyarakatnya, selain faktor ancaman dari luar, yang secara umum berlaku sebagai pendorong tumbuhnya nasionalisme. Jepang adalah salah satu contoh dimana masyarakatnya memiliki rasa nasionalisme yang sangat besar, atau boleh dikatakan berlebihan. Gerakan nasionalisme jepang yang mulai tumbuh pada sekitar abad ke 16 ketika kapal-kapal amerika yang dipimpin oleh komodor perry mulai memasuki jepang, telah berkembang pesat dan mencapai puncaknya pada tahun 1945. Faktor utama pendorong berkembangnya nasionalisme tersebut memang adalah kehadiran bangsa asing. Oleh karena itu seorang sejarawan, Hans Kohn, sangat yakin bahwa faktor paling utama tumbuhnya nasionalisme adalah kehadiran bangsa asing tersebut. Teori Kohn tersebut rupanya tidak berlaku dalam masyarakat jepang. Shinto sebagai agama dan kepercayaan tradisional jepang ternyata adalah faktor utama timbulnya nasionalisme jepang. Dengan ideologi Tennoseinya, shinto menjadi kekuatan yang sangat dahsyat guna membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Jepang. Secara tradisi kuil-kuil shinto dipakai sebagai pusat kegiatan para samurai, yang dalam kenyataannya kelas ini merupakan kelas yang paling gigih dalam membela kasiar. Oleh karena itu maka ketika bangsa asing (amerika) mulai memasuki jepang, peristiwa ini hanya merupakan pemicu bangkitnya nasionalisme jepang. Yang terutama tetap saja keyakinan tradisionil shinto. Tetapi akibat rasa cinta yang mendalam terhadap kaisar melalui ideologi Tennosei tersebut, perkembangan nasionalisme jepang seperti tidak dapat dikendalikan lagi. Akibatnya ketika akum ultra nasionalis melakukan kudeta akibat merasa bahwa jepang telah mengikuti jalan barat dan gagal, maka yang timbul adalah Fasisme, seperti yang diungkapkan oleh Barrington Moore.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Rahayu
Abstrak :
Amin Rahayu, 079404002B, Majelis Rakyat Indonesia, September 1941-Maret 1942: Badan Perjuangan Mencapai Parlemen Indonesia Yang Sejati. Skripsi menguraikan keberadaan MRI sebagai Badan Perwakilan Rakyat Indonesia yang diusahakan menjadi parlemen Indonesia yang sejati, sekaligus diartikan sebagai parlemen tandingan terhadap Volksraad. Skripsi ini mengangkat empat permasalahan utama, yaitu: (1) Apa yang melatarbelakangi kaum pergerakan nasional membentuk MRI, (2) Bagaimana proses lahirnya clan reaksi dan kaum pergerakan maupun pemerintah, (3) Seperti apa profit dan bentuk (struktur organisasi) MRI, (4) Bagaimana kegiatan MRI selama keberadaaannya pada masa akhir kolonial. Pengkajian terhadap latar belakang kelahiran MRI tersebut dsikaitkan dengan tuntutan perubahan politik ketatanegaraan pada waktu itu. Sebagai jaian pertamanya, maka kaum pergerakan nasional menuntut dibentuknya parlemen yang sejati, yaitu parlemen yang mewakili semua golongan dan aliran yang ada dalam masyarakat Indonesia dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia. Kaum pergerakan nasional melihat bahwa Volksraad tidak representatif dan tidak bisa diharapkan lagi. Namun demikian, pemerintah Belanda tetap menolak tuntutan kaum pergerakan tersebut dan menganggap bangsa Indonesia belum mampu mengatur pemerintahan, Disamping itu, pemerintah beralasan bahwa kaiak Indonesia akan diberikan otonomi (Ze fsrandighekd) setelah perang selesai. Pemerintah justru mengusulkan dibentuknya India Werbaar (Milisi Bumiputra). Usulan itu banyak ditentang kaum pergerakan nasional yang tergabung dalam Barisan Nasional (barisan yang mewakili kaum nasionalis di Volksraad, yang untuk kemudian mereka tergabung dalam Fraksi Nasional Indonesia). Walaupun demikian, akhirnya keputusan mengenai Milisi Bumi putra dimenangkan pemerintah setelah melalui perdebatan sengit di Volksraad. Atas dasar kekecewaan di atas, rasa ketidakpercayaan kaum pergerakan terhadap Volksraad semakin besar, olah karena itu, kaum pergerakan nasional segera membentuk Badan Perwakilan Rakyat tandingan yang bertugas untuk mempersiapkan terbentukmnya Parlemen Indonesia yang sejati. Uraian itulah yang akan diangkat menjadi latar belakang perlunya dibentuk MRI. Disamping itu, skripsi ini juga menguraikan proses kelahiran MRI dan reaksi baik yang muncul di kalangan kaum pergerakan maupuyn dari pihak pemerintah. Hal panting yang diuraikan juga di sini yaitu tentang profil dan struktur organisasi MRI ditinjau dari sudut bentuk, atas, tujuan dan kinerja organisasi. Pembahasan terakhir yaitu menguraikan kegiatan MRI pada masa akhir kolonial yang ternyata banyak diwarnai oleh perselisihan intern sehingga banyak menguras waktu, tenaga dan pikiran dari pada memperj uangakan tujuan yang utama yaitu mewujudkan Parlemen Indonesia Yang Sejati dan memikirkan nasib rakyat yang sangat memprihatinkan secara politik, ekonomi dan sosial. Perselisihan tersebut terus berelanjut meskipun sudah beberapa kali dicoba untuk diselesaikan, bahkan sampai kedatangan Jepang dan mulai menduduki Hindia Belanda pada tanggaI 8 Maret 1942 perselisihan tersebut belum juga berakhir.
2000
S12093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>