Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ervin Suryaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas negosiasi identitas tokoh perempuan di tengah keberagaman masyarakat London pasca Perang Dunia II dalam novel White Teeth karya Zadie Smith. Penelitian ini difokuskan pada pengalaman Irie Jones, seorang keturunan ras campur Inggris-Jamaika terkait dengan masalah perbedaan dan negosiasi identitas. Kajian feminis multikultural yang didasarkan pada pemikiran Audre Lorde dan feminis kulit hitam digunakan untuk mengungkapkan masalah perbedaan yang dialami Irie di masyarakat. Selain itu, teori gender dan nation di aplikasikan untuk dapat menunjukkan bagaimana posisi tokoh dan diposisikan di masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa Irie menghadapi masalah perbedaan ras, jenis kelamin, kelas dan usia terkait dengan masalah posisi tokoh sebagai liyan atau orang asing. Bertolak dari masalah perbedaan tersebut, Irie termotivasi untuk dapat menunjukkan identitasnya. Sejalur dengan pemikiran Lorde yang mengungkapkan bahwa perbedaan harus dikenali dan dinegosiasikan untuk menunjukkan identitas dengan mengintegrasikan semua yang ada dalam diri, teori identitas Hall yang mengungkapkan bahwa identitas tidak terlepas dari masa lalu dan masa kini digunakan untuk mengungkapkan identitas Irie. Hasil analisis menunjukkan bahwa Irie dapat bernegosiasi dengan masa lalu dan masa kini untuk dapat menunjukkan identitasnya di tengah masyarakat London yang beragam.
ABSTRACT
This thesis analyses the female character identity negotiation in London after the World War II in Zadie Smith?s White Teeth. The focus of the study is the experience of Irie Jones as a mixed-race young woman that is considered as Black. Multicultural feminist perspectives, especially Lorde and black feminist thoughts, are used to reveal the differences faced by Irie. Besides, the theory of gender and nation is used discussing about position and positioning. The result shows that Irie faces various differences including, race, sex, class and age that are interlocking. She is also positioned as the other and stranger.Those motivate her in searching identity. Hall?s theory of identity about being and becoming is in line with Lorde?s notion that the differences should be recognized and negotiated by integrating all part of the self, are used to reveal Irie?s identity. The final result shows that Irie negotiates her past and present in order to show her identity in heterogeneous London society.
2012
T30940
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Sage, 1994
658.834 8 GEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian difrensiasi pemenuhan kebutuhan dasar antara anak jalanan yang tinggal bersama orantua dengan yang tidak tinggal bersama orangtua,bertujuan diketahuinya perbedaan kondisi anak jalanan ayng masih tinggal bersama orangtua dan tidak tinggal bersama orangtua ditinjau dari kebutuhan dasar anak(kebutuhan fisik,psikis dan sosial anak), serta terindenfikasinya penyebab menjadi anal jalanan.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Wijiyanty
Abstrak :
Penelitian mengenai interferensi bunyi bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia telah dilakukan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Depok pada bulan September-Oktober 1998, tujuannya ialah untuk mengkaji kesalahan-kesalahan fonologis apa saja yang dilakukan oleh orang Jepang yang sedang belajar bahasa Indonesia yang dikaitkan dengan perbedaan sistem bunyi bahasa Indonesia dan sistem bunyi bahasa Jepang. Pengumpulan data dilakukan melalui perekaman suara responden yang melafalkan kata-kata bahasa Indonesia yang akan diteliti, yang telah penulis persiapkan sebelumnya. Proses perekaman suara hingga pengelompokan bunyi dijelaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa orang Jepang yang sedang mem_pelajari bahasa Indonesia ada kecenderungan memasukkan kaidah-_kaidah bunyi bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia, sehingga terjadi beberapa kesalahan pelafalan yang dinamakan interferensi bunyi yang disebabkan pengaruh bahasa ibu yang sangat besar. Interferensi bunyi yang dilakukan oleh responden terdiri dari: 1. Under-differentiation of phonemes (pembedaan fonem yang ber_kekurangan) yang disebabkan dua buah bunyi yang berbeda dalam bahasa Indonesia tidak dibedakan dalam bahasa Jepang. 2. Phone Substitution (penggantian bunyi) yang disebabkan bunyi-bunyi yang nampak sama dalam kedua bahasa, dilafalkan dengan cara berbeda. Penggantian bunyi ini terjadi terdiri dari: a) Substitusi bunyi bahasa Indonesia dengan bunyi bahasa Jepang karena perbedaan kaidah bunyi bahasa masing-masing, b)Penambahan bunyi untuk mempermudah bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Jepang, dan Pelesapan bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Jepang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S13595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelley, Walter G.
Boston: Academic Press, 1991
515.625 KEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suriani
Abstrak :
Diferensiasi dan pengalokasian sebagai proses sosial dasar dalam masyarakat. Pada umumnya manusia menginginkan adanya hubungan yang harmonis satu sama lain, tidak terjadi konflik serta menginginkan adanya keteraturan. Apabila dalam suatu rumah tangga terdapat konflik antara orang tua, anggota keluarga senantiasa menginginkan agar supaya bisa tenang, agar bisa bekerja dan belajar dengan tenang. Demikian juga dalam suatu masyarakat ada keinginan untuk bisa hidup dengan tenang aman dan teratur. Sebagaimana halnya organisme biologis, masyarakat sebagai organisme sosial memerlukan adanya keteraturan, di mana setiap bagian mempunyai fungsi masing-masing. Masyarakat mempunyai intitusi sosial, yang masing-masing mempunyai fungsi mempertahankan adanya masyarakat. Hubungan antara intitusi sosial merupakan sistem sosial. Sebagai sistem sosial masyarakat mempunyai peraturan dan kebiasaan yang merupakan fakta sosial yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu. Perkembangan dan pertumbuhan suatu sistem sosial dapat terlihat dengan makin bertambahnya diferensiasi intitusi sosial dalam masyarakat tersebut. Bertambahnya diferensiasi intitusi sosial menyebabkan bertambahnya aturan-aturan yang secara spesifik mengatur tingkah laku individu yang tergabung dalam sistem sosial atau bagian sistem sosial. Dengan demikian makin kompleks suatu masyarakat makin banyak aturan-aturan spesifik yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat, di mana anggota masyarakat harus melaksanakan harapan peran yang ditentukan dalam sistem intitusi sosial. Dalam kenyataan di masyarakat terlihat bahwa masyarakat terbagi dan teralokasikan dalam berbagai dimensi, sesuai dengan harapan yang berupa nilai-nilai yang terdapat dalam intitusi sosial. Harapan peran apa yang harus dilaksanakan sangat tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat. Berdasarkan situasi dan kondisi muncul diferensiasi intern sistem sosial. Harapan peran yang terdapat di masyarakat pedesaan berbeda dari harapan peran yang terdapat di masyarakat perkotaan. Dengan kata lain anggota masyarakat akan melaksanakan perbuatan sesuai dengan ciri-ciri kebudayaan masyarakat bersangkutan. Anggota masyarakat senantiasa ditekan oleh masyarakat untuk berbuat sesuai kemauan masyarakat. Masyarakat memiliki kekuatan menyuruh dan memaksa terhadap individu terlepas dari, kemauan individualnya. Diferensiasi intern sistem sosial disebabkan oleh bermacam-macam faktor baik yang dilakukan secara sengaja ataupun secara terselubung. Salah satu wujud diferensiasi sosial berupa pelapisan-pelapisan sosial (stratifikasi sosial). Sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur, dimana dalam kenyataan akan ada pelapisan berdasarkan kekayaan, pendidikan, umur dan sebagainya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi Hafizha Rachman
Abstrak :
Skripsi ini menganalisa upaya pemerintah Singapura dalam memprioritaskan Bahasa Inggris pada ruang publik, hal yang gencar dilakukan pemerintah Singapura setelah dikeluarkannya Singapura dari Federasi Malaysia pada Agustus 1965. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan teori komunitarianisme dari Will Kymlicka, skripsi ini ingin memperlihatkan adanya perbedaan antara nilai-nilai kewargaan yang dibangun pemerintah dengan nilai-nilai kewargaan yang dibangun oleh masyarakat. Hasil temuan menunjukkan bahwa multilingualisme, yakni Bahasa Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil, merupakan alat pemerintah Singapura untuk menarik berbagai aktor ekonomi. Pemerintah Singapura lalu menggunakan pendidikan bilingual, dengan memberikan pengajaran bahasa Inggris dan bahasa ibu masing-masing masyarakat, sebagai alat untuk memprioritaskan Bahasa Inggris di ruang publik. ......This research analyses Singaporean government attempt to priotise English languages on public space, a matter intensively done by Singaporean government after its expulsion from Malaysian Federation on August 1965. This undergraduate thesis was written in qualitative approach. By using communitarianism theory from Will Kymlicka, this undergraduate thesis would like to show the differences between state-sanctioned citizen values and community-centered citizen values. Finding showed that multilingualism policy, i.e. English, Malay, Mandarin, and Tamil language as four official languages, is a Singaporean governments tool to attract various global economical actors. Singaporean government then use bilingual education, by teaching them English language and each of their own native language, as tool to prioritise English language in public space.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Asyifa
Abstrak :
Cerpen Hati Seorang Budak (奴隶的心 Nuli de Xin) adalah karya yang ditulis oleh Ba Jin pada tahun 1931. Hati Seorang Budak mengambil perbudakan sebagai latar sosial cerpen. Cerpen ini menceritakan pertemanan antara Peng dan Zheng yang berbeda latar belakang keluarga. Peng adalah anak dari keluarga budak, sedangkan Zheng adalah anak dari keluarga pemilik budak. Latar belakang keluarga dan kondisi hidup yang bertolak belakang mempengaruhi karakter, sikap, cara hidup dan pandangan mereka terhadap perbudakan. Hal-hal tersebut hadir melalui dialog-dialog kedua tokoh, hampir di seluruh teks, yang dideskripsikan oleh Zheng sebagai narator cerita. Bagaimana pandangan kedua tokoh terhadap perbudakan, dan bagaimana sikap mereka dalam menghadapi perbudakan tersebut akan menjadi materi yang akan diulas dalam artikel ini. Melalui analisis tokoh dan penokohan Peng dan Zheng, dan mengupas pandangan masing-masing tokoh tentang lawan bicaranya, akan terlihat bahwa Peng sangat membenci kaum pemilik budak dan berambisi menjadi revolusioner untuk menghilangkan perbudakan, sedangkan Zheng menganggap menjadi pemilik budak adalah hal membanggakan. ...... The Heart of A Slave short story is the work of Ba Jin in 1931. The Heart of a Slave takes slavery as a storys social background. This story tells about a friendship between Peng and Zheng with different family backgrounds. Peng is a child of a slave family, while Zheng is a child of a family of slave owners.The difference of backgrounds and social conditions of Peng and Zheng affect their characters, attitude, the way of living, and views towards slavery. These things are present through the dialogues of the two characters, almost throughout the text,described by Zheng as the narrator of the story. How the two characters see slavery, and how they attitude facing slavery will be the focus of this article. Analyze the characterization of Peng and Zheng, and explore the views of each character about his interlocutor, will explain that Peng hates slave owners and has ambition to be a revolutionary to eliminate slavery, while Zheng assume being a slave owner is a proud thing.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Indonesian Conference of religion and peace (ICRP) , 2006
201 MJM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pemikiran Honore de Balzac, pengarang abad ke - 19 Perancis yang menulis tentang Jawa dengan judul Voyage de Paris a Java. Meskipun tulisan ini merupakan analisis terhadap karya sastra yang diciptakan dua abad yang lalu tetapi pemikiran, pandangan dan persepsi Balzac terhadap Jawa pada waktu itu masih dapat dilihat konteksnya pada situasi masa kini....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>