Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armstrong, Karen
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta , 2011
953.02 ARM p (1);953.02 ARM p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Ul Haramein
"Penelitian ini didasari pada interaksi diplomasi antara dua tokoh besar Perang Salib III dan V, yaitu Salahuddin al-Ayyubi dan Santo Fransiskus terhadap rival perangnya masing-masing. Semangat memperjuangkan perdamaian yang mereka upayakan dilandasi latar belakang agama dan sosial yang kuat. Ketika sebagian orang beranggapan bahwa agama menjadi alasan berperang, mereka justru sebaliknya. Dan penelitian yang berbasis studi pustaka ini bertujuan untuk menangkal anggapan tersebut. Dengan teori Segitiga ABC ala Johan Galtung dan teori Shopkeeper milik Harold Nicolson, penelitian ini mengkaji bahwa sikap dan perilaku seorang diplomat menentukan hasil dari resolusi konflik. Segitiga ABC ialah elemen penting dalam mengupayakan resolusi berbasis diplomasi; (A) untuk Attitude dan (B) untuk Behavior dan (C) untuk Contradiction. Ketiganya menempati ruang diplomasi yang signifikan. Begitu juga kepiawaian mereka bernegosiasi turut menjadi andil dalam menentukan akhir konflik, sebagaimana paparan teori Nicolson. Alhasil, dua tokoh abad pertengahan tersebut menunjukkan sikap-sikap bijaksana dan diplomatis yang tidak ditemui padanannya. Misi perdamaian yang sama dari dua keyakinan berbeda secara faktual mampu meredam kobaran api konflik Perang Salib menjadi kesepakatan atau perjanjian damai yang menguntungkan kedua belah pihak.

This research is based on the actions of two great figures, Saladin al-Ayyubi and Saint Francis, who used diplomatic interactions to reach peace agreements with their respective rivals in Crusades III and V. Their enthusiasm in fighting for peace was based on their strong religious and social backgrounds. Many people consider that religion is a reason for going to war, but these two men showed just the opposite, and so this library-based study aims to counteract the assumption that religions lead to war. Using the ABC Triangle theory of Johan Galtung and Harold Nicolson`s Shopkeeper theory, this study examines how the attitude and behavior of a diplomat can determine the outcome of conflict resolution efforts. The ABC Triangle theory is an important element in seeking a diplomacy-based resolution; (A) for Attitude, (B) for Behavior, and (C) for Contradiction. All three elements occupy significant diplomatic space. Likewise, a diplomat`s expertise in negotiating will contribute to determining the end of the conflict, as explained by Nicolson`s theory. As a result, we can see that the two medieval figures mentioned above showed wise and diplomatic attitudes that were not demonstrated by their counterparts. The same peace mission from two different religious beliefs was able to reduce the flames of the Crusade and create a peace agreement or an agreement that benefited both parties."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eleine Koesyono
"Pada tanggal 24 April 1920 di San Remo. Italia, Dewan Tertinggi Sekutu menetapkan Perancis secara tidak resmi sebagai negara penerima mandat atas Libanon melalui Perjanjian San Remo. Mandat atas Libanon diberikan kepada Perancis karena adanyra hubungan historic yang paniang antara Perancis dan Libanon yang dimulai sejak Perancis melakukan kontak yang pertam:a kalinya dengan Libanon pada maea Perang Salib pad= tahun 1096. Setelah menerima mandat dari Dewan Tertinggi Sekutu pada tahun 1920. remerintah mandat Perancis langsung memulai aktivitasnya di Libanon. Kekuasaan pemerintah mandat Perancis di Libanon secara resmi berakhir pada tanggal S Juni 1941. Ketika itu Jenderal Catroux. Komi :axis Tinggi Perancis,"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S16388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Latifa Sofi
"Skripsi ini membahas Perang Salib yang merupakan serangkaian operasi militer yang dilancarkan oleh Kaum Kristen Eropa terhadap kaum Muslimin pada abad ke-11, dan berlangsung selama kurang lebih dua ratus tahun. Babak paling dahsyat dari seluruh rangkaian Perang Salib ini adalah Perang Salib III (1187- 1192 M.). Pada babak itu muncul seorang pemimpin dari kalangan Islam Sunni bernama Salahuddin al-Ayyubi. Dia berhasil memimpin pasukan Islam dengan gemilang dan merebut kembali Yerusalem dari tangan kaum Kristen Eropa. Faktor yang mendasari kesuksesannya adalah konsep jihad yang dijalankannya, yaitu dengan memadukan antara jihad individu dan jihad kolektif, serta upayanya memperbarui strategi jihad."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13195
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library