Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Gustiana Andriani
Abstrak :
ABSTRAK
Duvall & Miller (1985) menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan manusia di masa dewasa muda adalah memilih pasangan hidup. Proses pemilihan pasangan hidup merupakan tahap awal yang akan dilalui jika seseorang memutuskan untuk menikah. Setiap individu mempunyai pandangan yang berbeda mengenai kriteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam interaksi mereka dengan lingkungannya, yang oleh Bronfrenbrenner (dalam Berns, 1997) dibagi menjadi beberapa struktur yaitu sistem mikro, sistem ekso, sistem meso, sistem makro, dan chronosystem atau dimensi waktu. Sebagai bagian dari sistem mikro, orangtua dapat menjadi sumber bagi seorang anak dalam menentukan pilihan pasangan hidup. Seorang anak akan menerima nilai-nilai menyangkut pemilihan pasangan hidup sejak kecil dari orangtuanya dan hal tersebut merupakan bagian dari peran orangtua dalam pengasuhan anak. Budaya Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrlinial, dimana ibu memegang peranan penting dalam proses pendidikan, sosialisasi, dan perkembangan anak termasuk dalam pemilihan pasangan hidup. Campur tangan tersebut terkadang dapat menimbulkan pertentangan antara anak dengan orangtua. Penelitian ini mencoba untuk melihat fenomena yang terjadi antara dua generasi. Bagaimana kontribusi peran ibu dalam hal pemilihan pasangan hidup anak perempuan sulung khususnya dalam budaya Minangkabau; ciri khusus harapan ibu dan anak; serta faktor yang mempengaruhi mereka dalam menentukan kriteria pasangan hidup. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui metode wawancara. Subyek wawancara adalah tiga pasang ibu dan anak perempuan sulung yang berada dalam lingkungan budaya Minangkabau dan tidak pernah merantau ke luar Sumatra barat. Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendekatan ekologis, teori pengasuhan anak, teori perkembangan dewasa muda, teori pemilihan pasangan hidup, dan teori yang berhubungan dengan nilai budaya dan adat Minangkabau. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah bahwa ketiga subyek ibu mempunyai pengaruh dalam menentukan pilihan pasangan hidup anak perempuan sulung. Anak tidak akan menolak jika ibu menentukan pasangan hidupnya, sebab ada kecenderungan anak menganggap pilihan ibu adalah pilihan yang terbaik. Ciri khusus harapan seluruh subyek dalam menentukan pilihan pasangan hidup berhubungan dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat Minangkabau, dimana keduanya dipahami sebagai rangkaian yang saling melengkapi. Dari segi agama, semua subyek baik ibu dan anak mengharapkan pasangan hidup yang taat dan takwa terhadap Tuhan. Sedangkan dari segi adat istiadat mereka mengharapkan pasangan hidup yang dapat bertingkah laku sopan, memahami tata krama, dan tata berbicara sesuai dengan adat istiadat Minangkabau. Hasil penelitian juga menunjukkan, ada dua faktor yang mempengaruhi seluruh subyek dalam menentukan kriteria pasangan hidup yaitu faktor homogami dan faktor lingkungan. Faktor homogami merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi seluruh subyek dalam menentukan kriteria pasangan hidup, sedangkan faktor lingkungan masyarakat merupakan faktor ektrinsik yang secara tidak langsung mempengaruhi seluruh subyek. Pengaruh yang diterima oleh seluruh subyek dari sistem lingkungan memberikan informasi baru sehingga mereka lebih terbuka untuk menikah dengan orang lain di luar suku bangsa Minangkabau atau keluar dari pola ideal perkawinan menurut adat Minangkabau. Seluruh subyek memahami nilai-nilai agama dan adat istiadat Minangkabau sebagai tuntutan yang harus diterima mereka, terutama keberadaan mereka sebagai perempuan Minangkabau. Untuk penelitian lanjutan, disarankan agar melakukan penelitian dengan karakteristik latar belakang yang berbeda, misalnya membandingkan subyek yang berada di budaya Minangkau dengan mereka yang berasal dari budaya lain atau membandingkan subyek yang berada dalam budaya Minangkabau tetapi berasal dari nagari yang berbeda. Penelitian juga dapat dilakukan dengan melakukan studi terhadap tiga generasi perempuan dalam budaya tertentu, tidak hanya dalam hal pemilihan pasangan hidup tetapi menyangkut aspek perkembangan lain sehingga akan tampak kekayaan dan kelemahan budaya yang teliti.
2001
S3052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library