Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Setyawan
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap sistem penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri dalam tindak pidana penyalahgunaan narkoba. Yang dimaksud sistem penegakan hukum pada tulisan ini adalah suatu upaya institusi Polri dalam menerapkan pasal tindak pidana terhadap pengguna narkoba.Sedangkan upaya ini dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi penyalahguna narkoba. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Kondisi pelanggaran hukum dalam konteks penyalahgunaan narkoba, dikaitkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009; (2) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penegakan hukum Undang-Undang No. 35 Tahun 2009; dan (3) Proses perlakuan terhadap pelanggar hukum dalam konteks penyalahguna narkoba, dikaitkan dengan penerapan Pasal 54 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009. Menggunakan pendekatan kualitatif dapat dihasilkan data dan informasi yang bersifat real time melalui teknik pengumpulan data diantaranya adalah pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Sedangkan analisis data menggunakan metode triangulasi yaitu perpaduan antara data kuantitatif dan kualitatif yang dimaknakan kemudian diklarifikasi dengan tinjauan kepustakaan guna mendapatkan alternatif solusi dari persoalan penelitian. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa Peraturan perundang-undangan ini selalu mengalami penyempurnaan sejalan dengan perubahan dan perkembangan akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh perbuatan penyalahgunaan tersebut.Begitu pula dalam melaksanakan peraturan tersebut dapat dimungkinkan terjadi penyimpangan sebagai suatu kelemahan aparat penegak hukumnya, masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat atau ada kelemahan peraturan perundang-undangan itu sendiri. Disamping itu, peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia saat ini ditujukan dengan sasaran potensial generasi muda dan sudah menjangkau berbagai penjuru daerah, serta penyalahgunanya pun merata di seluruh strata sosial masyarakat.
This study aimed to reveal the legal system conducted by the police in criminal drug abuse. The meaning of the law enforcement system in this paper is an attempt to apply Article by Police institution to offenses against drug users.While the effort was made to reduce the prevalence of drug abusers. Issues raised in this research are: (1) Unlawful conditions in the context of drug abuse, related of Law number 35 year 2009, (2) Factors affecting the implementation of the law enforcement Law number 35 year 2009, and (3) The process of the treatment of offenders in the context of drug abusers, associated with the implementation of Article 54 of Law number 35 year 2009. Using a qualitative approach to data and information generated in real time through data collection techniques include participant observation, interviews, and literary study. While the analysis of data using triangulation method is a combination of quantitative and qualitative data are interpreted and clarified by a review of literature in order to obtain alternative solutions to research problems. In the end it can be concluded that the legislation is invariably experience improvements in line with the changes and developments caused by criminal acts caused by such abuse.Similarly, in implementing these regulations may be possible to prevent deviation as a weakness of law enforcement officers, is still a lack of awareness and participation or no weakness legislation itself. In addition, trafficking and abuse of drugs in Indonesia is aimed at potential targets young people and has reached all over the area, as well penyalahgunanya were evenly distributed throughout the social strata of society.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Lestari
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada kemampuan mahasiswa Pasca Sarjana Program studi Kajian Ketahanan Nasional Kajian Strategik Penanganan Narkoba UI 2015 dalam studi menelaah sebab-sebab penyalahgunaan narkoba di kalangan anggota kepolisisan Polres Metro Jakarta Barat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan melibatkan informan dari kalangan anggota dan pimpinan polres Metro Jakarta Barat. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kalangan pimpinan Polres Metro Jakarta Barat yang terlibat langsung dalam penanganan anggota yang menyalahgunakan narkoba dan beberapa staf di polres tersebut. Pengumpulan data didapatkan dengan wawancara mendalam. Informan penelitian berjumlah delapan orang, terdiri dari satu orang kasat narkoba, satu orang kasi propam dan lima orang anggota polres metro Jakarta Barat ditambah dengan psikolog yang menangani anggota polisi yang menyalahgunakan narkoba. Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa penyebab penyalahgunaan narkoba di lingkungan polres Metro Jakarta Barat faktor dari lingkugan pergaulan, mudahnya mendapatkan narkoba dan lemahnya pengawasan dari atasan. Sedangkan faktor dari individu adalah karena rasa ingin coba-coba dikarenakan minimnya pemahaman tentang bahaya narkoba. Pencegahan yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi secara terus- menerus tentang bahaya narkoba dan sanksi yang tegas dari atasan.
This study focuses on the ability of students Graduate Program Study for National Security Strategic Studies on Drugs UI 2015 in a study examining the causes of drug abuse among members of the police forces of West Jakarta Metro Police. This study includes qualitative research and involve informants from among the members and leaders of West Jakarta Metro Police. Informants in this study consists of the leaders of West Jakarta Metro Police directly involved in the handling of members who abuse drugs and some of the staff at the police station. The collection of data obtained by in-depth interviews. Supplement to the data obtained from the psychologist who handle police members who abuse drugs. From the analysis of the results of the interview, it was concluded that the causes of drug abuse in West Jakarta Metro Police environmental factors of the association of environmental, easy to get drugs and weak supervision from superiors. While the factor of the individual is due to curiosity try due to the lack of understanding of the dangers of drugs. Prevention is done by giving socialization continuously about the dangers of drugs and sanctions from superiors.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Amelia Sari
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25474
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dharma Bhakti, 2002
362.293 DAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Amelia Sari
Abstrak :
Peningkatan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Perguruan Tinggi menunjukkan angka yang semakin meningkat drastis. Data dari Direktorat BNN sepanjang tahun 2005 sampai tahun 2007 meningkat dari 749 kasus menjadi 5.358 kasus. Angka ini sangat memprihatinkan bagi kita sebagai generasi muda harapan bangsa. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menjadi payung hukum bagi pimpinan Universitas untuk mengatasi masalah Narkoba yang terjadi dilingkungan kampus yang menjadi wilayah kewenangannya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi dikeluarkannya kebijakan Rektor Trisakti Jakarta dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan Surat Keputusan Nomer 342/Usakti/ SKR/ 1999 tentang Sanksi Pemecatan terhadap Pengedar dan Pengguna Narkoba di Lingkungan Kampus. Sejak dikeluarkan Surat Keputusan diatas sampai tahun 2007 telah dikeluarkannya mahasiswa Trisakti sebanyak 40 mahasiswa yang diindikasi terlibat kasus Narkoba. Mencermati semakin maraknya mahasiswa yang terlibat kasus Narkoba di kampusnya maka dengan idenya mahasiswa Trisakti telah membentuk kelompok mahasiswa Anti Narkoba yang dinamakan Divisi Mahasiswa Anti Narkoba (DMAN). Kelompok mahasiswa ini melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di kampusnya. Untuk dapat mengukur dapat tidaknya program mencapai sasaran atau tujuan seperti yang diinginkan, Edward III berpendapat ada empat variabel yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan program yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi yaitu komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi. Bertolak dari latar belakang masalah diatas, pertanyaan penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan Narkoba pada Divisi Mahasiswa Anti Narkoba (DMAN) Universitas Trisakti Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari implementasi yang dilakukan diketahui terdapat inefektivitas terhadap pencapaian tujuan, diantaranya sedikitnya jumlah anggota dan terbatasnya dukungan dana serta kurangnya sosialisasi program pencegahan narkoba dikampus. Adapun faktor yang mempengaruhi inefektivitas ini adalah resources dan komunikasi dinilai kurang efektif, dilihat dari prosentase jawaban responden sebagian besar belum mengetahui program dan minimnya dukungan sumber daya. Faktor Sikap dan Birokrasi menunjukkan ke arah proses penyusunan struktur organisasi sesuai yang diharapkan mahasiswa. Hasil penelitian menyarankan agar dalam mengimplementasikan kebijakan perlu dikembangkan pelatihan pengembangan kemampuan mahasiswa seperti pelatihan kelompok sebaya (peer group), struktur organisasi diperkuat secara hukum bukan hanya instruksi melainkan keputusan dari Presiden Mahasiswa, kampanye anti Narkoba lebih sering dilakukan dan koordinasi ekstern dengan BNN lebih ditingkatkan serta pelaksana pengambil kebijakan di Universitas agar lebih menyediakan sarana dan fasilitas guna mendukung pelaksanaan program DMAN.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Edi H.
Abstrak :
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia menjadi persoalan serius oleh karena terjadi hampir merata di semua lapisan masyarakat, dari kalangan atas hingga anak ja|anan_ Sasaran peredaran gelap narkoba tidak hanya pada tempat-tempat umum saja tetapi sudah merambah pada Iingkungan perguruan tinggi, sekolah-sekolah bahkan sampai kepada lingkungan pemukiman. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, masyrakat menjadi terusik ketentramannya oleh karena takut terhadap banaya narkoba apalagi bila Salah satu anggota keluarganya terjerumus pada kecanduan narkoba. Pada sebuah masyarakat di Iingkungan pemukimen Rw.O7 kelurahan Kayu Putih berupaya untuk mengatasi masalah narkoba dengan ikut berperan serta melakukan gerakan sosial masyarakat untuk memberantas penyatahgunaan dan peredaran gelap narkoba Tujuan penulisan tesis adalah untuk mendiskripsikan serta memahami bentuk dan kegiatan gerakan sosial masyarakat. Teori yang digunakan adalah ?Teori Gerakan Sosiat dan Mobilisasi Sumber Daya"_ Melode yang digunakan adalah kualitatif sedangkan untuk memahami secara mendalam dari gerakan sosial tersebut penulis menggunakan metode Studi Kasus deng n tehnik pengumpulan data : pengamatan, wawancara terstruktur ataupun spontan dalam rangkaian pengamatan terlibat. Hasil penelitian adalah bahwa masyarakat melakukan gerakan sosial oleh karena para orang tua merasa khawatir anak-anaknya terjerumus menjadi pecandu narkoba, masyarakat khawatir dengan adanya perilaku kriminal dari penyalahguna narkoba seperti teriadinya pencurian, masjid AI Fallah dij dikan alamat transaksi peredaran narkoba, aparat keamanan belum me1akukan tindakan represif, mendukung program pemda DKI. Dalam gerakan sosial masyarakat ini kegiatan yang dilaksanakan berupa orasi, pemasangan spanduk-spanduk, pamp1et~pampIet, penggeledahan rumah-rumah dan penangkapan orang-orang yang dicurigai sebagai penyalahguna dan pengedar narkoba. Sedangkan faktor-faktor yang menentukan sukses tidaknya suatu gerakan sosial yaitu adanya kepemimpinan, organisasi dan taktik yang digunakan, tujuan, jumlah orang dan Iamanya berlangsung. Demikian juga faktor-faktor yang mendukung yaitu peraturan hukum, pejabat yang membantu dan sumber daya pendukung. Pada gerakan sosial ini masyarakat tidak melaksanakan sendiri tetapi adanya kerja sama dengan aparat Kepolisian.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T5080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ardhy
Abstrak :
Penyalahgunaan narkoba masih menjadi ancaman utama diberbagai belahan dunia, termasuk saat pandemi Covid-19 mewabah. Penyalahgunaan narkoba tidak menunjukan penurunan ditengan pembatasan mobilitas manusia dan barang. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana strategi penanggulangan dan kendala yang dihadapai dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba selama pandemi Covid-19 diwilayah hukum Polda Metro Jaya. Adapun lokasi penelitian adalah pada Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di Jakarta. Dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder, analisa menggunakan triangulasi sebagai uji validitas data. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi penanggulangan dilakukan dengan beberapa cara antara lain melalui razia kegiatan rutin yang ditingkatkan, pembentukan kampung tangguh jaya bersih narkoba, operasi kewilayahan nila jaya dan operasi gabungan serta pembentukan satuan tugas. Kendala yang ditemukan untuk melakukan penegakan hukum terdiri dari kendala internal diantaranya personil yang terinfeksi virus Covid-19 dan terbatasnya pergerakan personil. Sedangkan kendala eksternal perubahan konsumsi narkoba,serta perubahan pola distribusi narkoba. ......Drugs abuse is still a major threat in various parts of the world, including during the Covid-19 pandemic. Drugs abuse does not a decrease in the midst of restrictions on the mobility of people and goods. This study seeks to see how strategies and obstacles are faced in countermeasures drugs abuse during the Covid-19 pandemic in the jurisdiction of the Metro Jaya Regional Police. The research location is the Directorate of Narcotics Investigation of the Metro Jaya Regional Police in Jakarta. By using qualitative research with primary and secondary data sources, triangulation analysis as a test of data validity. The result of the study show that the countermeasures strategy is carried out in several ways including kegiatan rutin yang ditingkatkan raids, drug-free villages call with kampung tangguh jaya, nila jaya regional operations, and joint operations dan the formation task forces. Obstacles found in carrying out law enforcement consisted of internal obstacles including personnel infected with the Covid-19 virus and limited personnel movement. While the external constraints are changes in drug consumption, as well as changes in drug distribution patterns.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Victor S.P.
Abstrak :
Tindak pidana narkoba dikategorikan sebagai kejahatan yang luar biasa atau extra ordinary crime karena dilakukan dengan menggunakan modus operandi yang luar biasa. Peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya di DKI Jakarta sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan, hal ini disebabkan dampak yang ditimbulkan dari peredaran gelap tersebut berupa penyalahgunaan narkoba telah banyak memakan korban di masyarakat. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah melakukan upayaupaya untuk menekan peredaran narkoba di daerah Jakarta. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ditemukan bahwa banyak pelaku tindak pidana narkoba yang masuk kategori pengedar maupun pembuat narkoba adalah orang-orang yang tadinya merupakan pemakai narkoba. Mereka naik status nya menjadi seorang pengedar/bandar ataupun pembuat narkoba berawal dari pengalaman selama didalam tahanan. Ketika sipemakai narkoba ditangkap oleh penyidik, mereka ditempatkan satu sel dirumah tahanan dengan para tersangka pengedar maupun pembuat narkoba dimana penempatan secara bersama-sama dalam ruangan tahanan akan memberi peluang kepada tersangka pengedar/bandar untuk mempengaruhi dan mengajak tersangka pemakai tersebut untuk mau bekerjasama menjalankan bisnis peredaran narkoba tersebut kelak setelah keluar dari lembaga permasyarakatan. Melihat kenyataan diatas, maka penulis mencoba membuat tulisan ini dimana didalamnya berisi anjuran agar pemakai narkoba dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkoba dan agar kepada para tersangka pemakai tersebut dapat diberikan rehabilitasi medis atas ketergantungan narkoba. Anjuran untuk memberikan rehabilitasi kepada tersangka pemakai narkoba juga sesuai dengan amanat UU No. 35 tahun 2009 tentang narkoba dan SEMA No. 4 tahun 2010 dan terakhir ditegaskan dalam PP No. 25 tahun 2011.
Criminal drugs categorized as exceptional crimes or extra ordinary crime because it is done by using the modus operandi. Illicit drugs in Indonesia especially in Jakarta already at the stage that is very worrying, this is due to the impact arising from illicit drug abuse form has many take toll on society. Directorate of drug Polda Metro Jaya by has made efforts to suppress the circulation of drugs in the area of Jakarta. Criminal drugs categorized as exceptional crimes or extra ordinary crime because it is done by using the modus operandi. Illicit drugs in Indonesia especially in Jakarta already at the stage that is very worrying, this is due to the impact arising from illicit drug abuse form has many take toll on society. Directorate of drug polda metro jaya by has made efforts to suppress the circulation of drugs in the area of Jakarta. In research conducted by the authors found that many of the perpetrators of the crime of drugs that enter the category of drug dealers and makers are the ones who used a drug user. They boarded his status of being a hustler or maker of drugs derived from the experience over in custody. When drug users arrested by investigators, they are placed in one cell at a prisoner with the suspected drug dealers and makers where the placement of a prisoner in a room together will give opportunities to suspect dealers to influence and engage users to suspect cooperates running a business that later after the circulation of drugs out of prison. See the fact above, then the author tried to make this article contains recommendations that specify which user drugs categorized as victims of drug abuse and to keep to the suspect user may be given the medical rehabilitation of drug dependence. The suggestion to provide rehabilitation to drug users are also suspects in accordance with the mandate of UU No. 35 tahun 2009 tentang narkoba and SEMA No.4 tahun 2010 and last reaffirmed in PP No. 25 tahun 2011.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Nabilah
Abstrak :
Pelajar/mahasiswa merupakan kelompok rentan atau berisiko untuk melakukan kenakalan remaja, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba. Hal ini dikarenakan pelajar/mahasiswa berada pada fase atau masa remaja dimana pelajar/mahasiswa mengalami krisis identitas, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta cenderung bersifat labil sehingga akan mudah dipengaruhi baik dengan hal yang positif maupun negatif oleh lingkungan disekitarnya. Salah satu lingkungan yang dapat mempengaruhi pelajar/mahasiswa adalah teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh teman sebaya terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekumder yang berasal dari hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Tahun 2016 oleh BNN dan PPK UI dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel merupakan pelajar/mahasiswa di 18 provinsi terpilih yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan jumlah sampel sebanyak 27.939 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa yang memiliki teman sebaya yang menggunakan narkoba mempunyai risiko 7,4 kali lebih besar untuk memiliki perilaku penyalahgunaan narkoba dibandingkan dengan pelajar/mahasiswa yang tidak memiliki teman sebaya yang menggunakan narkoba setelah dikontrol variabel jenis kelamin, kerawanan lingkungan sekolah/kampus dan riwayat ditawari narkoba. ...... Students are vulnerable or risk group for juvenile delinquency, one of which is drug abuse. This is because students are in adolescence where students have an identity crisis, high curiosity, and tend to be unstable so it will be easily influenced both with positive and negative things by the surrounding environment. One of the environments that can affect students are peers. The purpose of this study is to find the influence of peer towards students drug abuse behavior in Indonesia. This study uses secondary data from the Drug Abuse National Narcotics Board Republic of Indonesia Survey In Students 2016 by BNN and PPK UI and uses Cross Sectional design study. Sample in this study is students in 18 selected provinces that compatible with the inclusion criteria with a total sample of 27,939 respondents. The results showed that students with peer had a history of drugs in it were 7.4 times more likely to abuse drugs after controlled by sex variable, vulnerability of the school campus environment and history of drugs offer.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>