Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arriz Akbar
Abstrak :
Sudah banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui keamanan penggunaan pestisida dengan munculnya penyakit pada petani. Seorang petani wanita usia 52 tahun menderita penyakit Parkinson setelah bekerja selama 27 tahun dengan menggunakan herbisida paraquat. Tulisan ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban tentang dampak paparan paraquat pada kejadian Parkinson pada petani melalui laporan kasus berbasis bukti yang berasal dari tinjauan literatur. Laporan kasus ini diawali dengan metode pencarian dan pemilihan artikel dari PubMed, ProQuest, dan Cochrane Library untuk menjawab pertanyaan penelitian. Proses pencarian artikel menggunakan kata kunci "Paraquat dan Parkinson dan Petani". Pemilihan artikel dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Pada pencarian awal didapatkan 35 artikel, setelah melalui proses seleksi, maka dipilih tiga artikel dari tinjauan sistematis meta-analisis untuk ditelaah. Artikel dari Tangamornsuksan dan Vaccari menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara paparan paraquat dengan kejadian munculnya penyakit Parkinson, dengan nilai pooled OR sebesar 1,70 dan 1,24. Adapun artikel dari Yan menunjukkan bahwa lamanya paparan pestisida juga akan meningkatkan risiko Parkinson. Dimana durasi paparan selama 5 dan 10 tahun menggunakan pestisida akan meningkatkan risiko Parkinson dari 5% menjadi 11%. Semua penelitian yang diambil menerapkan validasi untuk mengurangi efek bias, heterogenitas atau metode statistik yang tidak memadai. Berdasarkan hasil laporan kasus berbasis bukti ini, menunjukkan bahwa studi epidemiologis yang diambil dapat membuktikan bahwa kemungkinan penyakit Parkinson pada petani ini disebabkan oleh paparan paraquat. ......Many studies have been carried out to assess the safety of the widespread use of pesticides in agriculture with diseases in farmers. A 52-year-old female farmer suffered Parkinson's after working 27 years using paraquat herbicide. This study was conducted to obtain answers about the impact of paraquat exposure on the incidence of Parkinson's in farmers through evidence-based case reports (EBCR) derived from a literature review. The review was conducted through the search and selection method of articles in PubMed, ProQuest, and Cochrane Library to answer research questions. The article search process used the keywords "paraquat AND Parkinson AND farmer". Article selection was carried out using predetermined inclusion and exclusion criteria. In the initial search, 35 articles were retrieved and through the selection process three articles of the meta-analysis systematic review were selected. Selected articles from Tangamornsuksan and Vaccari show a statistically significant association between paraquat exposure and the incidence of Parkinson's disease (PD) in workers, with a pooled OR of 1.70 and 1.24. Meanwhile, Yan's study shows that duration of exposure to pesticides increases the risk of PD. The result showed a 5 and 10 years of duration exposure to pesticide were associated with a 5% and 11% augment in the risk of PD. All studies applied validation to reduce bias and heterogeneity effects or inadequate statistical methods. Based on the results of this evidence-based case report, it shows that the epidemiological studies taken can prove the possibility that Parkinson's disease in this farmer is caused by exposure to paraquat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alyaa Salma Ghozali
Abstrak :
Pengetahuan mengenai PD memainkan peran penting dalam mempengaruhi sikap pengasuh. Diketahui bersama bahwa meningkatkan taraf pengetahuan dapat membantu pengasuh mengatasi beban tertentu yang berkaitan dengan perawatan Pasien PD. Penelitian ini membahas tentang mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan perilaku di antara para perawat pasien PD. Delapan belas sampel diambil dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Setiap individu telah diwawancara melalui panggilan suara dan pembagian kuesioner. Di awal pengambilan survei, pihak yang diwawancara diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan biodata pengasuh dan informasi pasien; usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, hubungan dengan pasien, stadium PD Hoehn & Yahr, dan tanggal diagnosis PD. Diikuti dengan 10 pertanyaan benar atau salah tentang pengetahuan dasar PD dan diakhiri dengan 10 pertanyaan empat-skala Likert yang mencakup sikap dari para perawat pasien PD. Secara keseluruhan, para pengasuh mendapatkan hasil yang cukup tinggi (> 40%) di kedua kuesioner yang telah diberikan. Tidak ada signifikansi statistik dalam kaitannya dengan hubungan antara pengetahuan dan sikap. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap pengasuh. Namun, hal itu bertentangan dengan penelitian lain. Perbedaannya mungkin karena ukuran sampel. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengidentifikasi hubungan dan dampak Pendidikan. ......Knowledge may play an important role in influencing the caregivers’ attitudes and the overall quality of care towards PD patients. It was known that improving knowledge can help caregivers overcome certain burdens, relative to PD care. This study identifies and discusses the relationship between knowledge and the attitude amongst caregivers of PD patients in RSCM. 18 samples were collected from Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital. Individuals were interviewed with a questionnaire via voice call. Caregivers were initially asked for their biodata and patient’s information; age, gender, occupation, education level, relationship to the patient, patient’s Hoehn & Yahr PD stage, and date of onset PD diagnosis. Afterward, they have given 10 true or false questions about basic PD knowledge and 10 four-point Likert Scale questions that covered the attitudes of the caregivers. Caregivers overall mostly achieved “moderate-high” (>40%) levels from both attitude and knowledge questionnaires given. It was found that there no statistical significance in the relationship between knowledge and attitude (p=0.316). The study shows that there is no significant relationship between knowledge and attitude of caregivers. The distinction may be due to the sample size. Further studies in regards to identifying the relationship and well the impact of education are needed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Grace
Abstrak :
Latar Belakang: Penyakit Parkinson (PD) merupakan penyakit neurodegeneratif dengan jumlah penderita yang banyak, namun tatalaksana penyakit ini tidak banyak berkembang. Aktivasi sistem nuclear factor erythroid-derived-2-like 2 (Nrf2) telah dibuktikan mampu menghambat patogenesis PD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi neuroprotektif andrografolida sebagai salah satu aktivator Nrf2 paling poten pada model PD in vivo yang diinduksi 1-metil-4-fenil-1,2,3,6-tetrahidropiridin (MPTP) Metode: Mencit C3H jantan diinduksi dengan MPTP melalui injeksi subkutan 12 mg/kgBB/kali sebanyak 4 kali dengan jarak 2 jam antar injeksi. Terapi selegilin 10 mg/kgBB/hari dan andrografolida dengan dosis 50 mg/kgBB/hari dan 5 mg/kgBB/hari diberikan per oral mulai satu hari setelah induksi selama 14 hari. Pada hari ke-15, pemeriksaan perilaku dilakukan kemudian hewan coba diterminasi dan organ otak diambil. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah imunohistokimia terhadap tirosin hidroksilase (TH) dan Nrf2. Hasil: Selegilin dan andrografolida memperbaiki dengan signifikan defisit motorik akibat induksi MPTP. Perbaikan ini diikuti peningkatan jumlah rerata sel TH-positif di substansia nigra yang signifikan terhadap kontrol. Pemeriksaan ekspresi Nrf2 menunjukkan bahwa kelompok andrografolida memiliki rerata sel Nrf2-positif yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa andrografolida memiliki aktivitas neuroprotektif yang mampu memperbaiki gangguan motorik pada mencit model PD yang dibuktikan dengan perbaikan gambaran histopatologi berupa peningkatan ekspresi TH. Aktivitas neuroprotektif ini dimediasi kerja andrografolida sebagai aktivator Nrf2. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa andrografolida memiliki aktivitas neuroprotektif pada mencit model PD yang diinduksi MPTP melalui sistem yang melibatkan Nrf2. ......Background: Parkinson’s disease (PD) is a neurodegenerative disease with abundant number of sufferers but without any progress in therapeutics development. Activation of nuclear factor erythroid-derived-2-like 2 (Nrf2) system has been proven to halt PD pathogenesis. This study aims to discover the neuroprotective potential of andrographolide as one of the most potent Nrf2 activator in in vivo PD model induced by 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine (MPTP). Methods: Male C3H mice were induced using MPTP 12 mg/kgBW/injection via 4 subcutaneous injections 2 hours apart. Selegiline 10 mg/kgBW/day, andrographolide 50 mg/kgBW/day and andrographolide 5 mg/kgBW/day were given orally starting from the day after induction for 14 days. On the 15th day, behavior analysis was done then study animlas were sacrificed and brains collected. Further analyses done were immunohistochemistry using antibodies against tyrosine hydroxylase (TH) and Nrf2 Results: Both selegiline and andrographolide ameliorates the MPTP-induced motoric deficits. This amelioration was followed by significant increase of number of TH-positive cells in the substantia nigra. Nrf2 expression examination revealed that both of the andrographolide groups had significantly higher number of Nrf2-positive cells compared to other groups. These results showed that andrographolide has neuroprotective activities which are capable of ameliorating motoric deficits in PD mice model, proven by improvement of histopathologic results of TH-expression. This neuroprotective activity was mediated by andrographolide mechanism of action as an Nrf2 activator. Conclusion: This study showed that andrographolide has neuroprotective activities in MPTP-induced PD mice model via Nrf2-involving system.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astiny
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit Parkinson merupakan suatu kondisi neurodegeneratif kronik progresif dengan gejala motorik dan nonmotorik. Gejala nonmotorik yang paling sering ditemukan pada penyakit Parkinson adalah gangguan tidur dengan prevalensi sebanyak 65-95 . Scales for Outcome in Parkinson rsquo;s Disease Sleep SCOPA-SLEEP adalah kuesioner tidur yang terdiri dari skala nighttime scale NS , daytime scale DS , dan skala penilaian kualitas tidur. Kuesioner ini digunakan untuk menapis dan menilai derajat keparahan gangguan tidur pada penyakit Parkinson yang direkomendasikan oleh Movement Disorder Society MDS . Tujuan: Mendapatkan instrumen SCOPA-SLEEP versi bahasa Indonesia yang valid dan reliabel.Metode: Tiga puluh tujuh pasien penyakit Parkinson di Poliklinik Neurologi dan Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian potong lintang ini. Pasien mengisi kuesioner SCOPA-SLEEP sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 1 minggu. Konsep yang digunakan untuk uji validitas SCOPA-SLEEP INA adalah validasi lintas budaya menurut metode World Health Organization WHO . Uji reliabilitas dinilai menggunakan nilai alpha Cronbach.Hasil: SCOPA-SLEEP INA telah melalui validasi lintas budaya menurut WHO dengan nilai koefisien korelasi Spearman berkisar antara 0,479-0,880 pada pemeriksaan pertama dan 0,359-0,899 pada retest. Nilai alpha Cronbach pada pemeriksaan pertama adalah 0,827 untuk skala NS dan 0,723 untuk skala DS. Pada retest nilai alpha Cronbach untuk skala NS adalah 0,853 dan 0,592 untuk skala DS. Kesimpulan: SCOPA-SLEEP INA valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penapis dan penilai gangguan tidur pada penyakit Parkinson.
ABSTRACT Background Parkinson rsquo s disease PD is a chronic progressive neurodegenerative disease with motor and non motor symptoms. Sleep disorders are the most common non motor symptoms in PD with prevalence of 65 95 . Scales for Outcome in Parkinson rsquo s Disease Sleep SCOPA SLEEP is a sleep questionnaire which consist of nighttime scale NS , daytime scale DS , and quality of sleep scale. It is recommended by Movement Disorder Society MDS to screen and assess the severity of sleep disorders in PD.Aim To gain a valid and reliable Indonesian version of SCOPA SLEEP instrument.Method Thirty seven PD patients in the Neurology and Geriatric clinic of Cipto Mangunkusumo hospital which fulfilled the inclusion criteria were included in this cross sectional study. These patients answered the SCOPA SLEEP twice with 1 week interval. The concept of validity study test of SCOPA SLEEP INA was transcultural validation based on World Health Organization WHO method. Reliability study test was assessed by Cronbach rsquo s alpha score.Results SCOPA SLEEP INA had transcultural validation based on WHO method with Spearman rsquo s correlation coefficient scores ranged from 0.479 to 0.880 in first test and 0.359 0.899 in the retest. Cronbach rsquo s alpha score in first test were 0.827 for NS scale and 0.723 for DS scale, respectively. In the retest, they were 0.853 for NS scale and 0.592 for DS scale, respectively.Conclusion SCOPA SLEEP INA is a valid and reliable instrument to be used as instrument in screening and assessing sleep disorders in PD.
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saffanah Zahra
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Parkinson rsquo;s disease telah bertambah banyak, dengan teori patologis yang turut berkembang. Salah satu teori patologis yang paling dikenal adalah teori inflamasi yang melibatkan aktivasi mikroglia dan ekspresi sitokin proinflamatori. Studi sebelumnya telah mengkonfirmasi efek andrografolida terhadap karakter anti-inflamatorinya. Sangatlah penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang efek andrografolida dalam berbagai dosis sebagai agen neuroprotektif pada model Parkinson yang disebabkan oleh MPTP. 5 jenis perlakuan diberlakukan terhadap 5 kelompok tikus C57bl/6. Perlakuan yang dimaksud adalah 1 kontrol normal, 2 positif MPTP, 3 positif MPTP dan selegiline, 4 positif andrografolida pada dosis 5 mg/kgbb, dan 5 positif andrografolida pada dosis 50 mg/kgbb. Analisis imunohistokimia digunakan untuk menentukan level TNF?. Analisa statistik menghasilkan perbedaan level TNF? yang tidak signifikan antara kelompok andrografolida dan kelompok kontrol. level TNF? adalah 10.0000 3.50999 pada kelompok normal, 8.3600 2.89275 pada kelompok selegilin, 12.8000 7.78203 pada kelompok MPTP, 5.4000 2.43311 pada kelompok andrografolida 50 mg/kgbb, dan 5.8000 1.61864 pada kelompok andrografolida 5 mg/kgbb . Hasil studi ini menunjukkan bahwa tidak ada pengurangan TNF? yang signifikan setelah diberikan andrografolida pada dosis 5 dan 50 mg/kgbb pada model Parkinson yang telat diberikan MPTP. Maka tidak disimpulkan adanya efek neuroprotektif dari andrografolida.
ABSTRACT
Parkinson rsquo s disease has overgrown cases in the last few years, with emerging pathological theories have also been developing. One of the most acknowledged pathological theories is the neuroinflammation theory involving microglial activation and proinflammatory cytokines expression. Previous studies have confirmed andrographolide effect on anti inflammatory characteristics. It is important to acquire better understanding on the effect of andrographolide as a neuroprotective agent in MPTP induced Parkinsonism model in several dose. 5 types of treatment were enacted on 5 groups of C57bl 6 mice. Treatments include 1 normal control, 2 MPTP treated, 3 MPTP and selegiline treated, 4 Andrographolide treated at 5 mg kgbw, and 5 Andrographolide treated at 50 mg kgbw. Immunohistochemical analysis was used to determine TNF level. Statistical analysis result showed no significant differences of TNF level between the groups treated with andrographolide and the control groups. TNF level was 10.0000 3.50999 for normal group, 8.3600 2.89275 for selegiline treated group, 12.8000 7.78203 for MPTP treated group, 5.4000 2.43311 for andrographolide treated group at 50mg kgbw, and 5.8000 1.61864 for andrographolide treated group at 5 mg kgbw . This study suggests that there is no significant reduction of TNF level after treated with andrographolide at doses of 5 and 50 mg kgbw in MPTP treated Parkinsonism model, thus showing no neuroprotective effect of andrographolide.
2016
S70433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Nurrohman
Abstrak :
ABSTRACT
Penyakit Parkinson terbagi dalam dua subtipe, yaitu Tremor Dominant (TD) dan Postural Instability/Gait Dominant (PIGD). Tiap subtipe memiliki perbedaan dalam penanganan klinis, sehingga perlu dilakukan klasifikasi subtipe penyakit Parkinson. Dalam Statistika, ada beberapa model yang membahas klasifikasi diantaranya adalah decision tree, regresi logistik, dan logit leaf model (LLM). LLM merupakan model campuran dari decision tree dan regresi logistik yang diusulkan oleh De Caigny et al. (2018). Penulisan ini membahas klasifikasi subtipe penyakit Parkinson menggunakan model klasifikasi statistika beserta penanganan masalah imbalanced data yang terjadi pada data penyakit Parkinson. Diperoleh model klasifikasi regresi logistik dengan melakukan proses SMOTE ± = 600, = 200 untuk menangani masalah imbalanced data. Model tersebut memberikan akurasi sebesar 98,83%, sensitivitas sebesar 98,41%, dan spesifisitas sebesar 99,07%.
ABSTRACT
Parkinsons Disease has two sub-types which are Tremor Dominant (TD) and Postural Instability/Gait Difficulty (PIGD). Each subtype has the difference in clinical treatment, so it is necessary to classify Parkinsons Disease subtypes. In Statistics, there are statistical models for classifying such as decision tree, logistic regression, and logit leaf model (LLM). LLM is a hybrid model from decision tree and logistic regression that proposed by (De Caigny et al., 2018). In this thesis discuss Parkinsons Disease Classification using statistical models with imbalanced data problem handling happen in Parkinson`s Disease data. For the result, logistic regression by processing SMOTE ± = 600, = 200 to handle data imbalanced problem. The model provides an accuracy of 98,83%, sensitivity of 98.41%, and specificity of 99.07%.
[, ]: 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenica Oktafia Ningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif terbanyak kedua setelah dimensia Alzheimer. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh menurunnya dopamin di dalam otak, yang menyebabkan otak bekerja secara tidak normal. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit Parkinson. Beberapa pengukuran dinyatakan dengan total skor. Akan tetapi total skor hanya dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat keparahan yang dialami penderita Parkinson tanpa mengetahui faktor dominan yang menyebabkannya. Maka diperlukan suatu metode alternatif yang dapat menjelaskan faktor yang menyebabkan penderita Parkinson kondisinya memburuk, salah satunya adalah dengan metode Bayesian network. Dengan metode ini dapat dilihat hubungan keterkaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya yang menggambarkan kondisi dari penderita penyakit Parkinson. Pada tugas akhir ini digunakan dataset dari Parkinson rsquo;s Progression Markers Initiative PPMI . Data diambil dari periode baseline BL, kunjungan pertama bulan ke-0, kunjungan di bulan ke-12 VO4 , kunjungan di bulan ke-24 V06 , kunjungan di bulan ke-36 V08 , kunjungan di bulan ke-48 V10 , dan kunjungan di bulan ke-60 V12 . Dari ke-6 periode yang diamati didapatkan pengukuran sebanyak 293 penderita Parkinson. Data tersebut akan diukur menggunakan suatu alat pengukuran Movement Disorder Society-Unified Parkinson Disease Rating Scale MDS-UPDRS. MDS-UPDRS merupakan suatu alat ukur umum yang digunakan dalam menilai kondisi penderita Parkinson. MDS-UPDRS terdiri dari 4 bagian. Penelitian ini akan menggunakan MDS-UPDRS part 2 mengenai penilaian aspek motorik dari penderita Parkinson. Terdapat 13 variabel aspek motorik yang akan digunakan dalam analisis penentuan variabel aspek motorik apa yang paling memengaruhi tingkat keparahan penderita Parkinson. Hasil analisis data penderita Parkinson dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor tremor selalu memberikan efek yang signifikan terhadap kemampuan menulis handwritten penderita Parkinson, dengan nilai probabilitas terbesar di setiap periode pengamatan.
ABSTRACT
Parkinson 39 s disease is the second most neurodegenerative disease after Alzheimer 39 s dementia. This type of disease is caused by dopamine that decreset inside brain, which causes the brain to work abnormally. Until today the spesific cause of Parkinson 39 s disease is unknown. A few measurements are being declared by the total score. However, the total score only tell how high the severity experienced by Parkinson 39 s patients without knowing the dominant factors that cause it. So needed an alternative method that can explain the factors that cause it. Then it is necessary for an alternative method which can explain the factor causing the patient rsquo s condition gets worse, one of them with the Bayesian network method. With this method, relations between one factor and another can be seen by describing the condition of the patient. In this final project it rsquo s using the dataset from Parkinson 39 s Progression Markers Initiative PPMI . The data was taken on baseline period BL, first visit month 0, visit at month 12 VO4 , visit at month 24 V06 , visit at month 36 V08 , visit on month to month 48 V10 , and visits in the 60th month V12 . From the 6 periods observed was measured 293 Parkinson 39 s patients. The data will be measured using a Movement Disorder Society Unified Parkinson Disease Rating Scale MDS UPDRS measurement tool. MDS UPDRS is a common measure used in assessing the condition of people with Parkinson 39 s. MDS UPDRS consists of 4 parts. This study will use MDS UPDRS part 2 on the assessment of motor aspects of Parkinson 39 s patients. There are 13 motor aspect variables that will be used in determining analysis of motor aspect variable which most influence the severity of Parkinson 39 s. The results of data analysis of Parkinson 39 s patients in this study stated that the tremor factor always gives a significant effect on the writing ability handwritten of Parkinson 39 s patients, with the greatest probability value in each observation period.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nedia Fia Indriana
Abstrak :
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif kedua yang paling umum dan menyerang sekitar 2-3% populasi di atas 65 tahun di seluruh dunia. Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita Parkinson adalah depresi. Depresi terjadi pada sekitar 40 - 50% penderita Parkinson dan sangat umum terjadi pada tahap awal perkembangan Penyakit Parkinson. Terdapat berbagai perbedaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko depresi dalam berbagai studi yang telah dilakukan dan belum diketahui mekanisme depresi secara rinci pada Penyakit Parkinson. Oleh karena itu, akan dilakukan identifikasi faktor-faktor risiko depresi dengan metode klasifikasi, yaitu metode Decision Tree dan regresi logistik. Namun, depresi sangat umum terjadi pada Penyakit Parkinson stadium awal sehingga dapat menimbulkan masalah data yang tidak seimbang, yaitu proporsi kelas tidak depresi yang terlalu kecil dibandingkan dengan proporsi kelas depresi. Hal ini mengakibatkan model klasifikasi yang dihasilkan memiliki tingkat kepekaan yang minimum terhadap kelas minoritas. Salah satu strategi rebalancing untuk mengatasi masalah kelas data tidak seimbang adalah SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling TEchnique). Pada tugas akhir ini, akan dilakukan analisis data mengenai depresi pada penderita Parkinson stadium awal dengan metode decision tree, dimana data tidak seimbang akan diatasi dengan metode SMOTE. Kuantifikasi risiko untuk setiap faktor teridentifikasi akan dilakukan dengan regresi logistik. Performa model diukur dari nilai precision, recall, AUC, dan F1-score . Data sejumlah 257 penderita Parkinson stadium awal pada database Parkinson’s Progression Markers Initiative (PPMI) digunakan pada tugas akhir ini. Berdasarkan analisis, diperoleh secara keseluruhan faktor-faktor risiko penting yang berasosiasi dengan depresi pada penderita Parkinson stadium awal adalah kadar alpha synuclein (α-syn), jenis kelamin, skor SEADL (Schwab & England – Activities on Daily Living), skor STAI-State, binding ratio putamen pada bagian kiri otak, skor RBDSQ (REM Sleep Behavior Disorder-Questionnaire), dan umur saat terdiagnosis Parkinson. Model classification tree dengan rebalancing menggunakan SMOTE memberikan nilai akurasi, precision, recall, AUC dan F1-score masing – masing sebesar 95.18%, 0.9215, 0.9412, 0.949, dan 0.9312. Peningkatan kadar alpha synuclein (α-syn), perempuan, penurunan skor SEADL, penurunan skor STAI-State, penurunan binding ratio putamen pada bagian kiri otak, peningkatan skor RBDSQ, dan usia lebih tua saat terdiagnosis Parkinson secara rata-rata memiliki risiko lebih tinggi untuk terdiagnosis depresi pada Penderita Parkinson ......Parkinson's disease is the second-most common neurodegenerative disease and affects about 2-3% of the population over 65 years worldwide. One of the symptoms that often occurs in patients with Parkinson's is depression. Depression occurs in about 40-50% of Parkinson's sufferers and is very common in early stages of the development of Parkinson's Disease. Various difference in identifying risk factors for depression in various studies that have been conducted and the mechanism of depression is not yet known in detail in Parkinson's Disease. This study identifies risk factors for depression using decision tree and logistic regression methods. However, depression is common in early-stage Parkinson's disease causing unbalanced data problems, that is the proportion of non-depressed classes is too small compared to the proportion of depressed classes. This resulted in classification model having a minimum level of sensitivity to the minority class. One of rebalancing strategy to overcome the problem of unbalanced data classes is SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling TEchnique). In this final project, data analysis on depression in patients with early stage Parkinson's was conducted using decision tree method, with SMOTE to handle imbalanced data. Risk quantification for each of the identified factors was carried out using logistic regression. Model performance is measured by the values of precision, recall, AUC, and F1-score. Data on 257 patients with early stage Parkinson's in the Parkinson's Progression Markers Initiative (PPMI) database were used in this final project. Based on the analysis, the overall important risk factors associated with depression in patients with early-stage Parkinson's are alpha synuclein (α-syn) levels, gender, SEADL (Schwab & England - Activities on Daily Living) scores, STAI-State scores , putamen binding ratio on the left side of the brain, RBDSQ (REM Sleep Behavior Disorder-Questionnaire) score, and age at diagnosis of Parkinson's. Classification tree model with rebalancing using SMOTE produced the accuracy, precision, recall, AUC and F1-score of 95.18%, 0.9215, 0.9412, 0.949, and 0.9312, respectively. Increased levels of alpha synuclein (α-syn), women, decreased SEADL scores, decreased STAI-State scores, decreased putamen binding ratio on the left side of the brain, increased RBDSQ score, and older age when diagnosed with Parkinson's on average have a higher risk for being diagnosed with depression in Parkinson's sufferers
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Violine Martalia
Abstrak :
atar belakang: Prevalensi penyakit Parkinson di Indonesia terus meningkat, khususnya pada lansia. Namun, penyakit Parkinson seringkali hanya dikaitkan dengan gangguan motoriknya saja, gangguan non-motoriknya sering diabaikan. Padahal, gangguan non-motorik dapat memengaruhi kualitas hidup. Salah satu gangguan non-motorik yang sering terjadi adalah gangguan tidur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran gangguan tidur pada pasien penyakit Parkinson di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Metode penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo pada Mei sampai September 2022. Instrumen yang digunakan merupakan kuesioner dengan teknik consecutive sampling yaitu 31 pasien penyakit Parkinson. Uji univariat digunakan untuk melihat distribusi prevalensi penyakit Parkinson, uji Chi Square untuk menilai hubungan antarvariabel, dan uji Fisher’s exact untuk menilai hubungan status depresi dengan gangguan tidur. Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa 61.3% subjek memiliki gangguan tidur berdasarkan PSQI dan 35.5% memiliki EDS berdasarkan ESS. Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor depresi dengan gangguan tidur berdasarkan PSQI dan ESS. Status depresi memengaruhi bermakna kejadian EDS dengan mayoritas pasien depresi ringan. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa gangguan tidur pada pasien penyakit Parkinson di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi dan klinis. ......Introduction: The prevalence of Parkinson's disease in Indonesia is increasing, especially in elderly. However, Parkinson's disease is often only associated with motor disorders, non-motor disorders are often neglected even though it can also affect quality of life. One of the non-motor disorders that often occurs is sleep disorders. Therefore, this study aims to provide an overview of sleep disorders in Parkinson's disease patients and factors that influence it. Method: A cross-sectional study was conducted at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo from May to September 2022. The instrument used was questionnaires with a consecutive sampling technique, namely 31 Parkinson's disease patients. Univariate test was used to see the distribution of Parkinson's disease, Chi Square test to assess the relationship between variables, and Fisher's exact test to assess the relationship between depression status and sleep disorders. Result: Statistical analysis showed that 61.3% subjects experienced sleep disorders (PSQI) and 35.5% experienced EDS (ESS). The relationship between depression and sleep disorders based on PSQI and ESS is significant. Depressive status is associated with EDS with the majority being mild depression. Conclusion: Sleep disorders in Parkinson's disease patients at dr. Cipto Mangunkusumo is influenced by sociodemographic and clinical factors.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia Alyani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Syifa Aulia AlyaniProgram Studi : ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Nomor 375 Depok Periode Bulan Mei Tahun 2017 Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Nomor 375 Depok bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan Apotek, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Praktek kerja profesi dilakukan selama satu bulan yang terdiri atas kegiatan manajerial di Apotek perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan dan penarikan, pengendalian serta pencatatan dan pelaporan dan kegiatan pelayanan farmasi klinik yang terdiri dari pengkajian dan pelayanan resep, dispensing, pelayanan informasi obat, konseling dan pelayanan kefarmasian di rumah. Pada praktek kerja profesi terdapat satu tugas khusus berupa analisis resep pasien penderita penyakit Parkinson di Apotek Kimia Farma. Kata kunci : Praktek kerja profesi, Apotek Kimia Farma No. 375, kegiatan manajerial, pelayanan farmasi klinik, penyakit Parkinson. Tugas umum : x 40 halaman; 2 tabel; 5 lampiran.Tugas khusus : iii 21 halaman; 3 tabel; 0 lampiran.Daftar acuan tugas umum : 4 2009-2017 .Daftar acuan tugas khusus : 6 2008-2017 .
ABSTRACT
Name Syifa Aulia AlyaniStudy Program ApothecaryTitle Intenship at Apotek Kimia Farma Number 375 Depok Period May 2017 The aims of internship at Apotek Kimia Farma No. 375 Depok were about to understand the function and responsibilities of Pharmacist in Pharmacy rsquo s management and clinical pharmaceutical practices, to have a knowledge, skill and practical experience to perform a pharmaceutical practice in Pharmacy, and also to have a real illustration about pharmaceutical practice rsquo s problems and to learn the strategy to develop the pharmaceutical practice. The internship was held in one month which is devided into two general activities pharmacy rsquo s manajerial such as planning, supplying, receiving, storaging, destroying and drawing in Pharmacy and also clinical pharmaceutical practice such as prescription assessment, dispensing, drug information service, counseling and home pharmacy care. The specific assignment for this internship was about assessment the Parkinson disease rsquo s prescription in Apotek Kimia Farma. Keyword Internship, Apotek Kimia Farma No. 375 Depok, pharmacy rsquo s managerial, clinical pharmaceutical practices, Parkinson disease, prescription assessment.General assignment x 40 pages 2 tables 5 appendices.Specific assignment iii 21 pages 3 tables 0 appendices.Bibliography of general assignment 4 2009 2017 .Bibliography of specific assignment 6 2008 2017 .
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>