Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyo Nur R. Nugroho
Abstrak :
Pantai utara Pulau Jawa terus mengalami dinamika pesisir yang mengakibatkan mundurnya garis pantai secara signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dari 100 lokasi pantai yang tergerus di 17 provinsi, pantai utara Pulau Jawa mengalami erosi terparah, mencapai 745 km atau 44 persen total panjang garis pantainya. Kemunduran garis pantai dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu kenaikan muka air laut, erosi dan penurunan tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kesetimbangan sedimen pada sel pantai terhadap hipotesa awal adanya penurunan tanah yang menyebabkan kemunduran garis pantai. Metode perhitungan kesetimbangan sedimen menggunakan model hipotetikal kesetimbangan sedimen. Pemodelan dilakukan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pemodelan hipotetikal kesetimbangan sedimen menggunakan LITDRIFT model Longshore Sediment Drift. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat anomali yaitu kondisi sedimen bernilai surplus namun kondisi dilapangan garis pantainya mengalami mundur. Beberapa lokasi yang mengalami surplus sedimen namun mengalami kemunduran garis pantai, dan setelah dibandingkan dengan pengamatan lapangan dan data sekunder terdapat bukti penurunan tanah yaitu Pantai Pondok Bali, Pantai Randusongo, Pantai Muara Reja, Pantai Depok, Pantai Slamaran, Pantai Jeruksari-Mulyorejo dan Pantai Sriwulan. Hasil pemodelan ini dapat digunakan sebagai indikator awal adanya penurunan tanah yang menyebabkan garis pantai mundur. Dalam penanganan erosi sedimentasi, studi detail perlu dilakukan secara lebih komprehensif
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
551 JSDA 15:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agel Vidian Krama
Abstrak :
[ABSTRAK
Pemanasan global telah mengakibatkan peningkatan air laut dan banjir rob yang melanda daerah dataran pantai termasuk Kota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia. Jakarta merupakan wilayah yang mengalami perkembangan pembangunan yang pesat. Model spasial banjir rob DKI Jakarta yang didasarkan pada fluktuasi gelombang pasang, penurunan muka tanah dan ketinggian tempat merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Melalui grid 2x2 meter penurunan muka tanah diektraksi menjadi informasi spasial sebagai basis data pemodelan. Berdasarkan hasil regresi linear multivariate. Melalui hasil verifikasi lapangan di tiga puluh dua lokasi untuk memperkuat model regresi model linear multivariate. Hasil analisis menunjukan wilayah yang akan tergenang pada tahun 2030, 2050, 2080, dan 2100 cenderung bertambah dari sekarang, 25% sampai 36% dari luas wilayah DKI Jakarta.
ABSTRACT
Plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was extracted into spatial information as database modeling. Based on the results of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta., plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was extracted into spatial information as database modeling. Based on the results of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta.]
2015
T42744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Yohanson
Abstrak :
Back analysis parameter-parameter konsolidasi dilakukan pada proses penurunan tanah secara konsolidasi dengan pembebanan vakum pada metode perbaikan tanah dengan PVD pada jalan tol Palembang-Indralaya. Parameter konsolidasi yang dianalisis adalah koefisien konsolidasi, tekanan pra-konsolidasi, indeks kompresi dan kompresi, dan permeabilitas tanah horizontal.  Evaluasi derajat konsolidasi pertama kali dilakukan untuk menilai kemajuan konsolidasi dengan menggunakan data lapangan penurunan tanah dan tekanan air pori. Perilaku penurunan tanah terhadap waktu hasil monitoring lapangan dapat dianalisis dengan menggunakan metode Asaoka tidak hanya untuk mengestimasi derajat konsolidasi dan penurunan tanah akhir, tetapi juga koefisien konsolidasi dan permeabilitas tanah. Karena tekanan air pori juga memainkan peran penting dalam konsolidasi vakum, menjadi hal yang penting untuk melakukan back analysis menggunakan perilaku tekanan air pori selama proses konsolidasi. Parameter konsolidasi yang diperoleh dari back analysis kemudian dibandingkan dengan parameter yang diperoleh dari hasil laboratorium. Hasil back analysis ini kemudian divalidasi menggunakan analisis elemen hingga 3D dan 2D. ......A back analysis of important consolidation parameters was conducted on vacuum preloading consolidation settlement of PVD improved ground of Palembang-Indralaya toll road. Consolidation parameters analysed are the coefficient of consolidation, pre-consolidation stress, recompression and compression index, and horizontal soil permeability. Degree of consolidation evaluation was first carried out to assess the consolidation progress by using both field settlement and pore water pressure data. Field time-settlement behavior can be analysed using Asaoka method not only to predict the degree of consolidation and ultimate settlement, but also coefficient of consolidation and soil permeability. Since pore water pressure also plays an important role in vacuum consolidation, it is important to back analysed using pore water pressure behavior during the consolidation process. Consolidation parameters obtained from the back analysis then compared with parameters obtained from laboratory results. These results of back analysis then validated using a 3D and 2D finite element analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Masogi Kaisarta
Abstrak :
Dalam fase konstruksi, kondisi tanah eksisting memiliki peran penting. Di antaranya adalah sebagai penahan beban konstruksi, beban bangunan, dan beban lainnya untuk kemudian diteruskan hingga ke kedalaman atau lapisan tanah tertentu. Salah satu jenis tanah yang lazim ditemukan dalam kegiatan konstruksi adalah tanah lunak. Tanah lunak di Indonesia tersebar pada hampir 20 juta hektar atau 10% luas total daratan Indonesia (ESDM, 2019). Tanah lempung lunak yang memiliki karakteristik khusus dapat mengakibatkan permasalahan di dalam dunia konstruksi seperti rendahnya daya dukung tanah, resiko kestabilan pada galian tanah, dan penurunan jangka panjang yang besar. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan Vacuum Consolidation Method adalah salah satu jenis metode perbaikan tanah yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang geoteknik untuk pengerjaan perbaikan tanah dengan pendekatan konsolidasi. Metode ini biasanya tidak memerlukan penggunaan beban tambahan apabila kekuatan vacuum dapat mencapai 80 kPa atau lebih. Namun apabila beban yang dibutuhkan adalah lebih dari 80 kPa untuk mencapai target perbaikan tanah, maka beban tambahan bisa ditambahkan di atas sistem vacuum. Penelitian ini fokus terhadap studi kasus perbaikan tanah pada “Proyek Apartemen Tangerang”. Berdasarkan hasil data lab dan pengujian in-situ (CPT dan SPT), dapat dideterminasi kedalaman lapisan lunak tanah lempung lanauan mencapai 14-15m dengan nilai N-SPT rata-rata 0-2. Stratifikasi tanah dan parameter geoteknik selanjutnya digunakan dalam pemodelan PVD dan vakum menggunakan perangkat lunak elemen hingga PLAXIS 2D. Hasil pemodelan kemudian dikomparasi dengan data aktual monitoring lapangan dan didapat data penurunan tanah lapangan dan pemodelan masing-masing sebesar 1.36m dan 1.41m. Selanjutnya nilai deformasi lateral lapangan berkisar di 40-70cm pada permukaan. Sedangkan dari hasil pemodelan numerik didapatkan total deformasi lateral sebesar 36,7cm dengan nilai pergeseran sebesar ≤4cm berada hingga jarak ±10m dari area perbaikan tanah. Ketersediaan data uji lab yang lengkap serta penentuan parameter geoteknik yang tepat dapat menjadi kunci utama untuk menghasilkan pemodelan PVD dan vakum yang akurat ......In the construction phase, the existing soil condition has an important role. Some of it are to support construction loads, building loads, and other loads to be distributed to a certain depth or layer of soil. One type of soil that is commonly found in construction activities is soft soil. Soft soil in Indonesia is spread in over almost 20 million hectares or 10% of Indonesia's total land area (ESDM, 2019). Soft clay soils with particular characteristics can cause problems in the construction stage such as low soil bearing capacity, risk of stability in excavation, and large long-term settlements. Prefabricated Vertical Drain (PVD) with Vacuum Consolidation Method is one of soil improvement method used by companies in the geotechnical field for soil improvement work using consolidation approach. This method usually does not require the use of additional loads when the vacuum strength can reach 80 kPa or more. However, if the required working load is more than 80 kPa to achieve the soil improvement target, then additional loads can be added on top of the vacuum system. This research focuses on a case study of land improvement in the "Tangerang Apartment Project". Based on the results of laboratory data and in-situ testing (CPT and SPT), it can be determined that the depth of the soft silty clay layer reaches 14-15m with an average N-SPT value of 0-2. Soil stratification and geotechnical parameters were then used in PVD and vacuum modeling using PLAXIS 2D finite element software. The results of the modeling are then compared with the actual data of field instruments monitoring and obtained data of soil settlement in the field and modeling are 1.36m and 1.41m, respectively. Furthermore, the value of the lateral displacement from monitoring ranges from 40-70cm on the surface. Meanwhile, from the results of numerical modeling, the total lateral deformation is 36.7cm with lateral displacement value up to 4cm located up to a distance of ±10m from the soil improvement area. The availability of complete lab data and the determination of the right geotechnical parameters can be the main keys to produce accurate PVD and vacuum models.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumi Meirina
Abstrak :

ABSTRAK
Pembangunan kota Jakarta yang begitu pesat menyebabkan lahan perkotaan yang ada semakin tidak mencukupi. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kegiatan masyarakat maka tuntutan akan tambahan areal untuk pemukiman maupun industri semakin bertambah. Salah satunya adalah perluasan areal dermaga untuk Pelabuhan Tanjung Priok. Alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain dengan reklamasi daerah pantai utara DKI. Reklamasi adalah kegiatan membuat daerah pantai menjadi lebih bermanfaat dengan menimbun dengan bahan timbunan yang tepat sampai ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan.

Dalam pelaksanaan reklamasi hal terpenting yang harus diperhatikan adalah besarnya penurunan yang terjadi baik pada saat pelaksanaan maupun setelah masa konstruksi, akibat penimbunan maupun beban struktur yang akan bekerja diatasnya.

Studi ini dimaksudkan untuk memperoleh besarnya penurunan akhir dan waktu yang diperlukan agar proses konolidasi selesai dilaksanakan Tanah dasar merupakan tanah lunak tanpa dilakukan perbaikan tanah dasar terlebih dahulu. Dalam analisa ini juga digunakan vertikal drain sebagai suatu mtode alternatif yang akan digunakan di lapangan nantinya. Pemilihan penggunaan vertikal drain dimaksudkan untuk dapat lebih mempercepat proses konsolidasi.

Data penyelidikan tanah yang diambil adalah data tanah pada lokasi sekitar Ancol untuk kondisi dengan vertikal drain atau tanpa menggunakan vertikal drain. Analisa numerik dilakukan dengan permodelan 2 dimensi dengan rasio permeabilitas arah horizontal dan vertikal sebesar 2. Kondisi konsolidasi yang terjadi adalah drained yaitu kondisi di mana terjadi pengaliran air pori dan pemodelan tanah elastis. Simulasi dilakukan dalam variasi waktu agar diperoleh penurunan dalam fungsi waktu.

Program yang digunakan adalah progam SAGE CRISP yaitu suatu program geoteknik yang perhitungannya didasarkan pada prinsip metode elemen hingga. Dengan program ini diharapkan hasil akhir yang diperoleh dapat membeli gambaran mengenai keadaan yang akan terjadi sebenarnya di lapangan.
1997
S34639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghny Fitriany
Abstrak :
Pertumbuhan Jakarta yang semakin pesat menyebabkan pembangunan di Jakarta terus meningkat dan menimbulkan permasalahan penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah sendiri dapat berpengaruh terhadap wilayah banjir, yakni dapat mempengaruhi kedalaman dan durasi banjir. Jakarta Barat, khususnya wilayah Rawa Buaya, merupakan salah satu wilayah yang mengalami permasalahan penurunan muka tanah dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara penurunan muka tanah dengan wilayah banjir di Rawa Buaya.Metodologi yang digunakan adalah dengan mengkorelasikan antara data sekunder titik pengamatan penurunan tanah yang diinterpolasi dan data kedalam dan durasi banjir yang diperoleh dari hasil survei lapang. Dengan menggunakan analisis autokorelasi spasial, korelasi antara penurunan muka tanah dengan kedalaman dan durasi banjir hanya terjadi di sebagian kecil saja dari wilayah Rawa Buaya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks Moran’s I sebesar 0,361 dan 0,378 yang berarti memiliki korelasi spasial yang lemah. Pengaruh penurunan muka tanah terhadap kedalaman dan durasi banjir yang ditunjukkan dengan nilai R2 masing-masing hanya sebesar 13,1 persen dan 14,4 persen. Wilayah yang memiliki korelasi antara penurunan tanah dan wilayah banjir ada dibagian tengah hingga utara Rawa Buaya.
The rapid growth of Jakarta led to construction's rise and caused land subsidence problems. Land subsidence it self can work on the flood areas, which can affect the depth and duration of flooding. West Jakarta, particularly Rawa Buaya is a region with land subsidence and flooding's problems. This study aimed to assess the correlation between land subsidence and flood areas in Rawa Buaya. The methodology used is correlation between secondary data of land subsidence's observations points that are interpolated and data of flooding’s depth and duration that are obtained from surveys. By using spatial autocorrelation analysis, the correlation between land subsidence and flood’s depth and duration only occurs in a small fraction of Rawa Buaya. This is indicated by the values of Moran's I index that are 0.361 and 0.378, which means having a weak spatial correlation. The influence of land subsidence on flood’s depth and duration was indicated by R2's values that are 13.1 percent and 14.4 percent. The regions that has correlation between land subsidence and flooding there in the middle region to the north of Rawa Buaya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library