Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gianie
Abstrak :
Kegiatan penilaian karya di suatu organisasi/perusahaan dapat menjadi suatu dilema. Pada satu sisi, penilaian karya adalah suatu sarana dengan mana organisasi dapat membedakan orang-orang terbaiknya dari yang rata-rata, dan sarana untuk mengarahkan perilaku karyawan ke arah yang dikehendaki. Sedangkan pada sisi yang Iain, penilaian karya dapat mengakibatkan munculnya situasi penolakan dan kemasabodohan karyawan, yang dapat berakhir dengan proses demotivasi karyawan (Triono, 1992). Anderson (1993) menyatakan bahwa sistem penilaian karya memegang peranan penting dalam organisasi untuk meningkatkan sikap positif karyawan dan merupakan kebijakan yang membantu efektivitas keija karyawan. Selain itu, menurut Torrington & Hall (1991) penilaian karya yang dil^ukan secara benar akan dapat meningkatkan motivasi dan performa keija karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap karyawan terhadap penilaian karya, gambaran motivasi karyawan setelah penilaian karya dilakukan, hubungan antara kedua variabel tersebut, dan aspek apakah dari penilaian karya yang paling berperan secara sigiufikan terhadap motivasi berprestasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden penelitian ini adalah karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta sebanyak 207 orang yang berpendidikan minimal SMQ/Sederajat, dan telah bekeija minimal selama 1 tahun. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala 1-6. Penelitian ini menggunakan 2 kuesioner, yaitu kuesioner sikap karyawan terhadappenilaian karya yang dibuat berdasarkan teori-teori dari beberapa tokoh dan kuesioner motivasi berprestasi yang dibuat berdasarkan teori David C. McClelland. Aspek penilaian karya yang ingin dilihat pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi adalah aspek kriteria penilaian, aspek penilai, dan aspek diskusi hasil penilaian. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gambaran sikap karyawan terhadap penilaian karya adalah positif. Artinya karyawan setuju atau menerima sistem penilaian karya yang diterapkan di perusahaan tempat karyawan bekeija. Juga diperoleh gambaran sikap karyawan yang positif (setuju atau menerima) terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam penilaian karya, yaitu aspek kriteria penilaian, aspek penilai dan aspek diskusi hasil penilaian. Sedangkan gambaran motivasi berprestasi karyawan setelah penilaian karya dilakukan adalah tergolong tinggi. Selanjutnya hubungan yang terdapat antara sikap karyawan terhadap penilaian karya dan motivasi berprestasi adalah signifikan. Artinya semakin positif sikap karyawan terhadap penilaian karya, semakin tinggi pula motivasi berprestasi karyawan. Sedangkan aspek dari penilaian kaiya yang paling berperan secara signifikan terhadap motivasi berprestasi adalah aspek penilai. Artinya aspek penilai dalam penilaian kaiya memberikan sumbangan yang signifikan terhadap motivasi berprestasi laryawan. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah responden dari berbagai jenis perusahaan, melakukan perbaikan-perbaikan pada alat ukur, metode pengumpulan data juga perlu dilakukan melalui wawancara imtuk memperoleh data kualitatif yang cukup mendalam dan memmjang basil penelitian yang lebih baik. Selain itu juga perlu dilihat pengaruh/peran dari faktor-faktor lain terhadap motivasi berprestasi.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S2906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rily Leonny Savitri Thela
Abstrak :
Pengelolaan kinerja adalah hal yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan karena manusia adalah aspek penting yang menjalankan perusahaan. Di dalam pengelolaan kinerja terdapat penentuan kriteria kinerja yang baik, sistern yang mengatur tentang perencanaan kerja karyawan, monitoring proses, penilaian hasil kerja yang diikuti dengan wawancara umpan balik serta rencana pengembangan karyawan selanjutnya.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan pelatihan wawancara umpan balik bagi PT X yang akan digunakan untuk meningkatkan ketrampilan mengadakan umpan balik para atasan guna meningkatkan kinerja bawahannya, sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di PT X, yaitu para atasan tidak terbiasa mengadakan wawancara umpan balik dan belum memiliki ketrampilan yang merata mengenai hal tersebut.

Teori yang dirujuk sebagai dasar pembuatan rancangan pelatihan ini adalah teori mengenai pengelolaan kinerja untuk meningkatkan produktivitas, wawancara umpan balik sebagai bagian dari pengelolaan kinerja dan merupakan cara meningkatkan kinerja dan teori mengenai pelatihan, khususnya proses menyusun rancangan pelatihan. Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh PT X rnenunjukkan bahwa pemberian umpan balik yang sekarang berjalan di PT X tidak efektif karena tidak dijalankan secara dua arah, tidak secara berkala, dan tidak diberikan merata kepada semua karyawan. Selain itu, para atasan yang seharusnya memberikan umpan balik tidak terbiasa dan kemampuannya tidak merata untuk melakukan hal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, dibuatlah suatu rancangan pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan pelatihan wawancara umpan balik bagi atasan di PT X.

Usulan pemecahan masalah berupa pelatihan ini memperhatikan hal identifikasi kebutuhan pelatihan, menentukan tujuan dan sasaran pelatihan, menentukan foimat pelatihan, menentukan peserta pelatihan, menentukan isi program atau materi pelatihan, menentukan metode penyampaian atau instruksi, menentukan instruktur atau pelatih, membuat komponen evaluasi, memerlukan biaya pelatihan, serta bagian dari mengkoordinasi program seperti penentuan ruangan yang cocok untuk pelatihan dan jadwal pelatihan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sulistyowati Abbas
Abstrak :
ABSTRAK
Penilaian karya adalah suatu proses yang dilakukan oleh penisahaan dengan harapan membedakan setiap karyawan dari sudut pandang kinerja yang dihasilkannya. Selain itu tujuan dari peniiaian karya adalah menjembatani semua fungsi praktis dari human resource management. Oleh karena itu sistem peniiaian karya dianggap sebagai audit dalam sistem kontrol perusahaan. Dengan dilaksanakannya secara efektif, maka peniiaian karya dapat memberikan keuntungan bagi atasan sebagai penilai dan karyawan sebagai yang dinilai. Tetapi pada kenyataannya berdasarkan penelitian di lapangan perusahaan, peniiaian karya menjadi kehilangan maknanya. Selain itu muncul persepsi negatif dari penilai dan yang dinilai akan pelaksanaan peniiaian karya berdasarkan pengaiaman mereka di masa lalu. Adanya gap antara kajian teoritis dan penerapan peniiaian karya dilapangan mengharuskan kita untuk melihat peniiaian karya sebagai suatu keseluruhan dari proses emosional atau psikologis dan juga dari proses mekanisasi pengoperaiannya. Dalam penelitian ini lebih dilihat pada masalah emosional atau psikologis dimana munculnya sikap negatif karyawan terhadap peniiaian karya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya karyawan pada pihak manajemen/perusahaan dalam hal keakuratan data dan hubungan reward dengan kinerja. Oleh karena itu penuiis mempunyai asumsi bahwa ada hubungan antara rasa mempercayai karyawan terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sistem peniiaian karya. Maka dilakukan penelitian dengan menggunakan dasar teoritis dari Mayer, Davis & Schoorman (1995) dimana variabel trustworthiness yang terdiri dari faktor ability, benevolance dan intregrity dihubungkan dengan variabei acceptability yang terdiri dari faktor accuracy dan outcome instrumentality. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trustworthiness dengan acceptability melalui tiga permasalahan umum yaitu; pertama, gambaran faktor trustworthiness {ability, benevolance, integrity); kedua' gambaran faktor acceptability (accuracy dan outcome instrumantality)\ ketiga* hubungan masing-masing faktor irusiworthines.s dangan acceptability. Subyek penelitian adalah karyawan pada PT "X" yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Dimana PT.'X' telah melakukan perubahan beberapa kali dalam format dan pelaksanaan sistem penilaian karyanya guna menyempurnakannya. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dari gambaran faktorfaktor trustworlhiness, karyawan cukup percaya terhadap ability, benevolence dan integrity yang dimiliki oleh pihak manajemen. Sedangkan dari gambaran acceptability, karyawan menerima terhadap accuracy dan outcome instrumentality dari sistem penilaian karya. Selain itu selalu didapat adanya hubungan yang signifikan antara faktor-faktor rasa mempercayai karyawan terhadap pihak manajemen (trustworthiness) yang terdiri dari ability, benevolence, integrity dan penerimaan karyawan terhadap sistem penilaian karya (acceptability) yang terdiri dari accuracy, outcome instrumentality Sementara hasil tambahan berdasarkan data kontrol, temyata perbedaan yang terjadi tidak banyak yaitu subyek berbeda: pada faktor outcome instrumentality antara subyek laki-laki dan perempuan; pada faktor accuracy antara subyek yang belum menikah dan subyek yang sudah menikah; pada faktor ability antara subyek dengan jabatan produksi dan subyek dengan jabatan administrasi; pada faktor accuracy dan outcome instrumentality antara subyek dengan penghasilan
2002
S2834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rasyid Ridha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library