Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Tedjawati Kristiani
Abstrak :
Untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan ling_kungan yang dihadapinya, seorang individu akan mengacu pada pengetahuan kebudayaanyang mengandung serangkaian kategorisasi-kategorisasi dan model-model yang mencakup aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi. Pengetahuan kebudayaan yang diperoleh seorang indi_vidu sejak lahir mendominasi sikap dan pola tingkah laku_nya, karena is merupakan abstraksi pengalaman dalam kehidupan sosial, termasuk pengalaman-pengalaman yang diper_ aleh melalui pendidikan formal maupun terutama melalui pendidikan nonformal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sempit luasnya cakrawala kebudayaan seseorang tidaklah bebas dari pengaruh pengalaman yang dipunyainya sebagai warga masyarakatnya, dan tidaklah berbeda jauh dari kebudayaan yang didukung segenap warga masyarakat dimana dia dibesarkan. Pengetahuan yang is miliki itu akan berfungsi sebagai kerangka acuan dalam bersikap maupun bertindak. Sebab, seseorang akan memilih alternatif-alter_natif pengetahuan yang is kuasai dalam menghadapi peristi_wa, bends, manusia, dan makhluk lain yang ada di lingkung_annya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S12922
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Linda Dharma Munir
Abstrak :
Walaupun selalu ada bayangan yang senantiasa menakutkan tentang kejamnya kehidupan Ibu Kota, orang-orang pendatang dari kota kecil. atau dari desa masih saja berkeinginan untuk mengadu nasib di kota Jakarta. Harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih balk memang memungkinkan di kota Jakarta ini, karena cukup tersedianya fasili.tas pendidikan dan tempat tinggal serta berbagai macam jenis pekerjaan. Selain itu tersedianya segala macam kebutuhan hidup yang mungkin sukar diperoleh di desa. Berdasarkan alasan tersebut pada umumnya para pengrajin tem_pe yang berasal dari Pekalongan ini bermigrasi ke kota Jakarta. Mata pencaharian mereka ketika di desa adalah sebagai buruh tani yang tidak memiliki tanah pertanian. Pekerjaan bertani dilakukan secara tradisional, yang banyak menggunakan tenaga kerja manusia dan banyak juga diantaranya tenaga kerja wanita. Sejak adanya perubahan teknologi pertanian yang bertujuan untuk lebih mengintensifkan produksi pertanian, banyak diantara buruh tani ini yang kehilangan mata pencaharian, akibat pekerjaan yang semula menggunakan tenaga kerja manusia digantikan oleh tenaga mesin.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S12811
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library