Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menerapkan program/instrumen dari Kemenrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal di daerah miskin yang belum bisa berjalan adalah belum terbentuknya dan belum berperannya kelembagaan masyarakat dalam hal ini KPP-SB yang dibentuk dari Organusasu Masyarakat Stemepat yang mana kelembagaan ini sangat mendukung pembangunan daerah baik di bidang ekonomi, infrastruktur, untuk itu perlu adanya partisipasi masyarakat pada proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi."
360 JHMTS 1:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menerapkan program / instrument dari kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) di daerah miskin yang belum bisa berjalan adalah belum terbentuknya dan belum berperannya kelembagaan masyarakat dalam hal ini KPP-SB (Kader Pengerak Pembangunan Satu Bangsa) yang di bentuk dari Organisasi Masyuarakat Setempat (OMS) yg mana kelembagaan ini sangat mendukung pembangunan daerah baik di bidang ekonomi, infrastruktur, untuk itu perlu adanya partisipasi masyarakat pada proses perencanaan , pealaksanaan maupun evaluasi..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaryati
"Indonesia meraih skorIndeks Persepsi Korupsi40dari maksimal 100 dan berada pada urutan ke-85dari 180 negara yang disurveipada tahun 2019. Salah satu upaya meningkatkanskor indeks tersebutadalah dengan melakukan pencegahan korupsi, antara lain melaluiPendidikan Antikorupsi(PAK). Pendidikan Anti korupsi memiliki peranstrategis dalam pencegahan korupsi, sehingga perlu dilakukan upaya penguatannya. Artikel ini mengkajipenguatan Pendidikan Antikorupsidari perspektif esensialisme, yaitu peninjauan materi secara berkalaoleh semua pemangku kepentingan, penguatan konsep dan metodologi,perumusan hierarkhi nilai-nilai, penguatan sinergi catur pusat pendidikan, perumusan bidang keilmuan, dan reformasi budaya masyarakat. Kesimpulannya adalah KPK bersama stakeholder harus melakukan kajian materi Pendidikan Antikorupsi secara berkala; merekomendasikan keilmuannyakepada Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Indonesia sebagai implementasinyadi Perguruan Tinggi; dan setiap lembaga pendidikan memperkuat dengan Gerakan Literasi Antikorupsi dan/atau pembentukan ekstrakurikuler Komunitas Pelajar Antikorupsi"
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020
364 INTG 6:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Utami
"Perpustakaan mempunyai peran strategis sebagai lembaga belajar sepanjang hayat yang layanannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengembangan potensi diri. Perpustakaan juga memiliki peran sebagai leading sector dalam menciptakan masyarakat yang literat. Masyarakat literat pada satu sisi dan pembangunan ekonomi-masyarakat pada sisi lainnya merupakan
dua buah variabel yang saling berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup dan masyarakat. Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Nasional untuk menguatkan literasi masyarakat melalui perpustakan dengan mentransformasikan layanan perpustakaan berbasiskan inklusi sosial. Perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah suatu transformasi perpustakaan yang melayani kebutuhan informasi kepada seluruh pemustaka dengan tidak terbatas kepada lapisan golongan sosial masyarakat. Perpustakaan berbasis inklusi sosial juga berkomitmen pada pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat dengan informasi yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menstimulan peningkatan kesejahteraan
melalui pemanfaatan informasi yang ada di Perpustakaan. Artikel ini membahas transformasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau guna mewujudkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Nugroho DP
"Skripsi ini membahas simulasi dan disain penguat derau rendah atau LNA (Low Noise Amplifier) pada sistem radio frekuensi untuk aplikasi mobile WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) pada frekuensi 2,3 GHz sesuai dengan standar IEEE 802.16e. Sinyal pada sistem radio frekuensi dipancarkan dalam bentuk gelombang mikro dengan keluaran yang sangat rendah. Oleh karena itu, sistem radio penerima harus mempunyai penguat dengan penguatan yang tinggi dan derau yang serendah-rendahnya.
Perangkat penguat ini yang disebut oleh LNA yang terletak pada urutan pertama dalam blok diagram penerima pada sistem radio frekuensi. LNA tersebut dirancang dengan menggunakan mikrostrip. Komponen aktif penyusunnya berupa transistor ATF-34143 produksi Agilent Technologies yang mempunyai gambaran derau (noise figure) yang kecil dan penguatan yang tinggi. Hasil akhir dari simulasi LNA memberikan noise figure sebesar 0,456 dB dan gain sebesar 36,103 dB.

This Thesis discusses design and simulation of LNA (Low Noise Amplifier) at 2.3 GHz for mobile WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) based of IEEE 802.16e standard at system of frequency radio. The signal at system of frequency radio transmitted in microwave with very low output. In consequence, the radio receiver system must have lasing with high gain and noise as low as possible.
This peripheral to amplify is called by LNA that lie in first sequence in block of frequency radio receiver system diagram. LNA are referred [as] designed by using microstrip. The active component its formed is transistor ATF-34143 from Agilent Technologies that have low noise figure and high gain. The final result from simulation of LNA for noise figure and gain are 0,456 dB and 36,103 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51466
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BPPK, Kementrian Luar Negeri RI, 2010
327.259 8 OPT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Miftakhul Ikhsan
"Tesis ini membahas tingkah laku para pelaku usaha sebagai terlapor dalam perkara kartel oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang merupakan salah satu bentuk persaingan usaha yang tidak sehat di Indonesia; terutama pasca reformasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dilengkapi dengan analisis kuantitatif (statistik) sederhana. Hasii penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat resistensi atau ketidakkooperatitan para terlapor selama proses pemeriksaan di KPPU. Olelx karena itu, mengingat KPPU memiliki keterbatasan kewenangan, maka diperlukan penguatan keiembagaan, khususnya dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Pengadilan.

This thesis describes the conduct of businesses as reported in a cartel case by the Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), which is one form of unfair business competition in Indonesia, especially after reformasi. The study was a descriptive qualitative research design equipped with simple quantitative analysis (statistics). The result of this study show that there is resistance of uncooperativeness the defendant during the examination process at KPPU. Therefore, given KPPU has limited authority, the necessary institutional strengthening, especially with Kepolisian Republik Indonesia (Pohi) and Pengadilan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wibawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Strategi Pemberdayaan terhadap Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat pada Direktorat PLRKM Deputi Rehabilitasi BNN serta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan analisis data deskriptif yang diperoleh melalui hasil wawancara mendalam dengan para informan, pengamatan dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pemberdayaan terhadap Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat yang dilakukan di Direktorat PLRKM Deputi Rehabilitasi BNN adalah melalui program Peningkatan Kemampuan yang meliputi Penguatan, Dorongan dan Fasilitasi terhadap LRKM. Upaya menonjol yang dilakukan adalah dalam bentuk Penguatan Kapasitas (Capacity Building) yaitu proses peningkatan kemampuan baik di tingkat individu, kelompok, maupun kelembagaan melalui berbagai bentuk pelatihan, TOT , Magang, Workshop, dan sebagainya. sedangkan dukungan dana diberikan dalam bentuk pembiayaan rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan bagi para pecandu narkotika.
Namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala/hambatan diantaranya LRKM masih cenderung mengandalkan bantuan dana/anggaran dari pemerintah oleh karenanya dibutuhan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan dengan dunia usaha demi keberlangsungannya, Peningkatan kualitas SDM dan kapasitas lembaga agar lebih ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari LRKM serta perlunya ditambah dukungan program pascarehab melalui pelatihan lifeskill dan vokasional untuk pecandu narkotika sebagai upaya rehabilitasi yang berkelanjutan.

This study aimed to analyze the Empowerment Strategies for Rehabilitation Institute Based Community on PLRKM Directorate Deputy of Rehabilitation BNN as well as identify obstacles that affect the success of empowerment. This study used a qualitative method that relies on the analysis of descriptive data obtained through in-depth interviews with informants, observation and literature study.
The results showed that the Strategy Against Rehabilitation Institute Based Community conducted in PLRKM Directorate Deputy of Rehabilitation BNN is through Capacity Building program that includes strengthening, encouragement and facilitation of the LRKM. Efforts undertaken standout is in the form of capacity building (Capacity Building) is the process of improving the ability both at the individual, group, or institution through various forms of training, TOT, Internships, workshops, and so on. Whereas financial support is given in the form of financing rehabilitation inpatient and outpatient care for drug addicts.
However, in practice there are still some obstacles / barriers among LRKM still tend to rely on funding / budgets of government therefore be required cooperation mutually beneficial partnerships with the business world for the sake of continuity, Improving the quality of human resources and institutional capacity in order to be further enhanced and tailored to the needs of LRKM and the need for added support aftercare program through lifeskill and vocational training for the rehabilitation of drug addicts as an ongoing effort.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfrin Erawan
"Kondisi pandemi COVID-19 mendorong infrastruktur teknologi informasi dibangun dengan waktu yang cepat dan dalam sekala besar. Peningkatan pengiriman server secara global meningkat hampir 37% pada kuartal pertama tahun 2020. Hampir 80% server yang ada didominasi oleh linux sebagai sistem operasinya. Ubuntu merupakan salah satu distribusi linux yang banyak digunakan untuk sistem operasi server. Salah satu aspek yang penting dalam sistem operasi server adalah tingkat keamanan dari sistem operasi server tersebut. Keamanan sistem operasi server perlu diperhatikan pasalnya server umumnya berisi data-data penting, oleh karena itu peningkatan keamanan server perlu diperhatikan untuk mencegah data-data penting ini bocor atau berpindah tangan ke pihak yang salah. CIS adalah salah satu badan yang sangat peduli terhadap keamanan di internet, mengeluarkan acuan penguatan keamanan sistem operasi server yang dikenal dengan CIS Benchmark. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan sistem operasi Ubuntu 20.04 dengan menggunakan kontrol penguatan keamanan berdasarkan standar CIS Benchmark versi 1.1.0 dengan metode otomatisasi menggunakan aplikasi Packer. Metode otomatisasi yang dilakukan selain melakukan penguatan juga menghasilkan image mesin virtual yang siap digunakan untuk pengimplementasian sebuah sistem dengan besar file image berukuran 1,8 GB. Selanjutnya untuk validasi penguatan keamanan maka dilakukan audit menggunakan aplikasi CIS-CAT Lite yang menghasilkan nilai skor kesesuaian audit sebanyak 218 kontrol atau 99,54% dari total 219 kontrol yang ada pada CIS Benchmark versi 1.1.0.

The COVID-19 pandemic has driven the rapid and large-scale development of information technology infrastructure. Global server shipments increased by nearly 37% in the first quarter of 2020. Approximately 80% of the existing servers are dominated by Linux as their operating system. Ubuntu is one of the widely used Linux distributions for server operating systems. One crucial aspect of server operating systems is their security level. Security of server OS needs to be considered, as servers typically contain important data. Therefore, improving server security is necessary to prevent the leakage or unauthorized access of this critical data. CIS is an organization that is deeply concerned about internet security and has released security strengthening guidelines for server operating systems known as CIS Benchmark. This research aims to enhance the security of the Ubuntu 20.04 operating system by implementing security hardening controls based on CIS Benchmark version 1.1.0, using the automation method through the Packer application. In addition to the hardening process, the automation method also generates a virtual machine image ready for system implementation, with a file size of 1.8 GB. Furthermore, to validate the security hardening, an audit is conducted using the CIS-CAT Lite application, which produces an audit compliance score of 218 controls or 99.54% out of the total 219 controls in CIS Benchmark version 1.1.0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Lisum
"Latar belakang: Indonesia menduduki peringkat kedua kasus Tuberkulosis tertinggi di dunia, untuk itu dibutuhkan pelibatan peran serta anggota masyarakat, termasuk pemuda. Pemuda sering kali diabaikan untuk menjadi agen pembaharu dalam keluarga, karena dianggap memiliki gaya hidup berisiko terhadap masalah kesehatannya. Tujuan penelitian: mengembangkan dan melakukan uji model penguatan kapasitas pemuda. Metodologi: Dua tahap penelitian; tahap pertama berupa identifikasi masalah dengan penelitian kualitatif dilanjutkan dengan pengembangan model penguatan kapasitas pemuda berupa program edukasi dan pendampingan dalam bentuk kunjungan rumah; tahap kedua adalah melakukan uji model penguatan kapasitas pemuda dengan desain quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 104 klien TBC paru yang terdiri dari 52 responden masing masing pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil: Penelitian tahap satu menghasilkan 4 tema, dan penelitian tahap dua membuktikan bahwa terdapat pengaruh model penguatan kapasitas pemuda terhadap peningkatan pengetahuan yang dikontrol dengan variabel sumber informasi sebesar 2.83 kali; terhadap peningkatan sikap sebesar 71,4 kali setelah dikontrol oleh variabel sumber informasi, lama pengobatan dan skor pengetahuan klien. Walaupun pengaruh model penguatan kapasitas pemuda tidak signifikan terhadap perubahan tindakan secara langsung, namun perubahan tindakan pengobatan dan perawatan klien TBC paru setelah tiga bulan intervensi terjadi 3.13 kali lebih besar dibanding kelompok kontrol. Simpulan: Model penguatan kapasitas pemuda secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap klien TBC paru; termasuk dalam tindakan pengobatan dan perawatan TBC paru. Perubahan tersebut membutuhkan waktu untuk beradaptasi dari pelaku model. Saran: Model penguatan kapasitas pemuda diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk puskesmas dalam melibatkan keberadaan pemuda yang dapat dimulai pada tatanan sekolah.

Background: Indonesia ranks second among countries with a high burden of tuberculosis; consequently, community involvement was required including youth. Youth tend to disregard their role as agents of change, moreover youth also engage in risky behavior. The purpose: To develop and test the youth capacity strengthening model. Methodology: This study consisted of two phases. Phase I: problem identification using qualitative methods, followed by development of the youth capacity strengthening model in the form of an education program and home visit. Phase II: testing the model using a quasi- experimental design with a control group design. The total number of respondents were 104 that consisted of 52 respondents in each of the intervention and control groups. The first phase yielded four themes, and the second phase revealed that the capacity strengthening model influenced an increase in knowledge controlled by source of information 2.83 times and an increase in attitude controlled by source of information, duration of treatment, and client TBC knowledge 71.4 times. Even though the capacity strengthening model had no direct effect on the client's treatment practice, after three months the client's practice changed 3.13 times more than the control group. More opportunities are required to adapt to youth as a model actor due to the evolution of practice. Suggestion: Youth capacity strengthening model can be used as a guide for primary health center by involving youth participation that can be started in a school area."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>