Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Restu Prasetiyo
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S2920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angya Alodya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari kepemilikan asing dan negara pada risiko bank. Analisis regresi panel data digunakan pada 28 sampel bank komersil dari Indonesia dan Thailand selama periode 2008-2014. Metode regresi menggunakan regresi panel dengan generalized least square. Hasil dari penelitian ini menunjukan 3 (tiga) temuan. Yang pertama, jika dilihat dari risiko kebangkrutannya, bank kepemilikan asing maupun bank kepemilikan negara tidak mempengaruhi risiko kebangkrutan secara signifikan. Penemuan kedua, jika dilihat dari risiko asetnya, bank kepemilikan asing berkorelai negatif terhadap risiko aset sedangkan kepemilikan negara berkorelasi positif. Penemuan yang terakhir, jika dilihat dari tingkat kecukupan modal, bank kepemilikan negara cenderung memiliki tingkat kecukupan yang lebih baik dibandingkan bank kepemilikan asing
ABSTRACT
This paper aims to investigate the impact of foreign and state ownership on banking risk. Panel data regression analysis is applied to a sample of 28 commercial banks from Indonesia and Thailand during the 2008?2014 period. The panel data approach with generalized least square model is employed in this research. This paper have three important findings. The first result, in terms of insolvency risk, both foreign or state ownership does not affect significantly to the insolvency risk. The second finding, in terms of risk assets, foreign ownership correlates negatively to risk assets while the state ownership positively correlated. The last finding, in terms of level of capital adequacy, banks in state ownership tend to have a better adequacy than foreign ownership
2016
S64900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Rika Angelia
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari hubungan antara posisi kecukupan modal minimum dengan biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan Indonesia dengan menggunakan kumpulan data panel dari 45 bank komersial Indonesia periode 2012 - 2017. Basel I, II dan III secara ketat diterapkan setelah krisis keuangan pada tahun 1997/1998 dan 2008 untuk memastikan stabilitas keuangan, diantaranya adalah dengan penerapan regulasi kecukupan modal minimum yang wajib dipenuhi oleh bank sesuai dengan profil risikonya. Namun demikian, apakah dampak persyaratan tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi perbankan Indonesia, beberapa hasil studi empiris penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persyaratan modal yang ketat dapat memaksa bank untuk meningkatkan biaya intermediasi keuangan mereka yang disebabkan alokasi modal yang tidak optimal. Dengan menggunakan regresi data panel Generalized Least Square (GLS), kami menemukan bahwa rasio modal bank memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan, artinya persyaratan modal minimum dapat menurunkan risiko atau bank risk taking sehingga bank menjadi efisien dan selanjutnya menurunkan biaya intermediasi keuangan. ......This study examines the relationship between minimum capital adequacy, the cost of financial intermediation and risk taking behavior Indonesian banking sector by using panel data from 45 commercial banks period 2012 to 2017. Basel I, II and III are strictly applied after the financial crisis in 1997 / 1998 and 2008 to ensure financial stability, among others is by applying the minimum capital adequacy requirements that must be met by the bank in accordance with the risk profile. However, whether the impact of these requirements contributes positively to Indonesian banking, some previous empirical studies have shown that strict capital requirements can force banks to increase their financial intermediation costs due to the rising of capital cost. Using the Generalized Least Square (GLS) panel data regression, we found that the bank's capital ratio has a negative and significant relationship to the financial intermediation costs and risk-taking behavior of the banking sector, it means that minimum capital requirements can lower bank risk taking which in turn lower the bankruptcy cost that shown by the lower of bank return on equity and subsequently lowering the cost of financial intermediation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In Min
Abstrak :
Penelitian ini menginvestigasi pengaruh likuiditas pendanaan terhadap perilaku pengambilan risiko bank. Penelitian sebelumnya di negara maju menunjukkan bank yang mengalami peningkatan deposit lebih agresif dalam mengambil risiko di periode berikutnya, untuk meningkatkan profitabilitas dan mengejar kompensasi pribadi, serta adanya skema deposit insurance yang dapat menciptakan moral hazard. Menggunakan data 336 bank di 26 negara selama periode 2004-2016, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan perilaku pengambilan risiko antara tiap wilayah dalam kaitannya dengan likuiditas pendanaan. Pada bank-bank di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah, ditemukan hubungan positif antara deposit dengan risk weighted asset. Di Amerika Utara, peningkatan deposit juga berpengaruh signifikan terhadap penurunan z-scores. Di Asia Timur, peningkatan likuiditas pendanaan ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk semua ukuran risk taking. Di Asia Tenggara, meningkatnya funding liquidity bahkan berkontribusi terhadap menurunnya perilaku pengambilan risiko. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan skema explicit deposit insurance dapat meningkatkan agresivitas pengambilan risiko ketika bank mengalami peningkatan likuiditas pendanaan. Sebaliknya, bank cenderung mengambil risiko yang lebih rendah dalam merespons peningkatan likuiditas pada periode krisis keuangan global. Hal ini secara konsisten ditemukan di seluruh kawasan yang diteliti, kecuali di Asia Timur.
This research investigates the effect of funding liquidity on bank risk taking behavior. Previous research in developed countries shows that banks with higher deposits are more aggressive in taking risks in the next period, to increase profitability, pursue personal compensation, and the existence of deposit insurance schemes that can create moral hazard. Using data of 336 banks in 26 countries over the period 2004 2016, this study shows differences in risk taking behavior between each region in relation to funding liquidity.In banks in North America, Europe and the Middle East, a positive relationship was found between deposit and risk weighted assets. In North America, increased deposits also have a significant effect on the decrease in z scores. In East Asia, increased funding liquidity did not have a significant effect on all measures of risk taking. In Southeast Asia, increased funding liquidity even contributes to the decline in risk taking behavior. The results of this study also indicate that the implementation of explicit insurance deposit scheme can increase the aggressiveness of risk taking when the bank has higher funding liquidity. In contrast, banks tend to take lower risks in response to increased liquidity in the period of global financial crisis. This is consistently found throughout the area studied, except in East Asia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Arif Rakhman
Abstrak :
Penelitian ini mengembangkan perilaku pengambilan risiko dengan studi kasus beribadah selama pandemik COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden 1054 dengan menyebarkan kuesioner secara daring untuk melihat perubahan pola perilaku beribadah masyarakat di Indonesia sejak terjadi wabah COVID-19. Sampel yang diobservasi dan dianalisis adalah 410 laki-laki muslim yang memiliki rutinitas ke masjid sebelum terjadinya pandemik. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling- Partial Least Square), dengan mengukur faktor persepsi risiko, persepsi pandemik, modal sosial, religiositas, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, kondisi sosio-demografi, keluarga, dan tempat tinggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko, religiositas, rasa saling percaya /modal sosial, faktor keluarga dan tempat tinggal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi beribadah ke masjid. Sedangkan ditemukan bahwa persepsi pandemik, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, dan faktor kondisi sosio-demografi memiliki pengaruh negatif terhadap intensi beribadah ke masjid. Selain itu, hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan beribadah di rumah. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia penelitian serta memperbanyak literatur yang membahas perilaku masyarakat di tengah pandemi sehingga dapat dijadikan acuan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi perilaku masyarakat di Indonesia. ...... This study assess risk taking behavior on religious activities during COVID-19 pandemic in Indonesia. This study uses primary data by collecting on online survey nationwide. This study involves 1054 respondents and uses 410 as an observation samples that characterize as Muslim male who goes to congregational prayers daily before pandemic hit Indonesia. Using quantitative approach, this study analyzes the data using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square), and measure some of factors which are risk perception; pandemic perception; social capital; religiosity; trust in government; socio-demographic condition; family; and place of living. The results of this study indicate that risk perception, religiosity, mutual trust, family, and place of living have a significant positive influence on a person's decision-making behavior in choosing to worship at home or in a mosque. Despite of all that, pandemic perception, trust in government, and socio-demographic condition have a significant negative influence on that behavior. In addition, the results of this study indicate that the majority of respondents decided to worship/ do religious activities at home. The results of this study are expected to be able to contribute in research and enrich the literature related to public behavior during a pandemic so that it can be used as a reference for the government and other stakeholders in evaluating their policies in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siringoringo, Sri Hanna Raisa Berliana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh praktik corporate governance dan institutional environment terhadap perilaku risk-taking perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh moderasi institutional environment atas hubungan praktik corporate governance dengan perilaku risktaking perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel negara–negara yang termasuk wilayah Asia dengan melakukan observasi terhadap perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa saham masing-masing negara sampel untuk periode 2010 hingga 2013 dan terpilih 13 negara sampel dengan total perusahaan 12.123. Hasil pengujian menunjukkan bahwa praktik corporate governance dan institutional environment mendorong perilaku risk-taking perusahaan dan institutional environment memperkuat pengaruh praktik corporate governance terhadap perilaku risk-taking perusahaan.
ABSTRACT
This research aims to empirically analyze the effect of corporate governance practices and institutional environment on companies’ risk-taking behaviour. It also investigates the moderating effect of institutional environment on the model. Included in the samples are some Asian countries, with additional observation of companies listed in their stock exchange during 2010 until 2013. Based on a sample of 13 countries with 12.123 companies, the result shows that corporate governance practices and institutional environment respectively encourage companies’ risk taking behaviour. Meanwhile institutional environment also has strengthen the effect of corporate governance practice on company’s risk taking behaviour.
2015
S60620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aida Syafitri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model bisnis, pengambilan risiko, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis bank-bank umum terhadap Skala Ekonomi di Indonesia periode 2000-2016. Penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis untuk memperoleh nilai Skala Ekonomi dari Bank-bank umum di Indonesia. Kemudian, pengujian selanjutnya menggunakan metode panel dengan jumlah 101 bank umum di Indonesia dengan periode 17 tahun untuk mengetahui pengaruh dari model bisnis, pengambilan risiko, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis bank-bank umum terhadap skala ekonomi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model bisnis dan pengambilan risiko kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap skala ekonomi. Pengambilan risiko likuiditas, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis berpengaruh negatif terhadap skala ekonomi.
ABSTRACT
The purpose of this study is to observe the impact of business model, risk taking, profitability, capital strenght and crisis condition on economies of scale in Indonesian banking industry during 2000 2016. This study uses Stochastic Frontier Analysis to get Economies of Scale value of conventional banks in Indonesia. Furthermore, using panel data to know the impact of business model, risk taking, profitability, capital strenght and crisis condition on economies of scale in Indonesian banking industry. The results are busniness model and credit risk do not have correlation on economies of scale. Liquiity risk, profitability, capital strenght, and crisis condition have negative correlation on economies of scale. The researcher uses 17 years as the period of observation and 101 banks which is located in Indonesia as the sample.
2017
S68578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namirah Maulida Noviar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh kebijakan Basel III terhadap pengambilan risiko bank dan hubungannya dengan struktur kepemilikan bank terkonsentrasi di negara kawasan Asia Pasifik periode 2006-2015 dengan menggunakan metode analisis fixed effect model GLS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Net Stable Funding Ratio NSFR , sebagai salah satu regulasi dalam Basel III, memiliki pengaruh yang negatif terhadap pengambilan risiko bank, yang menggunakan z-score sebagai indikatornya. Ditemukan juga bahwa, bank yang memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi memiliki hubungan negatif dengan pengambilan risiko bank.
ABSTRACT
This study aims to analyze the effects of Basel III regulations on bank risk taking and its relationship with ownership structure of Asia Pacifics banking industry on the period of 2006 ndash 2015, using Fixed Effect Model GLS. The results of this study found Net Stable Funding Ratio NSFR , as one of Basel III rsquo s regulation, implementation has negative effect on bank risk taking, with z score as its indicator. This study also found that bank with concentrated ownership structure have negative relationship with bank risk taking.
2017
S69476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Halomoan Maralus
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ukuran direksi, independensi direksi, dan keragaman direksi terhadap pengambilan risiko perusahaan pada perusahaan sektor perbankan di Indonesia periode 2016 hingga 2020. Sampel terdiri atas 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan metode estimasi fixed effect model. Penelitian ini menemukan bahwa ukuran direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia. Namun, independensi direksi dan keragaman direksi tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan risiko perusahaan perbankan di Indonesia. ......This study aims to examine the effect of board size, board independence, and board diversity on firm’s risk taking in banking sector companies for the period 2016 to 2020. The sample consists of 43 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research used panel data which was later run using fixed effect model data. This study find that board size has a significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia. However, board independence and board diversity have no significant impact on firm’s risk taking in banking companies in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudya Arlita Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah efektivitas komite pemantau risiko (komite pemantau risiko wanita, jumlah anggota komite dan frekuensi rapat komite) berpengaruh terhadap pengambilan risiko dan kinerja bank umum di Indonesia. Penelitian ini juga meneliti pengaruh interaksi komite pemantau risiko dengan pengambilan risiko terhadap kinerja bank yang dihitung dengan menggunakan Tobin's Q. Dengan sampel 25 bank umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2012, penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat komite berpengaruh positif terhadap pengambilan risiko sedangkan proporsi komite wanita dan jumlah anggota komite berpengaruh negatif terhadap pengambilan risiko. Frekuensi rapat berpengaruh negatif terhadap kinerja namun berpengaruh positif terhadap hubungan antara pengambilan risiko dan kinerja bank. ......This study aims to examine whether risk monitoring committee effectiveness (female risk monitoring committee, size committee, and frequency of meetings) affects bank risk taking and bank performance. This study also examines the effect of risk monitoring committee effectiveness on the relationship between bank risk taking and bank performance measured by Tobin’s Q. With a sample of 25 bank listed in Indonesia Stock Exchange during 2008-2012, this study finds that frequency of meetings committee positively affect bank risk taking while proportion of female risk monitoring committee and size committee negatively affect bank risk taking. Frequency of meetings negatively affects bank performance but positively affect the relationship between bank risk taking and bank performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>