Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Jurnal Antropologi Indonesia, 2004
370.598 MUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberagaman sosio - kultural yang dimiliki oleh bangs aIndonesia, di samping menjadi kebanggan dan potensi kekayaan yang tak ternilai, tetapi juga mengandung potensi konflik yang amat besar...."
JANTRA 4:7 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Otong Jaelani
"Tesis ini membahas pemikiran Henry A. Giroux dengan konsepnya Border pedagogy yang menjadi landasan kuat bagi pendidikan multikultural. Konsep pendidikannya mengedepankan penghargaan atas keragaman budaya dan Jatar belakang peserta didik. Pendidikan yang dimaksudkannya tidak hanya terkait dengan persekolahan, tetapi juga pendidikan yang memperhatikan ruang publik yang menjamin keadilan dan demolcrasi. Apa yang teijadi di ruang publik semestinya menjadi sumber belajar yang memungkinkan peserta didik mengritisi dan memahami apa yang terjadi di sekelilingnya. Penelitian ini bersifat studi kepustakaan yang menggunakan metode hermeneutik sebagai upaya memahami dan merumuskan konsep dan pandangan teori border pedagogy yang menjadi landasan pendidikan multikultural. Hasil penelitian ini berimplikasi pada tuntutan demolcratisasi dalam pendidikan yang menjamin penghargaan atas perbedaan asal-usul, ras, jender, bahasa, dan agama peserta didik sehingga memungkinkan mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis. Konsep ini mengharuskan pendidik untuk merancang kurikulum yang relevan dengan peserta didik dan tetap mengritisi dokumen kurikulum apapun yang tersedia. Pemihakan pendidik dalam konteks ini adalah pada terciptanya masyarakat yang adil dan demokratis.

This thesis discusses the thought of Henry A. Giroux about the concept of Border pedagogy that become a solid foundation for multicultural education. The concept of education emphasizes respect for cultural diversity and background of learners. Education is meant not only related to schooling, but also pays attention to the education of public space that ensures justice and democracy. What happens in public spaces should be a source of learning which enables learners to be criticized and understand what is going on around them. This is a literature study that uses hermeneutics methods as an attempt to understand and formulate the concept of border pedagogy theories as the foundation of multicultural education. The results of this study have implications for the demands of democratization of education that ensures respect for differences in origin, race, gender, language, and religion, allowing learners to realize a democratic society. This concept requires educators to design curriculum that are relevant to learners and able to criticize all of the available curriculum documents. Educators in this context are to create a democratic society."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T44113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdaniza
"Buku “Manajemen Pendidikan Multikultural dalam Era Revolusi Industri 4.0” menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana pendidikan multikultural dapat dikelola dan diterapkan secara efektif di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan otomatisasi yang ditandai dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0. Buku ini menggabungkan konsep-konsep manajemen pendidikan dengan tantangan serta peluang baru yang muncul akibat kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), dan pembelajaran digital.
Penulis menggarisbawahi bahwa era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya berdampak pada sektor teknologi dan ekonomi, tetapi juga membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan global. Pendidikan multikultural, yang fokus utamanya adalah merangkul keberagaman dan mengatasi ketidaksetaraan, kini harus beradaptasi dengan perubahan digitalisasi yang cepat. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana manajemen pendidikan dapat memastikan inklusivitas, kesetaraan, dan keadilan dalam sistem pendidikan yang semakin terhubung secara global.
Buku ini dimulai dengan pengantar tentang Revolusi Industri 4.0, menjelaskan berbagai teknologi yang berdampak pada dunia pendidikan, seperti pembelajaran daring, alat pembelajaran berbasis AI, dan platform kolaborasi global. Penulis kemudian mengaitkan perkembangan ini dengan konsep pendidikan multikultural, menjelaskan bagaimana perubahan teknologi dapat memperkuat atau, sebaliknya, memperburuk kesenjangan sosial dan budaya jika tidak dikelola dengan baik. Buku ini dilengkapi dengan studi kasus dari berbagai negara yang telah berhasil mengimplementasikan manajemen pendidikan multikultural di era digital, serta menawarkan wawasan tentang tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses transformasi pendidikan di negara berkembang dan komunitas-komunitas yang kurang memiliki akses teknologi.
Buku “Manajemen Pendidikan Multikultural dalam Era Revolusi Industri 4.0” menegaskan bahwa teknologi bukanlah ancaman bagi pendidikan multikultural, melainkan peluang untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil. Melalui manajemen yang efektif, teknologi dapat digunakan untuk memperkuat dialog antarbudaya, mengatasi kesenjangan sosial, dan membangun masyarakat yang lebih adil dan setara. Buku ini memberikan wawasan yang penting bagi guru, manajer pendidikan, dan pembuat kebijakan yang ingin memanfaatkan teknologi di era 4.0 untuk memperkuat pendidikan multikultural dan menciptakan perubahan positif dalam sistem pendidikan.
"
Indramayu: PT Adab Indonesia, 2024
371.026 RAM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosia Tannanda
"Penelitian ini ingin memahami tentang kondisi praksis pendidikan multikultural di lingkungan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Beberapa studi sebelumnya telah berpendapat bahwa kondisi praksis pendidikan multikultural di Indonesia dan di beberapa negara lainnya yang memiliki karakteristik multikultural serupa seperti Indonesia, masih jauh dari kata baik dan efektif. Pada dasarnya, penulis setuju dengan hasil temuan dari studi-studi tersebut. Namun menurut penulis, studi-studi tersebut belum membahas secara lebih lanjut mengenai peran dari lima dimensi yang ada pada teori pendidikan multikultural. Padahal, pembahasan mengenai hal tersebut sangatlah penting, khususnya dalam menggambarkan kondisi praksis pendidikan multikultural di sebuah institusi pendidikan. Oleh sebab itu, penelitian kali ini berusaha untuk mengisi celah kekosongan tersebut. Lebih lanjut, sejalan dengan argumen sebelumnya maka beberapa pernyataan tesis dari penelitian ini adalah pertama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta telah melaksanakan praksis pendidikan multikultural baik melalui pendekatan kurikulum formal maupun melalui pendekatan kurikulum tersembunyi. Kedua, kondisi dari pelaksanaan praksis pendidikan multikultural tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan teori Pendidikan Multikultural milik Banks. Data dalam penelitian kali ini diperoleh melalui studi literatur, studi dokumen, kegiatan observasi lapangan, dan wawancara mendalam dengan sejumlah dosen dan mahasiswa yang berasal dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.

This research aims to understand the multicultural education praxis at Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Some of the previous studies have argued that the multicultural education praxis in Indonesia and in some other countries with similar multicultural characteristics as Indonesia is far from good and effective. Essentially, the author agrees with the findings of these studies. Nevertheless, according to the author, these studies have not further discussed the five dimensions’ role in the theory of multicultural education. In fact, the discussion on this matter is very important, especially in describing the conditions of multicultural education praxis in an educational institution. Thus, this research attempts to fill the gap. Furthermore, in line with the previous argument, some thesis statements from this research are first, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta has implemented multicultural education praxis both through the formal curriculum approach and through the hidden curriculum approach. Second, the conditions of the praxis implementation of multicultural education can be further analyzed by using Banks’ Multicultural Education theory. The data in this research was obtained through literature studies, document studies, field observation activities, and in-depth interviews with a number of lecturers and students from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library