Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cheppy Haricahyono
Semarang: IKIP Semarang Press, 1995
370.114 CHE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Agoes Salim, Author
Abstrak :
Empati, hati nurani, dan kontrol diri merupakan tiga sifat yang menjadi landasan inti dari pembentukan moral. Ketiga sifat ini perlu diperkuat agar anak lebih kuat untuk menghadang pengaruh negatif dari lingkungannya. Bila landasan moralnya telah kuat, maka tumbuhlah sifat menghargai dan kebaikan, sebagai bentuk kesopanan dan belas kasih dalam berhubungan dengan orang lain. Terakhir adalah sifat tenggang rasa dan keadilan yang menjadi dasar bagi munculnya sifat integritas dan kebermasyarakatan. Saat ketujuh sifat baik utama tersebut telah dikuasai, pendidikan moralnya telah lengkap. Meski demikian, perkembangan moralnya akan terus berjalan seiring dengan berkembangnya kapasitas kecerdasan moralnya
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
PGB 0619
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Nurhidayati
Abstrak :
Pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakt sangat penting atau urgen bagi pembentukan moral remaja, mengingat maraknya dekadensi moral saat ini. Masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari pemerintah, keluarga dan masrakat. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan generasi mendatang
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harseno
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
370.114 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aryatama Wicaksana
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana proses pendidikan yang berjalan di sekolah karakter berbasis konsep pendidikan metode kuttab dapat membentuk karakter moral pada santri yang merupakan anak berusia 5-12 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang digali melalui sebelas orang informan kunci (key informan) yang terdiri dari pekerja, orang tua, dan santri di Kuttab Ummul Quro Cibinong. Hasil temuan lapangan menggambarkan bahwa pemberian pendidikan moral melalui kegiatan pendidikan karakter iman dan adab yang melibatkan pengetahuan, alasan, perasaan, dan tindakan moral memberikan dampak positif pada peningkatan moral santri. Faktor pendukung yang dimiliki lembaga ialah ikatan antar guru, terdapat sumber daya bebas pakai di sekitar lembaga, serta kesungguhan dari orang tua. Faktor penghambat yang dihadapi muncul dari kurangnya pengalaman pengajar terkait pemahaman metode kuttab, belum adanya kerikulum yang terperinci, sikap orang tua yang kurang kooperatif, serta pengaruh lingkungan rumah santri yang tidak mendukung.
This undergraduate thesis explains how the educational process that runs in education-based character schools which uses the kuttab method, can shape the moral character of students who are children aged 5-12 years. This research is a qualitative research with descriptive design which was explored through eleven key informants (key informants) consisting of several workers, parents, and students in the Kuttab Ummul Quro Cibinong. The results of field research on moral education through character education activities of faith and manners that involve knowledge, reasons, feelings, and moral actions have a positive influence on increasing the moral of student. Supporting factors needed by institutions related to the bondness between teachers, are free resources around the institution, as well as seriousness from parents. The inhibiting factor arises from the lack of experience of teachers related to the understanding of the kuttab method, not having a detailed curriculum, the attitude of parents who are less cooperative, and affecting the home environment of students who do not support.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Maulida Haekal Sani
Abstrak :
Relevansi hukuman mati masih menjadi pertanyaan besar dan masih menjadi kontroversi hingga saat ini, perkara ini memiliki pendukung dan penentang baik di kalangan ahli hukum pidana maupun para pendukung Hak Asasi Manusia dengan argumentasinya masing-masing. Tugas karya akhir ilmiah ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan membahas konsep kekuasaan yang digagas Michel Foucault. Bagaimana kekuasaan bekerja dalam masyarakat, keterikatan antara relasi kuasa dan hukuman. Menganalisis proses evolusi terjadinya penghukuman hingga sampai pada penghukuman mati. Proses kognisi manusia menciptakan hukum melalui pelaksanaan hukuman, hingga sampai pada kesimpulan non-hukuman mati. Hukuman mati tidak memperkecil efek kriminalitas di masyarakat. Negara tidak layak dan tidak berhak untuk menghukum mati seseorang, hukuman seharusnya tidak menggunakan penderitaan sebagai tujuan sosial. Sebaliknya, hukuman seharusnya sebagai cara untuk memberi manfaat bagi mereka yang mengalaminya, sebagai cara untuk membantunya memperoleh pengetahuan moral. ......The relevance of the death penalty is still a big question and is still controversial to this day, this case has supporters and opponents from both criminal law experts and human rights advocates with their respective arguments. This scientific final project uses descriptive analysis method by discussing the concept of power which was initiated by Michel Foucault. How power works in society, the relationship between power relations and punishment. Analyzing the evolutionary process of punishment to the death penalty. The process of human cognition creates law through the implementation of punishment, until it comes to a non-death penalty. The death penalty does not reduce the effect of crime on society. The state does not deserve and does not have the right to sentence someone to death, punishment must not use suffering as a social goal. Rather, punishment should be a way to benefit those who experience it, as a way to help them acquire moral knowledge.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Monetta
Abstrak :
Rou Pu Tuan ditulis pads masa menjelang keruntuhan dinasti Ming, Novel ini dikenal sebagai salah satu novel erotik dalam kesusastraan klasik Cina karena mengetengahkan banyak adegan seks secara rinci. Pembahasan masalah moral novel Rou Pu Tuan bertujuan mengungkapkan segi pendidikan moral dari novel erotik tersebut. Penulisan skripsi ini memakai metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan buku-buku tentang sejarah, moral dan kesusastraan klasik Cina balk yang umum maupun yang khusus mengenai dinasti Ming (1368-1644). Hasil akhir dari pembahasan mengenai moral dalam novel erotik berjudul Rou Pu Tuan ini adalah : Rou Pu Tuan muncul sebagai reaksi penulis terhadap situasi kacau menjelang keruntuhan Ming, Perilaku Para kerusakan moral dalam tubuh pemerintah dan rakyat khususnya yang masuk dalam golongan cendekiawan. Dengan kata lain, lewat novel ini pengarang mengkritik sikap pemerintah dan para cendekiawan. Rou Pu Tuan merupakan alert pengarang untuk menyampaikan amanat serta peringatan pada para pembaca untuk memperbaiki sikapnya karena ada bahaya yang mengintai bangsanya, Penggambaran adegan seks secara rinci dalam novel Rou Pu Tuan sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa bagi para pembaca mass itu. Novel-novel seperti Rou Pu Tuan ternyata saat itu sangat digemari dan para pembacanya umumnya terdiri dari golongan atas dan kalangan terhormat...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Puspita Sari
Abstrak :
Pendidikan moral di Jepang merupakan salah satu penelitian yang menarik untuk dikaji baik dilihat dari sejarahnya, dan berbagai kasus yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Pendidikan moral di Jepang merupakan salah satu bagian terpenting dalam pendidikan yang diberikan di sekolah terutama pada tingkat SD dan SMP. Pendidikan moral yang diberikan di sekolah Jepang semua sama dan seragam yang berdasarkan pada Gakushu Shido Yoryo (Garis Besar Panduan Belajar) yang telah ditetapkan oleh Monbukagakusho (Departemen pendidikan). Selain itu, pendidikan moral yang diberikan tercermin dalam berbagai kegiatan siswa di dalam sekolah, yang banyak memberikan nilai positif bagi perkembangan intelejensia dan kepribadian anak. Skripsi ini dibuat dengan menggunakan metode deskriptif analisis, dengan menggunakan berbagai data dan informasi dari berbagai buku dan media lainnya yang kemudian menganalisanya. Dalam Analisa terlihat bahwa pendidikan moral ini ternyata mendapat banyak hambatan dengan terjadinya benturan-benturan nilai yang terjadi karena adanya nilai_-nilai yang tidak lagi sejalan antara yang diberikan di sekolah dengan yang ada di dalam keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dengan semakin pesatnya kemajuan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah banyak merubah berbagai kebiasaan dan nilai-nilai yang dulu dianut. Skripsi ini kiranya dapat rnenarik perhatian bagi para kritikus dan para pemerhati pendidikan dan para peneliti studi tentang Jepang untuk dapat menggali lebih dalam lagi mengenai peran penting pendidikan moral di sekolah dalam pembentukan kepribadian dan karakter anak. Skripsi ini kiranya juga dapat membuka wawasan bagi para pemerhati pendidikan di Indonesia untuk dapat belajar dari kesuksesan dan berbagai hambatan yang dihadapi Jepang untuk dapat mempersiapkan anak-anak mereka sebagai generasi penerus bangsa dan melihat betapa besar dan pentingnya arti pendidikan bagi masa depan bangsa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library