Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Listyarti
Jakarta: Erlangga, 2012
371.3 RET p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Maretanto
Abstrak :
Pancasila, sebagai ideologi negara, berdasar kepada prinsip bhinneka tunggal ika. Kenyataan yang sekarang terjadi adalah adanya krisis multidimensi yang ditandai dengan lunturnya nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa, dalam kahidupan sehari-hari kita, seperti meningkatnya kejahatan, korupsi, penyimpangan pajak, degradasi moral dan sehagainya. Hal ini terjadi karena adanya pengabaian pendidikan karakter. Meskipun dalam pendidikan formal terdapat proses pendidikan, akan tetapi itu hanya transfer pengetahuan saja, bukan transfer nilai. Lebih buruknya lagi, nilai-nilai ini tidak pernah diimplementasikan dalam keseharian kita. Situasi ini akan menjadi semakin gawat pada era globalisasi. Globalisasi ditandai dengan meningkatnya standar kehidupan investasi intemasional, kemajuan tekoologi dan ideologisasi global. Untuk itulah, Negara-negara berkembang seperti Indonesia harus mampu menyesuaikan dirinya dalam persaingan global. Dalam kasus ini, bisa saja terjadi berakhirya Pancasila, seperti yang dikatakan Daniel Bell (1962) dalam tesisnya tentang akhir ideologi dan juga bahwa globalisasi membawa efek negatif yang tidak sedikit jlka kita tidak mernillki karakter bangsa yang kuat untuk menangkalnya, seperti pemahaman multikultural, kejujuran, taat hukum, adil, empati, pantang menyerah, dll. Pada era global village ini, Indonesia harus lebih memperhatikan bidang pendidikan, bukan sekedar memenuhi hak warga Negara akan tetapi juga untuk membangun karakter seperti yang digariskan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistero Pendidikan Nasional yang salah satu tujuannya adalah pembanganan?
Pancasila, our belief system, is based on five diversity in unity philosophic principles. At the present, multi dimension of Indonesia crises more or less relate to the lack of values - the values of Pancasila which is sourced from good and great values of this nation - in the daily life of Indonesia citizen, e.g the high crimes number, police corruption, tax office corruption, moral degradation and others. It is because character education was ignored. Eventhough there was education process in the formal school, it was only a transfer of knowledge, not a transfer values. The worst is it never implemented in the true life because what is thought is difference from what is done. This situation could be worst in this globalization era. Globalization is source of rising living standard reaping the gains from trade, international investment, technological progress and global ideologizing. For this purpose, developing countries should make adjustment to increased competition and special efforts to eliminate ineqnality. In this case, it could be the end of Pancasila, like Daniell Bell (1962) said in his paper about the end of ideology and also globalization brings us more negative effect if we don have any strong nation character such as multicultural values, honesty, obey the law, justice, empathy for others, spirit for struggle, etc, In this global village era, Indonesia need to invest more in education not just to fulfill its peoples basic rights but also to provide their character that's noticed in Law No 20/2003 about National Education System, which is one of its aim is building a nation character that true belief and sacrifice for God, respect for human rights, enforcement of rule of law and implementation of the new form of civic education to develop smart and good citizens. As a metter of fact, there is nothing wrong with Pancasila. Seeing that fact, we?
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaedi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
371.3 ZUB d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nik Hayanti
Abstrak :
Pemikiran Al-Ghazali sangat relevan untuk dicoba diterapkan di Indonesia, yang secara gamblang menawarkan pendidikan akhlak yang paling diutamakan. Dengan akhlak yang baik, berkarakter keislaman yang tinggi, betapapun parahnya kondisi sosial.
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faridhatun Nikmah
Abstrak :
Tradisi Apitan merupakan salah satu bentuk upacara selamatan dalam rangka mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini mengkaji mengenai proses ritual tradisi Apitan dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Apitan di Desa Serangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses ritual dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Apitan di Desa Serangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses ritual dalam pelaksanaan tradisi Apitan dimulai dari pembukaan, sambutan, doa Apitan, makan bersama, pertunjukan wayang, dan penutupan. Selain itu, dalam pelaksanaan tradisi Apitan terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diperoleh di antaranya adalah sikap religius, jujur, disiplin, cinta tanah air, toleransi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Hal lain yang perlu diteladani oleh generasi muda bahwa tradisi Apitan dijadikan sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2020
900 HAN 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suparti
Abstrak :
Metode pembelajaran yang banyak digunakan tenaga pendidik di PAUD/TK adalah bermain dengan slogan bermain sambil belajar. Selain metode bermain, ada metode bercerita, dan bernyanyi. Metode bercerita merupakan salah satu metode yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai mulia pada anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi mengenai: (1) kemampuan guru dalam bercerita; (2) kebutuhan guru akan media audio cerita pendidikan karakter untuk PAUD; (3) media audio pendidikan karakter untuk PAUD; dan (4) nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa disampaikan melalui media audio bercerita. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Populasi penelitian adalah guru-guru TK di Propinsi DIY. Sebanyak 20 guru TK menjadi sampel penelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen kuesioner dan panduan wawancara digunakan untuk menjaring kebutuhan guru PAUD akan media audio cerita pendidikan karakter untuk anak usia dini. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan guru dalam bercerita cukup baik meskipun masih memiliki keterbatasan; (2) guru membutuhkan media audio yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai karakter; (3) media audio pendidikan karakter yang dibutuhkan adalah cerita binatang; dan (4) nilai-nilai pendidikan karakter yang disampaikan mengacu pada kurikulum PAUD 2013. Dengan demikian, hasil penelitian menegaskan bahwa guru membutuhkan media audio dalam bentuk cerita binatang untuk membantu menanamkan nilai-nilai karakter pada anak usia dini.
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jeane Chrysanthea
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap manusia mempunyai karakter, yaitu suatu set ciri-ciri psikologis individu, berisi nilai-nilai moral, sosial, dan agama, untuk mengarahkan individu berperilalm yang benar. Program pendidikan karakter ini disusun sebagai usaha menyediakan pengalaman yang dapat membentuk seseorang mcnjadi pribadi yang berkarakler balk dan dapat berperilaku sesuai dengan tumutan sosial. Program ini diperuntukkan bagi peserla diclik taman kanak-kanak tingkat A karena mereka berada pada rentang usia paling baik lmtuk diajarkan mengenai berbagai macam hal. Program berisi pengajaran nllai-nilai moral yang berakarkan pada dua nilai utama dan universal, yaitu rasa hormat dan tanggung jawab. Pcnyusunan program diawali dengan analisa kebutuhan melalui Focus Group Discussion agar program sesuai dengan visi_ misi, dan kebutuhan sekolah, dalam hal ini TK. Karya Mulya Dari analisa kebutuhan diperoleh tiga nilai utama yang perlu dikembangkan, yaitu pengendalian diri, kemandirian, dan keadilan. Tujuan utama program pendidikan karakter ini adalah membentuk para pesena didik TK Karya Mulya menjadi pribadi yang berkaralner balk, yang tampak dalam perilaku schari-hari. Kegiatan program mencakup tiga komponen moral, yaitu pengetahuan, rasa, dan lindakan moral. Kegiatan diadakan satu kali dalam seminggu, dengan durasi 20 menit untuk setiap sesinya Metode yang digunakan meliputi pemasangan spanduk atau hasil karya, penceritaan, diskusi/tanya jawab, pelabelan perilaku, bermain peran, bermain, prakarya, kegiatan sosial sederhana, dan sliker reward. Modul program lerdiri dari ll sesi dengan kescluruhan kegialan berjumlah 33 kegiatan.
ABSTRACT
Every person has their own character. It is a set of psychological dispositions of an individual, consists of moral, social, or religious values, to direct a person in order to behave properly. This character education program was designed as an effort for providing experiences to develop good characters in a person, and therefore enable the person to behave accordingly to the social demands. 'lhis program was targeted for students in Kindergarten A, since they are in the golden age, the best time to teach them about many things. This program will teach moral values, rooted in two great universal values, which are respect and responsibility. Designing this program was started by gathering data through Focus Group Discussion for need analysis. This step is important so that the program will fit the vision, mission and school?s needs, in this case, TK Karya Mulya The result of need analysis informed that there are three main values needed to develop. 'they are self control, independency, and fairness. The main goal of this character eduaition program is to shape the students in Karya Mulya Kjndergarteii A to be a person with good characters, reflected in daily behavior. This program includes three moral components: moral knowing, moral feeling, and moral action. The activites will be held once a week, with 20 minutes duration for each sxsion. Teaching method used are setting up banner or display for students? art and crafts, story-telling, discussion, behavior labeling, simple social activities, and reward stickers. The modul ofthe program has ll sessions, with 33 activities in total.eywords: character education, moral values, moral components.
2007
T34177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur `Afifah
Abstrak :
Kenakalan remaja yang marak terjadi, memerlukan penanganan dari pihak keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sekolah sebagai instansi resmi memiliki peran yang siginifikan dalam menangani kenakalan remaja. Salah satu cara yang sekolah dapat lakukan untuk menangani kenakalan remaja adalah melakukan pendidikan karakter, dimana hal ini dapat menjadi salah satu cara agar para remaja dapat mengurangi kegiatan yang bersifat negatif dan lebih diarahkan pada kegiatan yang bersifat positif. Sistem ketarunaan yang diterapkan di SMKN 61 Jakarta menjadi keunikan dari SMKN 61 Jakarta sendiri dalam melaksanakan pendidikan karakter. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran dari ketarunaan SMKN 61 Jakarta dalam mengatasi kenakalan remaja dan faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan pendidikan ketarunaan di SMKN 61 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan wawancara, observasi, dan studi literatur. Adapun peran ketarunaan dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memperkecil kesempatan mereka untuk melakukan kenakalan remaja dengan memperpadat waktu mereka dengan kegiatan positif, menginternalisasi mereka dengan karakter yang harus dimiliki seorang taruna, dan membiasakan mereka melakukan kebiasaan positif. Hal tersebut akhirnya berdampak pada perubahan taruna dan taruni yaitu kenakalan yang mereka lakukan menjadi berkurang dan terdapat perubahan positif lainnya yaitu perubahan sikap, fisik, dan performa akademis. ......Juvenile delinquency is rife, requiring treatment from the family, school, and community. Schools as official institutions have a significant role in dealing with juvenile delinquency. One of method that schools can do to deal with juvenile delinquency is character education, it can reduce activities of adolescents that are negative and more directed at positive activities. Ketarunaan system that implemented at SMKN 61 Jakarta is unique from SMKN 61 Jakarta itself in carrying out character education. This research aim the role of the ketarunaan SMKN 61 Jakarta to resolve juvenile delinquency. This research uses a qualitative approach with descriptive research design. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and literature studies. The results of this research role of ketarunaan to resolve juvenile delinquency is to reduce their chances of juvenile delinquency by tightening their time with positive activities, internalizing them with the character that must be possessed by taruna, and getting them into positive habits. This is make impact on the change in taruna dan taruni, delinquency they do becomes reduced and there are other positive changes that is change of attitude, physical, and academic performance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Auliyani
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Pendidikan Karakter Usia Dini di Taman Indrya Yogyakarta, 1964-1968 mengkaji Pendidikan Karakter Dini yang ditanamkan melalui Taman Indrya yang dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terhadap eksistensi Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Tujuan dari penulisan skripsi mendeskripsikan perkembangan Taman Indrya, pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan pada anak usia dini, dan mengetahui dukungan yang diberikan pemerintah terhadap keberadaan taman kanak-kanak. Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber, tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi keberadaan Taman Indrya mendukung perkembangan pendidikan karakter pada usia dini melalui metode pembelajaran bermain dan bernyanyi. Kebijakan yang diberikan pemerintah diaplikasikan dengan metode belajar yang ada pada Taman Indrya sehingga tidak menghilangkan ciri khas pembelajaran yang diajarkan Ki Hajar Dewantara.
ABSTRACT
Thesis titled Early Childhood Character Building Take Place on Indrya Park Yogyakarta, 1964 1968 studied about early childhood character building which is installed By the Indrya Park that be related to Government policy towards kindergarten existence in Indonesia. The purpose of this study is described Indrya Park cultivation, implementing character building that applied to early age children, and knowing government assistance to support kindergarten 39 s existence. The sources and method used in this study are history method, that is through heuristics stage, source critics, data interpretation stage, then the final stage is historiography. The sources used in this research are from the archives, newspapers and contemporary magazines, scientific journals, interviews, and books as a supported source. The result of this research of this research shows that the existence of Indrya Park espouses the character building of the early age children through singing and playing learning methods. Government 39 s wisdom is applied to the Indrya Park learning method so that it will not omit characteristics of learning that Ki Hajar Dewantara taught us to.
2016
S67472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Selviliana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan mengenai gambaran sistem token ekonomi dan dukungan sosial yang diberikan kepada anak kelas 6 dalam membentuk karakter di Sekolah Dasar Swasta X. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Adapun hasil yang diperoleh menunjukan bahwa sekolah sudah memberikan pendidikan karakter pada anak dengan menggunakan sistem token ekonomi. Bentuk dukungan sosial yang diterima anak dari sekolah adalah dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Sedangkan orang tua di rumah, kurang dalam memberikan dukungan sosial dan hanya memberikan dukungan instrumental pada anak saat di rumah.
Abstract
This study describes the picture of token economic systems and social support given to sixth graders in shaping the character of Private Elementary School X. This study uses a descriptive qualitative research design. The results obtained show that the school is providing education to the child's character by using the token economy system. Forms of social support received from school children is emotional support, the support award, instrumental support and informational support. Meanwhile, parents at home, lacking in social support and instrumental social support only the children at home.
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>