Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyono
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan menggunanakan teori reproduksi budaya yang dikembangkan oleh Bourdieu, penelitian ini mencoba untuk menjawab bagaimana sumberbudaya keluarga mempengaruhi luaran-hasil dari pendidikan anak usia dini dalam bentuk kesiapan sekolah. Diantara murid-murid dan orangtuanya yang diasumsikan memiliki kelas dominan dipilih berdasarkan asal kelas sosialnya ? mereka digali bagaimana mempraktekan pendidikan dalam keluarga dan di sekolah, serta bagaiamana unjuk-kerja anak-anak tersebut diberi nilai oleh guru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan strategi ganda: penelitian lapangan, survey rumah tangga, dan diskusi kelompok terarah yang dilakukan pada dua kecamatan perdesaan dan peri-urban di Banten. Dengan memperluas pengertian modal budaya berdasarkan sumberdaya lokal, penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelas sosial yang lebih tinggi (urang beunghar) menerima modal budaya dominan di rumahnya sehingga memiliki kemampuan untuk berunjuk-kerja lebih baik di sekolah. Sementara anak-anak dari kelas sosial yang lebih rendah (urang leutik) mengalami kekurangan di dalam kesiapan sekolahnya. Latar belakang pendidikan orangtua prima causa modal budaya dalam keluarga yang mempengaruhi pada tingkat kesiapan sekolah. Terdapat perbedaan praktek bahasa di rumah dan perhatian orangtua diantara kelas sosial yang mempengaruhi unjuk-kerja anak yang telah diberi penilaian oleh guru didalam lingkup PAUD formal dan PAUD nonformal.
ABSTRACT
Utilizing Bourdieu?s cultural reproduction theory, this research trying to answer how family cultural resources influence the outcomes of early childhood education in terms of school readiness. Among the selected students and their parents according to their social class origins, they are assumed posses the cultural dominance ? they are explored how they practice family education toward their children and at school, how their children performances are treated by teacher. Qualitative approach is employed by this research using multiple strategies: field research, household survey, and focused group disscusion in a setting of two sub-districts, rural and peri-urban in Bantam province. By broadening the notion of cultural capital at local context, the results reveal the children from higher social class (urang beunghar) receieve cultural dominant capital at their home, make them ability to perform better in school. While children from lower class (urang leutik), having disadvantage for their school readiness development. Parent?s educational background prima causa cultural capital in which influence children?s school readiness. There are differences in language practice and parent?s attention toward children education among the social classess that effect children perfomance in ECE formal and ECE nonformal.
Depok: 2012
D1289
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roopnarine, Jaipaul L.
Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2011
372.21 ROO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan generasi yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagammaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak yang mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Eka Ciptarini
Abstrak :
ABSTRAK
dari lingkungannya. Perkembangan berbahasa ini mencapai puncaknya pada saat berusia 2 tahun. Pada masa ini stimulasi bahasa dari orangtua sangatlah penting. Untuk orangtua (khususnya ibu) yang bekerja, hal ini menjadi sulit untuk dipenuhi karena mereka harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan menitipkan anak ke Tempat Penitipan Anak (TPA). Di TPA, anak tetap dapat tumbuh dan mendapatkan stimulasi bahasa yang baik dari pengasuh saat orangtua bekerja. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pemberian program di TPA, akan tetapi ternyata tidak semua TPA memiliki program tertulis. Salah satu TPA yang tidak memiliki program adalah Sasana Bina Balita (SBB) Mitra. Oleh karena itu lalu penelitian ini dilakukan untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa yang tepat bagi anak usia 2 tahun. Langkah pertama untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa adalah melakukan analisa kebutuhan. Melalui observasi dan wawancara terhadap 4 orang pengasuh SBB Mitra diketahui bahwa perkembangan bahasa reseptif anak usia 2 tahun di SBB Mitra berkembang lebih baik daripada perkembangan bahasa ekspresifnya. Rancangan modul program pengembangan bahasa ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif anak. Modul terdiri dari 12 sesi pertemuan yang dirancang untuk dilakukan pada sesi kegiatan terpimpin. Setiap kegiatan dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan juga ekspresif anak.
2007
T37824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusa Putra
Jakarta: Rajawali, 2012
372.21 NUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Kustandi
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Brewer, Jo Ann.
Boston : Boston , 1992
372.21 BRE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
RR Mindo Poetri Permata
Abstrak :
ABSTRAK
Faktor ekonomi kerap dijadikan permasalahan tunggal pada kasus “anak putus sekolah” di Indonesia. Ada sebuah temuan 3000 anak putus sekolah di kota Depok dan mereka memilih mengikuti ujian Paket C untuk mendapatkan ijazah ketimbang belajar di sekolah. Hal ini menunjukkan adanya keengganan siswa didik untuk mengikuti pelajaran di sekolah. Sikap enggan mengikuti pelajaran sekolah dapat diterjemahkan sebagai menurunnya motivasi anak belajar di sekolah. Kegiatan bercerita untuk anak usia 6 -7 tahun adalah sebuah kegiatan intervensi yang bersifat preventif untuk mempersiapkan anak menghadapi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Media bercerita sangat efektif untuk dijadikan khasanah pemaparan permasalahan sekaligus pemecahan permasalahan dengan cara yang mudah dicerna oleh anak. Pemilihan anak usia 6 - 7 tahun berdasarkan kemampuan tugas perkembangan anak dimana anak telah memiliki kemampuan mengolah informasi berdasarkan stimulasi lingkungan. Yang dimaksud dengan kegiatan bercerita ialah bercerita dengan muatan penanaman motivasi belajar anak sehingga dorongan dan semangat belajar tetap terjaga utuh hingga anak menyelesaikan pendidikan. Lembaga yang dijadikan partner kerja dalam kegiatan intervensi ini ialah Taman Pendidikan Al Qur’an dan Ngaji Lekar, sebagai dua lembaga yang dipercaya oleh warga RW 20 Kampung Lio sebagai tempat mereka menitipkan anak untuk belajar membaca Al Qur’an, baca latih, tulis, hitung dan pendidikan anak usia dini.
2007
T38050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Zulfa Iswantoko
Abstrak :
Guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif dihadapi oleh berbagai tuntutan untuk mampu memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Mindfulness, dikarakterisasi oleh peningkatan kesadaran di masa kini, dapat meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengajar di kelas inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mindfulness guru dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif. Partisipan pada penelitian ini adalah 149 guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Pengukuran mindfulness guru menggunakan Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Pengukuran self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif menggunakan Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara mindfulness dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Masing-masing dimensi mindfulness menunjukkan adanya korelasi yang signifikan, yaitu intrapersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.44, p<0.01, two- tailed) dan interpersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini menekankan pada pentingnya mengintegrasikan strategi mindfulness untuk mendukung guru dalam mengembangkan kepercayaan dirinya yang diperlukan untuk keberhasilan praktik pendidikan inklusif di kelasnya. ......Teachers in inclusive early childhood education settings face various demands to ensure the diverse needs of all students are met. Mindfulness, characterized by enhanced present-moment awareness, can boost teachers' confidence in implementing inclusive practices in their classroom. This study aims to examine the relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices. Using purposive sampling, the research involved 149 teachers in inclusive early childhood education. Teachers' mindfulness was measured using the Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Teachers' self-efficacy in inclusive educational practices was assessed using the Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Correlation test results showed a significant relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Each dimension also showed a significant correlation: intrapersonal mindfulness with teachers' self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed) and interpersonal mindfulness relationship with teachers' self- efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.44, p<0.01, two-tailed). The implications of this study highlight the importance of integrating mindfulness strategies to support teachers in developing the confidence for successful inclusive educational practices in their classroom.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Irfiani
Abstrak :
Penelitian ini membahas implementasi metode Istima' sebagai metode pembelajaran yang digunakan dalam menghafal Al-Qur'an pada anak usia dini di Tahfi? Anak Usia Dini Indonesia Qur'an Foundation, Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Istima' dalam proses menghafal, adakah perbedaan dalam penerapannya pada dua kelas yang berbeda, serta membuktikan apakah ada perbedaan pada aspek fonologi bahasa Arab pada anak-anak dengan pemahaman huruf hijaiyah dengan yang tidak dalam hal pelafalan ayat yang dihafal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data berupa kajian pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah dilakukan analisis terhadap data penilitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran melalui metode Istima' untuk menghafal Al-Qur'an saat ini cukup tepat untuk anak usia dini yang sebagian besar belum mampu membaca dan menulis huruf hijaiyah, tidak adanya perbedaan yang signifikan pada penerapan metode Istima' pada dua kelas yang berbeda, dan ditemukan perbedaan dalam pelafalan bunyi bahasa Arab pada anak yang memiliki prior knowledge dengan yang tidak, selanjutnya perbedaan ditemukan pada kecepatan anak dalam menghafal suatu surah. ......This study discusses the implementation of Istima' method as a learning method used in memorizing Al Qur 39 an for early childhood in Tahfi of Early Childhood, Indonesia Qur 39 an Foundation, Depok. The purpose of this study is to find out how the application of Istima' method in the process of memorizing, is there a difference in its application to two different classes, and also proves whether there is a difference in the phonological aspects of Arabic language in children with knowledge of hijaiyah letters and who do not in terms of pronunciation of memorized verses. The research method used is qualitative with data sources such as literature review, observation, interview, and documentation. After analyzing the research data, the results shows that the method of learning through Istima' method to memorize the Qur 39 an is currently quite appropriate for early childhood that most have not been able to read and write hijaiyah letters, there is no significant difference in the application Istima' method in two different classes, and there is difference in Arabic pronunciation of children who have knowledge of hijaiyah letters with those who do not then the difference is found in the speed of the child in memorizing a surah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>