Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Dahlia
Abstrak :
Sampah telah menjadi permasalahan nasional yang masih saja terjadi hingga saat ini sehingga penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Peran perilaku masyarakat dalam penanganan sampah menjadi salah satu aspek sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku penanganan sampah rumah tangga serta faktor yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut pada masyarakat di wilayah RW 04 kelurahan Kamal Muara Penjaringan Jakarta Utara tahun 2015. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode Rapid Assessmengt Procedure (RAP). Pengumpulan data primer dengan wawancara mendalam dan observasi, sedangkan data sekunder menggunakan data wilayah dan kependudukan Kelurahan Kamal Muara serta data kesakitan Puskesmas Kelurahan Kamal Muara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam melakukan pemilahan dan membuang sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap tak acuh dengan lingkungan, sarana prasarana dan fasilitas pengelolaan sampah termasuk laut yang menjadi bagian fasilitas tempat pembuangan sampah. Semua faktor-faktor ini menimbulkan niat bagi masyarakat dalam melakukan perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. Berdasarkan kesimpulan, maka direkomendasikan terutama kepada pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan implementasi program pengelolaan sampah secara regular kepada masyarakat terutama dalam perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. ......Waste has been a national problem up to date that requires a comprehensive management. It is expected that there will be benefits such economical, healthy community, and safe environment, and also behavior change. The role of community behaviour is necessary and one of the crucial aspects in dealing and solving the problems of waste management. This research aimed to analyze household waste management behavior to people in the Community Area (RW) 04 Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan District North Jakarta in 2015. This was a qualitative research with the method used Rapid Assessmengt Procedure (RAP). The Data were gathered using in-depth interview and observation. In addition, it also used data about area and demographic of Kelurahan (Subdistric) Kamal Muara and community health status from Public Health Centre of Kamal Muara. Result of the study showed that people's behavior was affected by several factors such as environment ignorance, infrastructure and facilities including the image of people on the ocean as a place for waste disposal. Therefore it is recommended for the regional and district government to regularly socialize and implement the programs related to waste management especially on waste separation or segregation and waste disposal.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mutia R.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan tiga model alternatif dalam menentukan solusi terbaik penanganan Sampah di DKI Jakarta. Alternatif pertama adalah sistem sentralisasi pengelolaan sampah dimana sistem pengeloiaan sampah dilakukan terpusat hanya ada satu tempat pengotahan dan koordinasi langsurig dati pusat. Alternatif kedua adalah sistem desentralisasi yaitu sistem pengelolaan per wilayah dah wilayah terkecil yaitu kelurahan, kecamatan, dan kotamadya yang dikoofdinasi oleh masing ? masing wilayah kotamadya yang ada di Jakarta. Alternatif ketiga adalah sistem semidesentralisasi pengelolaan sampah dimana pada sistem ini setiap level dan sumber sampah yang terbagi atas tiga kategori yaitu perumahan, tempat komersial dan industm melakukan pengelolaan sampah sendiri.

Untuk menilai bobot/kepentingan dari setiap elemen dilakukan dengan menggunakan anaiytic hierarchy process (AHP). Untuk membuat model hirarki dilakukan studi pustaka dan wawancara/brainstorming terhadap pakar yang ahil dalam masalah sampah. Kemudian membangun hirarki yang tersusun dan empat level yang susunannya terdlri dan Tujuan, Krlterla, Sub Krttena, dan Alternatif.

Dari hasil pengolahan data terpillh alternatif terbaik adalah sistem desentralisasi dengan bobot global 0.437. Dengan mempeñorltaskan peran swasta dalam mengembangkan manajemen dan teknologi pengolahan sampah. Aitematif kedua adalah sistem semidesentrahsì dengan bobot global 0.343 dengan memprioritaskan peran swasta dalam pemberdayaan masyarakat. Alternatif terakhir adalah sistem sentralisasi nilai bobot global dengan 0.220 yang memprioritaskan aspek swasta dalam melakukan Investasi untuk sistem penanganan sampah di DKI Jakarta

Prioritas ini sesuai dengan keberhasilan pengelolaan sampah secara desentralisasi di kawasan Rawasan, Jakarta Pusat. Dengan pilot project yang baru dilaksanakan untuk kawasan ini diharapkan untuk pada masa yang akan datang untuk seluruh wilayah DKI Jakarta yang memakal sistem sentralisasi dapat menerapkan sistem desentralisasi.
ABSTRACT
This study develops three alternative models in determining the best solution to handle waste in DKI Jakarta. The first alternative ¡s centralized system of waste ?nanagement ¡n which the waste is managed centrally in one place and directly coordinated from the central. The second alternative is the decentralized system, where the waste is managed for each district, form the small district le. political district administered, sub district, municipality. This system is coordinated by each of ?municipality district in Jakarta?, The third system is semi-decentralized system in which the waste is managed according to the level and sources of waste. They are from residential, commercial areas and industries. This system manages the waste by itself.

To asses intensity of each element, it is used Analitic Hierarchy Method (AHP). This method is used by developing hierarchies, consisting of 4 hierarchies i.e. Goals, Criteria, Sub- criteria and alternatives. To develop hierarchy model, by using literature review and asking people who expert in handling waste management.

From data analysis it requires, the best result is decentralized system with the intensity value 0.437. in this system, the private contribution is prioritized by developing management and technology of waste. The second alternative is the semi-desentralized system, with the global weight of 0.343 by priotizing the private sector role In society empowerment. The last alternative is the centralized system, where the intensity value is 0.220. in this alternative,by priotizing the private sectors to interest in the system to handle waste management in DKI Jakarta.

This priority is approriate with succesfulty to handle of waste by the decentralized system in Rawasai area, Central Jakarta. With pilot project that has been construct to this area for ¡ni the future this p?oject should be apply in whole DKI Jakarta area that using The centralized system apply the decentralized system.
2002
T4574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fajar Syahwali
Abstrak :

ABSTRAK
Kegiatan perekonomian yang bertumpu pada kota-kota besar membawa dampak pada pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi melalui pertumbuhan alami ataupun urbanisasi. Pertumbuhan penduduk tersebut membawa konsekuensi pada peningkatan volume dan kualitas sampah yang dihasilkan. Penduduk kawasan DKI Jakarta yang mencapai 11 juta jiwa menghasilkan limbah/Sampah sebanyak 25.000 ms per hari. Seluruh sampah tersebut hams dikumpulkan, diangkut da.n dibuang ke Tempat Penampungan Akhir pada setiap hari. Kualitas sampah tersebul juga meningkat seiring dengan makin banyaknya digunakan plastik dan zat-zat kimia di dalam kehidupan sehari-hari.

Penanganan yang tepat terhadap sampah adalah jawaban yang tepat untuk pemmasalahan di atas. Salah satunya ialah dengan memanfaatkan kembali sebagian sarnpah yang masih dapat diolah. Sampah pasar yang sebagian besar terdiri dari zat organik, bila diolah dengan tepat dapat menjadi kompos dengan mutu yang balk.

PT. X memiliki teknologi pengolahan Sampah pasar menjadi kompos yang diadaptasi dari Iennan dengan penyesuaian pada iklim tropis Indonesia. Produksi kompos tersebut akan dapat menghasilkan keuntungan bila dilakukan dalam skala lndustri- Oleh karena industri kompos modem belum ada di Indonesia, maka PT. X mengadakan studi pendahuluan yang menghasilkan rancangan pabrik kompos.

Sebelum mulai melakukan pembangunan Esik pada pabrik tersebut, maka spesiikasi rancangan pabrik kompos tersebut harus diketahui karakteristiknya terlebih dahulu. Karakteristik sistem produksi yang kompleks tersebut tidak dapat dipelajari dengan metode konvensional sehlngga untuk mengetahui karalcterisrik sistem tersebut digunakan metode simulasi.

Simulasi dilakukan dengan membuat model produksi sesuai spesilikasi rancangan pabrik, kemudian dilakukan serangkaian eksperirnen pada model tersebut untuk mencari kombinasi model parameter yang mampu menghasilkan produk dengan jumlah yang diinginkan. Dalam melakukan simulasi digunakan perangkat lunak ProModel.
1997
S36202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Safira Fakhraini
Abstrak :
Sampah plastik yang mendominasi ekosistem laut tidak hanya menjadi ancaman terhadap kerusakan lingkungan, tetapi juga menyebabkan dampak serius terhadap biodiversitas laut. Dengan jumlah sebanyak 80% dari total seluruh sampah laut, plastik telah menyebabkan kematian sekitar 100.000 mamalia laut setiap tahunnya. Jika tidak dilakukan upaya terhadap permasalahan ini, maka pada tahun 2050 pun diprediksikan akan terdapat lebih banyak plastik dibanding ikan di laut. Menghadapi permasalahan ini, Indonesia, sebagai kontributor signifikan terhadap sampah plastik global, telah mengumumkan komitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target adalah melalui pencegahan masuknya sampah dan penanganan terhadap sampah yang telah berada di laut. Tulisan ini secara khusus akan membahas upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang berasal dari aktivitas pelayaran dan penangkapan ikan. Dengan berfokus pada regulasi yang berlaku, tulisan ini akan mengeksplorasi sejauh mana pengaturan tersebut sesuai dengan kebutuhan penanganan sampah plastik di laut. Analisis juga akan menelaah keselarasan antara peraturan yang ada, implementasi dari kebijakan terkait, dan sejauh mana efektivitas tindakan penanganan sampah plastik yang telah diterapkan selama ini. Dengan memberikan pemahaman yang mendalam, tulisan ini berusaha menggambarkan secara komprehensif tantangan dan perkembangan dalam menangani sampah plastik yang berasal dari aktivitas pelayaran dan penangkapan ikan di perairan Indonesia. ......Plastic waste that dominates marine ecosystems is not only a threat to environmental degradation, but also causes serious impacts on marine biodiversity. Accounting for 80% of all marine debris, plastic is responsible for the deaths of around 100,000 marine mammals each year. If nothing is done about this problem, it is predicted that by 2050 there will be more plastic than fish in the ocean. Indonesia, as a significant contributor to global plastic waste, has announced a commitment to reduce marine plastic waste by 70% by 2025. One of the efforts made to achieve the target is through preventing the entry of waste and handling waste that is already in the sea. This paper will specifically discuss the Government of Indonesia’s efforts to address the problem of plastic waste from shipping and fishing activities. By focusing on existing regulations, this paper will explore the extent to which they are in line with the needs of addressing marine plastic debris. The analysis will also examine the alignment between existing regulations, the implementation of related policies, and the effectiveness of plastic waste management measures that have been implemented so far. By providing an in-depth understanding, this paper seeks to comprehensively describe the challenges and progress in addressing plastic waste from shipping and fishing activities in Indonesian waters.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Rinaldo
Abstrak :
Penanganan sampah merupakan salah satu wujud pelayanan publik dari pemerintah, disisi lain masyarakat juga harus berpartisipasi serta berkolaborasi dengan pemerintah didalam penyelenggaraan, pengambilan keputusan, dan pengawasan penanganan sampah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menjawab bagaimana proses tata kelola kolaboratif dalam penanganan sampah antara swadaya masyarakat dengan PPSU tingkat Kelurahan serta faktor- faktor yang mempengaruhinya . Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penanganan sampah secara kolaboratif telah terbangun dengan adanya keterlibatan aktor pemerintah dan non pemerintah, terdapat pembagian kewenangan, kerjasama antara Partisipasi swadaya masyarakat, Organisasi Bank Sampah Masyarakat, PPSU Tingkat Kelurahan dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Barat yang bekerja sama dengan pihak swasta. Telah terbangun dialog, kepercayaan, pemahaman, komitmen hingga mencapai hasil antara. Keterlibatan swasta dalam proses tata kelola kolaboratif masih terbatas pada tahapan kegiatan pemilahan sampah. Penelitian juga menemukan bahwa proses kolaboratif ini belum sempurna faktor- faktor yang turut mempengaruhi antara lain masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pemilahan sampah, pola pikir masyarakat yang masih tradisional dalam penanganan sampah, kurangnya motivasi petugas sampah RT dan RW serta prasarana dan manajemen pengangkutan yang kurang optimal. Untuk itu diperlukan sosialisasi, penyuluhan yang lebih intensif, pendampingan untuk mengubah perilaku masyarakat serta inovasi didalam merangsang partisipasi aktif dari masyarakat. ......Waste management is one form of public service from the government. On the other hand the community must also participate and collaborate with the government in the implementation, decision making, and supervision of waste handling. By using a descriptive qualitative approach, this study answers how collaborative governance processes in handling waste between community self-help and Public Facility Maintenance Officers (PPSU) and the factors that influence it. The results of the study show that collaborative waste management processes have been built with the involvement of government and non-government actors, there are a division of authority, collaboration between community self-help, community waste bank organization, public facility maintenance (PPSU) and the jakarta barat Environtment agency in collaboration with the private sector. Dialogue, trust, understanding, commitment have been established to achieve temporary result. Private involvement in collaborative governance processes is still limited to the stages of waste sorting activities. Research also found that this collaborative process was not perfect. factors that influence, among others are the low understanding of the community about sorting waste, the people's mindset that is still traditional in handling waste, lack of motivation from garbage officers, and less optimal infrastructure and management of garbage truck transportation. For this reason, socialization, more intensive counseling, assistance to change community behavior and innovation in stimulating active participation from the community are needed.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Dwi Larasati
Abstrak :
Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah load count analysis dan SNI 19-3964-1994. Hasil akhir penelitian ini adalah desain sistem penanganan sampah dan Unit Pengolahan Sampah yang dapat diterapkan untuk mengurangi timbulan sampah. Timbulan sampah di TMR keseluruhan adalah sebesar 0,035 l/m2/hari atau 0,0058 kg/m2/hari, sedangkan timbulan sampah untuk sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sebesar 6,08 l/o/hari atau 0,87 kg/o/hari. Komposisi sampahnya terdiri dari 66,20% organik, 8,95% kertas, 13,78% plastik, 0,10% logam, 2,07% styrofoam, 0,19% karet, 1,43% kaca, 0,82% tisu, 1,59% pampers dan pembalut, 1,87% tekstil, 0,002% baterai, 1,17% kayu, dan 1,85% lainnya. Perencanaan sistem penanganan sampah meliputi pemilahan dan pewadahan di sumber, pengumpulan, pemilahan dan pengolahan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir sampah. Luas minimum UPS adalah 1.896 m2 yang mencakup area tipping floor, area pemilahan, area pemrosesan, ruang penyimpanan, ruang kantor, ruang khusus petugas, area penyimpanan residu, area parkir, dan area penanganan lindi. ...... The focus of this study is solid waste generation and composition at Ragunan Zoological Park, South Jakarta. The methods which being used are load count analysis and SNI 19-3964-1994. The result of this study is a design for solid waste handling system and Municipal Recovery Facility which can be applied to reduce the solid waste generation. Total solid waste generation in Ragunan Zoological Park is equal to 0,035 l/m2/day or 0,0058 kg/m2/day meanwhile for the householdlike waste is equal to 6,08 l/person/day or 0,87 kg/person/day. Solid waste composition consists of 66,20% organic, 8,95% paper, 13,78% plastic, 0,10% metal, 2,07% styrofoam, 0,19% rubber, 1,43% glass, 0,82% tissue, 1,59% diapers and sanitary napkins, 1,87% textile, 0,002% battery, 1,17% wood, and the other 1,85%. Design of solid waste handling system includes separation and storage at the source, collection, separation and processing, transport, and final disposal. Minimum area of MRF is 1.896 m2 including tipping floor area, separation area, processing area, storage area, office area, staff area, residue storage area, parking area, and leachate handling area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library