Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
M Khoirunnada
"Penelitian ini mengkaji pemertahanan bahasa Madura di Desa Manduro. Fokuspenelitian ini adalah sikap bahasa dan penggunaan bahasa Madura. Penelitian inididasarkan pada teori penggunaan bahasa dari Fishman 1972c dan Greenfield 1972 , dan pemertahanan bahasa dari Holmes 2013 . Metode yang dipakaiadalah kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dengan menerapkan metodepengamatan langsung, kuesioner dan wawancara. Data dianalisis denganmenggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa penggunaan bahasa Madura pada semua ranah masihdipertahankan. Pemertahanan bahasa Madura di Desa Manduro, KabupatenJombang ini ditopang oleh tiga hal penting, yaitu: 1 sikap positif masyarakatManduro terhadap bahasa Madura, 2 bahasa Madura dianggap sebagai pemarkahidentitas kelompok sebagai Oreng Manduro, dan 3 adanya letak pemukimanDesa Manduro yang secara geografis terkonsentrasi mdash;agak terpisah dari letakpemukiman masyarakat mayoritas.Kata kunci: Pemertahanan bahasa, sikap bahasa, dan ranah.

This research discusses about language maintenance of Madurese language in Manduro Village. The focus of this research is the attitude of language and the use of Madurese language. This research is based on the theory of language use from Fishman 1972c and Greenfield 1972 , and language maintenance from Holmes 2013 . The method used is qualitative and quantitative. Data were obtained by applying direct observation methods, questionnaires and interviews. Data were analyzed using descriptive and inferential statistic analysis. The results of this study indicate that the use of Madurese language in all domains is maintained. The defense of Madurese language in Manduro Village, Jombang Regency is supported by three important things, namely 1 positive attitude of Manduro society toward Madurese language, 2 Madurese language is considered as marker of group identity as Oreng Manduro, and 3 Manduro Village which is geographically concentrated somewhat separated from the location of the majority community settlements.Keywords Language maintenance, language attitudes, and domains.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T51461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsono
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D1631
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wagiati
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk pemertahanan bahasa Sunda dalam upacara pernikahan adat Sunda di Kabupaten Bandung dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatifdeskriptif. Sumber datanya adalah upacara pernikahan adat Sunda di Kabupaten Bandung. Berdasarkan data tersebut dilakukan analisis terhadapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemertahanan bahasa Sunda pada upacara pernikahan adat Sunda di Kabupaten Bandung, Jawa Barat meliputi bentuk penjemputan oleh lengser, saweran inti, ngaleupaskeun japati, buka pintu, dan sungkem. Faktor yang menyebabkan terjadinya pemertahanan bahasa Sunda pada upacara pernikahan adat Sunda adalah mempertahankan identitas kultural dan latar belakang kultural keluarga yang melangsungkan upacara pernikahan tersebut."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
370 JPK 3:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Bustanuddin
"Masyarakat Serawai Bengkulu memiliki tradisi pertunjukan seni dendang yang dipertunjukkan pada upacara adat nundang padi, upacara bimbang adat, dan upacara akikah anak. Pertunjukan seni dendang merupakan kombinasi pertunjukan tuturan, tarian yang iringi alat musik rebana, biola, dan serunai. Pertunjukan seni dendang ini sebagai pertunjukan adat yang ditampilkan oleh sekelompok laki-laki di atas pengujung. Disertasi ini berupaya mengungkapkan pemertahanan ekosistem budaya masyarakat Serawai melalui pertunjukan seni dendang sebagai representasi majelis adat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan sejarah, etnografi, dan antropologi dengan konsep-konsep tradisi lisan. Hasil dan temuan mengungkapkan pertunjukan seni dendang Serawai diinterpretasikan majelis adat yang berkaitan dengan adat budaya lamo yang diwariskan turun-temurun. Pertunjukan seni dendang sebagai pembuka adat dalam ekosistem budaya Serawai yakni upacara adat nundang padi, upacara bimbang adat, dan upacara akikah anak. Penelitian ini menemukan bahwa struktur pertunjukan seni dendang memiliki kebaruan setiap pertunjukannya dengan pola yang tersimpan dalam memori pemain dendang. Sistem pengelolaan dahulunya mengandalkan masyarakat desa beralih pada unsi. Komponen-komponen dalam pertunjukan seni dendang menjadi jaringan adat dalam pemertahanan ekosistem budaya Serawai. Pertunjukan seni dendang merepresentasikan adat pinjam pakai caro dahulu yang masih dipertahankan masyarakat Serawai.

The Serawai Bengkulu community has a tradition of performing seni dendang, which is performed at the nundang padi ceremony, the bimbang adat ceremony, and the aqiqah ceremony. The performance of seni dendang is a combination of speech performances and dances accompanied by tambourine, violin, and trumpet musical instruments. This performance of seni dendang is a traditional performance performed by a group of men at the pengujung. This dissertation seeks to reveal the maintenance of the cultural ecosystem of the Serawai community through the performance of seni dendang as a representation of the traditional assembly. This research uses qualitative research methods through historical, ethnographic, and anthropological approaches to the concepts of oral tradition. The results and findings reveal that the performance of seni dendang Serawai was interpreted by the traditional assembly as relating to the traditional budaya lamo, which has been passed down from generation to generation. The performance of seni dendang is an opening for customs in the Serawai cultural ecosystem, namely the traditional nundang padi ceremony, the traditional bimbang ceremony, and the aqiqah ceremony. This research found that the structure of the performance of seni dendang is novel in each performance, with patterns stored in the memory of the singing performer. The management system that previously relied on village communities has shifted to unsi. The components of the performance of seni dendang form a traditional network for maintaining the Serawai cultural ecosystem. The performance of seni dendang represents the adat pinjam pakai caro dahulu, which is still maintained by the Serawai people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Embram, Esther R.
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sabariah
"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana pemahaman anak usia dini terhadap pertuturan direktif. Pemahaman anak usia dini tersebut dilihat dari tanggapan anak terhadap jenis-jenis tuturan direktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena menggunakan teknik observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa rancangan skenario yang berisi berbagai bentuk tuturan direktif yang akan ditanyakan kepada anak. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah PAUD di Jakarta Selatan, yaitu PAUD Al Munawarah Jagakarsa. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah anak berusia 4-5 tahun yang memiliki latar belakang kebahasaan yang sama, yaitu lahir di Jakarta, berbahasa ibu bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.  Hasil penelitian menunjukkan anak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif perintah, ajakan dan gabungan bentuk direktif yang memiliki aspek perintah atau ajakan dan anak tidak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif pertanyaan, pernyataan, saran, dan larangan.
ABSTRACT This study aims to determine the extent of early childhood understanding of directive speech. Understanding early childhood is seen from the child's response to the types of speech directive. The method used in this research is qualitative method because it uses observation and interview technique. This study uses a research instrument in the form of a scenario design that contains various forms of directive speech to be asked to the child. This research was conducted in one of PAUD schools in South Jakarta, which is PAUD Al Munawarah Jagakarsa. The informants chosen in this study were 4-5 year olds who had the same language background, who was born in Jakarta, spoke Indonesian motherhood and used Indonesian language in their daily activities. The results showed that the child responded in accordance with the directive form, the invitation and the merged form of directive that had the aspect and the child did not respond in accordance with the directive form of questions, statements, suggestions, and restrictions.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T52664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Mediyawati
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Minang telah dilakukan di Jakarta. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa daerah Minang di Jakarta di luar wilayah pemakaian bahasa Minang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan pengamatan langsung. Wawancara dikenakan kepada 51 orang responden yang berdagang di Pasar Tanah Abang Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa...

"
1996
S10922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Batak Toba telah dilakukan di Depok. Tujuannnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Batak Toba di luar wilayah pemakaian bahasa Batak Toba (Depok). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 25 keluarga (50 responden) yang tergabung dalam ikatan kelurga Hutabarat di Depok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-_faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Batak Toba di Depok rata-rata sebesar 49,5%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan. Selain itu, juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan tempat lahir responden.

"
2001
S11291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Suharsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemertahanan bahasa Jawa dialek Banten melalui pilihan dan pemakaian bahasa di ranah keluarga berdasarkan lokasi pemukiman. Diduga lokasi pemukiman dapat memberikan pengaruh terhadap pemertahanan bahasa. Penelitian ini dilakukan di masyarakat yang homogen, yaitu lokasi pemukiman di desa dan di masyarakat yang heterogen, yaitu lokasi pemukiman di dekat pusat pemerintahan, pusat industri dan pariwisata. Populasi penelitian adalah semua penutur bahasa Jawa dialek Banten di Provinsi Banten. Dengan menggunakan stratified purposive sampling, diperoleh 340 responden dari sepuluh desa yang mewakili berbagai lokasi pemukiman. Data pilihan bahasa dikumpulkan berdasarkan kuesioner dan dianalisis dengan SPSS dan data pemakaian bahasa didapatkan melalui observasi lapangan yang dianalisis dengan teknik triangulasi.
Hasil analisis menunjukkan secara umum pemertahanan bahasa Jawa dialek Banten dalam kategori baik, dengan rerata persentase responden yang memilih menggunakan bahasa Jawa dialek Banten kepada mitra tutur di ranah keluarga 86,15%. Berdasarkan lokasi pemukiman, responden dengan karakteristik homogen (di desa) menunjukkan pemertahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden dengan karakteristik heterogen. Pemertahanan bahasa di desa didominasi oleh responden yang berusia 41-50 tahun. Pada masyarakat heterogen, responden yang tinggal di lokasi pemukiman dekat pusat pemerintahan menunjukkan pemertahanan bahasa Jawa dialek Banten paling tinggi, yaitu dengan rerata 74,93% dan didominasi oleh responden perempuan.

The research aims to figure out Banten Javanese maintenance through language choice and language use in family domain based on respondents settlement location. It is supposed that settlement location gives influence toward language maintenance. The research conducted in homogeny society, those who stay in villages, and in heterogeneous society, those who stay near governmental center, industrial center and tourism. The population is all Banten Javanese speakers in Banten Province. by using stratified purposive sampling, there are 340 Banten Javanese speakers as respondents taken from the four settlement locations. Language choice data taken from questionnaire and it analyzed using SPSS; while language use data taken from observation and it analyzed using triangulation.
The result of analysis showed that Banten Javanese maintenance is good, reaching 86.15 % of respondents who chose to use the language. Based on the settlement locations, respondents represented homogeny society (village) tends to maintain the language higher than those who represented heterogeneous society. Social factor dominated in this location is respondents with 41-50 years old. In heterogonous societies, the respondents who live near the governmental center get the highest percentage, i.e. 74,93% with women domination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2725
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>