Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Gandasoebrata
Jakarta: Dian Rakyat, 2008
616.075 6 GAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Njoedarwini
Abstrak :
pemeriksaan kirierja makin berkembang peranannya di Indonesia Karena manfaatnya yang besar dapat dira sakan, yaitu dalam rangka penggunaan sumber daya seca ra ekonomis dan efisien serta pencapaian program seca ra efektif. Implementasi pemeriksaan kinerja pada dasarnya memerlukan persyaratan tertentu yang dalam pelaksanaan nya dijumpai beberapa faktor yang menadi kendala mau pun menjadi penunjang akan keberhasilannya. Dalam karya akhir ini dipilih studi kasus di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas yang disingkat dengan sebutan Lemigas sebagai contoh dilaksanakannya pemeriksaan kinerja di Indonesia. Dari studi kasus tersebut dapat diketahui bahwa implementasi pemeriksaan kinerja sudah dilaksanakan jauh sebelum dikembangkan dan dipopulerkan pemeriksa an kinerja di Indonesia sekitar tahun 1981. Tetapi dalam implementasinya masih ditemukan beberapa kelemahan yang antara lain mengenai sistematika pelaksanaannya maupun pelaporannya. Dari studi kasus tersebut juga dapat diidentifikasi beberapa faktor yang menjadi kendala maupun bebera pa faktor yang menjadi penunjang. Beberapa faktor kenkendala yang dapat diidentifikasi dapat disebut sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan pihak pimpinan organisasi mengenai manfaat pemeriksaan kinerja bagi pimpinan organisasi/top management. 2. Kurangnya pengetahuan dan pihak yang diaudit, yang terdiri dari Kepala Bidang/ Bagian/Seksi/Urusan dan Proyek. 3. Kurangnya atau belum adanya standar/kriteria dalam melaksanakan evaluasi. 4. Kurangnya tenaga audit dengan kualitas dan pengalaman yang mencukupi. 5. Kurangnya tempat pelatihan/training dan kesempatan on the ob training bagi tenaga auditon/calon auditor. 6. Kurangnya dana /alokasi anggaran untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja. Faktor pendukung dalam implementasi dapat disebut : 1. Adanya faktor pendukung yang berasal dari instansi yang lebih tinggi. 2. Adanya dukungan dan pemeriksa luar (external auditor). 3. Adanya semangat kerja dan motivasi dan tenaga auditor untuk menjalankan tugasnya. Akhirnya studi mengenai implementasi kinerja ini diharapkan dapat merangsang studi mengenai implementasi lebih lanjut, demi keberhasilan implementasi pemeriksaan kinerja di Indonesia dimasa mendatang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lillah
Abstrak :
ABSTRAK
Pada waktu sekarang VDRL dan TPHA telah direkomendasi oleh WHO sebagai pemeriksaan penyaring penyakit sifilis dan FTA ? Abs sebagai tes konfirmasi.

Dengan tujuan untuk mendapatkan prevalensi VDRL reaktif, maka dilakukan pemeriksaan VDRL terhadap 2531 sampel yang berasal dari kelompok risiko tinggi. Kelompok WTS, pramuria dari kelab malam dan panti pijat, serta waria sejumlah 1973 sampel, penghuni lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan 509 sampel, serta panti asuhan yang merawat penderita ketergantungan obat 49 sampel.

Persentase VDRL positif terbesar ditemukan pada waria. Terlihat kecenderungan peningkatan VDRL positif pada kelompok WTS. Pada penghuni lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan VDRL positif cukup tinggi. Dari penghuni panti asuhan tidak ditemukan hasil reaktif
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noverita Pak Pak
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Daniel
Abstrak :
Telah dilakukan pemeriksaan fitokirnia dari sari buah tiga macam pare (riomordica charantia L. Cucurbitaceae). Hasil pemeriksaan pendahuluan menunjukkan ketiga macam sa. ri buah tersebut masing—masing mengandung alkaloida, glikosida, sterol, saponin, gula dan resin. Dari pemeniksaan secara kromatografi lapisan tipis dida - patkan noda sterol dari masing—masing sampel yang dengan pengamatan secara visual ternyata'kadar tertinggi terdapat pada sampel II (pare cina). Setelah dilakukan percobaan secara spektrof'otometni cahaya tampak terhadap noda sterol tersebut didapatkan serapan maksimum pada due panjang ge - lombang yaitu 621 nmdan 656 nm. Dari pemeniksaan alkaloida secara kromatografi lapisan ti— pis ketiga sampel masing—masing memberikan tiga noda yang bereaksi 'positif terhadap pereaksi yang digunakan. ......The screening phytochemistry from three kinds of juice pare (f1omordica charantia L. - Cucurbitaceae)has been done. This preliminary study shows the presence of alkaloids, glycoside, steroid, saponin, sugar and resins. From thin layer chromatography test there exist a steroidspot in each sample and with the visual observation it can be seen that sample II (pare cina) gives the higher concen tration. After the spectral measurements on the steroid - spot it is found the absorption maximum at about, 621 nm and 656 nm. The alkaloid's experiment by thin layer chromatography using three samples, each sample gives three spots with positive reaction against the reagents spray which are used.
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Didi Edwin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Iis Krisdaryani
Abstrak :
Dalam perusahaan yang kecil, pimpinan dapat secara langsung mengawasi dan mengikuti seluruh kegiatan dan perkembangan perusahaan. Tetapi dengan berkembangnya suatu perusahaan maka pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara langsung jalannya perusahaan. Sehingga untuk mengatasi hal ini pimpinan memerlukan bantuan pemeriksa intern untuk membantu terpeliharanya pengawasan atas jaringan pengendalian manajemen. Dalam melakukan fungsi sebagai pemeriksa intern Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Jasa Marga (Persero) telah mendapat dukungan penuh dari Direksi, maupun dari obyek yang diperiksa. Peranan atau keberadaan dari pemeriksa intern tergantung pada peran sertanya sesuai dengan fungsinya dalam proses pengambilan keputusan. Kedudukan pemeriksaan intern yang tepat dalam organisasi perusahaan secara keseluruhan merupakan satu syarat yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pemeriksaan intern. Seperti halnya pada PT Jasa Marga (Persero) dimana SPI nya ditempatkan sebagai staf dan betanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, oleh karena itu SPI PT Jasa Marga (Persero) memiliki independensi dalam pemeriksaan sehingga para pemeriksa intern dapat melaksanakan tugasnya dengan bebas dan obyektif, hal ini membuat pemeriksaan dapat terlaksana secara efektif. Untuk mengatasi reaksi pertentangan dari pihak-pihak yang diperiksa (auditee), maka SPI perlu mengadakan pendekatan yang baik terhadap auditee dengan mengembangkan hubungan kerjasama untuk menemukan cara-cara yang lebih efisien dan lebih efektif dalam melaksanakan pemeriksaan untuk memperbaiki keadaan. Hubungan antara SPI pada PT Jasa Marga (Persero) dengan pemeriksa ektern cukup baik, hal ini dapat ditandai dengan kondisi dimana setiap ada pemeriksaan ekstern maka pemeriksa intern terlebih dahulu dihubungi dan dijadikan mitra kerja mereka, sehingga dapat menghindarkan pelaksanaan pemeriksaan yang tumpang tindih dan berulang-ulang untuk obyek pemeriksaan yang sama.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Misbach
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
616.8 JUS n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Aryani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>