Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isfhahan Achmad Dzulqarnain
Abstrak :
Berdasarkan hasil data Sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia dihuni oleh 237.641.326 jiwa. Kondisi ini mengindikasikan angka perkembangan penduduk di pedesaan cukup tinggi, hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan pemenuhan energi listrik yang semakin meningkat. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut pada kasus ini adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Desa Buntu Turunan Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Dalam sebuah sistem PLTMH yang memanfaatkan aliran sungai, jenis pembangkit tipe run off river tidak membutuhkan bendungan yang besar melainkan dengan cara mengalirkan aliran sungai dari elevasi tertinggi dari sungai ke satu sisi sungai lainnya yang mempunyai elevasi lebih rendah, dengan memanfaatkan energi karena adanya suatu potensial kemudian energi tersebut dikonversi menjadi energi kinetik untuk menggerakkan sirip dan memutar turbin yang selanjutnya dirubah menjadi energi listrik. Daya yang dapat dibangkitkan oleh PLTMH Haspasuk - 1 ini adalah dengan memperhitungkan efisiensi sistem, maka daya yang dapat dihasilkan oleh skema PLTMH adalah sebesar 1308,19 kW, dengan debit andalan 3,103 m3 / detik. Direncanakan diameter pipa pesat sebesar 1,27 meter untuk meredam tekanan water hammer yang ditimbulkan, sehingga dari aspek teknis PLTMH Hapasuk – 1 ini layak untuk direalisasikan. ......Based on Census data by the Central Bureau of Statistics in 2010, Indonesia is inhabited by 237,641,326 populations. This condition indicates the rural population growth rate is quite high. It caused the needs for compliance of electrical energy is increased. One alternative to fulfilled for the demand of electrical energy is by building the Mini Hydro Power Plant in this case in Buntu Turunan Village, Hatonduhan Sub-District, Simalungun District, North Sumatra Province. In the system of Mini Hydro Power Plant, which utilizes river flow, the type of Runoff River plant does not required kind of large dam. It can be utilize the river system from high elevation to another point which has lower elevation. By the utilizing the potential energy which converted into the kinetic energy to move the blades and rotated the turbine then changed into the electrical energy. The potency which can be generated by the Hapasuk - 1 Mini Hydro Power Plant, is by considering the efficiency of the system. The power generated by Mini Hydro Power Plant scheme is as big as 1308.19 kW, with dependable flow amount to 3.103 m3 / second. The diameter of the penstock is 1.27 meters to restraint water hammer pressure, so that from the technical aspect the Hapasuk – 1 Mini Hydro Power Plant is feasible to be realized.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S58410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raity Arief Hidajat
Abstrak :
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi, dan juga bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Salah satu sumber energi listrik yang potensial berasal dari energi panas bumi, dimana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di 331 lokasi dengan potensi sebesar 28.579 MW. Namun potensi panas bumi sebagian besar berada di kawasan konservasi seperti di kawasan Taman Nasional. Pengembangan dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menurut Word Wildlife Fund (WWF), menyebabkan pembukaan lahan yang merusak struktur vegetasi dan mempengaruhi habitat satwa liar. Data dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak menunjukan adanya penuruan jumlah populasi macan tutul jawa dari 50 ekor pada tahun 2013 menjadi 40 ekor pada tahun 2018. Pengembangan PLTP banyak mendapat tantangan dari masyarakat sekitar mengenai kesempatan kerja dan berusaha yang belum mendapatkan perhatian. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai keberlanjutan PLTP dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial, dan menilai indeks keberlanjutannya. Lokasi penelitian adalah di PLTP Gunung Salak yang berada di dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dengan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian mixed method. Variabel penelitian ditetapkan melalui wawancara kepada para nara sumber ahli yang diolah dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Ada 7 variabel penelitian yang dijabarkan dari hasil pengolahan data dan analisa, yaitu: Kondisi tutupan lahan dalam kondisi yang baik dan tidak ada penurunan tutupan lahan sejak tahun 2003-2018, konservasi hutan dengan metode indeks Shannon Wiener berada dalam keanekaragaman sedang, konservasi satwa dengan metode camera trap menunjukan macan tutul jawa masih ada dan hidup di sekitar area PLTP dengan jumlah sekitar 10 ekor dengan indeks kelimpahan relatih 1,55% dan digolongkan dalam kategori rendah, pendapatan pekerja lokal melebihi dari survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sehingga layak memenuhi kebutuhan hidup, serapan tenaga kerja lokal telah mencapai 72% dari kapasitas tenaga kerja di PLTP dan berada dalam komposisi tenaga kerja lokal dan non lokal di beberapa daerah yang berkisar antara 60-75%, penyerapan produk masyarakat lokal oleh PLTP masih kurang, hal ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat karena persyaratan higienitas dan keamanan pangan. Secara keseluruhan indeks keberlanjutan PLTP Gunung Salak mencapai 55% yang berarti berada pada kondisi cukup berkelanjutan. ......Electrical energy needs in Indonesia continues to increase rapidly along with economic growth, technological improvement, and also the increasing of population. One of the potential sources of electrical energy comes from geothermal, where Indonesia has a huge potential in 331 locations throughout Indonesia with a potential of 28,579 MW. However, most of the geothermal source location is in conservation areas such as in National Park areas. Development and operation of Geothermal Power Plants according to the Word Wildlife Fund (WWF), causing land clearing that resulting in damage of vegetation structures and affects wildlife habitats. Data from the Mount Halimun Salak National Park shows a decline in the population of Java leopard from 50 in 2013 to 40 in 2018. The development of Geothermal Power Plants has received many challenges from the surrounding community regarding employment and business opportunities that have yet to receive attention. And it is necessary to research the sustainability of geothermal power plants from environmental, economic and social aspects, and assessing the sustainability index. The research location is Gunung Salak Geothermal Power Plant which is located inside the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) with a quantitative approach and mixed method research. Research variable is determined through interviews to expert resource persons which are processed by Analytical Hierarchy Process (AHP). There are 7 research variables which is described from the results of data processing and analysis, namely: Land cover conditions are in good condition and there has been no decrease in land cover since 2003-2018, forest conservation using the Shannon Wiener index method are in moderate diversity, animal conservation using the camera trap method shows that Javan leopards still exist and live around the area of ​​the Power Plant with around 10 heads and classified in the low category with a relative abundance index of 1.55%, the income of local workers exceeds the survey of the Need for Decent Living (KHL) so that it is feasible to meet the needs of life, the absorption of local labor has achieved 72% of the workforce capacity at the Power Plant and are in the composition of the local and non-local workforce in several regions ranging from 60-75%, the absorption of local community products by the Power Plant is still lacking, this not according to community's expectations because of the hygiene and food safety requirements. Overall the sustainability index of the Gunung Salak Geothermal Power Plant reaches 55% which means it is in a fairly sustainable condition.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Purwo Wijayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Perencanaan pengembangan pembangkit listrik merupakan salah satu hal penting yang menjadi bagian dari perencanaan sistem kelistrikan nasional selain perencanaan kebutuhan beban. Permasalahan yang harus terjawab dalam suatu perencanaan pengembangan pembangkit adalah bagaimana suatu investasi akan bernilai optimum dengan berbagai kendala dan keterbatasan yang ada untuk memenuhi tingkat kehandalan yang diinginkan. Optimasi perencanaan pengembangan pembangkit yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas minimum pembiayaan (least cost) yang dinyatakan terhadap nilai saat ini (present value) dengan tingkat kehandalan yang ditetapkan dan sejalan dengan kebijakan pemerintah. Pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan pembangkit yang terdiri atas biaya modal, operasi dan pemeliharaan, serta biaya bahan bakar. Metode penghitungan nilai optimasi yang digunakan adalah algoritma genetika, dimana dalam penelitian sebelumnya hasil pengujian simulasi menunjukkan nilai total pembiayaan 0,7% lebih rendah apabila dibandingkan dengan model Zopplan. Hasil optimasi bauran kapasitas pembangkit Jawa Bali di tahun 2030 adalah PLTU Batubara 55.492 MW (60%), PLTGU Gas (16%) 14.831 MW, PLTG LNG 10.385 MW (11%), PLT Hidro 7.196 MW (8%), dan PLTP 3.797 MW (4%). PLTU Minyak dan PLTU Gas yang dianggap sebagai pembangkit eksisting masing-masing sebesar 407 MW (0,4%) dan 815 MW (0,9%). Hasil optimasi bauran energi listrik dari pembangkit Jawa Bali di tahun 2030 adalah PLTU Batubara 340.272 GWh, PLTGU Gas 54.730 GWh, PLTG LNG 18.356 GWh, PLT Hidro 22.059 GWh, PLTP 27.762 GWh, PLTU Minyak 713 GWh dan PLTU Gas 1.429 GWh. Proyeksi emisi CO2 di tahun 2030 adalah sebesar 348,8 juta ton, sedangkan di tahun 2020 sebesar 198,2 juta ton. Proyeksi emisi CO2 di tahun 2020 hasil optimasi Algen menunjukkan 7 juta ton lebih rendah apabila dibandingkan terhadap proyeksi dari RUPTL.
ABSTRACT
Power generation expansion planning is one of an important thing that became part of the national electricity system planning, besides of the load forecasting. Problem that must be answered in generation expansion planning is how an investment would be optimum with several constraints and limitations, wether they are techno-economic factor or energy resources. Optimization of power generation in this study are based on least cost method which stated in present value with a spesified level of reliability and in line with government policy. Least cost are for capital cost, operation and maintenance cost, and fuel cost. The measurement of optimization?s value using the genetic algorithm, which in previous studies test results demonstrate the value of total cost is 0,7% lower when compared to Zopplan?s model. Optimization results for Jawa Bali generating capacity mix in 2030 was Steam Coal Power Plant 55,492 MW (60%), Gas Combined Cycle Power Plant 14,831 MW (16%), LNG Power Plant 10,385 MW (11%), Hydro 7196 MW (8%), and Geothermal 3,797 MW (4%). Oil and Gas Steam Power Plant power plant is considered as existing power plants amounted to 407 MW (0.4%) and 815 MW (0.9%). Optimization results of electrical generating energy mix for Java and Bali in 2030 was Coal Power Plant 340 272 GWh, Gas Combined Cycle Power Plant 54 730 GWh, LNG Power Plant 18,356 GWh, Hydro 22 059 GWh, Geothermal 27,762 GWh, Oil and Gas Steam Power plant are 713 GWh and 1,429 GWh. Projected CO2 emissions in 2030 amounted to 348.8 million tons, while in 2020 amounted to 198.2 million tons. Projected CO2 emissions in 2020 based on Algen?s optimization result shows 7 million tons lower when compared to the projection of RUPTL (General Plan Electricity of Supply in Indonesia).
2013
T34912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurahman
Abstrak :
Kebutuhan energi listrik di wilayah Universitas Indonesia semakin lama akan semakin meningkat, untuk itu perlu adanya upaya didalam peningkatan daya agar kontinuitas penggunaan energi listrik dapat terjamin. Salah satu upayanya dengan menganalisa pembangunan salah satu jenis sistem pembangkit baru. Terdapat beberapa jenis bahan bakar untuk pembangkit, diantaranya adalah tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, tenaga gas dan lain sebagainya. Di lingkungan Universitas Indonesia telah tersedia pipa gas yang dapat mempermudah didalam pembangunan pembangkit yang baru yaitu pembangkit listrik tenaga gas. Didalam penulisan ini akan dilihat pemanfaatan pembangkit listrik tenaga gas didalam mendukung keandalan sistem kelistrikkan di lingkungan Universitas Indonesia.

Analisis pemanfaatan pembangkit listrik tenaga gas di Universitas Indonesia dilihat dari sisi keekonomisan dengan melihat nilai NPV dan IRR. Dari hasil analisis keandalan sistem ketenagalistrikkan Universitas Indonesia dapat disimpulkan nilai yang paling ekonomis adalah turbin gas dengan kapasitas 8840 KW pada skenario 3 yaitu 40 % PLN dan 60 % PLTG. Hal ini disebabkan karena memiliki nilai NPV terbesar yaitu sebesar Rp 20.450.200.545 dan IRR sebesar 18 %.
Abstract
Electrical energy needs in the University of Indonesia, the longer it will increase, therefore, should the effort in improving the electrical energy usage so that continuity can be guaranteed. One of its efforts to analyze the construction of one type of new generation systems. There are several types of fuel for generators, such as hydropower, wind power, solar power, gas power and so forth. At the University of Indonesia has provided gas pipeline which can facilitate in the construction of two new gas fired power plants. In writing this would be the use of gas power plants in support of the reliability of the electrical system at the University of Indonesia.

Analysis of the utilization of gas power plant at the University of Indonesia viewed from the side of the economy by looking at the NPV and IRR. From the results of the electricity system reliability analysis, University of Indonesia can be concluded that the most economic value is the gas turbine with a capacity of 8840 KW in scenario 3 is 40% and 60% of PLN's power plant. This is due to have the largest NPV value of Rp 20,450,200,545 and an IRR of 18%
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29346
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siringoringo, Sanggam
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Roland Mangasa
Abstrak :
Reduced Gradient adalah salah satu metode optimasi dimana pada persamaan yang terbentuk akan terjadi pengurangan komponen Gradient-nya. Dalam skripsi ini, akan dibahas penggunaan metode Reduced Gradient ini untuk mengoptimasi daya pembangkitan tenaga listrik. Optimasi yang dilakukan adalah optimasi antara daya yang dibangkitkan terhadap biaya yang dibutuhkan untuk pembangkitan tersebut dalam suatu sistem tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang dimaksud merupakan sistem yang terdiri dari pembangkit, bus (beban, pembangkit, gabungan beban dan pembangkit), dan saluran transmisi. Untuk dapat melakukan proses optimasi melalui perhitungan dengan menggunakan metode ini, diperlukan adanya suatu formulasi masalah dengan menggunakan program matematik non linier dimana formulasi tersebut akan mengandung variabel-variabel yang digunakan sistem tersebut dan memiliki hubungan fungsional. Perhitungan yang dilakukan dengan metode ini adalah melalui proses iterasi untuk memperoleh fungsi tujuan yang paling optimal. Untuk mempermudah proses perhitungan yang dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan penyederhanaan persamaan dengan menghilangkan suku-suku tertentu dari persamaan tersebut yang akan diperhitungkan kemudian. Daya yang dibangkitkan oleh sebuah pembangkit memiliki batasan minimal dan maksimal. Oleh karena itu, dalam proses optimasi yang dilakukan, nilai yang diperoleh akan optimal jika berada di dalam batasan-batasan yang diberikan. Setelah nilai optimal diperoleh, kemudian akan dihitung berapa besarnya rugi-rugi penyaluran yang terjadi dan akan didistribusikan ke setiap pembangkit dengan menggunakan faktor partisipasi. Sebagai aplikasi dari metode Reduced Gradient ini, dalam skripsi ini akan dilakukan pengoptimasian daya pembangkit dan biaya optimum terhadap pembangkit tenaga listrik yang terdapat di Pulau Bali.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Utama
Abstrak :
Kegiatan industri yang semakin meningkat tentunya menyebabkan pemakaian pembangkit listrik berbahan bakar fosil meningkat dan pada gilirannya pemakaian bahan bakar fosil meningkat pula. Selain dari itu pembangkit ini mempunyai permasalahan pertama efisiensinya rendah. Efisiensi ini dapat terlihat dalam karakteristik masukan/keluaran suatu pembangkit. Peran kerja dari suatu pembangkit dapat dimaksimalkan dengan terlebih dahulu mengetahui karakteristik dari pembangkit tersebut. Dengan memaksimalkan kapasitas pembangkit tentu saja dapat meminimalkan biaya operasional pembangkit yang berujung pada efisiensi pembiayaan. Pada skripsi ini akan diteliti tentang karakteristik pembangkit dalam hal ini karakteristik masukan/keluaran pembangkit tenaga gas. Sebagai studi kasus penelitian ini adalah karakteristik masukan/keluaran PLTG Muara Karang pada periode penelitian Januari 2006.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Asriani
Abstrak :
ABSTRAK
Keandalan sistem pembanglcit tenaga listrik merupakan faktor yang culcup penting untuk mengetahui lcondisi suatu sistem pembangkit listrik_ Keandalan ini bergantung pada setiap fimgsi dari masing-masing peralatan di dalam sistem. Peralatan-peralatan ini dapat berfimgsi dengan baik atau meugalami kegagalan untuk beroperasi. Jika kegagalan yang terjadi mempengaruhi fnmgsi dari peralatan sistem yang lain, maka keandalan sistem pembangkit listrik akan lebih rendalm Setain itu, pertumbuhan beban juga merupakau faktor yang berpengaruh pads. keandalan sistem. Pertumbuhan beban yang tinggi dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan konsumen akan tenaga listrik.

Keandalan suatu sistem pembangkit dapat digamharkan melalui indeks keandalan sistem pembangkit tersebut Untuk mengetahui besarnya indeks keandalan sistem pcmbangkit, diperlukau metode untuk mengevaluasi indeks keandalan sistem.

Skripsi ini akan menyajikan perbandingan metode perhitungan indeks keandalan sistem pembangidt tenaga lisnik, yaiiu metode recursive konvensional dau metode cmrlulant. Masing-masing metode akan menganalisa indeks keandalan LOLP (Loss of Load Probability) dan EENS (Expecled Energy Not Served), dengan mengaplikasikan data dari PT. PLN WILAYAH IV. Perbandingan kedua metode ditinjau dari ketelitian dan kecepatan perhitungan.
1996
S38786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pembangkit cadangan seringkah digunakan dalam suatu instalasi listrik suatu bangunan dengan maksud untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di tempat tersebuL Dalam penulisan ini dilakukan studi kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kampus Baru Depok. Untuk mencapai keandalan yang diinginkan, maka fungsi pembangkit cadangan tersebut erat kaitannya dengan manajemen bebarmya. Pengaturan pelayanan beban yang akan dilayani pembangkit cadangan hares ditinjau dari beberapa segi agar mendapat hasil yang optimal. Selain itu pula, pembangkit cadangan diharapkan dapat dimanfaatkan dalam penghematan biaya pemakaian energi iistrik. Peluang penghematan biaya dilakukan dengan dua cara yaitu pemanfaatan pembangkit cadangan untuk menggantikan PIN (sumber listrik utama) atau beker a sama dengan PLN pads saat beban puncak yang ter adi, dan pemanfaatan pembangkit cadangan untuk menggantikan PLN pada scat diberlakukannya tarif Wak-tu Beban Puncak (WBP) oleh PLN. Dalam penulisan ini, bal yang pertama kali yang cWakukan adalah menelaah pemakaian energi listrik untuk mengetahui beban apa Baja yang terpasang, sehingga dengan demikian bisa diambil beberapa pertimbangan untuk menentukan pengaturan beban dan' sumber tenaga cadangan Berta melakukan analisa fungsi pembangkit cadangan tersebut dalam kegiatan manajemen beban. Selanjutnya peluang penghematan dilakukan dengan menperhitungkan biaya yang dikeluarkan dengan penggunaan pembangkit cadangan (dalam kasus ini pembangkit listrik tenaga diesel) dan kemudian dibandingkan dengan biaya yang dikenakan PLN.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S50854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>