Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muryono Suroyo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripto Irianto
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathor Rahman
Abstrak :
Penelitian dalam tesis ini membahas tentmJg pembagjan warisan dalam AIQur'an menurut perspektif Musdah Mulia, pola penafsiren yang ditawarkan Musdah ini berbeda dengau penafsiran para ulama klasik Tawaran pena:!Siran Musdah dengan pendekatan kontekltualnya lahir sebagoi reakli atas penafsimn ulama klasik yang menali!irkan ayat tentang pembagjan warisan dengan formula 2:1 ...,.,..literal teks yang terdapat dalam AI-Qur'an surah An-Nisa (4):11. Bagi Musdah bahwa pruduk penafsiren ulama klasik dengan pendekatmJ tekatual terbadap ayat yang disebutkan di atas adalah pola penafsiren yang tidak relevan lagj untuk kontekl sekareng. Oleh karena itu menurutnya perlu dilakakan reinterpretasi yang .-lebih akomodatif terhedap keadilan jender yang menjadi sasanm utama ayat t"""'but. Dalam penelitian tesis ini dijelaskan juga mengenai dakonstrukalnya terbadap bangunan fikih ulama klasik yang dillnggapnya bias. Selaln itu penelitilln ini juga menyehutkan beberapa faktor yang menyebahkan pembagian warisan dengan formula 2:1 tetap dipertabankan sebagoimana yang telah berlaku selama ini. Dalam penelidan tesis ini penuus memaperkan dasar teori seperti kualifikasi ayarat-eyarat penafak, asbebun nuzul ayat tersebut, makun keadilan. dan metode penafsiren AI-Qur'an. Dasar teori ini diganakan sebagoi kerangka karja untuk melibet bagaimaua validitas penali!iran Meadah Malia teibadap ayat yang membabas tentang pembagian warisan dangan formulasi 2: I yang menurutnya tidak adil dan diskriminatif untuk konteks Sekarang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pola penali!iren seperti yang digunakan Musdab dengan pendekatan kontekstualnya temyata mendapatkan banyak ke<:aman dari berbagoi kalangan, kbususnya pam ulama. Mereka mengauggap babwa apa yang telab dilakokan Musdah temadap ayat tersebut dianggap sebagoi bentuk dekonstrulcsi atas ayat hukam yang dipandang qath'i, dan tidak bisa ditafakkan lagi dengan pendekatmJ apepun·kecuali secara tekltual ayat sebagaimana yang telab dilakukan olehjumhur abuna.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Suryani
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pembagian warisan dimana adanya salah satu/lebih ahli waris yang tidak diikutsertakan dengan alasan telah diberi bagian warisan sebelumnya ketika pewaris masih hidup yang dibuat dengan Akta Perjanjian Penerimaan Bagian Warisan di hadapan Notaris. Selain itu, tesis ini juga membahas mengenai penjualan atas boedel yang belum terbagi tanpa persetujuan dari salah satu/lebih ahli waris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptis-analitis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembagian warisan dimana ada salah satu/lebih ahli waris tidak diperbolehkan Undang-Undang, kecuali apabila ahli waris tersebut menolak warisan atau tidak cakap dalam menerima warisan, serta penjualan atas boedel yang belum terbagi harus dengan adanya persetujuan dari seluruh pemilik-serta. Disarankan kepada para penyandang profesi hukum terutama Hakim dan Notaris agar lebih mendalami maksud dari Undang-Undang terutama di bidang Hukum Waris agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan pembagian warisan dan penjualan boedel warisan. ...... This thesis discusses the distribution of inheritance in which there is one moreheirs were excluded with a reason that they have been given heritage sectionearlier when the testator is still alive made with the Heritage Section AcceptanceDeed in front of the Notary. In addition, this thesis also discusses the sale of anundivided boedel without the consent of one more heirs. This study uses literatureresearch which is juridical normative and uses qualitative approach to generateresearch result as descriptive analytic. Based on the research, it can be concludedthat the division of inheritance in which there is one more heirs are not allowed bythe constitution, unless the heirs refused the inheritance or incompetent inreceiving an inheritance. Then, the sales on that undivided boedel must be withthe consent of the entire owners as well. It is advisable for people with the legalprofession, especially Judges and Notaries in order to further explore the meaningof the Act, especially in the field of Inheritance Law so that no party was harmedin the implementation of the division of inheritance and legacy boedel sales.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T47124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizka Tiarananda
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai perkawinan seseorang yang melakukan perkawinan lebih dari satu kali dan pada tiap perkawinan memiliki anak, kemudian ia meninggal dunia maka timbul pewarisan terhadap anak-anaknya dari berbeda perkawinan. Undang-Undang telah mengatur kedudukan anak dari tiap perkawinan tanpa membedakan kedudukan, jenis kelamin dan kepercayaan sehingga masing-masing ahli waris mendapatkan bagian yang sama besar. Akan tetapi kerap kali ahli waris dari seseorang yang meninggal dunia dalam pembagian harta waris si pewaris tidak menyertakan anak-anak dari perkawinan lain orang tuanya tersebut. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai kedudukan ahli waris dari perkawinan sebelumnya yang tidak diperhitungkan haknya yang terlanggar dan mengenai pembagian harta warisan terhadap ahli waris dari perkawinan lainnya tersebut yang legitime portie-nya terlanggar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis. Metode analisis data yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kedudukan tiap anak dari tiap perkawinan tidak dibedakan antara laki-laki atau perempuan oleh karena itu pembagian warisan terhadap anak tersebut berdasarkan Pasal 852 KUHPerdata akan sama dengan anak-anak yang lahir dari perkawinan yang lain secara kepala demi kepala. Pemberian suatu hibah dan pembagian warisan haruslah dengan memperhatikan ketentuan legitime portie  para legitimaris. Legitime portie hanya dapat diterapkan pada ahli waris dalam garis lurus kebawah maupun keatas, dengan demikian faktor legitime portie yang digunakan adalah ¾ karena anak-anak yang dilahirkan lebih dari 3 (tiga) orang anak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 914 KUH Perdata.
This thesis explained the one who get married more than once and has children in every marriage. Then, he passed away that cause inheritance in different marriage. The law has regulated the position of child from each marriage without distinguish the position, gender, and reliance, so that, each child will get the same part of inheritance. However, the heir often does not enclose the child from another parent`s marriage in the inheritance distribution. The problem that discussed in this thesis are to analysis the position of the heir from the previous marriage whose rights are not taken into account and to analysis the inheritance distribution to the heirs from the other marriages that the legitime portie is violated. In this research, the Author use normative - juridical method with analytical-descriptive as the type of research. The data analysis method used with qualitative approach. Based on the result of the research, it can be concluded that the position of each child from each marriage are not differentiated by gender. Thus, based on Article 852 Civil Code, the distribution of inheritance to each child will same with the child from the other marriage. Grants and inheritance should be given by paying attention to the legitime partie provision of the legitimaris. The legitime partie is only can be applied to the heir in a straight line up and down. Therefore, in accordance to Article 914 Civil Code, the factor of legitime partie that used is ¾ (three per four) because the child that born is more than 3 (three).
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuryanto Rahardjo
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kedudukan anak dalam hukum waris menurut BW dan hukum adat. Dalam pembahasannya dilakukan metode penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyan Endang Kundoyati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irvan Amiruddin
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menentukan hak dan bagian waris anak luar kawin yang diakui (studi kasus putusan nomor 752 PK/PDT/2011). Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang sifatnya yuridis normatif menggunakan data sekunder yang dapat berupa Peraturan Perundangan dan buku-buku. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelian ini dapat menjawab permasalahan, anak luar kawin hanya memiliki hubungan dengan ibu dan keluarga ibunya dalam hal keperdataan. Tapi dengan adanya pengakuan dari ayah anak luar kawin, anak tersebut mempunyai hubungan dengan ayah biologisny. Dalam kasus ini perkawinan yang dilakukan serta kedudukan suami dan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan mereka tersebut dan sebagai ahli waris dari pewaris. ......This research aims to find out what the basic consideration in determing the judges and the inheritance rights of children outside marriage recognized (case study Decision No. 752 PK/PDT/2011). This research is a normative juridicial law using of secondary data in the form of laws and regulation and books. The conclusion from this research can answer the problem, illegitimacy only have relationship with the mother and her family in civil case. But with the recognition of the father of the child outside marriage have relationship with his biological father. In this case the marriage is done and the status of the husband and the children born of their marriage and as the heir of the testator., This research aims to find out what the basic consideration in determing the judges and the inheritance rights of children outside marriage recognized (case study Decision No. 752 PK/PDT/2011). This research is a normative juridicial law using of secondary data in the form of laws and regulation and books. The conclusion from this research can answer the problem, illegitimacy only have relationship with the mother and her family in civil case. But with the recognition of the father of the child outside marriage have relationship with his biological father. In this case the marriage is done and the status of the husband and the children born of their marriage and as the heir of the testator.]
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S58422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library