Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melinia Devi Fenitasari
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari aktivitas social media marketing terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention pada konsumen muslim Generasi Y dan Generasi Z di Indonesia dengan menggunakan studi kasus merek Kahf sebagai produk personal care laki-laki halal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu muslim pada Generasi Y berusia 27-41 tahun dan Generasi Z berusia 12-26 tahun yang pernah membeli produk Kahf. Sampel yang diperoleh yaitu 211 untuk Generasi Y dan 216 untuk Generasi Z. Penelitian ini dalam pengolahan datanya menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas social media marketing memiliki pengaruh terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention dengan adanya customer engagement yang memperkuat hubungan aktivitas social media marketing dengan brand experience. Penelitian ini juga mengukur keterlibatan Generasi Y dan Generasi terhadap aktivitas social media marketing dengan brand experience. ......This study aims to determine the effect of social media marketing activities on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention among Generation Y and Generation Z Muslim consumers in Indonesia using a case study of a Kahf as Indonesia halal brand. The sample used in this study were Muslims in Generation Y aged 27-41 years and Generation Z aged 12-26 years who had bought Kahf products. Data were collected from 211 for Generation Y and 216 for Generation Z. This research in its data processing uses the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that social media marketing activities have an influence on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention with customer engagement that strengthens the relationship between social media marketing activities and brand experience. This study also measures the involvement of Generation Y and Generation towards social media marketing activities with brand experience.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Salsabila Dyanti Putri
Abstrak :
Seiring dengan meningkatnya tantangan dalam pembentukan consumer brand engagement melalui media sosial, penggunaan media sosial Instagram untuk mencari konten dan informasi terkait suatu merek terus meningkat di Indonesia. Hal ini menjadi jendela peluang bagi bisnis yang dianggap sebagai gaya hidup untuk memanfaatkan pemasaran media sosial sebagai alat untuk mengembangkan consumer engagement dan brand knowledge. Penelitian kuantitatif ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh pemasaran media sosial terhadap consumer-brand engagement, dan menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh consumer-brand engagement terhadap brand knowledge yaitu brand awareness dan brand image pada merek Skincare di Indonesia. Sebanyak 304 responden yang merupakan pengguna Instagram dan pelanggan Scarlett dikumpulkan menggunakan purposive sampling method, dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa elemen electronic word of mouth, trendiness, dan entertainment di dalam pemasaran media sosial Scarlett merupakan kunci utama untuk mempengaruhi consumer brand engagement, dimana consumer brand engagement juga mempengaruhi brand knowledge. ...... Along with the increasing challenge of forming consumer brand engagement through social media, the use of Instagram as a social media to seek brand-related contents and information has been increasing in Indonesia. This becomes a window of opportunity for businesses that are perceived as a lifestyle to utilize social media marketing as a tool to develop consumer engagement and brand knowledge. This quantitative study is aimed to analyse the effectiveness of social media marketing elements on consumer brand engagement, and further analyse the effectiveness of consumer brand engagement on brand knowledge in the context of Skincare brands in Indonesia. A total of 304 respondents are gathered who are Instagram users and Scarlett customers using a purposive sampling method, which is then further analysed with Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The result reveals that electronic word of mouth, trendiness, and entertainment element in Scarlett’s social media marketing are the key predictors influencing the consumer brand engagement, in return enhancing the brand knowledge.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rizki Alfandi
Abstrak :
Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y akibat paparan iklan di media sosial. Studi terdahulu tentang consumption behavior menunjukkan hubungan yang saling terkait dengan social media marketing. Akan tetapi penelitian terdahulu tidak membahas secara khusus faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumtif dalam konteks pemasaran produk melalui media sosial. Peneliti memilih Instagram sebagai media penelitian disebabkan memiliki intensitas dan pengguna yang lebih tinggi dibanding dengan media sosial lainnya. Pada penelitian sebelumnya juga dijelaskan bahwa generasi Y merupakan kelompok usia yang paling sering terpapar iklan di media sosial dan menunjukkan perilaku konsumtif pada barang-barang tertentu. Terciptanya perilaku konsumtif generasi Y tidak terlepas dari faktor sosial dan bentuk iklan yang ada di media sosial. Dengan begitu penelitian ini berfokus pada perilaku konsumtif generasi Y yang disebabkan oleh iklan suatu barang di media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Untuk mencegah konsumsi produk yang berlebihan sangat penting untuk menganalisis fenomena social media marketing dalam menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pemasaran melalui Instagram dapat mempengaruhi perilaku konsumtif generasi Y. Pada umumnya mereka lebih tertarik pada iklan di Instagram yang mampu menunjukkan konsep yang berbeda dan detail produk. Selain itu, tindakan prosumption menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan followers di Instagram. Perilaku konsumtif yang terjadi memang didorong akan fitur iklan di Instagram, namun generasi muda dapat mencegah itu dengan menentukan skala prioritas kebutuhan. ......On social media. Previous studies about consumptive behavior show an interrelated relationship with social media marketing. However, previous studies did not specifically discuss the social factors that influence consumptive behavior in the product marketing context through social media. Instagram is the main focuse for the social that is used in this research, which it is based on the high intensity of advertising on Instagram compared to other social media. In previous studies, it was also explained that generations Y are the age group most often exposed to advertisements on social media and show consumptive behavior on certain products. The creation of consumptive behavior of generations Y cannot be separated from social factors and forms of advertising on social media. Individuals who are often exposed to advertisements on social media will be stimulated to buy some product.The advertising content and social factors become the main factors that cause a person to become consumptive of certain products. This research is using qualitative method by collecting datas through observation, interviews, and literature study. To prevent excessive consumption, it is very important to analyze the phenomenon of social media marketing to explain the consumptive behavior of generations Y. Based on the results of this study, it shows that marketing through Instagram can affect the consumptive behavior of Generation Y. In general, they are more interested in advertising on Instagram, which is able to show different concepts and product details. In addition, the act of prosumption is one of the factors that influence followers' decisions on Instagram. Consumptive behavior that occurs will indeed assess the advertising features on Instagram. The younger generation can prevent it by determining the priority scale of needs.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Priliana
Abstrak :
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu dengan jumlah mencapai 87,18 % dari populasi 232,4 juta jiwa pada tahun 2018. Tahun 2015, Indonesia menduduki peringat pertama terhadap interaksi mengenai halal lifestyle, ini menjadi potensi yang baik guna meningkatkan perkembangan wisata halal di Indonesia. Era digital telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata halal karena saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada 2018, pengguna internet di Indonesia sekitar 64,8 % dan alasan utama dari penggunaan internet adalah untuk melakukan komunikasi. Social Media sebagai platform yang paling banyak dipilih untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat wisatawan muslim pada destinasi wisata halal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis SEM yang diolah melalui Lisrel. Survei dilakukan terhadap 304 responden. Adapun variable exogen yang digunakan yaitu Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, dan Sharia Compliance in Destination, sedangkan variable endogen yang digunakan yaitu Attitude Towards Destination dan Intention to Visit. Hasil yang didapatkan, social media marketing dan sharia compliance in destination memiliki hubungan yang positif pada attitude, dan attitude berpengaruh signifikan terhadap intention, sedangkan sharia compliance in social media marketing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude. Berdasarkan hasil tersebut, banyak faktor yang menyebabkan keapatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap wisatawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pemasaran media sosial yang membahas tentang wisata halal secara khusus.
Indonesia is a country with the largest Muslim population, with a number reaching 87.18% of the population of 232.4 million people in 2018. In 2015, Indonesia was the first warning of interactions regarding halal lifestyle, this has a good potential to increase the development of halal tourism in Indonesia. The digital age has become an important part in the development of halal tourism because it has now entered the era of the industrial revolution 4.0. In 2018, internet users in Indonesia are around 64.8% and the main reason for using the internet is to communicate. Social Media as the most chosen platform for communication. This study aims to determine the effect of social media marketing on Muslim tourist interest in halal tourist destinations. This research uses a quantitative approach with SEM analysis which is processed through Lisrel. The survey was conducted on 304 respondents. The exogenous variables used are Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, and Sharia Compliance in Destination, while the endogenous variables used are Attitude Towards Destination and Intention to Visit. The results obtained, social media marketing and sharia compliance in destination have a positive relationship on attitude, and attitude has a significant effect on intention, while sharia compliance in social media marketing has no significant effect on attitude. Based on these results, many factors that cause social media complicity with sharia rules are not significant to tourist attitudes. The way to do this is to develop social media that specifically addresses halal tourism.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ratri
Abstrak :
Pemasaran yang dilakukan melalui media sosial (social media marketing) telah banyak dimanfaatkan di era digital. Salah satu keuntungan dalam melakukan social media marketing adalah bisnis dapat mengenalkan merek (brand) kepada khalayak. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand awareness dan brand image. Tesis ini menguji pengaruh social media marketing (pemasaran media sosial) terhadap brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra merek) pada HuntStreet.com, bisnis yang bergerak di bidang sustainable fashion. Dimana HuntStreet.com aktif melakukan pemasaran di media sosial instagram, youtube, dan facebook. Namun respon khalayak dapat dikatakan rendah, hal ini dilihat dari hasil penelusuran di search engine Google terkait HuntStreet.com yang masih sedikit dan rating beserta ulasan terkait HuntStreet.com di Google Review yang juga rendah. Hal ini bertolak belakang dari konsep social media marketing dan juga hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh ketika melakukan pemasaran di media sosial terhadap brand awareness dan brand image dari merek tersebut. Menggunakan paradigma positivisme, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analisis jalur yang menguji empat hipotesis berupa pengaruh social media marketing terhadap brand awareness, brand awareness terhadap brand image, social media marketin terhadap brand image, dan social media marketing terhadap brand image melalui brand awareness. Variabel social media marketing dalam penelitian ini menggunakan 6 dimensi: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, dan advertisement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-empat hipotesis alternatif (Ha) diterima, yakni social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand awareness, brand awareness memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, dan social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap adap brand image melalui brand awareness. Kesimpulan bahwa hasil penelitian sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu dan pemasaran yang dilakukan menggunakan media sosial dapat berpengaruh terhadap pengetahuan khalayak terhadap merek dan membangun citra merek. ......Using social media to do marketing (social media marketing) has been widely used in the digital era. One of the advantages of doing social media marketing is that businesses can introduce the brand to audiences. Several previous studies have also proven that social media marketing has a positive influence on brand awareness and brand image. This thesis examines the effect of social media marketing on brand awareness and brand image at HuntStreet.com, a business engaged in sustainable fashion. HuntStreet.com is actively marketing on social media such as Instagram, YouTube and Facebook. However, audience response can be said to be low, this can be seen from the search results on the Google search engine related to HuntStreet.com which are still low and ratings and reviews related to HuntStreet.com on Google Reviews which are also low. This is contrary to the concept of social media marketing and also the results of previous studies which show that there is an influence when marketing on social media has on brand awareness and brand image of the brand. Using the positivism paradigm, this research is a quantitative study that uses path analysis methods that test four hypotheses in the form of the influence of social media marketing on brand awareness, brand awareness on brand image, social media marketing on brand image, and social media marketing on brand image through brand awareness. Social media marketing variable in this study use 6 dimensions: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, and advertisement. The results showed that the four alternative hypotheses (Ha) were accepted, namely social media marketing had a positive effect on brand awareness, brand awareness had a positive effect on brand image, social media marketing had a positive effect on brand image, and social media marketing had a positive influence positive attitude towards adapting brand image through brand awareness. The conclusion is that the results of this research are in line with previous studies and marketing carried out using social media can influence audience knowledge of brands and build brand images.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Anindya
Abstrak :
Sebagai salah satu brand luxury, Dior Beauty berhadapan dengan tantangan besar dimana mereka harus mempertaruhkan eksklusivitasnya ketika memasarkan produknya di media sosial di masa Pandemi Covid-19. Sebagai media yang dapat diakses oleh publik, media sosial bertentangan dengan karakter brand mewah yang hanya dapat diakses oleh kalangan masyarakat tertentu saja. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan apakah terdapat pergeseran image luxury brandpada Dior Beauty yang melakukan pemasaran di media sosial. Penelitian studi kasus ini berangkat dari paradigma konstruktivisme dan berjenis deskriptif kualitatif. Data penelitian diambil dari hasil wawancara terhadap konsumen Dior Beauty serta hasil studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pergeseran image luxury brand terhadap Dior Beauty di benak konsumennya meskipun memasarkannya di media sosial karena terdapat konsistensi dari Dior Beauty dalam mengomunikasikan image luxury. Konsumen berpendapat bahwa Dior Beauty telah memilih KOL yang relevan, menjaga image luxury pada setiap kontennya, dan memiliki desan konten yang menarik dan kreatif. Disamping itu, konsumen turut menjelaskan bahwa brand Dior Beauty sendiri telah memiliki komponen-komponen luxury brand dimana mereka merasakan kualitas yang baik, eksklusivitas brand, kebanggan serta prestise ketika menggunakan brand tersebut. Adapun omnichannel merupakan konsep pemasaran yang telah digunakan oleh Dior Beauty sehingga terdapat pengalaman yang sama ketika berbelanja langsung di butiknya maupun secara daring melalui media sosial. ......As a luxury brand, Dior Beauty faces a big challenge where they have to risk their exclusivity when market their products on social media during the Covid-19 pandemic. As a media that can be accessed by the public, social media is contrary to the character of luxury brands which can only be accessed by certain groups of people. This study aims to describe whether there is a shift in the luxury brand image at Dior Beauty which does marketing on social media. This case study research departs from the constructivism paradigm and is of a qualitative descriptive type. The research data was taken from the results of interviews with Dior Beauty consumers and the results of documentation studies. The results of the study show that there is no shift in the luxury brand image towards Dior Beauty in the minds of consumers, even though they market it on social media because there is consistency from Dior Beauty in communicating the luxury image. Consumers think that Dior Beauty has chosen relevant KOLs, maintains a luxury image in all of its content, and has attractive and creative content designs. In addition, consumers also explained that the Dior Beauty brand itself already has luxury brand components where they feel good quality, brand exclusivity, pride and prestige when using the brand. The omnichannel is a marketing concept that has been used by Dior Beauty so that there is the same experience when shopping directly at the boutique or online through social media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintoro Anjar Riadi
Abstrak :
ABSTRAK
Media sosial menjadi ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini yang menjadi peluang bagi para brand untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat sekaligus memperkenalkan bisnisnya di dunia digital. Jouska Indonesia menjadi salah satu brand yang menggunakan strategi ini untuk membangun interaksi dan memperkenalkan bisnisnya kepada masyarakat melalui diskusi tentang literasi finansial di media sosial. Interaksi yang baik antara brand dengan customer di media sosial adalah interaksi yang dapat menghasilkan customer engagement. Customer engagement adalah sebuah kondisi dimana terdapat hubungan antara customer dan suatu organisasi yang dapat terlibat dalam sebuah kegiatan dan proses komunikasi yang diinisiasi oleh keduanya. Penelitian ini terdiri dari dua studi, yang pertama melihat strategi yang dilakukan Jouska dalam mendapatkan customer engagement pada akun Instagramnya. Studi kedua mencoba melihat aspek-aspek yang terdapat dalam customer engagement pada konten Instagram Jouska. Penelitian ini adalah penelitian desk review dengan metode analisis isi untuk mengolah temuan data. Temuan dari penelitian ini yaitu, terdapat tujuh strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan customer engagement akun Instagram brand. Temuan lain dari penelitian ini adalah, terdapat lima aspek yang terdapat dalam customer engagement konten Instagram.
ABSTRACT
Social media has become a public space that is used by society as a place to interact. This condition became an opportunity for brands to interacting to the society, also introducing their business in the digital world. Jouska Indonesia use this strategy to build interactions and introduces their business to the society through discussions about financial literacy on social media. Interaction between brand and customer can be great when that interaction could produce customer engagement. Customer engagement is a condition when there is a relationship between customer and an organization which both parties can initiate a communication process. This research consists of two studies; the first study tries to see the strategies that Jouska use to gain customer engagement from their Instagram account and second study try to see the customer engagement aspects that occur from Jouska's Instagram content. This is a desk review research that uses content analysis as a method to process the data form observation. From this research several findings have been discovered; first, there are seven strategies that could be used to increase customer engagement of brands Instagram account and second, there are five aspects that occurs from a customer engagement in Instagram content.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Putra
Abstrak :
Tugas karya akhir ini dilatarbelakangi oleh keinginan mengembangkan sebuah rumah produksi yang lebih menjangkau audiens yang lebih luas untuk sebuah film pendek berjudul "Jakarsa". Oleh karena hal itu, penulis melakukan rancangan strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan audiens dari film tersebut. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain: (1) Meningkatkan engagement dan jangkauan audiens dari film "Jakarsa", (2) Mendapatkan koneksi dengan para tokoh perfilman di Indonesia. Rancangan ini dilakukan dengan tiga jalur pemasaran; pemasaran media sosial, kerja sama dengan influencer, pemasaran akar rumput. Rancangan ini menggunakan media daring dan luring untuk mendapatkan cakupan audiens yang lebih luas. Dengan rancangan strategi ini, konten media sosial menjadi lebih bervariasi dan tersebar di beberapa kanal. ......The background of this final work is the desire to develop a production house that can reach a wider audience for a short film entitled "Jakarsa". Because of this, the authors designed a marketing strategy aimed at increasing the audience of the film. The objectives to be achieved in this research include: (1) Increasing engagement and audience reach of the film "Jakarsa", (2) Gaining connections with film leaders in Indonesia. This design is carried out with three marketing channels; social media marketing, influencer partnerships, grassroots marketing. This design uses online and offline media to get a wider audience coverage. With this strategy design, social media content becomes more varied and spread across several channels.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrahman Kushendrawan
Abstrak :
Strategi pemasaran media sosial menjadi faktor terbesar atas perkembangan dan kesuksesan industri perfilman lokal beberapa tahun terakhir ini. Media sosial seperti Instagram dapat memfasilitasi para pembuat film untuk membuat akun resmi untuk meningkatkan popularitas dan jumlah penonton film mereka. Penelitian ini menganalisis pengelolaan akun Instagram @filmnkcthi, sebagai akun resmi yang menjadi sarana promosi film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Analisis pengelolaan akun @filmnkcthi dilakukan berdasarkan 4 (empat) elemen kesuksesan dalam pemasaran media sosial oleh Susan Gunelius, yaitu pembuatan konten, penyebarluasan konten, membangun hubungan kerjasama, dan pengembangan komunitas online. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan akun Instagram adalah sarana promosi yang efektif untuk mempromosikan suatu film.
The social media marketing strategy has been the biggest factor in the development and success of the local film industry in recent years. Social media like Instagram can facilitate filmmakers to create an official accounts to increase the popularity and number of viewers of their movies. This study analyzes the management of the Instagram account @filmnkcthi, as an official account which is a promotional tool for the One Day We'll Talk About Today (ODWTAT) movie. Analysis of @filmnkcthi account management was carried out based on 4 (four) elements of success in social media marketing by Susan Gunelius, which are conten creation, content distribution, building cooperative relationships, and developing online communities. The analysis shows that the use of an Instagram account is an effective tool for movies promotion.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Dwi Abdurrahman
Abstrak :
ABSTRAK
Industri musik dalam beberapa tahun kebelakang ini sudah semakin berkembang dari segi kualitas dan kuantitas. Kemajuan ini tak lepas dari dukungan teknologi yang semakin canggih dan mudah di jangkau masyarakat, salah satunya adalah adanya internet dan media sosial untuk pemasaran musik. Internet dan media sosial cukup kental dengan budaya partisipatif sehingga muncul apa yang disebut User Generated Content (UGC). UGC dapat digunakan sebagai strategi untuk mempromosikan sebuah lagu. Masyarakat dapat menjadi medium untuk mempromosikan lagu itu sendiri dengan konten-konten yang mereka ciptakan melalui sosial media. Beberapa musisi yang menggunakan strategi ini yaitu .Feast dalam lagu Luar Jaringan dan Rich Brian dalam lagu Love In My Pocket. .Feast dan Rich Brian menggunakan strategi UGC untuk mempromosikan lagu mereka dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dalam membuat konten di media sosial mereka. Penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu strategi pemasaran dalam sebuah promosi musik melalui media sosial. Melakukan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode desk research, penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu strategi pemasaran dalam sebuah promosi lagu Luar Jaringan milik .Feast dan Love In My Pocket milik Rich Brian melalui media sosial.
ABSTRACT
The music industry in the past few years has grown in terms of quality and quantity. This progress is inseparable from the support of increasingly sophisticated and accessible technology, one of which is the internet and social media for music marketing. The internet and social media are quite thick with a participatory culture so that what is called User Generated Content (UGC) has emerged. UGC can be used as a strategy to promote a song. The community can be a medium to promote the song itself with the content they create through social media. Some musicians who use this strategy are .Feast on the song Luar Jaringan and Rich Brian on the song Love In My Pocket. .Feast and Rich Brian use UGC strategy to promote their song by leveraging community participation in creating content on their social media. This study will discuss how UGC can be a marketing strategy in promoting music through social media. Conducting a descriptive qualitative approach using desk research method, this research will discuss how UGC can be a marketing strategy in promoting the song Luar Jaringan belonging to .Feast and Rich Brian's Love In My Pocket through social media.

2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>