Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astuty
"Pelayanan kamar operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat mempengaruhi tampilan suatu rumah sakit. Seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan bedah menjadi bentuk pelayanan kesehatan spesialistik yang mahal, jadi harus efisien pengelolaannya.
Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo mempunyai 4 kamar operasi yang melayani bedah cito dan elektif. Dengan disatukannya pelayanan tindakan bedah cito dan elektif di instalasi kamar operasi ini, tindakan bedah elektif sering diundur pelaksanaannya karena harus mendahulukan pelaksanaan tindakan bedah cito yang mendapat prioritas utama dan adakalanya bedah elektif terpaksa ditunda/dibatalkan pelaksanaannya. Kapasitas waktu yang tersedia dari jam 8.00 pagi s.d 14.00 siang juga pada kenyataannya tidak dimanfaatkan seefisien karena belum adanya sistem penjadwalan operasi yang baik, pemakaian kamar operasi selalu dimulai diatas jam 8.00 pagi sehingga waktu kerja yang terbuang dimasing-masing kamar operasi rata-rata 32,87% perhari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran/karakteristik sistem pelayanan tindakan bedah di Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo dan membuat tehnik penjadwalan yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan dapat efisien dan optimal. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dan melakukan analisa kuantitatif terhadap data sekunder untuk membuat model kuantitatif dan analisa deskriptif.
Dari hasil penelitian diketahui utilisasi kamar operasi sebesar 46,66% pada saat bedah cito masih dilakukan bersama-sama dengan bedah elektif. Lalu dari simulasi diperoleh besar utilisasi kamar operasi untuk bedah elektif (tanpa bedah cito) rata-rata sebesar 39,25% di setiap kamar operasi dengan 9 kasus perhari. Dengan simulasi juga dapat diketahui kapasitas optimal kamar operasi untuk mengerjakan bedah elektif sebanyak 18 kasus per hari. Dengan mengetahui kapasitas optimal masing-masing kamar operasi dan lama waktu operasi untuk masing-masing tindakan bedah dapat dibuat sistem penjadwalan yang sesuai untuk Instalasi kamar Operasi RSUD Pasar Rebo.
Dengan adanya penjadwalan dapat diketahui berapa besar kapasitas yang berlebih setiap hari dan disarankan membuat perencanaan untuk pemanfaatannya sehingga Instalasi Kamar Operasi dapat sebagai salah satu revenue center rumah sakit.

Developing a Model for Scheduling of Elective Surgery Service for The Surgery Theatre Installation of The Pasar Rebo HospitalSugery theatre service is one of the hospital services that make an image to the hospital performance. In line with advanced knowledge and technology, surgical operation become more expensive specialistic health service and need to be managed efficiently.
The Surgery Theatre Installation of The Pasar Rebo Hospital have four surgical theatres which serve surgical operations both emergency and elective surgery. As The Surgery Theatre Installation served surgical operations both emergency and elective surgery, resulting in postponement or cancellation of elective surgical operations. Allocated time to serve surgical operations is from 8.00 a.m to 2.00 p.m daily. This allocated time had not been utilized effectively because of unmanaged scheduling for surgical operations resulting in lost of worktime about 32,87% for each surgical theatre daily.
The purpose of this study was to describe characteristic of surgical service acheduling system of The Pasar Rebo Hospital and subsequently to develop a model to manage better through scheduling technique. This study was a cross sectional study with quantitative model related to scheduling of surgery services.
The result of this study showed that each surgical theatre utilization rate was about 46,6% when both emergency and elective surgical operations performed in those surgical theatres.
After performing simulation, utilization rate of elective surgery without emergency surgery was about 39,25% with 9 cases for each surgical theatre daily. In addition, optimal capacity of Sugery Theatre Installation was 18 cases daily. After knowing optimal capacity for each surgical theatre and average time for each surgical operation, a model of well managed scheduling system can be developed for The Surgery Theatre Installation of The Pasar Rebo Hospital.
After implementing well managed scheduling system, The Surgery Installation of The Pasar Rebo Hospital would be able to know daily capacity for each surgery theatre and develop a plan to utilize effectively each surgery theatre daily resulting in increasing revenue for The Pasar Rebo Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Saptarini
"ABSTRAK
RSUD Pasar Rebo merupakan salah satu RSUD di daerah perkotaan yang berfugsi sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk daerah Jakarta Timur dan sekitarriya. Banyak kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko yang datang ke Rumah Sakit ini. Masih belum adanya gambaran prosedur penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo selania ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa untuk memperoleh gambaran proses penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo dengan ruang lingkup Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Kamar bersalin, Kamar Operasi sampai dengan Ruang Rawat Inap Kebidanan. Yaitu dengan melakukan analisa hubungan antara lima variabel dengan proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko, mengidentifikasi perrnasalahan yang ada pads alur proses dan akhirnya mengembangkan upaya untuk perbaikan bagi penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo. Kelima variabel tersebut adalah administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, evaluasi dan pengendalian mutu.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif merupakan studi kasus dengan pendekatan pemecahan masalah. Hasil analisa situasi temyata penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko tidak berbeda dengan penatalaksanaan kasus bukan rujukan dari ibu hamil dan bersalin berisiko. Gambaran kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko yang terbanyak datang ke RSUD Pasar Rebo adalah kasus perdarahan dalam kehamilan dan setelah persalinan serta abortus. Selain itu masalah yang ditemukan adalah pengisian rekam medik mengenai rujukan tidak dilakukan masih belum ditulisnya pembagian tugas pada masing-masing unit penatalaksana, kurangnya tenaga pelaksana, kurangnya fasilitas dan peralatan serta belum adanya protap penatalaskanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko. Juga masih diperlakukannya penyederhanaan alur proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko yang ada saat ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Reba yaitu dengan melengkapi pengisian rekam medik dengan data rujukan, ditulisnya struktur organisasi dan pembagian tugas, penambahan tenaga pelaksana, penambahan fasilitas dan peralatan serta dibuatkannya protap penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko serta penyederhanaan alur proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko yang ada saat ini di RSUD Pasar Rebo.
Daftar bacaan 60(1978 - 1997)

ABSTRACT
Analysis of Management in Referral Cases for Risk Pregnant Women and Labor at Pasar Rebo HospitalPasar Rebo Hospital is one of district hospital in urban area which functions as referral hospital for East Jakarta area and its surrounding. Many cases of referral cases of pregnant women. and risk labor come to this hospital. Recently there is no clear feature of management procedure in referral cases of risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital.
The objective of this survey is making analysis to get the picture of management procedure in referral cases for risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital. The scope of this analysis are emergency unit, obstetric and gynecology clinic, labor room, operating room, and maternity ward. The survey was conducted by analyzing the correlation among five variables of management procedure in risk pregnant women and labor; identifying the problems revealed in the flow of referral process, and finally extending the efforts of improving management procedure of the risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital. Those five variables are administration and management, staff and chief, facilities and equipment, policies and procedures, and evaluation and quality assurance.
This qualitative survey is case study with problem solving approach. The situation analysis resulting to the fact that management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor is not different compared to non referral cases of risk pregnant women and labor. Other finding is the pattern of referral cases coming to Pasar Rebo Hospital are abortion, hemorrhagic ante partum, and hemorrhagic post-partum. The problems encountered in this analysis are referral data in medical record are not fulfilled, job description in every functional unit has not been written, the number of staff, equipment, and facilities are insufficient. Furthermore, the standard operating procedure for the management of referral cases of risk pregnant women and labor has not been done. In addition, the flow of management procedure of referral cases of risk pregnant women and labor should be simplified.
The conclusion of this survey are management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor is not different compared to non-referral cases of risk pregnant women and labor the pattern of referral cases at Pasar Rebo Hospital are abortion, hemorrhagic ante partum, and hemorrhagic post-partum and management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor should be improved.
The recommendation from this survey are fulfilling the referral data in medical record specifying job description in every functional unit increasing the number of hospital staff, facilities and equipment and conducting permanent operating procedure in the management of risk pregnant women and labor in every functional unit at Pasar Rebo Hospital. In addition, the recent flow of management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital should be simplified.
References 60 (1978 - 1997)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Hasan
"Salah satu tantangan terbesar dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit dewasa ini adalah terpenuhinya harapan masyarakat akan mutu dan kapasitas pelayanan rumah sakit. Disadari bahwa mutu pelayanan yang kurang baik akan menyebabkan pemborosan waktu dan sumber daya, meningkatkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pelayanan dan meningkatkan resiko untuk terjadinya kesulitan lainnya. Sedikitnya 85 % dari masalah pelayanan kesehatan adalah pada proses pelaksanaan pelayanan, dan masalah pada proses tersebut adalah masalah manajemen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pelayanan dan optimalisasi penggunaan fasilitas instalasi bedah sentral dengan menggunakan analisis linear programming dalam rangka memberikan pelayanan operasi yang optimal di RSUD Pasar Rebo. Pemilihan RSUD Pasar Rebo sebagai lokasi penelitian disebabkan karena merupakan rumah sakit swadana, dimana pihak manajer akan berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan agar diperoleh peningkatan pendapatannya yang akan digunakan untuk membiayai operasionalnya sendiri.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Riset Operasi (Operations Research). Pengamatan kegiatan pelayanan instalasi bedah sentral dilakukan selama satu tahun anggaran dengan mengambil data sekunder, dengan keluaran berupa lama waktu tindakan bedah dan jumlah tindakan bedah yang kemudian dilakukan analisis optimalisasinya dengan metode linear programming bantuan komputer.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan instalasi bedah sentral sebelum dioptimalkan yaitu kamar operasi untuk tindakan bedah umum 50.51 %, kamar operasi untuk tindakan bedah kebidanan dan penyakit kandungan 51.26 %, kamar operasi untuk tindakan bedah mata serta telinga, hidung dan tenggorokan 14.72 %. Lama waktu tindakan bedah umum elektif besar, sedang dan kecil adalah 90.21, 36.33 dan 21.77 menit, tindakan bedah kebidanan dan penyakit kandungan elektif besar, sedang dan kecil adalah 79.59, 46.33 dan 27.17 menit serta tindakan bedah mata elektif besar, THT elektif sedang dan kecil adalah 74.19, 27.92 dan 19.38 menit. Rata-rata jumlah tindakan bedah umum elektif besar, sedang dan kecil adalah 0.20, 1.04 dan 0.74 tindakan, tindakan bedah kebidanan dan penyakit kandungan elektif besar, sedang dan kecil adalah 0.48, 0.05 dan 0.40 tindakan serta tindakan bedah mata elektif besar, THT elektif sedang dan kecil adalah 0.13, 0.64 dan 0.03 tindakan.
Hasil optimalnya dengan masing-masingnnya melaksanakan 2.88 tindakan bedah umum elektif sedang dengan memperoleh pemasukan sebesar Rp. 507,782.6, melaksanakan 1.30 tindakan bedah kebidanan dan penyakit kandungan elektif besar dengan memperoleh pemasukan sebesar Rp. 454,071.5.- serta melaksanakan 1 tindakan bedah mata elektif besar dan 1 tindakan bedah THT elektif sedang dengan memperoleh pemasukan sebesar Rp. 524,400.-. Akhirnya disarankan untuk menentukan unit cost masing-masing jenis tindakan bedah supaya diperoleh nilai keuntungan yang optimal, dan agar tercapai tujuan optimalisasi penggunaan instalasi bedah sentral, para pelaksana agar benar-benar mengetahui tujuan yang akan dicapai, pembagian tugas dan tanggung jawab yang terperinci, serta membuat jadual pelayanan pasien dengan memperhitungkan lama waktu tindakan bedahnya dan waktu antara tindakan bedah.

Optimization Analysis on Central Surgery Installation by Linear Programming Method in Pasar Rebo District Hospital East JakartaOne of the biggest challenge in health services is to fulfill community needs in quality and capacity. Lack of good services would cause inefficiency and increasing other mistakes. At least 85 % of problem in health services is management problem.
The objective of this research to describe the pattern of operating room utility and to optimize operation room utility. The choosing of Pasar Rebo Hospital as research location is just because of its status as Swadana Hospital, where the management pays some effort to raise the service quality and quantity in order to achieve higher income so they could run their operation by themselves.
This kind of study is called Operations Research. The observance of the service activities of central surgery installation is taken in a year period of budgetary by taking the secondary data, and the output is length of surgery time and how many surgery activities that are followed by optimize analysis through computerize linear programming methods.
The conclusion of the study: the using of central surgery installation before the optimizing is 50.51 % for the general surgery room, 51.26 % for obstetric and gynecology surgery room, 14.72 % for ophthalmology and otorhinolaryngology surgery room. The time that needed for the general surgery (large, medium, small elective) are 90.21, 36.33, and 21.77 minutes, for the obstetric and gynecology (large, medium, small elective) are 79.59, 46.33, and 27.17 minutes; and ophthalmology surgery (large elective), Otorhinolaryngology medium and small elective surgery are 47.19, 27.92, 19.38 minutes. The average amounts of general surgery for large, medium and small elective are 0.20, 1.04, and 0.74 session. Obstetric and gynecology surgery for large, medium and small elective are 0.48, 0.05, and 0.40 session; the ophthalmology surgery for large elective, otorhinolaryngology surgery for medium and small elective are 0.13, 0.64 and 0.03 sessions.
The optimum income result from the 2.88 general session for medium elective surgery is Rp. 507,782.6, from the 1.30 obstetric and gynecology surgery session for large elective is Rp. 454,071.5, and 1 session of ophthalmology surgery for large elective and 1 session of ottorhinolaryngology surgery for the medium elective is Rp. 524,400. Finally, it's suggested to determine the unit cost of each kind surgery in order to reach the optimum benefits. And in order to reach the objective of the optimizing of central surgery installation usage, the staffs have to understand the goals and objective they are going to achieve, the distribution of jobs in detail and patient service scheduling considered the time needed for the surgery session and time between the surgery Sessions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T2546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library