Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnan Aditya Putra
Abstrak :
Badan Informasi Geospasial (BIG) memiliki stasiun pasang surut dengan sistem multi sensor untuk mengamati data pasang surut di Indonesia. Sensor yang digunakan terdiri dari sensor bubbler, sensor floater, dan sensor radar sedangkan palem atau tide staff digunakan sebagai referensi bacaan yang dianggap benar. Data yang telah terkumpul kemudian diolah untuk pendefinisian datum pasang surut berupa Highest Astronomical Tide (HAT), Mean Sea Level (MSL), dan Lowest Astronomical Tide (LAT). Tesis ini melakukan studi tentang analisis akurasi sensor-sensor yang digunakan pada stasiun pasang surut BIG serta analisis datum pasang surut yang dihasilkan dari sensor-sensor yang digunakan. Data yang digunakan adalah rekaman sensor-sensor dan palem sebanyak 144 kali dalam satu siklus pasang surut untuk melakukan uji akurasi serta data perekaman pasang surut sebanyak 30 stasiun di Indonesia untuk melakukan analisis datum pasang surut. Analisis Root Mean Square Error (RMSE), uji Van de Casteele, dan uji korelasi sensor terhadap palem, dilakukan untuk mendapatkan akurasi dan kedekatan hubungan antara sensor dengan palem sedangkan uji statistik ANOVA satu arah dilakukan untuk menganalisis perbandingan datum pasang surut yang dihasilkan dari 30 stasiun pasang surut yang dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi tertinggi didapatkan dari rekaman data menggunakan sensor radar dengan RMSE 0.82 cm kemudian sensor bubbler dengan RMSE 1.49 cm, dan sensor floater dengan RMS 1.79 cm. Korelasi sensor terhadap palem tertinggi didapatkan dari rekaman data sensor radar dengan nilai 0.9994, kemudian sensor bubbler dengan nilai 0.9979, dan sensor floater dengan nilai 0.9969. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa penggunaan jenis sensor yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada datum pasang surut yang dihasilkan namun hasil analisis lebih lanjut menggunakan uji Van de Casteele menunjukkan terdapat perbedaan pola pada data pasang surut berupa efek scaling bernilai positif pada astronomical tidal range yang dihasilkan oleh sensor yang dipasang di dalam stilling well. Nilai perbedaan datum pasang surut yang dihasilkan dari pengaruh penggunaan jenis sensor bubbler, floater, dan radar berkisar antara 0.000 m - 0.051 m pada HAT, 0.000 m – 0.018 m pada MSL, dan 0.000m – 0.054 m pada LAT. ......Abstrak Berbahasa Inggris: The Geospatial Information Agency (BIG) managed tidal stations with a multi-sensor system to observe Indonesia's tide data. The sensors used were bubbler sensors, floater sensors, and radar sensors, while the tide staff was used as a reference. The collected data was then processed to define the tidal datum, namely Highest Astronomical Tide (HAT), Mean Sea Level (MSL), and Lowest Astronomical Tide (LAT). This thesis conducts a study on the analysis of the accuracy of the sensors used at the BIG tide station and the analysis of the tidal datum generated from the sensors used. The data used for this research were the sensors data and tide staff readings as much as 144 times in one tidal cycle to test the accuracy and tide recording data for 30 stations in Indonesia to perform tidal datum analysis. The Root Mean Square Error (RMSE) analysis, the Van de Casteele test, and the correlation test between sensors and tide staff readings were carried out to obtain the accuracy and the correlation between sensors and tide staff, while the one-way ANOVA test was carried out to analyze the comparison of the tidal datum generated from the 30 sampled tidal stations. The results showed that the highest accuracy was obtained from data generated from radar sensor with an RMSE 0.82 cm, then the bubbler sensor with an RMSE 1.49 cm, and the floater sensor with an RMSE 1.79 cm. The highest correlation between sensors and tide staff was obtained from radar sensor data recordings with correlation value of 0.9994, then a bubbler sensor with correlation value of 0.9979, and a floater sensor with correlation value of 0.9969. The result of one-way ANOVA test showed that the use of different sensor types did not made a significant difference in the generated tidal datum, but the futher analysis using Van de Casteele test showed an positive scaling effect on the astronomical tidal range generated by the sensors installed in the stilling well. The value of tidal datum differences resulted from the effect of using different types of sensors ranges from 0.000 m - 0.051 m at HAT, 0.000 m - 0.018 m at MSL, and 0.000 m - 0.054 m at LAT.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Alamsyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Muhamad Ruslan
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan dermaga, baik yang baru atau pengembangan dari yang sudah ada, memerlukan elevasi/ketinggian rencana dengan tujuan agar bangunan yang akan dibangun tidak mengalami gangguan mulai dari saat pelaksanaan, penggunaan, hingga perawatannya. Misalkan pembangunan lantai dermaga harus aman terhadap gangguan air laut yang mengalami pasang naik dan pasang surut, dan bahkan oleh gelombang yang datang. Selain itu juga untuk memperoleh ketenangan saat berlabuh di dermaga, kenyamanan operasional bongkar-muat barang dan penumpang, juga penggerusan.

Pasang surut merupakan proses naik turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda angkasa. Proses pembentukan pasang surut di bumi terutama ditimbulkan oleh tiga penggerak utama, yaitu : revolusi bulan terhadap bumi, revolusi bumi terhadap matahari, dan perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri.

Fenomena pasang surut memiliki pola keteraturan tertentu, sehingga suatu upaya pendekatan bisa dilakukan untuk memperkirakan ketinggiannya. Metode analisa pasang surut yang biasanya digunakan adalah metode non harmonik, metode harmonik, dan metode spektral. penelitian ini bertujuan untuk melakukan perkiraan tinggi pasang surut berdasarkan metode harmonik. Metode admiralty merupakan salah satu metode harmonik. Keuntungan menggunakan metode admiralty adalah waktu pengambilan data boleh dilakukan selama 15 hari atau 29 hari, sehingga metode ini sangat praktis. Metode pengolahannya menggunakan bantuan tabulasi dan koefisien. Adapun hasilnya adalah faktor-faktor pengaruh benda-benda langit yang hasil penjumlahannya berupa elevasi-elevasi pasang surut.
2001
S34881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi dari. 59.396 ha areal tanaman kelapa yang ada, sebagian terdapat di Kecamatan Muara Sabak. Pertanaman kelapa umumnya terdapat di lahan pasang surut di sepanjang aliran sungai (Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung jabung Timur 2002)....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Triyogo Widyantoro
Abstrak :
[ABSTRAK
Regional Ocean Modeling System (ROMS) merupakan salah satu jenis pemodelan yang dapat digunakan untuk memodelkan pasang surut pada wilayah regional yang relatif luas. Tesis ini melakukan studi tentang pemodelan pasang surut menggunakan ROMS untuk wilayah Indonesia dengan membagi menjadi 4 zona. Data yang digunakan adalah data konstanta pasang surut dari TPXO tahun 2007 (TPXO7), data batimetri resolusi 1 menit dari etopo serta data dari World Ocean Atlas Tahun 2009 (WOA09) berupa data temperatur, salinitas, serta densitas dari kedalaman 0 hingga 5500 meter. Sebagai validator digunakan data pengamatan pasang surut tahun 2013 dari stasiun pasang surut permanen milik Badan Informasi Geospasial. Hasil pemodelan ini memiliki akurasi dan tingkat kepercayaan yang baik untuk hampir di seluruh wilayah perairan NKRI dengan nilai RMSE antara 9.4 cm hingga 24.4 cm namun hasil yang kurang baik didapat pada perairan sekitar Merauke, Papua dengan nilai RMSE 62 cm.
ABSTRACT
Regional Ocean Modeling System (ROMS) is one of the models that can be used to simulate tidal regionally on relatively wide range area. Tidal modeling using ROMS in this thesis were performed by dividing Indonesian region into 4 different zones. Harmonic constituent data from TPXO year 2007 (TPXO7), Bathymetry data with 1 minute resolution from etopo, and World Ocean Atlas data year 2009 such as; temperature, salinity, inner density depth of 0 ? 5500 meters were used as the model?s inputs. As the validators, Badan Informasi Geospasial?s tidal observation data year 2013 from permanent tidal gauge stations were used. The modeling result shows good accuracy and reliability in almost all Indonesian water with RMSE between 9.4 ? 24.4 cm. However, bigger RMSE up to 62 centimeters were found in Merauke water, Papua.;Regional Ocean Modeling System (ROMS) is one of the models that can be used to simulate tidal regionally on relatively wide range area. Tidal modeling using ROMS in this thesis were performed by dividing Indonesian region into 4 different zones. Harmonic constituent data from TPXO year 2007 (TPXO7), Bathymetry data with 1 minute resolution from etopo, and World Ocean Atlas data year 2009 such as; temperature, salinity, inner density depth of 0 – 5500 meters were used as the model’s inputs. As the validators, Badan Informasi Geospasial’s tidal observation data year 2013 from permanent tidal gauge stations were used. The modeling result shows good accuracy and reliability in almost all Indonesian water with RMSE between 9.4 – 24.4 cm. However, bigger RMSE up to 62 centimeters were found in Merauke water, Papua., Regional Ocean Modeling System (ROMS) is one of the models that can be used to simulate tidal regionally on relatively wide range area. Tidal modeling using ROMS in this thesis were performed by dividing Indonesian region into 4 different zones. Harmonic constituent data from TPXO year 2007 (TPXO7), Bathymetry data with 1 minute resolution from etopo, and World Ocean Atlas data year 2009 such as; temperature, salinity, inner density depth of 0 – 5500 meters were used as the model’s inputs. As the validators, Badan Informasi Geospasial’s tidal observation data year 2013 from permanent tidal gauge stations were used. The modeling result shows good accuracy and reliability in almost all Indonesian water with RMSE between 9.4 – 24.4 cm. However, bigger RMSE up to 62 centimeters were found in Merauke water, Papua.]
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2014
T43445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elistania
Abstrak :
Tesis ini berfokus pada kerjasama Rusia-Tiongkok dalam Kerangka Shanghai Cooperation Organization (SCO) di tengah hubungan kedua negara yang fluktuatif. Adapun periode penelitian dari tahun 2001 hingga tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang menentukan terjadinya pasang surut hubungan Rusia-Tiongkok, merekonstruksi momentum 10 tahun SCO sebagai titik pangkal membaiknya hubungan Rusia-Tiongkok, preferensi kerjasama Rusia-Tiongkok dalam SCO, dan merumuskan dengan jelas konstruksi apakah yang ingin dibangun oleh Rusia dan Tiongkok dengan tetap mempertahankan kerjasama dan saling memperkuat masing-masing peran mereka di kawasan Assia Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan kerangka Teori Konstruktivis Institusionalisme, Teori Struktur Sosial, dan Teori Great Power Management sebagai alat analisis. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun hubungan Rusia-Tiongkok mengalami pasang-surut, kedua negara tetap melakukan kerja sama dalam kerangka SCO. Adapun konstruksi yang dibangun ialah membangun tatanan dunia yang multipolar.
This research focuses on the Russian-Chinese partnership in the framework of the Shanghai Cooperation Organization (SCO) in the middle of the fluctuating relations between the two countries. The purpose of this research is to find the factors that determine the occurrence of fluctuation Russian-Chinese relations, reconstruct the momentum 10 years of SCO as a starting point for the improvement of Russian-Chinese relations, preference Russia-China partnership in the SCO, and formulate the construction to be built by Russia and China to maintain the cooperation and strengthen their respective roles in the Central Asia region. This research used a qualitative approach. This research use the framework of Constructivist Institutionalism Theory, Theory of Structure Social, and Theory of Great Power Management as an analytical tool. The study found that despite fluctuated Russia-China relations, the two countries have formed a partnership within the framework of SCO. The construction was built shown to build multipolar world order.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iskandar Wijaya T.
Abstrak :
Pasang surut adalah peristiwa alam tentang naik turunnya permukaan air laut yang terjadi secara berulang-ulang dan teratur karena adanya gaya gravitasi benda – benda di langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi. Karateristik dan peramalan pasang surut dapat diketahui dengan cara perhitungan mengenai data amplitudo dan beda fase yang merupakan komponen pasang surut. Peramalan pasang surut ditujukan untuk memperoleh informasi tinggi muka air laut di masa mendatang pada saat dan lokasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pasang surut dengan metode Admiralty meramalkan pasang surut dengan menggunakan software World Tide dan mengetahui kedudukan muka air laut di perairan Desa Pagar Jaya, Lampung selama 5 tahun kedepan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 April-22 April 2019 di Perairan Desa Pagar Jaya Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pasang surut pengamatan pada lokasi penelitian dan koordinat lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dimana dalam penelitian ini data penelitian berupa angka yang dianalisa secara kuantitatif dengan metode Admiralty dan WorldTide yang akan menghasilkan karateristik pasang surut di perairan berupa nilai koefisien yang akan digunakan untuk mengetahui tipe pasang surut, LLWL dan HHWL di suatu perairan. Hasil penelitian dengan mengunakan metode Admiralty menunjukan bahwa tipe pasang surut di Perairan Desa Pagar Jaya, Lampung adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda atau mixed tide prevailing semidiurnal dengan nilai Formzahl sebesar 0,52. Nilai Mean Sea Level (MSL) sebesar 96 cm, nilai Higest High Water Level (HHWL) sebesar 167 cm, dan nilai Lowest Low Water Level sebesar 25 cm. Peramalan pasang surut menggunakan World Tides dengan nilai MRE sebesar 0,3% menunjukan bahwa HHWL tertinggi terjadi di bulan Desember 2021 dengan nilai sebesar 178 cm dan LLWL terendah terjadi di bulan Juni 2021 dengan nilai sebesar 19 cm. ......Tidal is natural events about the rise and fall of sea levels that occur repeatedly and regularly as because gravity objects - objects in the sky, especially the moon and sun on the sea water mass on earth. Characteristics and tidal forecasting can be determined by calculating the amplitude and phase difference of the data which is a component of the tides. Forecasting tidal aimed at obtaining information sea level in the future at a specific time and location. This study aims to determine the characteristics of ups and downs with the Admiralty method, predicted tidal using software World Tide and find out position of sea level on the waters of Pagar Jaya Village, Lampung during the next 5 years. This study was conducted on 8 April-22 April 2019 in Pagar Jaya Village, Lampung. The data used in this research is observational data of the tidal test site and the location coordinates research.  The method used in this study is the case study method in this study. The research data that produces numbers analyzed by the Admiralty and WorldTide methods will produce tidal characteristics in the findings that will be used to connect the tidal type, LLWL and HHWL at a meeting. The results of the study using the Admiralty method showed that the type of tidal waters Pagar Jaya Village, Lampung is a type of mixed tide prevailing semidiurnal with Formzahl value at 0,52. Value of Mean Sea Level (MSL) 96 cm, the value Higest High Water Level (HHWL) of 167 cm, and the value Lowest Low Water Level by 19 cm. Forecasting tidal using World Tides with MRE value of 0,3% indicates that the highest HHWL occurred in December 2021 at a value of 178 cm and the lowest LLWL occurred in June 2021 at a value of 19 cm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Fitriana
Abstrak :
Pasang surut merupakan perubahan muka laut yang disebabkan gaya gravitasi antara bumi dengan benda angkasa lain yang dapat diamati melalui stasiun pasang surut yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Wilayah pesisir Pulau Jawa merupakan kawasan yang penting karena terdapat kota-kota besar yang menjadi pusat aktivitas manusia seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan kota lainnya yang sedang berkembang. Karena terletak di wilayah pesisir tentu saja kota-kota tersebut menghadapi berbagai dinamika laut seperti banjir rob, perubahan garis pantai, dan tsunami. Penelitian ini membahas tentang bagaimana karakteristik stasiun pasang surut Pulau Jawa, bagaimana menentukan bobot dari masing-masing kriteria penempatan stasiun pasang surut yang dapat menjangkau seluruh wilayah pesisir Pulau Jawa. Kriteria penempatan stasiun pasang surut yang digunakan adalah homogenitas area, aksesibilitas, kondisi masyarakat, dan insfrastruktur. Pengolahan data pasang surut menggunakan metode least square adjustment. Penentuan bobot dari masing-masing kriteria dilakukan dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP), kemudian dengan analisa Geographic Information System (GIS). Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa karakteristik pasang surut Pulau Jawa didominasi oleh konstanta harmonik M2, tipe pasang surut di Pulau Jawa ada 3 (tiga) yaitu Campuran Harian Ganda, Campuran Harian Tunggal, dan Harian Tunggal. Hasil dari pengolahan dengan AHP memenuhi syarat dengan tercapainya CR yaitu 1,4%. Bobot dari masing-masing kriteria adalah homogenitas area 18,53%, aksesibilitas 25,44%, kondisi sosial masyarakat 10,51%, dan infrastruktur 45,52%. Kebutuhan stasiun pasang surut disetiap kabupaten/kota wilayah pesisir Pulau Jawa yaitu 13 kabupaten/kota yang berapa pada zona 1, 33 kabupaten/kota berada pada zona II, dan ada 10 kabupaten/kota yang berada pada zona III. ......Tides are sea level changes caused by the gravitational force between the earth and other celestial that can be observed through tidal stations managed by the Geospatial Information Agency (BIG). The coastal area of ​​Java Island is an important area because there are many cities becomes the center of human activity such as Jakarta, Semarang, Surabaya, and other cities that are developing. Because the located in coastal areas, these cities confront various marine dynamics such as tidal flooding, coastline changes, and tsunamis. This research take up about the analysis characteristics of the tidal stations in Java, and how to determine the weight of each criteria for placement the tidal stations that can coverage all the entire coastal area of Java Island. The placement criteria are area homogeneity, accessibility, community conditions, and infrastructure. Tidal data processing using the least square adjustment method. Determination of the weight of each criterion is done by using the analytical hierarchy process (AHP) method, then analysis spatial by Geographic Information System (GIS). The results of this study show that the tidal characteristics of Java Island are dominated by the harmonic constant M2, there are 3 (three) types of tides in Java, namely Mixed Daily Double, Daily Mixed Single, and Daily Single. The results of processing with AHP meet the requirements with the achievement of a CR of 1.4%. The weight of each criterion is 18.53% area homogeneity, 25.44% accessibility, 10.51% social conditions, and 45.52% infrastructure. The need for tidal stations in each regency/city in the coastal area of ​​Java Island is divided into 3 zones, namely zone I, zone II, and zone III. In zone I there are 13 districts, zone II there are 33 districts, and zone III there are 10 districts.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waryanto
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis upaya yang dilakukan Utut Adianto dakam memajukan prestasi olahraga catur Indonesia. Dalam upaya tersebut terdapat Faktor pendorong dan penghambat yang menyebabkan prestasi Utut Adianto mengalami pasang surut. Keterbelakangan kondisi prestasi olahraga catur di Indonesia, khususnya prestasi pecatur Indonesia dalam kancah internasional merupakan hal yang menjadi pendorong bagi Utut Adianto untuk menjadi pecatur yang disegani dunia internasional. Sejak kecil Utut Adianto telah memiliki kemampuan yang besar dalam olahraga catur dan telah mencetak prestasi internasional yang membanggakan bagi Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan heuristik, kritik, dan interpretasi terhadap koran sezaman, arsip organisasi Percasi, dan wawancara dengan pelaku sejarah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa tekad dan juga kerja keras dari Utut Adianto menghantarkannya menjadi seorang pecatur terbaik Indonesia dan disegani dunia Internasional. Perestasi tersebut, diharapkan dapat memajukan pemikiran pecatur Indonesia untuk dapat mengikuti prestasi yang ditorehkan Utut Adianto.
ABSTRACT
This undergraduate Thesis analyzes the efforts made by Utut Adianto in developing the achievements of Indonesian chess. In that effort there are pushing and inhibiting factors that cause Utut Adianto 39 s achievement rise and fall. The conditions of chess achievement in Indonesia which are underdeveloped, especially the achievement of Indonesian chess players in the international arena is a matter of motivation for Utut Adianto to become a respected international chess player. Since his childhood, Utut Adianto has a great ability on chess and has scored a proud international achievement for Indonesia. The research was conducted heuristically and criticically towards contemporary newspapers, Percasi organization archives, and interviews with historical actors. Based on the research that has been done, the writter has found the fact that the determination and hard work of Utut Adianto had been delivered him to become the best chess player of Indonesia as well as he is respected internationally. The achievement made by Utut, is expected to advance the thinking of Indonesian chess players to be able to follow the achievements that are inscribed by Utut Adianto.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>